< Previous161Sistem Informasi Geografis (SIG)1.Alat dan Bahana.Peta-peta di bawah ini.PETA JENIS TANAHDAS KABUYUTAN210383741373741LEGENDA:23Aluvial hidromorfAluvial kelabu tuaAsosiasi aluvial kelabu dengancokelat kelabu.Asosiasi glei humus rendahdengan aluvial kelabu.Grumusol kelabu tua.Kompleks grumusol, regosol,dan mediteran.Waduk Malahayu8103741PETA KEMIRINGAN LERENGDAS KABUYUTANIIIIIIIIIIIIIIIIIVIIIIIIIIIIIIIIIIIVLEGENDADatarLandaiAgak CuramCuramSangat CuramWaduk MalahayuIIIIIIIVVPETA CURAH HUJAN HARIAN RATA-RATADAS KABUYUTANIIIIIIIILEGENDASangat RendahRendahSedangTinggiWaduk MalahayuIIIIIIIVSumber:Dokumen Penulis162GEOGRAFI Kelas XIIb.Tabel klasifikasi dan skor faktor kemiringan lereng, jenis tanahmenurut kepekaan erosi, dan intensitas hujan harian rata-rata.Klasifikasi dan Skor Faktor Kemiringan LerengKelasKemiringan Lereng (dalam %)KeteranganSkorI0,00–8,00datar20II8,01–15,00landai40III15,01–25,00miring60IV25,01–45,00curam80V45,01 atau lebihsangat curam100Sumber: Diktat Pelatihan SIGKlasifikasi dan Skor Intensitas Hujan Harian Rata-RataKelasIntensitas (mm/hr)KeteranganSkorIs/d 13,60sangat rendah10II13,61–20,70rendah20III20,71–27,70sedang30IV27,71–34,80tinggi40V34,01 atau lebihsangat tinggi50Sumber: Diktat Pelatihan SIGKlasifikasi dan Skor Jenis Tanah Menurut Kepekaan terhadapErosiKelasJenis TanahKeteranganSkorIAluvial, glei, planosol, hidromorf kelabutidak peka15IILatosolkurang peka30IIIBrown forest soil, non-calcicbrown, mediteranagak peka45IVAndosol, laterit, grumusol, podsol, podsolicpeka60VRegosol, litosol, organosol, renzinasangat peka75Sumber: Diktat Pelatihan SIGc.Tabel klasifikasi fungsi lahan.Fungsi Lahan/Peruntukan LahanSkor TotalKawasan lindungt 175Kawasan fungsi penyangga.125–174Kawasan budi daya tanaman tahunan.d 124Sumber: Diktat Pelatihan SIGd.Alat tulise.Kertas kalkir atau plastik transparan.f.Pensil warna163Sistem Informasi Geografis (SIG)2.Langkah Kerja:a.Perhatikan bagan di bawah ini agar kamu memahami alur pemikiranpada proyek ini.b.Mulailah dengan menggambar ketiga peta tersebut pada kertaskalkir atau plastik transparan dengan cara menjiplak sama persisdengan peta tersebut. Tiap peta digambar pada lembar yang berbedadan dengan ukuran yang sama.c.Buatlah masing-masing peta tersebut dengan ukuran kertas HVSkuarto. Kamu dapat memperbesar peta dengan fotokopi ataudengan metode grid.d.Setelah peta selesai, berikan identitas berupa kelas tiap faktor.Jangan lupa untuk memberikan legenda sekaligus skor pada tiapkelas. Legenda dapat kamu buat dalam bentuk tabel seperti padatabel klasifikasi dan skor masing-masing parameter.e.Lakukan tumpang susun ketiga peta tersebut secara bertahap.Pertama, tumpang susunkan peta kemiringan lereng dengan petacurah hujan. Berikan nama pada satuan pemetaan hasil overlaydengan mendahulukan terlebih dahulu kelas kemiringan lereng,baru kemudian nilai curah hujan.Contoh:I SR=lereng kelas I, curah hujan sangat rendah.II R=lereng kelas II, curah hujan rendah.III S=lereng kelas III, curah hujan sedang.IV T=lereng kelas IV, curah hujan tinggi.f.Tumpang susunkan lagi peta hasil tumpang susun pertama denganpeta jenis tanah. Kemudian, namailah satuan pemetaan barutersebut dengan nomor jenis tanah. Misalnya:I SR2=kelas kemiringan lereng I, curah hujan sangat rendah,dan jenis tanah aluvial hidromorf.g.Berilah nomor pada setiap satuan pemetaan, kemudian lakukananalisis untuk menemukan arahan fungsi lahan pada peta hasiloverlay semua peta. Penentuan arahan fungsi lahan