< Previous143Mengapa harus ada wilayah desa dan kota? Mengapa di desa sebagianbesar wilayahnya merupakan kawasan pertanian? Sebaliknya, mengapa puladi kota kita banyak menemukan gedung-gedung bertingkat, pusat perbelanjaan,jalan raya, pusat pemerintahan, dan lain-lain? Apakah banyak orang desayang pergi kota diakibatkan oleh adanya perbedaan-perbedaan tersebut?Pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan motivasi bagi kamu untuklebih banyak mengetahui tentang pola keruangan desa-kota dan interaksiyang terjadi di dalamnya. Dengan mempelajari bab ini diharapkan kamu mampumenganalisis potensi dan struktur ruang desa dan kota, serta mengidentifikasiberbagai interaksi wilayah keduanya.A.POTENSI DESA DAN PERKEMBANGAN DESA-KOTADesa dalam kehidupan sehari-hari sering diistilahkan dengan kampung,yaitu suatu daerah yang letaknya jauh dari keramaian kota dan dihuni olehsekelompok masyarakat yang sebagian besar mata pencahariannya dalambidang pertanian. Hal ini sejalan dengan pengertian desa menurut Daldjoeni(2003) bahwa, “Desa merupakan permukiman manusia yang letaknya di luarkota dan penduduknya berpangupajiwa agraris”. Desa dengan berbagaikarakteristik fisik maupun sosial, memperlihatkan adanya kesatuan di antaraunsur-unsurnya.Sebagaimana menurut R. Bintarto (1977) bahwa wilayah perdesaanmerupakan suatu perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsurfisiografi, sosial, ekonomis, politis dan kultural yang terdapat di situ dalamhubungannya dan pengaruh timbal balik dengan daerah-daerah lainnya.Desa, kota, pola keruangan, interaksi wilayahKata Kunci :Gambar 5.1Kota Surabaya penuh dengangedung-gedung yang tinggi(Sumber: www.dementad.com)Gambar 5.2Sebagian besar lahan di desa(Kampung Sukatani, Purwakarta)(Sumber: Koleksi Zul Afdi Umar, 2007)144Adapun secara administratif, desa adalah daerah yang terdiri atas satuatau lebih dukuh atau dusun yang digabungkan, sehingga menjadi suatu daerahyang berdiri sendiri dan berhak mengatur rumah tangganya sendiri (otonomi).1.Ciri khas desaSuatu daerah dikatakan sebagai desa, karena memiliki beberapa cirikhas yang dapat dibedakan dengan daerah lain di sekitarnya. Berdasarkanpengertian Dirjen Pembangunan Desa (Dirjen Bangdes), ciri-ciri desa yaitusebagai berikut:a.perbandingan lahan dengan manusia (mand land ratio) cukup besar;b.lapangan kerja yang dominan ialah sektor pertanian (agraris);c.hubungan antarwarga desa masih sangat akrab;d.sifat-sifat masyarakatnya masih memegang teguh tradisi yang berlaku.Masih banyak ciri-ciri desa lainnya yang dapat kita temui. Sekarang,coba kamu kenali hal-hal lain yang dapat dijadikan sebagai ciri-ciri desaSebagai daerah otonom, desa memiliki tiga unsur penting yang satu samalain merupakan satu kesatuan. Adapun unsur-unsur tersebut menurut R. Bintarto(1977) antara lain:a.Daerah, terdiri atas tanah-tanah produktif dan non produktif sertapenggunaannya, lokasi, luas, dan batas yang merupakan lingkungan geografisetempat.b.Penduduk, meliputi jumlah, pertambahan, kepadatan, penyebaran danmata pencaharian penduduk.c.Tata kehidupan, meliputi pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulanwarga desa.Ketiga unsur tersebut merupakan kesatuan hidup (living unit), karenadaerah yang menyediakan kemungkinan hidup. Penduduk dapat menggunakankemungkinan tersebut untuk mempertahankan hidupnya. Tata kehidupan, dalamartian yang baik, memberikan jaminan akan ketenteraman dan keserasianhidup bersama di