< Previous191Pola Keruangan Desa dan Kota2.Klasifikasi KotaSeperti halnya desa, kota juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk membedakannya, kota diklasifikasikan berdasarkan padahal-hal sebagai berikut.a.Berdasarkan jumlah penduduk, kota diklasifikasikan sebagaiberikut.1)Megapolitan, yaitu kota yang berpenduduk di atas 5 juta orang.2)Metropolitan (kota raya), yaitu kota yang berpenduduk antara1–5 juta orang.3)Kota besar, yaitu kota yang berpenduduk antara 500.000–1 juta orang.4)Kota sedang, yaitu kota yang jumlah penduduknya antara100.000–500.000 orang.5)Kota kecil, yaitu kota yang berpenduduk antara 20.000–100.000orang.b.Berdasarkan tingkat perkembangannya, kota diklasifikasikanmenjadi:1)Tingkat Eopolis, yaitu suatu wilayah yang berkembang menjadikota baru.2)Tingkat Polis, yaitu suatu kota yang masih memilikisifat agraris.3)Tingkat Metropolis, yaitu kota besar yangperekonomiannya sudah mengarah ke industri.4)Tingkat Megalopolis, yaitu wilayah perkotaan yangterdiri atas beberapa kota metropolis yangberdekatan lokasinya sehingga membentuk jalurperkotaan yang sangat besar.5)Tingkat Tryanopolis, yaitu kota yang kehidupannyasudah dipenuhi dengan kerawanan sosial, sepertikemacetan lalu lintas dan tingkat kriminalitas yangtinggi.6)Tingkat Nekropolis, yaitu suatu kota yangberkembang menuju keruntuhan.c.Berdasarkan fungsinya, kota diklasifikasikan sebagai berikut.a)Kota pusat produksi, yaitu kota yang memiliki fungsi sebagaipusat produksi atau pemasok, baik yang berupa bahan mentah,barang setengah jadi, maupun barang jadi. Contoh: Surabaya,Gresik, dan Bontang.b)Kota pusat perdagangan (Centre of Trade and Commerce), yaitukota yang memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan, baikuntuk domestik maupun internasional. Contoh: Hongkong,Jakarta, dan Singapura.c)Kota pusat pemerintahan (Political Capital), yaitu kota yangmemiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan atau sebagai ibukota negara.d)Kota pusat kebudayaan (Cultural Centre), yaitu kota yangmemiliki fungsi sebagai pusat kebudayaan. Contoh: Yogyakartadan Surakarta.Berdasarkan tingkat per-kembangan kota, kota-kota diIndonesia termasuk padatingkat yang mana? Padatingkat yang manakah KotaJakarta saat ini? Jelaskan!Sumber: www.static.flickr.comGambar 6.8Kota kebudayaan Yogyakarta.192GEOGRAFI Kelas XIISejarah Pertumbuhan Kota di IndonesiaKota-kota di Indonesia telah berkembang sejak zaman dahulu.Sebagian besar, kota-kota yang tumbuh dengan cepat adalah kota-kotayang terletak di dekat pelabuhan. Pemilihan lokasi didasarkan pada potensi-potensi yang dapat dikembangkan terutama potensi sumber daya alamdan letak yang strategis.Berdasarkan sejarah pertumbuhannya, kota-kota di Indonesia bermuladari kegiatan-kegiatan sebagai berikut.1.Kota yang berawal dari pusat perdagangan.Di Indonesia kota-kotayang berasal dari kegiat-an perdagangan, antaralain adalah Surabaya,Jakarta dan Makassar.Kota-kota ini merupakankota perdagangan yangramai.2.Kota yang berawal daripusat perkebunan.Pembukaan lahan baruuntuk areal perkebunanberdampak pada pembuatan permukiman baru yang kemudianberkembang menjadi kota. Contohnya: Sukabumi (perkebunan teh),Ambarawa (perkebunan kopi), dan Jambi (perkebunan karet).3.Kota yang berawal dari pusat pertambangan.Kota-kota di Indonesia yang berkembang dari perluasan daerahpertambangan, antara lain Pangkal Pinang dan Tanjung Pandan(pertambangan timah), Palembang dan Plaju (tambang minyak bumi),Samarinda, Tarakan, Balikpapan (tambang minyak Bumi).4.Kota yang berawal