< Previous101Hakikat Lambaga Sosialdirasa praktis, maka berkembang menjadi bank seperti yang sekarang, yaitusuatu lembaga yang dapat memenuhi kebutuhan untuk bertransaksi, menyetor,meminjam, mentransfer dan menyimpan uang.Penjelasan di atas menunjukkan bahwa, lembaga sosial terbentuk sebagaiakibat adanya norma-norma sosial yang mengalami proses pelembagaan(institusionalisasi). Di masyarakat selalu terdapat norma-norma sosial yangberfungsi sebagai pengatur perilaku warga masyarakat dalam berinteraksi. Suatunorma dikatakan mengalami proses pelembagaan, apabila norma tersebut telahdiketahui, dipahami atau dimengerti, ditaati, dan dihargai oleh warga masyarakat.Proses institusionalisasi menjadikan norma sosial bersifat mengikat bagi wargamasyarakat untuk mematuhinya.Kelanjutan proses institusionalisasi norma adalah proses internalisasi norma-norma sosial. Artinya, norma-norma sosial mendarahdaging dalam jiwa ataukepribadian seseorang. Seseorang yang telah mengalami intenalisasi norma-norma sosial, sepanjang hidupnya akan mengikti aturan norma tersebut danmenjadi bagian dari kepribadiannya.Seperti yang pernah Anda pelajari pada Kelas X, di masyarakat terdapatempat macam norma, yaitu cara (usage), kebiasaan (folkways), tata kelakuan( mores), dan adat-istiadat (custom). Norma adalah suatu tatanan yang mengaturseseorang agar berperilaku pantas. Perilaku yang tidak pantas akan mendapatsanksi berupa celaan atau kritik. Cara-cara yang baik akan diterima sebagaikebiasaan. Norma kebiasaan berupa perilaku yang berulang-ulang dalam bentukyang sama, misalnya berjalan menundukkan badan ketika melewati orang yanglebih tua. Karena kebiasaan dapat diterima oleh lebih banyak orang, makamempunyai kekuatan lebih besat daripada cara.Suatu kebiasaan dapat berkembang menjadi tata kelakuan, apabila dijadikansarana pengontrol perilaku warga masyarakat. Sebagai sarana pengontrol, tatakelakuan sering dijadikan ukuran mengenai perilaku yang boleh dan yang tidakboleh. Tata kelakuan dapat memaksa agar seseorang berperilaku sesuai ke-laziman dalam masyarakat, sehingga tercipta solidaritas antaranggotamasyarakat. Selanjutnya, tata kelakuan meningkat menjadi adat-istiadat apabiladiterima secara permanen dan terintegrasi secara kuat dalam kebudayaanmasyarakat. Sanksi berat akat diterima seseorang yang melanggar adat-istiadat.Tingkatan norma di atas menunjukkan proses diterimanya cara-cara menjadikebiasaan, kemudian orang membuat tata kelakuan yang baku dan bersifatlegal (memiliki dasar hukum pasti). Dengan demikian, kebiasaan telah berubahmenjadi suatu lembaga. Proses pelembagaan mencakup juga penetapan norma-norma yang pasti. Norma-norma mengatur penentuan status dan posisi sertaperanan seseorang dalam bertindak. Oleh karena itu, proses pelembagaan(institusionalisasi) berarti mengganti perilaku yang semula bersifat spontan ataucoba-coba (eksperimental) menjadi perilaku yang teratur, berpola, dan sesuaidengan harapan semua orang sehingga dapat diramalkan. Pengertian dapatdiramalkan adalah bahwa periku yang diharapkan tersebut seharusnya berjalansebagaimana mestinya sesuai ketentuan (norma).102Sosiologi SMA/MA Kelas XIIDi masyarakat, banyak terdapat kebiasaan (folkways) dan tata kelakuan(mores). Namun, tidak semua kebiasaan dan tata kelakuan dianggap penting.Hanya norma-norma yang penting akan mengalami pelembagaan. Misalnyanorma yang mengatur hubungan antara pria dan wanita dinilai sangat pentingsehingga mengalami institusionalisasi dan terbentuklah lembaga perkawinan.Suatu kebiasaan atau