desa.2.Potensi desaMaju mundurnya desa, sangat tergantung pada ketiga unsur di atas. Karena,unsur-unsur ini merupakan kekuasaan desa atau potensi desa. Potensi desaadalah berbagai sumber alam (fisik) dan sumber manusia (non fisik) yangtersimpan dan terdapat di suatu desa, dan diharapkan kemanfaatannya bagikelangsungan dan perkembangan desa. Adapun yang termasuk ke dalam potensidesa antara lain sebagai berikut.145a.Potensi fisikPotensi fisik desa antara lain meliputi:1)tanah, dalam artian sumber tambang dan mineral, sumber tanaman yangmerupakan sumber mata pencaharian, bahan makanan, dan tempat tinggal.2)air, dalam artian sumber air, kondisi dan tata airnya untuk irigasi, pertaniandan kebutuhan hidup sehari-hari.3)iklim, peranannya sangat penting bagi desa yang bersifat agraris.4)ternak, sebagai sumber tenaga, bahan makanan, dan pendapatan.5)manusia, sebagai sumber tenaga kerja potensial (potential man power)baik pengolah tanah dan produsen dalam bidang pertanian, maupun tenagakerja industri di kota.b.Potensi non fisikPotensi nonfisik desa antara lain meliputi:1)masyarakat desa, yang hidup berdasarkan gotong royong dan dapatmerupakan suatu kekuatan berproduksi dan kekuatan membangun atasdasar kerja sama dan saling pengertian.2)lembaga-lembaga sosial, pendidikan, dan organisasi-organisasi sosialyang dapat memberikan bantuan sosial dan bimbingan terhadap masyarakat.3)aparatur atau pamong desa, untuk menjaga ketertiban dan keamanandemi kelancaran jalannya pemerintahan desa.3.Perkembangan desa-kotaPotensi suatu desa tidaklah sama, tergantung pada unsur-unsur desayang dimiliki. Kondisi lingkungan geografis dan penduduk suatu desa dengandesa lainnya berbeda, maka potensi desa pun berbeda. Potensi yang tersimpandan dimiliki desa seperti potensi sosial, ekonomi, demografis, agraris, politis,kultural dan sebagainya merupakan indikator untuk mengadakan suatu evaluasiterhadap maju mundurnya suatu desa (nilai desa). Dengan adanya indikatorini, maka berdasarkan tingkat pembangunan dan kemampuan mengembangkanpotensi-potensi yang dimiliki, desa diklasifikasikan menjadi desa swadaya,desa swakarya, dan desa swasembada.a.Desa swadaya (desa terbelakang) adalah suatu wilayah desa yangmasyarakat sebagian besar memenuhi kebutuhannya dengan cara mengadakansendiri. Desa ini umumnya terpencil dan masyarakatnya jarang berhubungandengan masyarakat luar, sehingga proses kemajuannya sangat lambankarena kurang berinteraksi dengan wilayah lain atau bahkan tidak samasekali.146b.Desa swakarya (desa sedang berkembang), keadaannya sudah lebihmaju dibandingkan desa swadaya. Masyarakat di desa ini sudah mampumenjual kelebihan hasil produksi ke daerah lain, di samping untuk memenuhikebutuhan sendiri. Interaksi sudah mulai nampak, walaupun intensitasnyabelum terlalu sering.c.Desa swasembada (desa maju) adalah desa yang sudah mampumengembangkan semua potensi yang dimiliki secara optimal. Hal ini ditandaidengan kemampuan masyarakatnya untuk mengadakan interaksi denganmasyarakat luar, melakukan tukar-menukar barang dengan wilayah lain(fungsi perdaganagan) dan kemampuan untuk saling mempengaruhi denganpenduduk di wilayah lain. Dari hasil interaksi tersebut, masyarakat dapatmenyerap teknologi baru untuk memanfaatkan sumber dayanya sehinggaproses pembangunan berjalan dengan baik.Selama ini, membangun desa-desa di Indonesia sudah banyak dilakukanoleh pemerintah, seperti program PMD (Pembangunan Masyarakat Desa)dan