< Previous21Perubahan Sosialdominan. Dalam keadaan seperti itu, cara-cara dan tradisi-tradisi yangdibawa dari kebudayaan masyarakat asal akan menjadi bagian dari kebudaya-an setempat. Oleh karena itu, proses asimilasi membuat kelompok minoritasmenjadi lebur karena anggota-anggota kelompok kehilangan ciri budayanya,sedangkan masyarakat yang didatangi menerima unsur-unsur baru dalamkebudayaannya. Unsur baru itu hanya memperkaya variasi, namun dapatpula menjadi penyebab perubahan yang cukup signifikan di masyarakat.3)AkulturasiPada saat pertama kaliterjadi kontak antara dua ke-budayaan dan kemudian terus-menerus berhubungan, terjadi-lah pertukaran unsur-unsur ke-dua kebudayaan itu. Proses inidisebut akulturasi. Dalam akul-turasi, selain terjadi penyerap-an unsur-unsur budaya juga ter-jadi pencampuran unsur-unsurbudaya. Unsur yang sering ber-campur antara lain bahasa, caradan model busana, tarian, musik,resep makanan, dan berbagai peralatan. Misalnya, kita sebagai orangIndonesia telah lama menyerap unsur budaya dalam bentuk modelberpakaian ala dunia Islam dan ala Barat, makan menggunakan sendok,serta banyak sekali kata-kata dalam bahasa Indonesia yang sebenarnyaberasal dari berbagai bahasa lain (Sansekerta, Belanda, Arab, Cina, Inggris,dan lain-lain).Melalui akulturasi, bagian-bagian tertentu dari salah satu atau keduakebudayaan kelompok sosial yang membaur dan mengalami perubahan,tetapi keberadaan kelompok-kelompok sosial itu masih berbeda nyata.Disinilah perbedaan antara akulturasi dengan asimilasi, karena dalamasimilasi salah satu kelompok sosial menjadi bagian dari kelompok lainnyadan identitasnya hilang. Dalam akulturasi, unsur-unsur budaya asing yangdiserap pada umumnya memiliki ciri-ciri mudah dipakai, sangat bermanfaat,dan mudah disesuaikan dengan kondisi setempat. Misalnya, peralatan tulis-menulis, komunikasi, transportasi, sarana pertanian dan mata pencaharianhidup.b.Penemuan, Invensi, dan Dasar BudayaPenemuan, inversi, dan dasar budaya adalah hal yang berbeda namun salingterkait. Penemuan baru (discovery) merupakan suatu proses pemanfaatan sesuatuyang sudah ada di alam, sedangkan invensi bersifat menciptakan sesuatu yangGambar 1.9 Musik dangdut adalah perpaduan antaramusik gaya India dan Melayu.Sumber: Sindo, 25 November 200622Sosiologi SMA/MA Kelas XIIsemula belum ada. Invensi juga dapatberupa inovasi terhadap hasil ciptaanyang sudah ada sebelumnya.Penemuan baru dan invensi men-dorong terjadinya perubahan sosial bu-daya. Penemuan baru menjadi faktor da-lam perubahan sosial, apabila hasil pe-nemuan itu didayagunakan. Misal, padatahun 100 Masehi, Hero dari Alexandriatelah menemukan mesin tenaga uapkecil yang dijadikan barang mainan.Namun, karena belum didayagunakan,maka belum menimbulkan perubahan sosial. Setelah dua ribu tahun kemu-dian, mesin tenaga uap itu didayagunakan sehingga pada saat itulah penemu-an mesin tenaga uap menjadi faktor pendorong terjadinya perubahan sosial.Invensi merupakan kombinasi baru atau cara penggunaan baru daripengetahuan yang sudah ada. Misal, pada tahun 1895 George Seldonmengombinasikan mesin gas, tangki gas cair, gigi perseneling, kopling, tangkikemudi (stir) dan badan kereta, kemudian mengajukan karya tersebut sebagaimobil. Tidak satu pun dari unsur-unsur itu yang baru diciptakan. Satu-satunyayang baru adalah pengombinasian semua unsur itu sehingga membentuk mobil.Mobil inilah yang dinamakan invensi.Ada dua macan invensi, yaitu invensi material dan invensi sosial. Invensimaterial antara lain berupa busur dan anak panahnya, telepon, dan pesawatterbang, sedangkan invensi sosial contohnya adalah abjad, sistem pemerintahan,dan perusahaan.Dengan adanya invensi, maka berbagai persoalan dan kebutuhan manusia,baik yang baru muncul maupun yang lama, dapat dipecahkan atau