daripusat administrasi pe-merintah.Pada zaman penjajahanBelanda, Batavia me-rupakan pusat peme-rintahan Hindia Belanda.Setelah Indonesia mer-deka, Kota Batavia(Jakarta) menjadi pusatpemerintahan RepublikIndonesia.Sumber: Manusia dan Lingkungan 2, halaman 104Kota perdagangan Surabaya tempo dahulu.Sumber: Arsitektur 6, halaman 108Kota administrasi Batavia.193Pola Keruangan Desa dan KotaC.Struktur Ruang Desa dan KotaDesa dan kota merupakan dua wilayah yang berbeda. Perbedaandesa dan kota dapat dilihat dari karakteristik dan struktur atau polakeruangan wilayahnya. Desa dicirikan dengan kegiatan penduduk yangdekat dengan pertanian, tingkat kepadatan penduduk yang rendah,dan ikatan kekeluargaan masyarakatnya yang masih kuat. Masihkahciri-ciri tersebut tampak? Kini, seiring kemajuan transportasi dankomunikasi desa telah mengalami proses urbanisasi. Hubungan desadengan kota makin lancar, perekonomian desa dan pendidikanpenduduk desa makin meningkat, serta karakteristik fisik, ekonomi,dan budaya desa cenderung bersifat kekotaan.Bagaimana struktur atau pola keruangan desa dan kota? Untukmengetahui, mari ikuti pemaparannya sebagai berikut.1.Struktur DesaStruktur desa ditunjukkan oleh pola keruangannya, yaitupemanfaatan lahan desa untuk keperluan tertentu yang mendukungkehidupan penduduknya. Secara umum pemanfaatan lahan desadibedakan menjadi dua, yaitu sebagai fungsi sosial dan fungsi ekonomi.Fungsi sosial sebagai perkampungan dan fungsi ekonomi sebagaitempat melakukan kegiatan ekonomi, seperti bertani dan beternak.Struktur desa di suatu daerah dengan daerah lain tidak sama.Perbedaan struktur desa dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagaiberikut.a.Sumber Daya AirKetersediaan air di suatu tempat sangat mendukungkehidupan penghuninya. Penduduk membutuhkan airuntuk dapat bertahan hidup. Permukiman akan banyakmuncul di tempat yang tersedia sumber air.b.Kesuburan TanahTingkat kesuburan tanah menentukan hasil panenpertanian dan peternakan. Pada tanah yang subur cocokdigunakan untuk kegiatan pertanian dan peternakan.Pada lahan subur banyak dipilih penduduk untukmembangun permukiman.c.TopografiTopografi menentukan pola permukiman desa. Di dataran rendah,pola permukiman bersifat mengelompok bulat atau memanjang.Sedang di dataran tinggi atau pegunungan, pola permukimanbersifat tersebar.d.IklimKeadaan iklim suatu daerah berpengaruh terhadap pola per-mukiman desa. Curah hujan merupakan unsur iklim yang sangatmemengaruhi ketersediaan air suatu daerah.Sumber: Geography Essentials, halaman 252Gambar 6.9Sumber air di desa.194GEOGRAFI Kelas XIIe.Kegiatan PendudukPola permukiman desa dipengaruhi oleh kegiatanekonomi atau mata pencaharian penduduk desa. Misal-nya, desa yang penduduknya bermata pencahariansebagai nelayan akan membangun permukiman denganpola memanjang mengikuti garis pantai atau muarasungai.f.BudayaKebiasaan, adat istiadat, tradisi, dan kepercayaan yangberlaku di suatu daerah memengaruhi pola per-mukimannya. Contoh: pola permukiman desamemanjang di Pulau Lombok.Pola keruangan desa umumnya sederhana. Rumah-rumah di desa biasanya dikelilingi pekarangan. Jarakantarrumah cukup longgar karena setiap rumahmempunyai halaman luas. Kenampakan yang terlihat didesa adalah sawah atau ladang tempat bercocok tanam,rumah-rumah sederhana, jalan setapak, jalan kampung, danpohon-pohon yang rindang. Sawah, ladang, dan balai desa terletakberjauhan dengan permukiman penduduk.Desa yang telah berkembang memiliki pola keruangan yang lebihkompleks. Pada desa yang telah berkembang