modernisasi desa. Pembangunan desa berarti membina dan mengembangkanswadaya masyarakat desa melalui pemanfaatan potensi yang dimiliki secaraoptimal, sehingga tercapai kesejahteraan dan kemakmuran seluruh masyarakatdesa. Baik PMD maupun modernisasi desa pada dasarnya memiliki tujuanyang sama, yaitu:a.memberi gairah dan semangat hidup baru dengan menghilangkan polakehidupan yang monoton, sehingga warga desa tidak merasa jenuh;b.meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi warga desa;c.meningkatkan bidang pendidikan.Adanya pembangunan di pedesan seperti ini, diharapkan dapat menahan lajuurbanisasi yang selama ini menjadi permasalahan kompleks terutama bagidaerah perkotaan.Perkembangan desa tidak hanya dipengaruhi oleh potensinya, beberapafaktor lain juga sangat menentukan, seperti faktor interaksi (hubungan) danlokasi desa. Adanya kemajuan-kemajuan di bidang perhubungan dan lalulintas antardaerah, menyebabkan sifat isolasi desa berangsur-angsur berkurang.Desa-desa yang berdekatan dengan kota mengalami perkembangan yang cepatdibandingkan desa lainnya akibat dari banyaknya pengaruh kota yang masuk.Daerah pedesaan di perbatasan kota yang mudah dipengaruhi oleh tata kehidupankota disebut dengan rural urban areas atau daerah desa-kota. Daerahini juga merupakan suburban fringe, yaitu suatu area melingkari suburbandan merupakan daerah peralihan antara daerah rural dengan daerah urban.Menurut Bintarto (1977), petani-petani di daerah desa-kota keadaannyalebih maju dari petani di daerah pedesaan, karena:1471)jarak yang dekat dengan kota, sehingga pergaulan antarwarga bolehdikatakan agak tinggi;2)kemungkinan bersekolah bagi anak-anak lebih besar daripada anak-anak di desa-desa yang agak jauh;3)kesempatan memperoleh mata pencaharian tambahan di kota dimungkinkandengan adanya letak yang berdekatan dengan kota.B.STRUKTUR RUANG DESA DAN KOTA1.Struktur ruang desaWilayah pedesaan menurut Wibberley, menunjukkan bagian suatu negeriyang memperlihatkan penggunaan tanah yang luas sebagai ciri penentu, baikpada waktu sekarang maupun beberapa waktu yang lampau.Tanah di pedesaan umumnya digunakan bagi kehidupan sosial sepertiberkeluarga, bersekolah, beribadat, berekreasi, berolahraga dan sebagainyasemua itu dilakukan di dalam kampung. Adapun kehidupan ekonomi sepertibertani, berkebun, beternak, memelihara atau menangkap ikan, menebangkayu di hutan, dan lain-lain, umumnya dilakukan di luar kampung, walaupunadapula kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan di dalam kampung sepertiperindustrian, perdagangan, dan lain-lain. Jadi, pola penggunaan tanah dipedesaan yaitu untuk perkampungan dalam rangka kegiatan sosial dan untukpertanian dalam rangka kegiatan ekonomi.a.Penggunaan tanah untuk perkampunganBentuk perkampungan desa yang terdapat di permukaan bumi, satu samalainnya berbeda. Hal ini sangat bergantung pada kondisi fisik geografis setempat.Pada daerah pedataran memperlihatkan bentuk perkampungan yang berbeda,dibandingkan dengan bentuk perkampungan di daerah perbukitan atau pegunungan.Bentuk perkampungan atau pemukiman di pedesaan, pada prinsipnya mengikutipola persebaran desa yang dapat dibedakan atas perkampungan linear,perkampungan memusat, perkampungan terpencar, dan perkampungan yangmengelilingi fasilitas tertentu.1)Bentuk perkampungan linierBentuk perkampungan linier merupakan bentuk perkampungan yangmemanjang mengikuti jalur jalan raya, alur sungai, dan garis pantai. Biasanyapola