tersebutdilakukan dengan menjumlah semua skor parameter, yaitu skorkemiringan lereng, skor curah hujan, dan skor tanah. Analisismudapat menggunakan bantuan tabel seperti berikut ini.Overlay3 petaKlasifikasiarahan fungsilahan.Pemberian IDdan skor.Peta arahanfungsi lahan.Petakemiringanlereng.PenggambaranPemberianID danskor.Pemberian IDdan skor.Peta jenistanah.PenggambaranPemberian IDdan skor.PenggambaranPetacurah hujan.164GEOGRAFI Kelas XIIh.Setelah hasil analisis selesai, lakukanlah dissolve (penggabungan)poligon-poligon dengan arahan fungsi lahan yang sama, menjadisatu poligon. Contoh seperti di bawah ini.i.Lakukanlah layout peta arahan fungsi lahan tersebut denganmenarik. Warnailah peta tersebut dengan pensil warna. Warnaitiap arahan fungsi lahan yang sama dengan warna yang samapula.j.Buatlah komposisi peta tersebut sebaik dan seindah mungkin.Kemudian adakan pameran hasil proyek ini. Biarkan seluruh wargasekolahmu memberikan penilaian terhadap hasil karyamu. Apapun penilaiannya, kamu patut bangga karena telah mampumembuat arahan peruntukan lahan dengan prinsip SIG. Kamuhebat.1I SR120101545Kawasan budi daya tanaman(kelas I)(sangat rendah)(aluvial)tahunan.2I SRIV20106090Kawasan budi daya tanaman(kelas I)(sangat rendah)(grumusol)tahunan.. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .Kriteria dan tata cara penetapan fungsi pemanfaatan lahan untuk setiapsatuan lahan sebagai berikut.a.Kawasan Fungsi LindungKawasan fungsi lindung adalah suatu wilayah yang keadaan dansifat fisiknya mempunyai fungsi lindung untuk kelestarian sumber dayaalam, air, flora, dan fauna seperti hutan lindung, hutan suaka, hutanwisata, daerah sekitar sumber mata air, dan alur sungai, serta kawasanlindung lainnya.Suatu satuan lahan ditetapkan sebagai kawasan fungsi lindung,apabila besarnya skor total kemampuan lahannya sama dengan ataulebih besar 175, atau memenuhi salah satu/beberapa syarat sebagaiberikut.NomorSatuanPemetaanArahan Fungsi LahanKarakteristikLahanSkorKelas Kemi-ringan LerengKelas CurahHujanKelas JenisTanahSkorTotalHasil overlayHasil overlaysetelah di-dissolve.+2+3+1+2+2+3+1+1+1+3+3Sumber:Dokumen Penulis165Sistem Informasi Geografis (SIG)1)Mempunyai kemiringan lereng lebih besar dari 45%.2)Jenis tanahnya sangat peka terhadap erosi (regosol, litosol, orga-nosol, dan renzina) dengan kemiringan lereng lebih dari 15%.3)Merupakan jalur pengaman aliran/sungai, yaitu sekurang-kurang-nya 100 meter di kiri dan kanan aliran air/sungai.4)Merupakan pelindung mata air, yaitu sekurang-kurangnya radius200 meter di sekeliling mata air.5)Mempunyai ketinggian (elevasi) 2.000 meter di atas permukaanlaut atau lebih.6)Guna keperluan/kepentingan khusus dan ditetapkan sebagaikawasan lindung.b.Kawasan Fungsi PenyanggaKawasan fungsi penyangga adalah suatu wilayah yang dapatberfungsi lindung dan berfungsi budi daya, letaknya di antara kawasanfungsi lindung dan kawasan fungsi budi daya seperti hutan produksiterbatas, perkebunan (tanaman keras), kebun campur, dan lain-lainnyayang sejenis.Suatu satuan lahan ditetapkan sebagai kawasan fungsi penyanggaapabila besarnya skor total kemampuan lahannya antara 125–174 danatau memenuhi kriteria umum sebagai berikut.1)Keadaan fisik satuan lahan memungkinkan untuk dilakukan budidaya secara ekonomis.2)Lokasinya secara ekonomis mudah dikembangkan sebagaikawasan penyangga.3)Tidak merugikan segi-segi ekologi/lingkungan hidup apabiladikembangkan sebagai kawasan penyangga.c.Kawasan Fungsi Budi Daya Tanaman TahunanKawasan