terdapat perusahaanpengolah sumber daya alam, sarana pendidikan, tempat ibadah, danpasar. Pola keruangan desa yang lebih kompleks ini dipengaruhi olehfaktor spasial, sumber daya alam, dan sumber daya manusia. Polapermukiman desa dapat dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.a.Pola Permukiman TersebarPola ini terbentuk dari rumah-rumah penduduk yang dibangunbebas dan tersebar pada wilayah yang luas. Pola permukiman iniumumnya terdapat di dataran rendah. Arah pemekaranpermukiman dapat ke segala jurusan. Pusat kegiatan dan fasilitasdapat dibangun tersebar sesuai dengan kebutuhan.b.Pola Permukiman MenjalurPola ini terbentuk di lokasi sepanjang jalur utama seperti jalan,sungai, dan pantai. Di daerah pantai yang landai, dapat tumbuhpermukiman menjalur. Penduduk pantai pada umumnya bermatapencaharian di bidang perikanan, perkebunan kelapa, dan per-dagangan. Apabila kemudian permukiman desa ini berkembang,maka rumah-rumah dibangun meluas sejajar garis pantai.Sumber: Manusia dan Lingkungan 2, halaman 38Gambar 6.10Pola permukiman desa memanjang diPulau Lombok.Sumber: Earth Our Home 1, halaman 151Gambar 6.11Permukiman tersebar195Pola Keruangan Desa dan KotaPermukiman desa yang berkembang ini akhirnya dapat tersambungdengan permukiman desa di dekatnya. Pusat kegiatan industri kecilseperti perikanan dan pertanian, dapat tetap bertahan di dekatpermukiman lama.c.Pola Permukiman MengelompokPola ini terbentuk karena terjadi pengelompokan rumah padawilayah terpadu yang biasanya berupa titik pertemuan ataupersimpangan jalur transportasi. Pola permukiman mengelompokdapat juga berkembang di daerah pegunungan. Penduduk desa didaerah pegunungan umumnya masih memiliki hubungankeluarga. Pengelompokan permukiman ini didorong olehkegotongroyongan penduduknya. Apabila jumlah pendudukbertambah dan terjadi pemekaran desa, maka arah pemekaran kesegala jurusan tanpa direncanakan. Pusat kegiatan penduduk dapatbergeser mengikuti pemekaran.Sumber: Earth Our Home 1, halaman 151Gambar 6.12Permukiman menjalurSumber: Earth Our Home 1, halaman 152Gambar 6.13Permukiman mengelompokBagaimanakah pola per-mukiman di wilayah tempattinggalmu? Mengapa ter-bentuk pola demikian?Paul H. Landis, seorang ahli sosiologi perdesaan, membedakan polapersebaran permukiman desa menjadi empat tipe. Perbedaan pola iniditentukan oleh lahan pertanian, pusat kegiatan, permukiman, dan jalanutama.1.Tipe desa yang penduduknyatinggal bersama di suatu daerahdengan lahan pertanian disekitarnya (The farm village type).Sumber: Dokumen Penulis196GEOGRAFI Kelas XII2.Tipe desa yang sebagian besarpenduduknya tinggal bersama disuatu daerah dengan lahanpertanian di sekitarnya dansebagian kecil penduduknyatersebar di luar permukimanutama yang telah padat (Thenebulous farm type).3.Tipe desa yang penduduknyabermukim di sepanjang jalanutama desa, sungai, atau pantai.Lahan pertanian berada di sekitarpermukiman desa dan jarakantarrumah tidak terlalu jauh (Thearranged isolated farm type).4.Tipe desa yang penduduknyatinggal tersebar dan terpisahdengan lahan pertanian masing-masing serta mengumpul padasuatu pusat perdagangan. Tipe inibiasanya terjadi pada daerah yangtanahnya memiliki tingkat ke-suburan tidak sama (The pure iso-lated type).2.Struktur KotaKota dapat diartikan sebagai suatu perwujudan geografis yangditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi, politis, dankultural yang terdapat insitu dalam hubungannya dan pengaruh timbalbalik dengan daerah lain.Struktur kota dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu struktur ekonomikota dan struktur intern kota. Struktur ekonomi kota berkaitan dengankegiatan ekonomi penduduk kota, sedang struktur intern kota berkaitandengan struktur bangunan dan demografis. Bagaimana struktur kotamenurut kedua aspek tersebut? Mari ikuti pemaparannya.a.Struktur Ekonomi KotaWilayah kota menjadi tempat kegiatan ekonomi penduduknya dibidang jasa, perdagangan, industri, dan administrasi. Selain itu,wilayah kota menjadi tempat tinggal dan pusat pemerintahan.Kegiatan ekonomi kota dapat dibedakan menjadi dua sebagaiberikut.1)Kegiatan Ekonomi DasarKegiatan ini meliputi pembuatan dan penyaluran barang danjasa untuk keperluan luar kota atau dikirim ke daerah sekitarkota. Produk yang dikirim dan disalurkan berasal dari industri,perdagangan, hiburan, dan lainnya.Sumber: Dokumen PenulisSumber: Dokumen PenulisSumber: Dokumen Penulis197Pola Keruangan Desa dan Kota2)Kegiatan Ekonomi Bukan DasarKegiatan ini meliputi pembuatan dan penyaluran barang danjasa untuk keperluan sendiri. Kegiatan ini disebut juga dengankegiatan residensial dan kegiatan pelayanan.Kegiatan ekonomi kota dapat berupa industri dankegiatan jasa atau fasilitas yang tidak memerlukan lahanyang luas. Kegiatan ini menyebabkan kota berpendudukpadat, jarak bangunan rapat, dan bentuk kota kompak.Struktur kota dipengaruhi oleh jenis matapencaharian penduduknya. Mata pencaharianpenduduk kota bergerak di bidang nonagraris, sepertiperdagangan, perkantoran, industri, dan bidang jasalain. Dengan demikian, struktur kota akan mengikutifungsi kota. Sebagai contoh, suatu wilayah direncana-kan sebagai kota industri, maka struktur penduduk kotaakan mengarah atau cenderung ke jenis kegiatanindustri.Pada kenyataan, jarang sekali suatu kota mem-punyai fungsi tunggal. Kebanyakan kota juga merangkapfungsi lain, seperti kota perdagangan, kota pemerintah-an, atau kota kebudayaan. Contoh: Yogyakarta selaindisebut kota budaya tetapi juga disebut sebagai kotapendidikan dan kota wisata.Di daerah kota terdapat banyak kompleks, sepertiapartemen, perumahan pegawai bank, perumahantentara, pertokoan, pusat perbelanjaan (shoppingcenter), pecinan, dan kompleks suku tertentu. Komplekstersebut merupakan kelompok-kelompok (clusters)yang timbul akibat pemisahan lokasi (segregasi).Segregasi dapat terbentuk karena perbedaan pekerjaan,strata sosial, tingkat pendidikan, suku, harga sewatanah, dan lainnya. Segregasi tidak akan menimbulkanmasalah apabila ada pengertian dan toleransi antarapihak-pihak yang bersangkutan. Munculnya segregasidi kota dapat direncanakan ataupun tidak di-rencanakan. Kompleks perumahan dan komplekspertokoan adalah contoh segregasi yang direncanakanpemerintah kota.Bentuk segregasi yang lain adalah perkampungan kumuh/slumyang sering tumbuh di kota-kota besar seperti Jakarta. Rendahnyapendapatan menyebabkan tidak adanya kemampuan mendirikanrumah tinggal sehingga terpaksa tinggal di sembarang tempat.Kompleks seperti ini biasanya ditempati oleh kaum miskinperkotaan. Permasalahan seperti ini memerlukan penanganan yangbijaksana dari pemerintah.b.Struktur Intern KotaPertumbuhan kota-kota di dunia termasuk di Indonesia cukuppesat. Pertumbuhan suatu kota dapat disebabkan olehpertambahan penduduk kota, urbanisasi, dan kemajuan teknologiyang membantu kehidupan penduduk di kota.Wilayah kota atau urban bersifat heterogen ditinjau dari aspekstruktur bangunan dan demografis. Susunan, bentuk, ketinggian,Sumber: http.