< PreviousGeografi untuk SMA-MA Kelas XII21G.Membuat Peta SederhanaPada awalnya, pembuatan peta didasarkan pada pengukuran langsungdi lapangan, seperti peta-peta yang ada di dalam sertifikat tanah. Seorangkartograf harus mampu menghitung jarak dan arah dengan tepat agar petayang dibuat bentuknya betul-betul sesuai dengan yang sebenarnya. Akantetapi, seiring dengan perkembangan teknologi pembuatan peta sekaranglebih mudah dengan menggunakan hasil pengindraan jauh berupa foto udara.Membuat peta dengan menggunakan data langsung ataupun foto udaramempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Menggunakan datalangsung di lapangan menjamin data yang disampaikan lebih akurat danlebih detail, tetapi butuh waktu lama dan mempunyai resiko bentuknya tidaksesuai dengan yang sebenarnya dipermukaan bumi. Menggunakan sumberfoto udara menjamin bentuknya sesuai dengan bentuk sebenarnya dipermukaan bumi dan lebih cepat, tetapi datanya kurang akurat.Membuat peta dengan cara sederhana harus didahului denganpengukuran jarak dan arah.1.Pengukuran JarakPengukuran jarak dilakukan dengan menggunakan meteran, tongkat,kayu, dan alat lain yang bisa memenuhi kebutuhan pengukuran jaraksebagai titik tolak pengukuran. Data tersebut kemudian digambarkan dalampeta dengan menggunakan skala.2.Pengukuran ArahPengukuran arah dilakukan dengan menggunakan kompas. Pengukuranarah dengan kompas dimulai dari utara kompas sebagai 0° dan dihitungsearah jarum jam sampai 360°. Besarnya arah dari 0° ini disebut azimuthatau magnetik azimuth.Adapun tahapan-tahapan pembuatan peta secara sederhana adalah:a.Mempersiapkan alat pengukur jarak yang terdiri atas meteran, kayu,tongkat, dan pengukur jarak yang lain.b.Mempersiapkan pengukur arah yang berupa kompas.c.Mempersiapkan kertas gambar dan alat-alat tulis.d.Menentukan titik awal pembuatan peta di permukaan bumi.e.Dari titik awal tersebut tentukan kearah mana kalian akan menuju,jangan lupa di catat dengan jelas.f.Setiap tempat yang mengalami perubahan arah harus dicatat denganlengkap jarah dan arah perubahannya.g.Pengukuran jarak dan arah pada akhirnya harus bertemu atau kembalike titik awal sehingga menghasilkan garis yang berhubungan.Peta228.Hasil pengukuran jarak dan arah yang sudah dicatat kemudian tuangkanke gambar dengan menggunakan skala tertentu. Contohnya, dari titik awalmenuju titik berikut jaraknya 100 m, maka di kertas gambar bisa buat10 cm, artinya setiap 10 cm pada peta mewakili 100 m di permukaan bumi.9.Jika dari titik kedua menuju ketitik ketiga jarak sebenarnya 150 m,maka panjang garis di peta adalah 15 cm, dan seterusnya.10.Setelah selesai, lengkapi dengan informasi-informasi lain yang perludigambarkan dengan menggunakan simbol. Peta yang sudah selesaidilengkapi dengan komponen-komponen lain sehingga menjadi petautuh yang meskipun sederhana tapi sempurna.Buatlah peta sederhana mengenai lingkungan RW tempat tinggalmu? Jangan lupa untukmemenuhi syarat-syarat kelengkapan peta!Tugas Mandiristudi literaturH.Analisis Lokasi IndustriPemilihan lokasi industri memiliki arti yang sangat penting sebab akanmempengaruhi perkembangan dan kontinuitas proses dan kegiatan industri.Faktor yang mempengaruhi dan perlu diperhitungkan dalam menentukan pilihanlokasi industri disebut faktor lokasi yang terdiri atas bahan mentah, sumbertenaga, pasar, sarana, pengangkutan, ketersediaan air, dan lainnya. Masalahlokasi timbul karena unsur-unsur yang mempengaruhi faktor lokasi tersebut tidakselalu terdapat pada daerah yang sama dan sering terpencar. Oleh karena itu,berdasarkan orientasi faktor-faktor lokasi yang mempengaruhinya maka adakecenderungan lokasi industri berada dekat dengan bahan mentah atau beradadekat sumber tenaga atau berada sumber