budi daya tanaman tahunan adalah kawasan budi dayayang diusahakan dengan tanaman tahunan seperti hutan produksitetap, perkebunan (tanaman keras), tanaman buah-buahan, dansebagainya.Suatu satuan lahan ditetapkan mempunyai fungsi budi dayatanaman tahunan apabila besarnya skor total kemampuan lahannya124 atau kurang, serta cocok atau seharusnya dikembangkan untukusaha tani tanaman tahunan (kayu-kayuan, tanaman perkebunan, dantanaman industri). Selain kawasan tersebut harus memenuhi kriteriaumum seperti pada kawasan fungsi penyangga di atas.d.Kawasan Fungsi Budi Daya Tanaman Semusim dan PermukimanKawasan fungsi budi daya tanaman semusim dan permukiman adalahkawasan yang mempunyai fungsi budi daya serta diusahakan dengantanaman semusim dan permukiman terutama tanaman pangan. Untukmemilahkan kawasan fungsi budi daya tanaman semusim ditentukanoleh kesesuaian fisik terhadap komoditas yang dikembangkan. Adapununtuk kawasan permukiman, selain memenuhi kriteria tersebut, secaramikro lahannya mempunyai kemiringan tidak lebih dari 8%.SIG merupakan alat atau sarana analisis spasial yang sangatbermanfaat untuk menurunkan informasi baru berdasarkan kumpulanberbagai informasi tematik. Sebagai bukti dapat kamu lihat padaproyek yang telah kamu lakukan. Untuk membuat arahan fungsi lahan,kamu dapat menggabungkan dan menganalisis berbagai informasitematik seperti kemiringan lereng, curah hujan, serta jenis tanah.Informasi tematik tersebut bisa diperoleh dari analisis peta dan datalapangan. Peta kemiringan lereng diperoleh dari analisis garis kontur166GEOGRAFI Kelas XIIpada peta. Peta jenis tanah bisa diperoleh berdasarkan survei lapangan.Nah, itu semua merupakan sumber data pada SIG. Tidak hanya itu,bahkan hasil pengolahan berbagai citra penginderaan jauh seringdigunakan sebagai sumber data dalam penginderaan jauh. Atausebaliknya, saat pengolahan citra penginderaan jauh untuk mencapaitujuan tertentu memang harus diintegrasikan dengan SIG. Pada subbabberikut akan disajikan berbagai contoh penerapan SIG terutamamengenai integrasi penginderaan jauh dengan SIG. Cermati danpahami betul, kelak hal ini akan sangat bermanfaat bagimu.C.Penerapan SIG dalam Kajian GeografiContoh SIG sederhana telah kamu lakukan melalui kegiatan didepan. Mungkin timbul pertanyaan dalam hatimu, mengapa SIG sangatpenting dalam geografi? Sejak SMP, kamu telah mempelajari ilmugeografi, tentunya kamu telah mengetahui objek apa saja yang menjadikajian dalam geografi. Jika kamu cermati benar-benar, semua kajiangeografi mempunyai geo-reference (bereferensi dengan permukaanBumi) atau terdistribusi pada permukaan Bumi. Sedangkan SIGmerupakan sistem informasi yang mampu mengolah data yangmempunyai referensi geografis. Berbagai data geografi antara lain dapatdiperoleh melalui pengolahan citra penginderaan jauh. Oleh karenaitu, data penginderaan jauh sering diintegrasikan dengan SIG.1.Integrasi SIG dengan Penginderaan JauhIstilah integrasi di sini sebenarnya mempunyai makna yangberbeda dengan kombinasi atau penggabungan. Integrasi yang berartipenyatuan memberikan dampak adanya kesatuan dan konsistensidalam pengolahan data mulai dari awal sampai akhir yangmempertimbangkan masalah perbedaan antardata dari segi bentuk,struktur asli data, serta sifat-sifatnya. Integrasi penginderaan jauhdengan SIG sudah lama menjadi masalah dengan adanya perbedaantersebut. Produk penginderaan jauh berupa hasil interpretasi visual,kerincian geometri relatif lebih rendah, namun mempunyaikeunggulan