tata kelakuan dianggap penting bila berkaitan denganpemenuhan kebutuhan hidup manusia yang lebih penting pula. Misal, pe-menuhan kebutuhan untuk membentuk keluarga sifatnya lebih penting daripadapemenuhan kebutuhan olah raga dan rekreasi. Oleh karena itu, kebiasaan dantata kelakuan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan untuk mem-bentuk keluarga mengalami proses institusionalisasi. Setiap masyarakat telahmelembagakan perkawinan. Sebaliknya, norma-norma tentang bermain layang-layang dinilai kurang penting sehingga belum melembaga. Apabila suatu saatmasyarakat menganggapnya penting, norma tersebut juga dapat melembaga.Proses pelembagaan seperti dijelaskan di atas menunjukkan, bahwa lembagasosial berhubungan erat dengan nilai-nilai dan cita-cita, norma-norma perilaku,dan sistem hubungan. Apabila suatu kebiasaan atau tata kelakuan telahmelembaga berarti norma-norma yang mengaturnya bersifat memaksa danmengikat. Orang yang berkeluarga terikat oleh norma-norma keluarga. Seorangayah harus bertanggung jawab terhadap nafkah hidup anak dan isterinya.Seorang ibu terikat untuk mendidik dan membesarkan anaknya. Di antara ayah,ibu, dan anak-anak terdapat jaringan hubungan yang terorganisasi untuk me-wujudkan nilai-nilai kekeluargaan.Selain mengikat, norma-norma yang telah melembaga tidak lagi bersifatspontan. Artinya, norma-norma atau kebiasaan-kebiasaan tersebut mempunyaipola, teratur, dan dapat diramalkan. Kita semua akan dapat meramalkan apayang terjadi terhadap sepasang suami isteri yang telah resmi menikah. Keduanyaakan hidup bersama, saling menyayangi, membangun tempat tinggal bersama,dan mengasuh anak mereka apabila telah lahir. Begitulah yang seharusnyaterjadi sesuai harapan masyarakat. Apabila harapan itu tidak terbukti, makadapat dikatakan terjadi penyimpangan norma. Setiap penyimpangan normaakan menghadapi konsekuensi berupa kontrol sosial. Kontrol sosial mencakupsegala proses, baik yang direncanakan maupun tidak yang bersifat mendidik,mengajak atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai dannorma yang berlaku. Kontrol sosial dapat dilakukan oleh individu atau kelompokterhadap individu atau kelompok lain.Proses pelembagaan juga dapat dilihat dari sudut interaksi sosial. Walaupun,sebenarnya antara interaksi sosial dan norma sosial saling berkaitan. Normasosial menjadi pedoman berlangsungnya interaksi, sementara itu interaksi diaturoleh norma sosial. Interaksi sosial juga dapat melahirkan norma sosial.Seperangkat interaksi sosial dikatakan melembaga bila memenuhi kiteriaberikut, ada suatu sistem yang dikembangkan untuk mengatur status dan peran,dan sistem itu sudah diterima masyarakat. Cara-cara mendidik anak dengan103Hakikat Lambaga Sosialmengirimkannya ke sekolah termasuk perilaku yang melembaga karena diterimaoleh masyarakat secara umum. Begitu juga cara mendidik anak dalam halpengetahuan agama dengan mengirimkannya ke pondok pesantren atau sekolahminggu telah menjadi suatu kebiasaan yang diterima masyarakat dan melembaga.Pada hakikatnya, suatu sistem yang mengatur status dan peran sosial adalahnorma.Lembaga pendidikan terbentuk akibat adanya interaksi manusia dalam haltransformasi ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai sosial. Setiap orangtua menginginkan agar anak-anak mereka memiliki dan menguasai semua halyang diperlukan dalam hidup di masyarakat. Sementara itu, setiap orang tuajuga tidak cukup memiliki waktu dan kapasitas untuk melakukan semua itusendiri, maka diperlukan adanya guru sebagai