tenaga kerja atau dekat dengan pasar.Beberapa industri seperti industri makanan, minuman, industri kulit (sepatu),dan industri pakaian mungkin bisa ditempatkan dimana saja (foot-lose industry).Akan tetapi, pada umumnya industri demikian akan memilih daerah pasarsebagai lokasinya.Pada pembahasan kali ini kita akan membahas dua teori yang dapatmenjadi acuan dalam menganalisis lokasi industri.1.Teori Susut dan Biaya PengangkutanTeori susut di sini maksudnya adalah pengurangan berat yang terjadikarena proses pengolahan. Misalnya, pada industri minyak kelapa, 100 kgkopra (kelapa kering) hanya bisa menghasilkan 25 kg minyak kelapa. Haltersebut menunjukkan bahwa setelah melalui proses pengolahan akanmengalami pengurangan berat.Geografi untuk SMA-MA Kelas XII23Secara umum, teori susut dan biaya pengangkutan mengemukakanhubungan-hubungan antara faktor susut dan biaya pengangkutan. Teori inibermanfaat untuk melihat kecenderungan lokasi industri, artinya dapatmengkaji kemungkinan-kemungkinan penempatan suatu industri (pabrik) ditempat yang paling menguntungkan secara ekonomi (Gambar 1.19 dan 1.20).Pada tabel 1.1 dijabarkan empat kasus suatu pabrik yang mengolahbahan mentah (M) yang berasal dari satu daerah sumber bahan mentah(SM), menjadi satu macam barang jadi (B), yang kemudian dijual di suatudaerah pasar (P). Pada contoh, digunakan dua variabel, yaitu susut danbiaya pengangkutan. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi jalannya industridianggap sama dan diabaikan.Hasil perhitungan biaya pengangkutan seperti pada contoh diatasmenunjukan pada kasus A dan B industri/pabrik cenderung ditempatkandi daerah sumber bahan mentah. Akan tetapi, pada kasus C dan Dsebaliknya, pabrik cenderung ditempatkan di daerah sumber bahan mentah.Menurut perhitungan, ternyata jumlah biaya pengangkutan yang harusdikeluarkan lebih rendah. Pada kasus D besarnya biaya pengangkutanTabel 1.1Perhitungan Teori Susut dan Biaya PengangkutanKasusA1000 ton M diolah menjadi1000 ton BB1000 ton M diolah menjadi600 ton BC1000 ton M diolah menjadi400 ton BD1000 ton M diolah menjadi500 ton BRasioSusutO%40%60%50%Jika pabriknya ditempatkandi daerah sumber bahanmentah1000 ton B harus diangkut keP dengan biaya Rp. 100/ton.Jumlah biaya pengangkutanRp. 100.000,00600 ton B harus diangkut keP dengan biaya Rp.100/ton.Jumlah biaya pengangkutanRp.60.000,00400 ton B harus diangkut keP dengan biaya Rp. 100/ton.Jumlah biaya pengangkutanRp.40.000,00500 ton B harus diangkut keP dengan biaya Rp.75/ton.Jum-lah biaya pengangkutanRp. 37.000,00Jika pabriknya ditempatkandi daerah pasar1000 ton B harus diangkutdari M ke P dengan biaya Rp.50/ton. Jumlah biaya pe-ngangkutan Rp. 50.000Biaya pengangkutan = kasusA yaitu Rp. 50.000,-Biaya pengangkutan = kasusA yaitu Rp. 50.000,-1000 ton M harus diangkutdari SM ke P Rp. 40/ ton.Biaya pengangkutan Rp.40.000Biaya PengangkutanPeta24berbeda dengan kasus A, B, dan C. Cobahitungkan kemungkinannya jika pada kasus Dbesarnya biaya pengangkutan disamakandengan kasus A, B, dan C.Terdapat dua kesimpulan dalam pemilihanlokasi yang baik (dengan catatan faktor-faktorlainnya sama) menurut teori susut dan biayapengangkutan. Pertama, makin besar angkarasio susut dalam pengolahan, makin kuatkecenderungan menempatkan pabriknya didaerah bahan mentah. Kedua, makin besarperbedaan biaya pengangkutan antar bahanmentah dan bahan jadi, makin kuat daerahpasar dijadikan sebagai tempat lokasi industri.2.Teori WeberWeber mengemukakan teorinya dalambukunya yang terkenal Theory of The Locationof Industries (1909). Teori Weber dimulaidengan beberapa premis sebagai berikut.a.Unit analisis tunggal, merupakan daerahyang terisolasi yang homogen baikmengenai iklimnya, topografi maupunpenduduknya.b.Beberapa