dalam penentuan batas satuan pemetaan lahan yang lebihbaik.Di sisi lain, produk pengolahan citra digital satelit biasanyamemiliki kekurangan karena resolusi spasial yang relatif rendah, tetapimempunyai keuntungan karena perincian geometri yang lebih tinggi.Nah, apabila keduanya dipadukan dapat saling melengkapi. Informasimengenai aspek relief, medan ataupun bentuk lahan dapat disadapdari foto udara dengan lebih tepat, sedangkan pembuatan model spasialmelalui pendekatan spektral dapat dilakukan dengan pengolahan citrapenginderaan jauh. Perpaduan ini dapat dilakukan apabila keduasumber data telah mempunyai kesamaan dalam format dan strukturdata, serta diperlakukan oleh pengolah yang sama yaitu SIG. Nah,bentuk-bentuk integrasi penginderaan jauh dan SIG dapatdikelompokkan dalam tiga golongan utama yang akan diuraikansebagai berikut.167Sistem Informasi Geografis (SIG)a.Penyajian Model Spasial atau Hasil InterpretasiMungkin kamu pernah mengalami masalah ini, bagaimanamembuat peta dari hasil interpretasi foto udara? Bagaimanamemberikan koordinat letak geografi pada hasil interpretasitersebut? Memang, penggambaran hasil interpretasi ke atas petadasar sering mengalami hambatan, karena terbatasnyaketersediaan dan kemampuan alat pemindah hasil interpretasi.Alat-alat pemindah hasil interpretasi yang banyak digunakanadalah sketch master, zoom transferscope, dan stereoplotter.Stereoplotter merupakan alat yang sangat mahal dan sulit dijangkauoleh instansi-instansi kecil. Tingkat ketelitiannya pun tidaksebanding dengan kesulitan penggunaan dan mahalnya nilaiinvestasi. Penggunaan map-o-graph atau electric pantograph yangkurang teliti namun mudah digunakan, terkadang digantikandengan mesin fotokopi yang mampu memfotokopi dengan berbagaitingkat pembesaran maupun pengecilan. Nah, untuk mengatasimasalah tersebut dimanfaatkan integrasi penginderaan jauh danSIG dengan fasilitas pengolahan citra. Langkah awal yang perludilakukan adalah melakukan interpretasi foto udara hanya padadaerah efektifnya saja.Selanjutnya, bagian foto udara yang diinterpretasi (berikutdengan hasil interpretasi) ini dilarik (discan) dengan menggunakanscanner. Lembar-lembar hasil interpretasi yang telah discantersebut dimozaik dengan memanfaatkan koreksi geometri padasoftware SIG, dan dengan mengacu pada peta dasar. Secaraotomatis mozaik yang telah dibuat juga memuat gambaran hasilinterpretasinya. Dengan mencetak mozaik tersebut, maka hasilinterpretasi dapat dirunut pada peta dasar dengan ketelitian tinggi.b.Klasifikasi MultispektralPernahkah kamu menjumpai peta penggunaan lahan? Petatersebut merupakan peta yang dinamis, informasi pada petatersebut harus selalu di-update agar memberikan informasi yangbenar-benar sesuai dengan kenyataan di permukaan Bumi. Lalu,bagaimana membuat dan melakukan update terhadap objekpenggunaan lahan? Integrasi antara penginderaan jauh dan SIGberperan penting dalam hal ini. Langkah yang diambil untukmembuat peta penggunaan lahan adalah melakukan klasifikasivisual pada foto udara. Memang lebih mudah mengenali bentukSumber: Pengolahan Citra Digital, halaman 208Gambar 5.26Daerah efektif interpretasi.Daerah efektif interpretasi (bagian yang diarsir)Foto 3P2''P3Foto 2P3'P1'P2'Foto 1P1'P2'P1, P2, P3 : pusat foto 1, foto 2, foto 3P1', P2', P3',P2'' : titik pusat pindahan168GEOGRAFI Kelas XIIpenggunaan lahan pada foto udara, tetapi citra satelit penginderaanjauh mempunyai keunggulan berupa resolusi temporal. Pada citrapenginderaan jauh, penggunaan