perkampungan seperti ini banyak ditemui di daerah pedataran, terutamadi dataran rendah. Pola ini digunakan masyarakat dengan maksud untuk mendekatiprasarana transportasi (jalan dan sungai) atau untuk mendekati lokasi tempatbekerja seperti nelayan di sepanjang pinggiran pantai.1482)Bentuk perkampungan memusatBentuk perkampungan memusat merupakan bentuk perkampungan yangmengelompok (agglomerated rural settlement). Pola seperti ini banyakditemui di daerah pegunungan yang biasanya dihuni oleh penduduk yang berasaldari satu keturunan, sehingga merupakan satu keluarga atau kerabat. Jumlahrumah umumnya kurang dari 40 rumah yang disebut dusun(hamlet) atau lebihdari 40 rumah bahkan ratusan yang dinamakan kampung (village).3)Bentuk perkampungan terpencarBentuk perkampungan terpencar merupakan bentuk perkampungan yangterpencar menyendiri (disseminated rural settlement). Biasanya perkampunganseperti ini hanya merupakan farmstead, yaitu sebuah rumah petani yang terpenciltetapi lengkap dengan gudang alat mesin, penggilingan gandum, lumbung,kandang ternak, dan rumah petani. Perkampungan terpencar di Indonesiajarang ditemui. Pola seperti ini umumnya terdapat di negara Eropa Barat,Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan sebagainya.4)Bentuk perkampungan mengelilingi fasilitas tertentuBentuk perkampungan seperti ini umumnya kita temui di daerah dataranrendah, yang di dalamnya banyak terdapat fasilitas-fasilitas umum yangdimanfaatkan penduduk setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Fasilitas tersebut misalnya mata air, danau, waduk, dan fasilitas lain.Gambar 5.3Bentuk perkampungan linier di sepanjangsungai Citepus, Kabupaten Bandung(Sumber: Koleksi Zul Afdi Umar, 2004)Gambar 5.4Bentuk perkampunganmemusat di Cikalong Wetan,Kabupaten Bandung(Sumber: Koleksi Zul Afdi, 2007)149Gambar 5.5 Bentuk perkampungan terpencar(Sumber: The Earth for the Air, 2001)b.Penggunaan tanah untuk kegiatan ekonomiPenggunaan tanah di pedesaan terdiri atas pertanian, perkebunan, perikanan,peternakan, kehutanan, perdagangan dan industri. Dalam tata guna tanahdi pedesaan, juga termasuk penggunaan air dan permukaannya, seperti laut,sungai, danau, dan sebagainya.Pola penggunaan tanah di pedesaan umumnya didominasi oleh pertanian,baik pertanian tradisional maupun pertanian yang telah maju (sudah memanfaatkanmekanisme pertanian). Hal ini sesuai dengan struktur mata pencaharianmasyarakatnya yang sebagian besar sebagai petani, baik petani pemilik maupunburuh tani. Sebagai gambaran pemanfaatan tanah di pedesaan, dapat kamulihat pada tabel 5.1 berikut.Tabel 5.1Luas dan Jenis Penggunaan LahanDi Kabupaten Sumedang Jawa Barat Tahun 2000NoJenis Penggunaan LahanLuas (ha)%1Pemukiman10.212,006,712Industri547,610,363Pertanian46.710,9530,694Perkebunan40.963,9526,915Peternakan505,500,336Hutan48.542,1831,897Padang2.000,121,318Penggunaan khusus898,160,599Lain-lain1.838,871,21Jumlah152.219,95100,00(Sumber: Bapeda Kabupaten Sumedang, 2001)150Walaupun sebagian besar lahan di pedesaan diperuntukkan bagi pertanian,sistem kepemilikan lahan petani di Indonesia masih sangat kecil. Rata-ratapetani di Indonesia khususnya di Pulau Jawa, merupakan petani gurem yangmemiliki lahan garapan kurang dari 0,5 ha. Dalam kelas kepemilikan lahanpertanian kurang dari 0,5 ha termasuk dalam kategori petani miskin. Karenaterbatasnya modal dan keterampilan, sehingga menjadikannya tidak banyakpilihan, kecuali sebagai buruh tani. Hal ini sangat berpengaruh terhadap minimnyaproduktivitas yang otomatis mengakibatkan rendahnya tingkat pendapatanpetani.Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan dalam rangka pembangunanmasyarakat desa khususnya dalam sektor pertanian, akan tetapi hasil yangdicapai sampai sekarang belum memperlihatkan kemajuan yang mencolok.Untuk itu, perlu penertiban oleh pemerintah dalam hal penguasaan tanah dipedesaan, terutama yang banyak dilakukan oleh kaum tuan-tuan tanah.2.Struktur ruang kotaDilihat dari sejarahnya, kota pada hakikatnya lahir dan berkembang darisuatu wilayah pedesaan. Akibat tingginya pertumbuhan penduduk yang diikutioleh meningkatnya kebutuhan (pangan, sandang, dan perumahan) dan pesatnyailmu pengetahuan dan teknologi (iptek) ciptaan manusia, maka bermunculanpemukiman-pemukiman baru. Selanjutnya, akan diikuti oleh fasilitas-fasilitassosial seperti pasar, pertokoan, rumah sakit, perkantoran, sekolah, tempathiburan, jalan-jalan raya, terminal, industri, dan sebagainya, hingga terbentuklahsuatu wilayah kota. Mengingat lengkapnya fasilitas-fasilitas sosial yang dimiliki,maka kota merupakan daya tarik bagi penduduk yang tinggal di desa untukberdatangan, bahkan sebagian di antaranya tinggal di wilayah kota.Kota dapat dipandang sebagai suatu wilayah di permukaan bumi yangsebagian besar arealnya terdiri atas benda-benda hasil rekayasa dan budayamanusia, serta tempat pemusatan penduduk yang tinggi dengan sumber matapencaharian di luar sektor pertanian. Pengertian tersebut juga berarti suatukota dicirikan oleh adanya prasarana perkotaan, seperti bangunan yang besar-besar bagi pemerintahan, rumah sakit, sekolah, pasar, taman dan alun-alunyang luas serta jalan aspal yang lebar-lebar.Untuk lebih memahami pengertian kota, perhatikan beberapa definisikota menurut pandangan para ahli. Menurut R. Bintarto, kota adalah sebuahbentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alamiah dan non alamidengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dan corak kehidupanyang bersifat heterogen dan materialistis dibandingkan dengan daerah belakangnya.Pendapat ahli lainnya seperti yang dikemukakan Dickinson, kota adalahsuatu pemukiman yang bangunan rumahnya rapat dan penduduknya bernafkah151bukan pertanian. Adapun Ray Northam, R., menyebutkan bahwa kota adalahsuatu lokasi yang kepadatan penduduknya lebih tinggi dibandingkan denganpopulasi, sebagian besar penduduk tidak bergantung pada sektor pertanianatau aktivitas ekonomi primer lainnya, dan sebagai pusat kebudayaan, administratif,dan ekonomi bagi wilayah di sekitarnya.Selanjutnya, Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor4 Tahun 1980 menyebutkan bahwa kota dapat dibagi ke dalam dua pengertian.Pertama, kota sebagai suatu wadah yang memiliki batasan administratifsebagaimana diatur dalam perundang-undangan. Kedua, kota sebagai suatulingkungan kehidupan perkotaan yang mempunyai ciri non agraris, misalnyaibukota kabupaten, ibukota kecamatan, dan berfungsi sebagai pusat pertumbuhandan pemukiman.Berdasarkan beberapa pengertian di atas dan kaitannya dengan pusatkegiatan, maka kota merupakan daerah pusat keramaian karena di dalamnyaberbagai pusat kegiatan manusia (di luar pertanian) terdapat di sini. Misalnya:pusat industri, baik industri besar sampai industri kecil; pusat perdagangan,mulai dari pasar tradisional sampai pasar regional, dan pusat pertokoan; pusatsektor jasa dan pelayanan masyarakat seperti