transformator. Terbentuklahkelompok orang yang tugasnya mendidik dan mengajar. Selain itu, diperlukansarana, baik berupa gedung, kurikulum, buku sumber belajar, media ajar, maupunsarana lainnya. Diperlukan pula norma-norma yang mengatur semua aspekyang berhubungan dengan pendidikan. Bagaimana kewajiban seorang siswa.Apa hak dan wewenang guru. Bagaimana hubungan orang tua dan guru. Semuaunsur ini membentuk apa yang dinamakan lembaga pendidikan.Agar semua unsur tersebut berfungsi sebagaimana mestinya, maka diperlu-kan pengaturan kerja dalam bentuk organisasi atau asosiasi. Sekolah tempatAnda belajar kini tentu ada kepala sekolah, dewan guru, staf tata usaha, dankomite sekolah. Semua itu merupakan satu kesatuan yang disebut asosiasi.Organisasi atau asosiasi merupakan perwujudan lembaga pendidikan. Norma-norma sosial yang telah melembaga diwujudkan oleh asosiasi.Di dalam sebuah asosiasi yang mewujudkan lembaga pendidikan terdapatpembagian status dan peran sosial. Ada yang menjadi kepala sekolah, guru,siswa, atau staf tata usaha. Setiap orang yang memperoleh status dan perantertentu dalam asoasiasi tentu mengalami pembatasan perilaku Dia harusberperilaku sesuai dengan peran yang diembannya. Misalnya, seorang kepalasekolah harus bisa mencerminkan diri sebagai pemimpin yang adil, jujur, danbertanggung jawab sekaligus sebagai pengelola sekolah yang cakap (kompeten).Peran sebagai guru atau pendidik juga mengalami pembatasan perilaku. Seorangguru harus menjadi teladan bagi siswa-siswanya. Sementara itu, para siswadituntut rajin belajar dan mematuhi gurunya. Seiring melembaganya sekolahsebagai lembaga sosial, maka peran-peran tersebut pun dikatakan telahmelembaga. Suatu peran dikatakan melembaga bila dikenal, diakui, dihargai,dan ditaati dalam kehidupan sehari-hari.2.Unsur-unsur Lembaga SosialPenjelasan mengenai hakikat dan proses pelembagaan di atas selalumelibatkan norma perilaku, dan nilai sosial. Norma-norma sosial yang telahmelembaga akhirnya membentuk suatu pola perilaku yang diatur oleh norma104Sosiologi SMA/MA Kelas XIItersebut. Pola perilaku seperti ini telah mengalami standarisasi (pembakuan).Nilai-nilai sosial yang mendasari perilaku yang melembaga, kemudianmembentuk sikap tertentu yang melembaga juga. Nilai-nilai sosial itu juga dapatberkembang menjadi keyakinan tertentu yang akhirnya dapat menjadi ideologilembaga.Suatu pola perilaku berdasarkan norma yang melembaga dengan didasarioleh nilai dan sikap yang melembaga, akhirnya melahirkan ciri-ciri khususlembaga tersebut. Ciri-ciri itu dapat berbentuk ritual dan upacara (lembagaagama), atau pakaian-pakaian khas dan simbol-simbol tertentu. Semua haltersebut merupakan unsur-unsur yang membentuk suatu lembaga sosial. Dengankata lain, lembaga sosial mencakup tiga unsur, yaitu seperangkat pola perilakuyang telah distandarisasi, serangkaian tata kelakuan, sikap, dan nilai-nilai yangmendukung, dan adanya perlengkapan tertentu berupa tradisi, ritual danupacara, simbol dan pakaian khas, dan simbol-simbol lainnya.Semua unsur tersebut di atas (norma, sikap, nilai, simbol, ritual, dan ideologi)dapat dikelompokkan menjadi tiga unsur. Ketiganya diuraikan satu per satuberikut ini.a.Kode PerilakuSetiap lembaga sosial senantiasamemiliki nilai dan norma dasar yangmengatur perilaku orang-orang yangberinteraksi sebagai pengikut lembagatersebut. Misalnya, para pemeluk agamamemiliki tuntunan tingkah laku yangsesuai dengan ajaran agama masing-masing. Pemeluk agama Islam dituntutberperilaku sesuai dengan tuntunanakhlaq yang baik sesuai ajaran