//reesearchinc.comGambar 6.15Kompleks apartemen yang tumbuh di kota.Sumber: www.newsing.bbc.co.ukGambar 6.14Kegiatan perdagangan kota.198GEOGRAFI Kelas XIIfungsi, dan usia bangunan berbeda-beda. Matapencaharian, status sosial, suku bangsa, budaya, dankepadatan penduduk juga bermacam-macam. Selainaspek bangunan dan demografis, karakteristik kotadipengaruhi oleh berbagai faktor seperti topografi,sejarah, ekonomi, budaya, dan kesempatan usaha.Karakteristik kota selalu dinamis dalam rentang ruangdan waktu.Apabila dilihat sekilas wajah suatu kota, maka akanbanyak susunan yang tidak beraturan. Akan tetapi,apabila diamati dengan cermat maka akan dijumpaibentuk dan susunan khas yang mirip dengan kota-kotalain. Misalnya, kota A berbentuk persegi empat, kota Bberbentuk persegi panjang, dan kota C berbentuk bulat.Begitu juga dalam susunan bangunan kota terjadipengelompokan berdasarkan tata guna lahan kota. Jadi,suatu kota memiliki bentuk dan susunan yang khas.Apabila kamu mengamati kota berdasarkan petapenggunaan lahan, maka kamu akan mendapatkanberbagai jenis zona, seperti zona perkantoran,perumahan, pusat pemerintahan, pertokoan, industri,dan perdagangan. Zona-zona tersebut menempatidaerah kota, baik di bagian pusat, tengah, danpinggirannya. Zona perkantoran, pusat pemerintahan,dan pertokoan menempati kota bagian pusat atautengah. Zona perumahan elite cenderung memilikilokasi di pinggiran kota. Sedang zona perumahankaryawan dan buruh umumnya berdekatan denganjalan penghubung ke pabrik atau perusahaan tempatmereka bekerja.Para geograf dan sosiolog telah melakukan penelitian berkaitandengan persebaran zona-zona suatu kota. Penelitian itu bertujuanuntuk mengetahui perkembangan dan persebaran spasial kota.Beberapa teori tentang struktur kota dapat kamu ikuti pemaparan-nya sebagai berikut.1)Teori Konsentris (Concentric Theory)Teori konsentris dari Ernest W. Burgess, seorang sosiologberaliran human ecology, merupakan hasil penelitian KotaChicago pada tahun 1923. Menurut pengamatan Burgess, KotaChicago ternyata telah berkembang sedemikian rupa danmenunjukkan pola penggunaan lahan yang konsentris yangmencerminkan penggunaan lahan yang berbeda-beda. Burgessberpendapat bahwa kota-kota mengalami perkembangan ataupemekaran dimulai dari pusatnya, kemudian seiringpertambahan penduduk kota meluas ke daerah pinggiran ataumenjauhi pusat. Zona-zona baru yang timbul berbentukkonsentris dengan struktur bergelang atau melingkar.Berdasarkan teori konsentris, wilayah kota dibagi menjadi limazona sebagai berikut."716 ,H (.,=,,-00,00,,-00, ,,-0 , ,Sumber: Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya, halaman 80Gambar 6.16Kota Yogyakarta (awal abad XX) berbentukpersegi empat.199Pola Keruangan Desa dan KotaSumber: Dokumen PenulisGambar 6.17Struktur kota menurutteori konsentris.Keterangan:Zona 1:Daerah Pusat Kegiatan (DPK) atauCentral Business District (CBD).Zona 2:Peralihan, (zona perdaganganberalih ke permukiman).Zona 3:Permukiman kelas pekerja atauburuh.Zona 4:Permukiman kelas menengah.Zona 5:Penglaju, (zona permukiman beralihke zona pertanian).Teori Burgess sesuai dengan keadaan negara-negara Barat(Eropa) yang telah maju penduduknya. Teori ini mensyaratkankondisi topografi lokal yang memudahkan rute transportasidan komunikasi.2)Teori Sektoral (Sector Theory)Teori sektoral dikemukakan oleh HommerHoyt. Teori ini muncul berdasarkan penelitiannyapada tahun 1930-an. Hoyt berkesimpulan bahwaproses pertumbuhan kota lebih berdasarkan sektor-sektor daripada sistem gelang atau melingkarsebagaimana yang dikemukakan dalam teoriBurgess. Hoyt juga meneliti Kota Chicago