sumber alam seperti air danpasir, mudah diperoleh dimana saja,sedangkan sumber alam lain hanyaterdapat di daerah-daerah tertentu saja,misalnya batu bara dan bijih besi.c.Biaya pengangkutan adalah fungsi dari berat dan jarak, artinya makinbertambah sesuai dengan berat dan jaraknya. Beberapa contoh kasusberikut ini menunjukkan peran biaya pengangkutan terhadapkemungkinan dan kecenderungan lokasi industri.Kasus A: Satu Pasar dan Satu macam Bahan MentahJika suatu industri hanya mengolah satu macam bahan mentah danmemasarkannya pada satu daerah pasar maka ada tiga kemungkinan lokasiindustrinya.1)Jika bahan mentah yang dibutuhkan mudah diperoleh dimana sajamaka pabriknya dapat atau cenderung ditempatkan di daerah pasar.2)Jika bahan mentah yang diperlukan hanya terdapat di daerah tertentusaja dan mengalami susut dalam pengolahannya maka pabriknya dapatditempatkan baik didaerah pasar maupun daerah bahan mentah.Sumber: www.itcpr.comGambar 1.19Pengolahan kelapa menjadi kopra di SulawesiTengah. Dalam kasus ini proses pengeringankelapa segar dilakukan di perkebunan untukmenghindari besarnya biaya angkut.Sumber: www.itcpr.comGambar 1.20Home industry, pembuatan gitar di Solo, JawaTengah. Industri jenis ini cenderung bisa dilakukandi mana saja tetapi alangkah baiknya ditempat-kan dekat dengan pasar agar lebih mudahmenjangkau konsumen.Geografi untuk SMA-MA Kelas XII253)Jika bahan mentah hanya terdapat di daerah tertentu saja danmengalami susut dalam pengolahannya maka industrinya akanditempatkan di daerah sumber bahan mentah.Harus diingat bahwa besarnya biaya pengangkutan berkaitan langsungdengan berat barang yang diangkut.Kasus B: Satu Daerah Pasar dan Dua Macam Bahan MentahJika industri mengolah dua macam bahan mentah (M1 dan M2),hasilnya hanya dipasarkan di suatu tempat tertentu saja maka industri ituakan ditempatkan di salah satu kemungkinan berikut.a.Jika M1 dan M2 mudah diperoleh dimana saja maka industri itu akanditempatkan di daerah pasar.b.Jika M1 mudah diperoleh dimana saja sedangkan R2nya hanyaterdapat di suatu daerah tertentu saja duluan daerah pasar dan jikakeduanya tidak mengalami susut dalam pengolahan maka industritersebut akan ditempatkan di daerah pasar. Biaya pengangkutan hanyadikeluarkan untuk R2.c.Jika kedua bahan mentah (M1 dan M2) hanya terdapat di daerah-daerah tertentu yang berlainan dan mengalami susut dalampengolahannya maka pemecahannya agak sulit. Untuk itu, Webermemperkenalkan teori yang disebut location triangle (segitiga lokasi)dengan titik sudutnya adalah daerah pasar (P), dan daerah-daerahsumber bahan mentah (M1 dan M2). Contohnya, suatu industrimengolah R1 dan R2. keduanya mengalami susut 50%. Setiap tahunnyadiperlukan masing-masing bahan mentah itu 2.000 ton.PXM2M1Jarak:M1 - P= 100km, M 2 - P = 100km, M1 - M2= 100km, M - X = 87kmAmerika menempati peringkatsatu dalam jajaran ekonomidunia. Sektor industri negara inimenguasai 40% ekonomi dunia.EurekaDiskusikan dengan guru ekonomimu,mengenai pengaruh biaya angkut danlokasi terhadap total biaya produksi!Diskusi Lintas IlmuPeta26a.Jika industri itu ditempatkan di P maka biaya pengangkutan yang harusdikeluarkan pertahunnya adalah sebagai berikut.R1 = 2.000 ton x 100 km= 200.000 ton-kmR2 = 2.000 ton x 100 km= 200.000 ton-kmJumlah= 400.000 ton-kmb.Jika industri itu ditempatkan di M1 maka biaya pengangkutan ituadalah:R1 = 2.000 ton x 100 km= 200.000 ton-kmP = 2.000 ton x 100 km= 200.000 ton-kmJumlah= 400.000 ton-kmc.Jika industri itu ditempatkan di titik X maka biaya pengangkutan yangharus dikeluarkan pertahunnya menjadi:R1 = 2.000 ton x 100 km= 200.000 ton-kmR2 = 2.000 ton x 100 km= 200.000 ton-kmP = 2.000 ton x 87 km= 174.000 ton-kmJumlah= 374.000 ton-kmBiaya pengangkutan pada