agamaIslam. Demikian juga agama-agama laintentu memiliki hal yang sama.Tidak hanya agama yang menuntutpengikutnya berperilaku sesuai normatertentu. Lembaga pemerintahan me-nuntut para aparat untuk bersumpah setia terhadap negara. Para prajurit dituntutmematuhi norma perilaku yang tercantum dalam janji kesetiaan prajurit.Singkatnya, setiap profesi dan lembaga sosial yang bukan profesi senantiasamemiliki kode etik (kode perilaku). Kode perilaku menjadi ciri khas dan patokaninteraksi orang-orang yang terlibat dalam lembaga tersebut. Bahkan, Andasebagai anggota pramuka memiliki Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka. Begitupula guru-guru, mereka diikat oleh norma perilaku yang disebut Kode EtikGuru. Tanyakanlah kepada guru Anda, aturan-aturan apa saja yang tercakupdalam Kode Etik Guru.Gambar 3.7 Setiap kali upacara bendera di hari Senin,pembina upacara membacakan teks Pancasila. Apamaksud dan tujuannya?Sumber: Haryana105Hakikat Lambaga Sosialb.Simbol KebudayaanSuatu hari mungkin Anda menonton pertandingan bola voli tingkat SMAdi daerah Anda. Banyak tim pemain tampil secara bergantian. Bagaimana caraAnda mengenali tim sekolah Anda? Tentu dari corak, warna, atau aksesoritertentu pada kaos tim yang mereka kenakan. Kaos tim menjadi simbol identitastim sekolah Anda yang tentu sengaja dibuat agar berbeda dengan tim sekolahlain. Kira-kira seperti itulah makna dan fungsi simbol kebudayaan bagi setiaplembaga sosial.Simbol kebudayaan sebenarnya merupakan konsekuensi adanya nilai dannorma perilaku yang kemudian menimbulkan kekhasan pada lembaga tersebut.Sebagai sebuah ciri khas, simbol merupakan tanda pengenal yang mewakilisebuah lembaga sosial. Wujud simbol lembaga sosial dapat berupa benda,pakaian khas, lambang, maupun lagu. Simbol-simbol lembaga keagamaan misal-nya bulan sabit, salib, atau patung. Simbol negara dapat berupa bendera danlagu kebangsaan. Simbol suatu lembaga ekonomi (perusahaan) dapat berupalogo atau lagu himne perusahaan. Dengan melihat atau mendengar simbol-simbol tersebut kita dapat mengenali lembaga yang diwakilinya.c.IdeologiSeperti yang telah dijelaskan sebelum-nya, bahwa setiap lembaga sosial padadasarnya merupakan perwujudan dari nor-ma tertentu. Norma tersebut menjadipedoman perilaku orang-orang yang men-jalankan peran tertentu dalam lembagayang diikutinya. Setiap norma berakarpada nilai-nilai yang diyakini dan dijunjungdalam lembaga itu. Nilai-nilai itu tidak lainberupa gagasan-gagasan yang salingberkaitan sehingga membentuk suatusistem. @ungsi sistem gagasan (ideologi)adalah untuk memberi penjelasan ataudasar hukum bagi norma-norma yangdiyakini.Misalnya, pemerintahan Republik Indonesia merupakan perwujudan sebuahlembaga pemerintahan. Salah satu norma yang mengatur kehidupan ber-masyarakat di Indonesia adalah norma kehidupan beragama. Secara rinci antaralain diatur keharusan warga negara menganut agama tertentu, hubunganantaragama, dan lain-lain. Apabila dipertanyakan, mengapa itu semua perludiatur, maka dasar hukum atau alasan rasionalnya diambil dari sila pertamaPancasila. Pancasila merupakan ideologi lembaga pemerintahan di Indonesia.Setiap norma yang mengatur interaksi sosial dalam kerangka fungsipemerintahan harus berdasarkan Pancasila sebagai ideologi.Gambar 3.8 Ideologi yang mendasari pe-nyelenggaraan lembaga pemerintahan RI adalahPancasila. Pancasila adalah suatu sistemgagasan yang dirumuskan oleh Bung Karno.Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka106Sosiologi SMA/MA Kelas XIISelain lembaga pemerintahan, ideologi juga dimiliki oleh semua lembagasosial. Agama Islam dan Kristen memiliki sistem keyakinan yang dapatmenjelaskan proses penciptaan alam semesta. Lembaga perekonomian kapitalismemiliki asumsi-asumsi (anggapan dasar) yang dapat menjelaskan pentingnyapasar bebas. Asumsi-asumsi itu juga merupakan ideologi.Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ideologi adalah suatu sistemgagasan yang didasarkan pada asumsi, kepercayaan, dan penjelasan mengenaitatanan sosial, struktur sosial, atau cara berperilaku orang-orang terlibat dalamlembaga sosial. Ideologi dapat berisi gagasan dalam bidang ekonomi, politik,filsafat, atau agama. Apabila seseorang telah menganut dan meyakini suatuideologi, maka segala sesuatu yang dihadapinya selalu didasarkan kepada ideologiyang diyakininya. Pandangan-pandangan lain yang tidak sejalan dengankeyakinan ideologinya aka ditolak. Oleh karena itu, sebuah lembaga sosial yangmemiliki ideologi tertentu akan berjalan sesuai dengan ideologi yangmendasarinya.3.Dinamika Lembaga SosialLembaga sosial adalah bagian dari masyarakat. Apabila masyarakat berubah,maka lembaga sosial pun turut berubah. Apalagi lembaga sosial berasal darinilai dan norma sosial yang mempola. Apabila nilai-nilai bergeser dan norma-norma sosial berubah, maka lembaga sosial pun berubah.Masyarakat adalah suatu sistem. Sebagai suatu sistem, setiap unsur dalammasyarakat saling berkaitan. Begitu pula lembaga sosial sebagai bagian darisistem yang membentuk masyarakat. Berbagai lembaga sosial yang ada dimasyarakat saling mempengaruhi. Apabila terjadi perubahan pada salah satulembaga maka lembaga lain akan terpengaruh. Perubahan atau dinamikalembaga sosial dapat disebabkan oleh berbagai hal berikut ini.a.Pengaruh AntarlembagaDi masyarakat terdapat berbagaimacam lembaga sosial. Keberadaanmereka dalam satu masyarakat selalusaling memengaruhi. Perubahan di satulembaga dapat menyebabkan perubahanpada lembaga lainnya.Sebagai contoh, kita akan kembalimelihat perubahan lembaga pemerin-tahan kita. Semua sistem pemerintahankita bersifat sentralisasi, segala sesuatuditentukan oleh pusat (Jakarta). Sejakreformasi 1998 terjadilah perubahan keGambar 3.9 Suatu bentuk dinamika lembaga pen-didikan berkat kemajuan teknologi.Sumber: Tempo, 28 Agustus 3 September 2006107Hakikat Lambaga Sosialarah desentralisasi. Kewenangan terbesar dilimpahkan kepada pemerintahkabupaten atau kota dengan bentuknya otonomi daerah.Perubahan yang terjadi pada lembaga pemerintahan ternyata berpengaruhkepada berbagai lembaga lain. Dalam bidang pendidikan, dulu semua lembagapendidikan harus mengajarkan materi yang seragam secara nasional. Sekarang,materi pelajaran lebih banyak ditentukan oleh daerah masing-masing disesuaikandengan kondisi setempat. Walaupun pemerintah masih memberikan standarminimal yang berlaku secara nasional, namun saat ini setiap daerah (sekolah)lebih banyak berperan dalam menentukan apa-apa yang akan diajarkan kepadasiswa.Dalam masyarakat modern yang semakin menganggap penting nilai-nilaiilmu pengetahuan, lembaga ilmu pengetahuan sangat berpengaruh terhadapbanyak lembaga sosial lainnya. Perkembangan ilmu pengetahuan, me-mungkinkan manusia menemukan berbagai cara (prosedur) baru dan teknologibaru yang dapat diterapkan dalam kehidupan di masyarakat sehari-hari. Berbagaicara lama terpaksa ditinggalkan dan digantikan cara-cara dari hasil penemuanbaru. Saat ini dapat dikatakan hampir tak ada lembaga sosial yang tidakterpengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Dengan ditemukannya