lahan dikenali melaluikarakteristik piksel. Hal ini lebih rumit dilakukan. Oleh karenaitu, penggunaan peta bantu dalam klasifikasi citra untuk pemetaanpenggunaan lahan merupakan hal yang penting. Bahkan, bisadikatakan merupakan keharusan. Dalam hal inilah SIG berperan.Peta bantu yang dapat digunakan antara lain peta satuanmedan, peta bentuk lahan, atau peta tanah. Peta-peta tersebutdidigitasi dan kemudian dikonversi ke dalam struktur data rastersupaya sesuai dengan penutup lahan hasil klasifikasimultispektral. Prosedur lain yang sangat penting supaya keduadata multisumber dapat diintegrasikan adalah perlunya koreksigeometri citra.c.Pembuatan Model Spasial yang Lebih RumitPembuatan model spasial yang lebih rumit juga memanfaatkanpeta-peta bantu, namun proses penggabungannya lebih kompleksdan bukan hanya tumpang susun saja. Salah satu contoh sederhanapada saat tumpang susun antara dua peta, contohnya peta lerengdan peta penggunaan lahan. Nah, setelah tumpang susun, masalahmuncul apabila ternyata terdapat perbedaan yang tipis antara bataskelas lereng dengan batas penggunaan lahan, sehingga menim-bulkan ”satuan pemetaan” baru yang kecil-kecil. Perbedaan inimuncul karena kedua macam peta diproduksi oleh pihak yangberbeda, dan atau melalui cara yang berbeda, misalnya interpretasifoto udara dan interpretasi peta topografi. Untuk mengatasinya,biasanya SIG digunakan untuk mengambil keputusan poligon-poligon tersebut ikut ke dalam salah satu poligon terdekat.Mungkin kamu bingung dengan istilah-istilah di depan. Tidakusah bingung karena pada materi berikut ini akan disajikan contohnyata terapan-terapan integrasi SIG dan penginderaan jauh.2.Contoh-Contoh Penerapan SIGSeperti telah kamu ketahui, banyak sekali peranan SIG dalampengambilan keputusan terutama dalam perencanaan pembangunan.Bahkan bisa dikatakan SIG tidak hanya penting bagi pakar geografi,namun juga pakar perencana pembangunan dan penata ruang.Penataan keruangan dengan SIG tidak hanya melihat segi fisik lahan,namun akan melibatkan segi sosial, ekonomi, dan kependudukan.Misalnya studi perkembangan kota. Menggunakan SIG bisa dipadukanantara kondisi fisik lahan dengan kondisi sosial dan kependudukanyang dimiliki wilayah tersebut. Sehingga bisa diperoleh kesimpulanhubungan faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan kota.Beberapa contoh manfaat penerapan SIG dapat kamu cermati dalamcontoh-contoh berikut.169Sistem Informasi Geografis (SIG)Interpretasitekstur tanah.Peta Geologitahun 1975. 1 : 100.000Peta lerengdan relief.Digitalelevationmodel.Petatopografitahun 1964.1 : 50.000Datakonturdigital.Penurunaninformasi:- ProfilPeta jaringanjalan terpilih.Interpretasibentuk lahan dandeduksi karakteristik.Petapenggunaanlahan.Peta akse-sibilitasPeta bentuk lahan(sat. pemetaan) dankarakteristik medan tentatif.1 : 50.000Digitasi,pengharkatan,dan pembobotan.OverlayPeta satuan lahan.Faktor pertimbangan:- Kelas kesesuaian.- Jarak maksimal antarmenara.- Sudut maksimal perubahan arah.- Ruang bebas SUTT.- Jarak terdekat dari Gardu Induk.Petarencanajalurtransmisilistriktahun 1995.1 : 50.000InterpretasiFoto udara tahun 1992. 1 : 50.000Petatanah1 : 50.000PenentuansampelKerja lapanganCek lapanganPengukuran danpengumpulandata lapangan.ReinterpretasiPetalerengdan relief.Petapenggunaanlahan.Peta akse-sibilitasPeta bentuk lahan denganatribut:- Daya dukung tanah.- Tingkat erosi- Gerak massa batuan.PengkelasanPeta kesesuaian lahanuntuk jalur transmisi.Analisis- Evaluasi jalur yang ada.