poin C ternyata lebih rendah dibandingkandengan A dan B. Ini berarti bahwa penempatan atau lokasi industri di Xakan lebih menguntungkan jika industri itu ditempatkan di P, M1, atau M2.Sumber: www.kiec.comGambar 1.21Peta kawasan industri Krakatau Steel, kawasan industri ini mengambil tempat di tepian pantai. Hal ini dikarenakanuntuk memudahkan biaya pengangkutan via transportasi laut.Geografi untuk SMA-MA Kelas XII271.Pengumpulan DataBerikut ini data yang harus dikumpulkan untuk kepentingan analisislahan pertanian.Buatlah analisis perbandingan antara teori lokasi berdasarkan teori susut dan biayaangkut versus teori Weber.Tugas MandirianalisisI.Analisis Lokasi PertanianMenganalisis suatu lokasi pertanian (Gambar 1.22) tidak semudahmembalikkan telapak tangan. Tetapi, secara umum analisis lokasi pertaniandapat disederhanakan ke dalam dua tahapan yaitu proses pengumpulandata dan penentuan kriteria kelas lahan pertanian itu sendiri.Berbagai kemungkinan dalam pemilihan lokasi, bisa dikaji berdasarkanteori Weber termasuk jika kedua bahan mentah itu mempunyai angka resikoyang tidak sama besarnya. Begitu pula jika terdapat lebih dari dua macambahan mentah, atau mempunyai lebih dari satu daerah pasar dan jarakantara daerah-daerah itu tidak sama.Gambar 1.22Pertanian padi di Solo, Jawa Tengah. Agar mendapat-kan hasil maksimal, pertanian harus mencermatidukungan faktor-faktor fisik.Sumber: www.itcpr.coma.Iklim dan musim, yaitu curah hujan,suhu udara, angin, dan kelembapanudara.b.Topografi, yaitu lereng tunggal (datar,landai, miring, curam, dan terjal)dan lereng majemuk (datar, berombak,bergelombang, berbukit, dan ber-gunung).c.Proses geomorfik, yaitu erosi, longsor,banjir, dan pengenangan.d.Tanah, yaitu tekstur, struktur, keda-laman tanah yang subur, perakaran,kapasitas dalam menahan air, drainase,permeabilitas, kebatuan, kesuburan,salinitas, erodibilitas, dan kedalamanlapisan padas.e.Tata air, yaitu kemampuan dalammenyerap air dan kedalaman muka air.Peta282.Kriteria Lahan PertanianSetelah proses I, yaitu data terkumpul dan dibandingkan satu aspekdengan aspek yang lain, langkah selanjutnya adalah menentukan kriteriakelas lahan pertanian. Berikut ini dijabarkan kelas-kelas lahan bagipemanfaatan pertanian berdasarkan tabulasi silang data-data yang terkumpulpada poin 1 di atas.a.Kelas ITanah pada lahan ini sesuai untuk segala jenis penggunaan tanpa perlutindakan pengawetan tanah yang khusus, seperti lereng yang datar, bahayaerosi yang kecil, solum dalam, drainase baik, mudah diolah, dapat menahanair dengan baik, responsif terhadap pemupukan, tidak terancam banjir, daniklim setempat sesuai untuk pertumbuhan tanaman.Jenis tanah pada lahan kelas ini tidak mempunyai penghambat ataupunaccaman kerusakan, sehingga dapat digarap untuk tanaman semusim denganaman. Tindakan pemupukan dan pemeliharaan struktur tanah diperlukanagar lahan dapat mempertahankan kesuburan dan produktivitasnya.b.Kelas IITanah pada lahan ini sesuai untuk segala jenis kegiatan pertaniandengan sedikit hambatan dan kerusakan. Ciri tanah kelas II ini, yaitu lerenglandai, kepekaan erosi sedang atau telah mengalami erosi, bertekstur halushingga agak kasar, solum agak dalam, struktur tanah dan daya olah agakkurang baik, salinitas ringan-sedang, kadang terlanda banjir, drainasesedang, dan iklim agak kurang koheren dengan jenis tanaman tertentu.Jika digarap untuk jenis tanaman semusim sedikit diperlukankonservasi tanah, seperti pengolahan menurut kontur, pergiliran tanamandengan tanaman penutup tanah atau pupuk hijau, guludan, selain tindakanpemupukan seperti pada tanah lahan kelas I.c.Kelas IIITanah pada lahan jenis ini memerlukan konsentrasi yang lebih dalammenangani konservasi tanahnya karena mempunyai