berbagai teknologi baru membuat dunia industri(lembaga ekonomi) mengubah cara produksinya. Penemuan-penemuan barujuga memengaruhi metode pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran zamandulu belum dipermudah dengan teknologi multimedia yang berbasis komputer,sekarang Anda mengalaminya. Lembaga agama pun harus menyesuaikan de-ngan perkembangan baru di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Pesantren-pesantren yang selama ini dianggap berpegang teguh pada nilai tradisional,akhirnya juga mengadopsi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Kemajuan ilmu yang membuat masyarakat semakin bernalar logis, harus diikutioleh para pemuka agama dalam menerjemahkan ajaran kitab suci agar lebihbanyak menggunakan pendekatan ilmiah daripada semata-mata menuntutkeyakinan.b.Pengaruh Kaum Cendekiawan@aktor lain yang sangat berpengaruh terhadap dinamika lembaga sosialadalah kaum cendekiawan atau kaum intelektual. Secara umum, kaumcendekiawan adalah orang-orang terpelajar. Namun, tidak semua orangterpelajar dapat disebut cendekiawan. Hanya mereka yang suka berpikir, bergelutdengan dunia gagasan (ide), menguji dan mengritisi segala sesuatu, lalumenyampaikan hasil pemikirannya. Mereka selalu mencermati gejala-gejala dimasyarakat, berusaha memahaminya, menemukan hukum-hukum di balik gejalatersebut, mendeskripsikan pemikirannya kepada masyarakat. Termasuk yangtidak dilepaskan dari sorotannya adalah keberadaan lembaga-lembaga sosial.Apabila lembaga-lembaga yang ada di masyarakat bersifat positif, tentu paracendekiawan akan menjelaskan kepositifannya. Namun sebaliknya, apabilalembaga-lembaga itu bersifat negatif maka para cendekiawan akan mengritiknyadengan menjelaskan keburukannya.108Sosiologi SMA/MA Kelas XIITidak jarang para cendekiawan sering dimusuhi oleh para para penguasa.Kejadian seperti ini umumnya terjadi apabila para cendekiawan berseberangansikap dengan pemimpin lembaga pemerintahan. Banyak contoh yang me-nunjukkan penguasa memusuhi kelompok cendekiawan tertentu yang kritisterhadap pemerintahannya. Misalnya, Bung Karno pernah dibuang dandipenjarakan pemerintah kolonial Belanda. Sebaliknya, Bung Karno sendiripernah bersikap yang sama terhadap lawan-lawan politiknya ketika berkuasa.Ketika masa Orde Baru kejadian yang sama banyak terjadi. Walaupun tidaksemua orang yang dipenjarakan itu berasal dari golongan cendekiawan.Itulah bentuk-bentuk pengaruh kaum cendekiawan terhadap lembagapemerintahan. Sebenarnya lembaga-lembaga lain pun mengalami hal yangsama. Lembaga ekonomi (perusahaan) yang perilaku bisnisnya merugikankelestarian lingkungan hidup tidak jarang memperoleh kritik dari cendekiawan.Tulisan-tulisan atau pidato-pidato ilmiah para cendekiawan banyak orangmemengarui pandangan masyarakat terhadap sebuah lembaga sosial. Lembagaperbankan yang dulu mengutamakan kepentingan pebisnis besar sering dikritikpara pengamat ekonomi. Akhirnya, banyak bank yang kemudian membuatprogram layanan kepada masyarakat kecil. Bahkan, kini tumbuh menjamurlembaga keuangan kecil yang khusus melayani kebutuhan masyarakat ekonomikelas bawah. Lembaga keuangan mikro itu antara lain koperasi simpan pinjam,BMT (Baitul Maal wat Tamwil), dan badan-badan perkreditan rakyat lainnya.Masih banyak lagi contoh-contoh dinamika lembaga sosial sebagai akibatpengaruh lembaga lain atau pengaruh kaum cendekiawan. Coba sebutkandinamika yang terjadi pada lembaga peradilan, lembaga keluarga atauperkawinan, dan lembaga-lembaga lain!c.Kredibilitas Lembaga SosialPandangan-pandangan