- Jalur alternatif jaringantransmisi listrik.= Penginderaan Jauh= Sistem Informasi GeografisSumber:Dokumen PenulisGambar 5.27Diagram alir penelitian jalur transmisi listrik.a.Evaluasi dan Penentuan Jalur Transmisi Listrik AlternatifPerhatikan diagram berikut.170GEOGRAFI Kelas XIIIntegrasi penginderaan jauh dan SIG dapat dimanfaatkanuntuk evaluasi maupun pertimbangan perencanaan. Nah, salahsatu contohnya dapat kamu pahami melalui diagram alir penelitianjalur transmisi listrik. Beberapa aspek kehidupan tentu saja akanmemengaruhi keberadaan suatu jaringan transmisi listrik, antaralain aspek fisik lahan serta aspek ekonomi. Perencanaan pemba-ngunan jalur transmisi listrik dilakukan dengan memper-timbangkan kesesuaian lahan secara fisik serta faktor ekonomi.Faktor ekonomi yang dipertimbangkan dalam penentuan jalurtransmisi listrik, yaitu aksesibilitas dan jarak terpendek antaradua gardu induk (stasiun pembangkit listrik). Faktor kondisi fisiklahan yang dipertimbangkan dalam perencanaan pembangunanjaringan transmisi listrik, yaitu kerentanan terhadap gerak massabatuan, erosi, daya dukung tanah, lereng, dan relief. Informasikarakteristik fisik lahan seperti yang telah disebutkan menjadipertimbangan dalam penentuan lokasi jalur transmisi listrik karenafaktor-faktor tersebut memberikan pengaruh terhadappembangunan dan perawatan atau pemilihan jalur transmisi listrikyang telah ada.Informasi fisik lahan yang digunakan dalam penelitian inidapat diperoleh dengan memanfaatkan foto udara pankromatikhitam putih. Informasi yang dapat disadap secara langsung darifoto udara berupa informasi bentuk lahan yang dibantu denganpeta geologi. Dari satuan pemetaan berupa peta bentuk lahan,ditunjang dengan informasi pada peta tanah, digunakan untukmemperoleh informasi tentang kerentanan terhadap gerak massabatuan atau longsor, tingkat erosi, serta daya dukung tanah. Secaragaris besar nilai dari faktor kerentanan gerak massa batuan, erosi,lereng dan relief, serta daya dukung tanah dapat memberikangambaran tentang karakteristik medan yang memengaruhikestabilan lereng dan kekuatannya untuk fondasi, sehingga faktor-faktor tersebut perlu diperhitungkan dalam pemilihan jalurtransmisi. Informasi lereng dan relief diperoleh dari pengolahanpeta topografi.Faktor lereng dan relief juga memberikan gambaran tingkatkesulitan dalam pencapaian daerah lokasi di mana jalur akandidirikan, sehingga memberikan pengaruh terhadap kesulitandalam pembangunannya serta perawatannya. Informasi lereng danrelief diperoleh dari pengolahan data kontur pada peta topografi.Selain faktor fisik lahan, dalam penentuan jalur transmisilistrik dipertimbangkan juga faktor ekonomi, yaitu faktoraksesibilitas dan juga jarak terdekat dari gardu induk. Informasiaksesibilitas diperoleh dari foto udara dengan interpretasikenampakan jalan yang dapat dilalui kendaraan pengangkutseperti truk yang kemudian dilakukan pengolahan terhadap petajaringan jalan yang telah dihasilkan. Faktor aksesibilitasdipertimbangkan dalam kaitannya dengan kemudahan dalampengangkutan material dan peralatan saat pelaksanaanpembangunan dan pemeliharaan serta pengawasan pada saat telahberoperasi.Data penggunaan lahan diperoleh dari interpretasi foto udara.Faktor penggunaan lahan dipertimbangkan terutama ditinjau darisegi keamanan di mana jalur yang ada akan memberikan pengaruhMenurutmu parameter apa-kah yang digunakan untukmenyusun sistem informasibencana gempa? Diskusikandengan teman sebangkumu!Next >