untukmendalami Daerah Pusat Kegiatan (CentralBusiness District) yang terletak di pusat kota. Iaberpendapat bahwa pengelompokan penggunaanlahan kota menjulur seperti irisan kue tar.Mengapa struktur kota menurut teori sektoraldapat terbentuk? Para geograf menghubungkannyadengan kondisi geografis kota dan rute transportasi-nya. Pada daerah datar memungkinkan pembuatanjalan, rel kereta api, dan kanal yang murah,sehingga penggunaan lahan tertentu, misalnyaperindustrian meluas secara memanjang. Kota yangberlereng menyebabkan pembangunan perumahancenderung meluas sesuai bujuran lereng.Keterangan:Zona 1:Daerah Pusat Kegiatan (DPK)atau Central Business District(CBD)Zona 2:Daerah grosir dan manufaktur.Zona 3:Permukiman kelas rendah.Zona 4:Permukiman kelas menengah.Zona 5:Permukiman kelas atas.3)Teori Inti Ganda (Multiple Nucleus Theory)Teori ini dikemukakan oleh Harris dan Ullman pada tahun1945. Kedua geograf ini berpendapat, meskipun polakonsentris dan sektoral terdapat dalam wilayah kota,kenyataannya lebih kompleks dari apa yang dikemukakandalam teori Burgess dan Hoyt.Sumber: Dokumen PenulisGambar 6.19Struktur kota menurutteori sektoral.Sumber: www.mishell.image.pbase.comGambar 6.18Daerah Pusat Kegiatan (Central BusinessDistrict).200GEOGRAFI Kelas XIIKeterangan:Zona1:Daerah Pusat Kegiatan (DPK)atau Central Business District(CBD)Zona2:Daerah grosir dan manufaktur.Zona3:Daerah permukiman kelasrendah.Zona4:Permukiman kelas menengah.Zona5:Permukiman kelas tinggi.Zona6:Daerah manufaktur berat.Zona7:Daerah di luar PDK.Zona8:Permukiman suburban.Zona9:Daerah industri suburban.Pertumbuhan kota yang berawal dari suatu pusat menjadibentuk yang kompleks. Bentuk yang kompleks ini disebabkanoleh munculnya nukleus-nukleus baru yang berfungsi sebagaikutub pertumbuhan. Nukleus-nukleus baru akan berkembangsesuai dengan penggunaan lahannya yang fungsional danmembentuk struktur kota yang memiliki sel-sel pertumbuhan.Nukleus kota dapat berupa kampus perguruan tinggi, bandarudara, kompleks industri, pelabuhan laut, dan terminal bus.Keuntungan ekonomi menjadi dasar pertimbangan dalampenggunaan lahan secara mengelompok sehingga berbentuknukleus. Misalnya, kompleks industri mencari lokasi yangberdekatan dengan sarana transportasi. Perumahan barumencari lokasi yang berdekatan dengan pusat perbelanjaandan tempat pendidikan.Harris dan Ullman berpendapat bahwa karakteristikpersebaran penggunaan lahan ditentukan oleh faktor-faktoryang unik seperti situs kota dan sejarahnya yang khas, sehinggatidak ada urut-urutan yang teratur dari zona-zona kota sepertipada teori konsentris dan sektoral. Teori dari Burgess dan Hoytdianggap hanya menunjukkan contoh-contoh darikenampakan nyata suatu kota.4)Teori Konsektoral (Tipe Eropa)Teori konsektoral tipe Eropa dikemukakan oleh Peter Mannpada tahun 1965 dengan mengambil lokasi penelitian diInggris. Teori ini mencoba menggabungkan teori konsentrisdan sektoral, namun penekanan konsentris lebih ditonjolkan.Sumber: Dokumen PenulisGambar 6.20Struktur kota menurutteori inti ganda.Sumber: Dokumen PenulisGambar 6.21Struktur kota menurut teori konsektoral (tipe Eropa).Keterangan:Zona 1:Pusat kota (city centre).Zona 2:Zona peralihanZona 3:Sektor C dan D: zona rumah kecil.Sektor B: zona rumah-rumah lebih besar.Sektor A: zona rumah-rumah tua yang besar.Zona 4:Permukiman dan perkembangannya ke pinggiran.Zona 5:Desa-desa yang dihuni para penglaju:A.Sektor kelas menengah.B.Sektor kelas menengah ke bawah.C.Sektor kelas pekerja.D.Sektor industri dan pekerja kelas terbawah.Next >