kritis kaumcendekiawan yang disampaikan lewatmedia massa, buku yang mereka tulis,atau melalui forum diskusi dan seminardapat memengaruhi opini masyarakatsecara umum. Walaupun, masyarakatjuga memiliki daya kritis sendiri dalammenilai kinerja lembaga-lembaga yangada. Kedua hal tersebut akhirnya mem-buat tingkat keterpercayaan (kredibilitas)terhadap lembaga menjadi berubah.Semua orang pasti menilai kinerja lem-baga sosial. Apabila penilaian itu negatif,maka kepercayaan terhadap lembagasosial merosot pula. Sebaliknya, apabilapenilaian meningkat kepercayaan terhadap suatu lembaga sosial terjaga danmeningkat.Gambar 3.10 Kadang-kadang kredibilitas sebuahlembaga dipengaruhi oleh perilaku orang-orang yangtergabung dalam organisasi tersebut.Sumber: Haryana109Hakikat Lambaga SosialDemikian juga yang dialami lembaga pertahanan dan keamanan kita. Kedualembaga itu diwujudkan oleh ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)pada masa Orde Baru.Demikianlah kuatnya penilaian masyarakat terhadap keberadaan sebuahlembaga sosial, apabila masyarakat kurang mempercayai keberadaan sebuahlembaga, maka mau tidak mau lembaga tersebut harus mengoreksi diri.Perubahan tidak harus besar-besaran seperti yang terjadi pada contoh di atas.Perubahan dan penyesuaian kecil seiring tuntutan kebutuhan masyarakat lebihbanyak terjadi. Karena kecil, maka pada umumnya kita tidak terlalu me-rasakannya.Pilih dan kerjakan salah satu tugas di bawah ini, kemudian serahkan kepadaguru untuk dinilai!1.Buatlah angket dan bagikan kepada teman-teman Anda satu kelas.Mintalah mereka membuat urutan peringkat mengenai tingkat keter-percayaan lembaga-lembaga berikut ini!a.kepolisianb.pengadilanc.DPRd.rumah sakite.sekolah.Kumpulkan jawaban dan buatlah kesimpulan umum untuk menentukanperingkat tingkat keterpercayaan mereka terhadap kelima lembagatersebut! Lakukan wawancara kepada beberapa orang yang mewakilisuara terbanyak untuk setiap lembaga sesuai peringkatnya! Mintalahbantuan guru untuk mengatur teknik pelaksanaan tugas ini! Tulis hasilangket beserta ulasan hasil wawancara kemudian tampilkan di majalahdinding sekolah!2.Tentukan salah satu lembaga pemerintahan yang menurut Anda palingbesar perubahan yang dialaminya pada tahun-tahun terakhir. Deskripsi-kan proses dan penyebab perubahannya. Tulis deskripsi Anda dalambentuk makalah dan presentasikan di depan kelas!Aktivitas Siswa110Sosiologi SMA/MA Kelas XIIKerjakan di buku tugas Anda!Jawablah dengan tepat!1.Sebutkan empat macam norma sosial yang dapat mengalami prosespelembagaan!2.Bagaimana pengaruh kaum cendekiawan terhadap dinamika lembagasosial?3.Berikan contoh perubahan lembaga pendidikan yang dipengaruhi olehperubahan lembaga ilmiah!4.Apakah yang dimaksud dengan birokrasi?5.Jelaskan pendapat Anda mengenai penyebab merosotnya keterper-cayaan lembaga sosial di mata masyarakat!Kerjakan di buku tugas Anda!Ungkapkan tanggapan Anda terhadap pernyataan atau kasus di bawahini, dengan cara memberi tanda cek () pada kolom S (Setuju), TS (TidakSetuju) atau R (Ragu-ragu)!Tes Skala Sikap1.Lembaga sosial selalu berubah seiring denganperubahan zaman.2Keterpercayaan lembaga sosial di mata masya-rakat sangat penting agar lembaga itu dapatmenjalankan fungsinya. Oleh karena itu, kaumintelektual sebaiknya tidak perlu mengeritikkeberadaan lembaga sosial.3Setiap norma memiliki kemungkinan yang samauntuk mengalami proses pelembagaan.4Lembaga yang paling baik adalah yang palingstabil, artinya, tidak terpengaruh oleh perubahanlembaga lain.No.Pernyataan S TSRPelatihanNext >