ancaman kerusakanyang lebih besar dibanding kelas sebelumnya. Ciri tanah ini, seperti lerengagak miring dan bergelombang, drainase buruk, solum sedang, permeabilitastanah bawah lambat, peka terhadap erosi, kapasitas menahan air rendah,kesuburan rendah dan tidak mudah diperbaiki, sering kali mengalami banjir,lapisan padas dangkal, salinitas sedang, dan hambatan iklim agak besar.d.Kelas IVTanah pada lahan jenis ini mempunyai penghambat yang lebih besardari kelas sebelumnya, yaitu lereng miring (15-30%) dan berbukit, kepekaanerosi besar, solum dangkal, kapasitas menahan air rendah, sering tergenang,drainase jelek, salinitas tinggi, dan iklim kurang menguntungkan.Geografi untuk SMA-MA Kelas XII29e.Kelas VTanah pada jenis lahan ini tidak sesuai untuk jenis tanaman semusimkarena lereng datar atau cekung, seringkali terlanda banjir, sering tergenang,berbatu-batu, pada perakaran sering dijumpai catclay, dan berawa-rawa.Jenis ini lebih cocok untuk hutan produksi atau hutan lindung, padangpenggembalaan atau suaka alam.f.Kelas VIIJenis tanah pada lahan ini tidak sesuai untuk pertanian, penggunaannyaterbatas untuk padang penggembalaan, hutan produksi, hutan lindung, dancagar alam. Pengelolaan lahan perlu dibuat teras bangku, pengolahan lahansesuai kontur, sedangkan penutupan tanah dengan rumput perlu diusahakan.Ciri jenis ini, yaitu kecuraman lereng 30 sampai 45%, ancaman erosi berat,jika telah erosi berat ditanggulangi, solum tanah sangat dangkal, berbatu-batu,dan faktor iklim pun tidak mendukung.g.Kelas VIIILahan kelas ini tidak sesuai untuk pertanian dan teknik konservasi lahanini dengan cara didiamkan dalam keadaan alami. Ancaman kerusakan padajenis lahan ini meliputi kecuraman lereng mencapai 65%, berbatu-batu,kapasitas menahan air sangat rendah, solum sangat dangkal, sering kalidijumpai singkapan batuan, dan padang pasir.Sumber: www.tarakan.go.idGambar 1.23Peta tanah Pulau Tarakan. Peta tanah merupakan salah satu data yang harus dikumpulkan untuk menentukankriteria lahan pertanian.Peta30Lakukan pengamatan terhadap lokasi pertanian di wilayahmu. menurutmu temasuk kedalam kelas lahan yang mana tanah pertanian di daerahmu!Tugas MandiriobserbasiKilas GeografiPrimitive Subsistence Farming terdapat di daerah trofis (30° LU-30° LS).Tiga daerah utama pertanian ini adalah Afrika Tengah yang merupakandaerah terluas, Amerika Selatan tepatnya di Basin Amazon, dan di daerahAsia Tenggara terutama di daerah-daerah pedalaman.Komisi Land Use, Unesco memakai istilah Shifting Cultivation dan LandRotation untuk primitive subsitence farming. Shifting Cultivation digunakanhanya jika petani dan ladangnya secara terus menerus berpindah-pindah.Istilah Land Rotation digunakan hanya jika ladangnya yang berpindah-pindahtetapi tempat tinggal peladang tetap.Ciri-ciri ladang berpindah adalah sebagai berikut.1.Ketergantungan petani yang tinggi terhadap lahan hutan.2.Lahan ladang (hutan) dibuka dengan cara dibabat dan dibakar.3.Peralatan yang digunakan masih sederhana, biasanya parang dan tugal.4.Tidak ada pemeliharaan terhadap tanaman.5.Lahan sempit, luasnya rata-rata tidak lebih dari 0,5 hektar.6.Lahan hanya dipakai untuk waktu yang singkat (2 atau 3 kali tanam)dan kemudian dibiarkan untuk jangka waktu yang lama.Sistem pertanian primitive subsistence farming hanya terdapat padadaerah-daerah dengan penduduk yang masih jarang sekali. Oleh karenamayoritas pembukaan ladang dilakukan dengan cara membakar, selainmenimbulkan kebakaran hutan dan polusi asap, kegiatan ini akan merusaklapisan humus. Walaupun demikian, keuntungannya adalah terdapatpenambahan unsur potash dalam tanah. Tanah hutan biasanya dibuka tigaatau dua minggu sebelum musim penghujan.Primitive Subsistence FarmingNext >