rumah sakit, pusat pendidikan,pusat pemerintahan, pusat hiburan dan rekreasi, dan sebagainya. Semua ituditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota itu sendiri dan daerah-daerah di sekitarnya. Karena lengkapnya fasilitas yang disediakan oleh kota,menjadikannya sebagai tempat pemusatan penduduk. Sehingga dalam kehidupansehari-harinya, kota sangat sibuk dan merupakan suatu kompleksitas yangkhusus.Berbicara tentang kota sebagai pusat kegiatan, ada yang dinamakan intikota atau pusat kota (core of city) yang merupakan pusat dari kegiatan ekonomi,kegiatan politik, kegiatan pendidikan, kegiatan pemerintahan, kegiatan kebudaya-an, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Karena itu, daerah seperti ini dinamakanPusat Daerah Kegiatan (PDK) atau Central Business Districts (CBD).PDK berkembang dari waktu ke waktu, sehingga meluas ke arah daerahdi luarnya, daerah ini disebut Selaput Inti Kota (SIK).Adapun jenis kegiatan ekonomi di kota pada dasarnya terdiri atas:1)kegiatan ekonomi dasar (basic activities) yang membuat dan menyalurkanbarang dan jasa untuk keperluan luar kota atau ekspor. Barang dan jasatersebut berasal dari industri, perdagangan, rekreasi, dan sebagainya.2)kegiatan ekonomi bukan dasar (non basic activities) yang memproduksidan mendistribusi barang dan jasa untuk keperluan penduduk kota sendiri.Kegiatan ekonomi dasar merupakan hal penting bagi suatu kota, yaitumerupakan dasar agar kota dapat bertahan dan berkembang.152Adanya pengelompokan dan penyebaran jenis-jenis kegiatan di kotasangat bergantung pada beberapa faktor yang meliputi:a.ketersediaan ruang di dalam kota;b.jenis-jenis kebutuhan dari warga kota;c.tingkat teknologi yang diserap;d.perencanaan kota;e.faktor-faktor geografi setempat.Pusat-pusat kegiatan di kota sering mengalami perubahan daya tarik.Keadaan ini sebagai akibat dari pasang surutnya penduduk serta perkembangankotanya sendiri. Keramaian yang ada di kota tergantung pada beberapa faktor,antara lain:a.kemampuan daya tarik dari bangunan dan gedung-gedung tempatmenyalurkan kebutuhan sehari-hari;b.tingkat kemakmuran warga kota dilihat dari daya belinya;c.tingkat pendidikan dan kebudayaan yang cukup baik;d.sarana dan prasarana dalam kota yang memadai;e.pemerintahan dan warga kota yang dinamis.Mengingat fungsi kota sebagai pusat dari segala kegiatan manusia dansuatu kompleksitas khusus, maka penataan ruangnya selain harus tersediajuga harus melalui suatu perencanaan yang matang agar pertumbuhan danperkembangannya teratur, tidak semrawut, dan tidak menimbulkan permasalahanpada kemudian hari. Penataan ruang kota yang baik, harus didasarkan padakondisi fisik setempat, pemerintah kota sebagai pengatur kebijakan, dan tingkatperekonomian serta kebutuhan penduduk terhadap fasilitas kota. Fasilitas-fasilitas yang harus ada dalam tata ruang kota antara lain:a.untuk perkantoran, pemukiman, pendidikan, pasar, pertokoan, bioskop,rumah sakit, dan sebagainya;b.untuk jalur-jalur jalan yang menghubungkan kota dengan tempat-tempatlain di luarnya berupa jalan kabupaten, jalan provinsi dan jalur-jalur jalandalam kota yang berfungsi seperti urat nadi dalam tubuh manusia yaitumensuplai segala kebutuhan ke setiap sudut kota;c.taman-taman kota, alun-alun, taman olah raga, taman bermain dan rekreasikeluarga;d.areal parkir yang luas dan memadai.Tempat-tempat tersebut selain harus layak, mudah dijangkau, juga harusmemikirkan kemungkinan pengembangannya.Next >