dipenuhi.Apabila tidak ada penemuan baru, maka sejak dulu hidup manusia statis, tidakada kemajuan. Manusia hanya akan bergantung kepada keadaan lingkunganalam, tidak berbeda dengan hewan. Akan tetapi, dengan ditemukannya berbagaicara, proses, alat, dan produk baru, maka manusia mampu mengendalikanalam sekitar demi kemudahan hidupnya. Oleh karena itu, penemuan dan invensidapat mendorong terjadinya perubahan sosial.Dasar budaya merupakan akumulasi pengetahuan dan teknik yang dapatdigunakan oleh seorang inventor (penemu). Seiring dengan pertumbuhan dasarbudaya, semakin banyak invensi dan penemuan yang tercipta. Tanpa adanyadasar budaya yang memberikan sejumlah invensi dan penemuan terdahulu yangmemadai, suatu invensi baru tidak mungkin lahir dengan sempurna. Misalnya,ditemukannya magnet listrik, pipa hampa udara, transistor dan microchip,merupakan dasar budaya bagi bermacam-macam invensi baru, antara lain radio,televisi, tape recorder, komputer dan lain-lain. Karena dasar budaya merupakanGambar 1.10 Sebuah invensi yang mengubah masya-rakat.Sumber: CD Clipart23Perubahan Sosialmodal bagi terciptanya invensi, maka dasarbudaya menjadi salah satu faktor perubahansosial budaya.Berbagai penemuan baru merupakansumbangan langsung individu-individu yangkreatif. Perubahan masyarakat tidak akanterjadi apabila tidak ada individu-individu yangmemulai. Perubahan sosial selalu berawal dariseorang penggerak, sedangkan orang lainhanya mendukung. Oleh karena itu, kedu-dukan individu sebagai penggerak perubahanmemang sangat penting. Orang yang menjadipionir pembaharuan pada umumnya bersifatkritis dan tajam pikirannya. Orang seperti inimemiliki visi atau pandangan yang jauh kedepan dan mampu mengemukakan dan mem-perjuangkan pandangannya. Dengan begitu,dia akan mampu memengaruhi orang lainuntuk bersama-sama dengannya melakukanperubahan.Penemuan dan penciptaan selalu menjadisumber perkembangan kebudayaan. Apabilatidak ada proses penciptaan hal-hal baru, maka kebudayaan akan hilang. Dariproses penemuan dan penciptaan hal-hal baru itu, maka terjadi perkembangannilai-nilai sosial yang baru pula. Setiap generasi baru akan selalu mengkaji danmemperbaharui berbagai unsur kebudayaan yang diwariskan kepadanya.c.Konflik dalam MasyarakatSuatu masyarakat tidak pernah terlepas dari konflik. Berdasarkan konsepdilektika sosial dari Hegel, Karl Marx menjelaskan proses perubahan sosialsebagai akibat adanya konflik antarkelas sosial. Perbedaan pandangan, aliranpolitik, kesenjangan ekonomi, perbedaan keyakinan, perbedaan kepentingan,hingga perbedaan kebudayaan dapat menjadi sebab timbulnya konflik dimasyarakat. Setiap konflik yang pecah akan menyebabkan perubahan-perubahan tertentu dalam tatanan masyarakat.Konflik dapat terjadi sebagai akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuandan teknologi. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi berakibat adakelas sosial yang menguasai sarana produksi yang diciptakan sebagai akibatperkembangan teknologi. Kelas sosial inilah yang berkuasa dan cenderungmemanfaatkan (mengeksploitasi) kelas sosial lain untuk memperoleh keuntunganekonomi. Kelas sosial pemilik sarana produksi itu sangat berkepentinganterhadap terciptanya status quo, yaitu kondisi masyarakat serba mapan dantidak berubah. Sebab, perubahan berarti ancaman terhadap posisi merekaInfososioMUDAH DAN SULITNYAPENYERAPAN BUDAYAASINGKelompok orang yangmudah menyerap pengaruh asingadalah (1) golongan muda yangbelum memiliki identitas dankepribadian mantap, (2) golonganorang yang belum memiliki statuspenting, dan (3) kelompok ma-syarakat yang hidupnya tertekan.Kelompok orang yang sukarmenerima unsur budaya asingadalah (1) golongan tua yangmasih terikat kuat dengan tradisilama, (2) kelompok masyarakatyang sudah memiliki status pen-ting, dan (3) kelompok masyara-kat yang memisahkan diri secaraekstrem, misalnya penganutaliran kepercayaan ortodoks.24Sosiologi SMA/MA Kelas XIIsebagai kelas yang berkuasa dan menentukan. Di sisi lain, kelas sosial yangdieksploitasi (kaum buruh) berjuang agar tekanan yang mereka derita segeraberakhir. Berakhirnya penindasan itu hanya mungkin terjadi apabila adaperubahan sosial atau sebuah revolusi sosial.d.PendidikanPendidikan merupakan modal uta-ma untuk mengubah masyarakat men-jadi lebih baik. Dengan pendidikan,generasi muda dibekali kemampuanberpikir lebih maju dan kreatif, memilikiketerampilan untuk dapat mengembang-kan berbagai cara berbuat, dan ditanam-kan nilai dan sikap yang mengarah ke-pada kemajuan. Melalui pendidikan,berbagai kemajuan yang telah dikem-bangkan dalam masyarakat dapat diberi-kan kepada banyak orang. Untuk itu,diperlukan sikap mental yang terbukaterhadap pengetahuan baru.Sikap tertutup dan enggan untuk menerima perkembangan baru sangatmenghambat proses perubahan sosial ke arah yang lebih baik. Suatu masyarakatyang telah terbiasa dengan sikap seperti itu tentu tidak akan mudah begitu sajamengubah sikapnya. Perubahan merupakan suatu proses transformasi budayayang panjang, terencana, dan meliputi semua unsur kebudayaan. Terutama,unsur-unsur yang mendasar seperti nilai-nilai sosial, gaya hidup, sistem politik,dan mentalitas masyarakat. Itu semua dapat dimulai lewat proses pendidikan.e.Lingkungan %isikPerubahan lingkungan fisik dapatterjadi secara alami maupun akibat ke-lalaian manusia. Keduanya mendorongterjadinya perubahan sosial. Misalnya,apabila kawasan hutan lambat laun beru-bah menjadi padang pasir (desertifikasi),maka hal itu akan mengakibatkanperubahan iklim, erosi tanah, dan per-ubahan danau menjadi rawa-rawa. Peru-bahan fisik pada lingkungan alam sepertiitu menuntut penyesuaian cara hidupmasyarakat yang tinggal di lingkungantersebut.Gambar 1.11 Melalui pendidikan, perubahan sosialke arah yang lebih baik disiapkan.Sumber: Tempo, 15-21 Agustus 2005Gambar 1.12 Bencana alam merupakan salah satufaktor lingkungan fisik yang mendorong terjadinyaperubahan sosial.Sumber: Gatra, 20 Juli 200625Perubahan Sosialf.Perubahan PendudukPerubahan penduduk terjadiakibat kelahiran, kematian, danmigrasi. Ketiga hal itu mengakibat-kan jumlah dan komposisi pendudukberubah. Perubahan pendudukmerupakan perubahan sosial. Disamping itu, perubahan pendudukjuga mendorong terjadinya per-ubahan sosial berikutnya. Misalnya,suatu daerah yang semula ber-penduduk jarang kemudian menjadipadat sehingga terjadilah perubahandalam hal keramahan, terbentukyakelompok-kelompok sosial baru,dan semakin rumitnya struktur kelembagaan. Kepadatan penduduk di kota jugamenimbulkan akibat lain, misalnya tingginya kriminalitas, kurangnya fasilitasair bersih dan sarana rekreasi. Persaingan hidup yang ketat di kota juga me-nyebabkan nilai-nilai sosial mengalami pergeseran.Di sisi lain, desa-desa yang mengalami kekurangan penduduk akibaturbanisasi juga menghadapi perubahan sosial yang tidak selalu menguntungkan.Apabila jumlah penduduk yang bermigrasi ke kota tidak terlalu banyak, mungkindesa tersebut tidak menghadapi persoalan tenaga kerja. Sebaliknya, apabilahampir semua tenaga produktif pindah ke kota, dapat dipastikan lahan-lahanpertanian di desa terbengkalai. Perubahan seperti ini tidak akan membuat desasemakin maju, justru semakin tertinggal karena potensinya tidak termanfaatkan.g.Struktur Sosial yang TerbukaMasyarakat berstruktur ketatyang membatasi peran, tugas, hak-hak istimewa serta kewajiban ang-gotanya, hanya mempunyai ke-mungkinan kecil untuk berubah,sedangkan masyarakat berstrukturlonggar, dengan peran, batas oto-ritas, hak-hak istimewa dan kewaji-ban anggotanya tergantung kepadakreatifitas individu, lebih mudah ber-ubah. Hal seperti ini, sebenarnyatelah Anda pelajari ketika mem-bahas struktur sosial di Kelas XI.Gambar 1.13 Setiap tahun, kita disuguhi dramakolosal arus mudik dan balik. Apa yang terpikir dalambenak Anda melihat fenomena itu?Sumber: Solopos, 19 Oktober 2006Gambar 1.14 Kota lebih cepat berubah daripadadesa, karena struktur masyarakatnya terbuka.Sumber: Solopos, 19 Oktober 200626Sosiologi SMA/MA Kelas XIIKelonggaran atau keterbukaan struktur masyarakat dapat dilihat dari mudahdan tidaknya seseorang mengubah status sosialnya. Seseorang berhakmemperoleh kedudukan lebih tinggi dengan syarat dia mampu dan memilikikualifikasi untuk mencapai hal itu. Orang miskin tidak selamanya harus miskin,dia boleh saja menjadi kaya apabila mau berusaha dan bekerja keras. Istilahkemiskinan struktural, pernah mencuat di Indonesia sebagai bentuk kritikterhadap pemerintah yang sering mengeluarkan kebijakan yang membuat orangkaya semakin kaya dan orang miskin tetap saja miskin. Kebijakan seperti itumenutup kemungkinan terjadinya mobilitas sosial vertikal.h.%aktor Sikap dan Nilai-nilaiSikap dan nilai-nilai memengaruhi kadar dan arah perubahan. Sikapmenghargai hasil karya seseorang, dan nilai sosial yang didasari etos kerja tinggisangat mendukung kemajuan masyarakat. Masyarakat Indonesia dikenal kurangmenghargai hasil karya orang lain, terbukti dengan meluasnya pembajakanhasil karya orang lain baik dalam bentuk kaset,VCD, buku, hingga programkomputer.Di samping hal di atas, mentalitas (cara berpikir dan berperilaku) fatalistikjuga menghambat kemajuan. Masyarakat yang fatalistik lebih suka dudukberpangku tangan dan menyerahkan nasib kepada takdir. Mereka tidak sukabekerja keras, enggan mencoba hal-hal baru, dan takut menghadapi risiko.Oleh karena itu, mentalitas seperti itu sebaiknya ditinggalkan dan diganti denganyang lebih mendukung perubahan sosial.Masyarakat yang menjunjung nilai keagungan masa lampau, memuja nenekmoyang, terlalu mematuhi orang yang lebih tua, dan terikat oleh tradisi danupacara keagamaan, akan berubah secara lambat dan kalaupun berubah jugakarena terpaksa. Di dalam masyarakat, selalu terdapat orang konservatif yangsulit menerima perubahan dan orang-orang liberal yang selalu menginginkanperubahan. Orang liberal terdiri atas mereka yang berpendidikan, sedangkanmereka yang konservatif pada umumnya tidak berpendidikan.i.Kebutuhan yang Dianggap PerluKebutuhan bersifat subjektif, sehingga yang menentukan apakah sesuatuhal itu dibutuhkan oleh seseorang atau masyarakat bergantung kepada anggapanorang atau masyarakat tersebut. Misal, penemuan ban angin yang telahdipatenkan oleh Thomson pada tahun 1845 tidak langsung menjadi kebutuhanmanusia. Baru setelah adanya penemuan sepeda yang memerlukannya padatahun 1888, ban angin menjadi kebutuhan. Apabila kebutuhan itu telah dianggapperlu, maka akan diterima dalam masyarakat. Dengan penerimaan unsur baruinilah, maka terjadi perubahan sosial budaya. Padahal suatu masyarakat dankebudayaannya adalah suatu kesatuan, maka perubahan pada salah satu aspekkebudayaan akan menuntut penyesuian pada aspek lainnya. Dengan demikian,perubahan akan selalu terjadi, karena setiap perubahan kondisi akan merangsangterjadinya perubahan baru.27Perubahan SosialDi samping kesembilan faktor tersebut di atas, perubahan sosial jugadisebabkan oleh beberapa faktor lain, antara lain:a.Sikap Toleransi terhadap Perbuatan yang MenyimpangSepintas lalu, perbuatan menyimpang memang berkonotasi buruk. Akantetapi, penyimpangan yang bersifat eksperimental dan kreatif dalam upayamencari cara-cara baru yang lebih baik, dapat mendorong perubahan.b.Heterogenitas Warga MasyarakatPerbedaan sebagian orang yang hidup di dalam masyarakat, dapat menjadisumber inspirasi bagi sebagian yang lain, sehingga akan muncul sesuatu yangbaru.c.Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Aspek KehidupanSetiap ketidakpuasan akan mendorong terjadinya aksi yang mengarahkepada perubahan sosial. Apabila sebagian besar anggota masyarakat merasatidak puas terhadap kondisi kehidupan mereka, maka sebuah revolusi sosialdapat saja terjadi.d.Kelompok Usia yang MendominasiKelompok orang muda, pada umumnya mudah menyerap sesuatu yangbaru, sedangkan orang tua cenderung kolot karena nilai-nilai budaya sudahmendarahdaging dalam dirinya. Dalam keadaan demikian, pengaruh asing tidakmudah diterima oleh golongan orang tua. Orang-orang muda belum memilikipegangan nilai-nilai sosial yang kuat karena mereka sedang dalam proses mencariidentitas kepribadian. Proses sosialisasi nilai-nilai kebudayaan sendiri belumintensif, sehingga pada saat datang pengaruh unsur dari luar yang dianggaplebih menarik akan dengan mudah diserap. Oleh karena itu, suatu masyarakatyang didominasi orang muda akan cenderung lebih cepat berubah daripadamasyarakat yang didominasi orang-orang tua.2.0aktor Penghambat Perubahan@aktor-faktor penghambat perubahan itu antara lain keterisolasian ma-syarakat, ketertinggalan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, sikap meng-agungkan tradisi, ketakutan kepada perubahan, prasangka buruk terhadappengaruh luar, dan nilai-nilai sosial.a.Keterisolasian MasyarakatPada saat ini, hampir tidak ada masyarakat yang benar-benar terisolasi.Namun, dalam ukuran tertentu suatu masyarakat dapat dianggap terisolasi.Keterisolasian dapat disebabkan oleh letaknya yang terpencil, sulitnya hubungantransportasi menuju daerah itu, karena daerah itu belum tersentuh pem-28Sosiologi SMA/MA Kelas XIIbangunan. Keterisolasian dalam aspek komunikasi dapat disebabkan oleh belumterjangkaunya siaran radio atau televisi, apalagi media cetak. Beberapamasyarakat Indonesia masih ada yang mengalami keterisolasian seperti itu, ter-utama di daerah Indonesia bagian timur. Beberapa daerah di bagian barat jugademikian. Kadang-kadang mereka se-ngaja menutup diri dari pergaulan denganmasyarakat luar dengan alasan menjaga tradisi.Sebuah desa kecil yang terpencil jauh di atas gunung atau di tengah hutanakan mengalami kelambanan perubahan. Penduduk sulit bepergian, karenasulitnya jalan yang harus ditempuh. Belum adanya kendaraan transportasimembuat orang luar tidak tertarik untuk datang. Tidak adanya media massa,membuat perubahan seolah tidak terjadi di desa itu. Oleh karena keadaanterisolasi selalu menjadi penghambat perubahan, maka pemerintah sering men-jadikan program pembangunan infrastruktur yang berupa jalan penghubungantardaerah, pelabuhan, jembatan, dan sarana telelomunikasi. Apabila semuasarana tersebut telah tersedia, maka kontak dengan masyarakat luar diharapkanmerangsang potensi sosial ekonomi daerah itu. Sering pula pemerintah merang-sang penanaman modal di daerah terisolir dengan tujuan untuk menarik kaumpendatang, selain untuk menumbuhkan kegiatan ekonomi setempat.b.Ketertinggalan dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi@aktor kedua ini, berhubungan dengan kondisi terisolasi dan kesadarandalam pendidikan yang masih rendah. Orang-orang yang berpendidikan padamulanya lebih terbuka dalam menerima perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi. Semakin banyak warga masyarakat yang berpendidikan, makasemakin maju pula masyarakat tersebut. Cara berpikir kreatif memungkinkanmereka menemukan cara-cara baru, sehingga tidak sekedar mewarisi tradisidari nenek moyang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telahdicapai masyarakat pun akan mudah diserap. Semakin tinggi tingkat kemajuanilmu pengetahuan yang dikuasai, maka semakin pesat pula perubahan yangterjadi.c.Sikap Mengagungkan TradisiDi antara warga masyarakat selaluada orang atau kelompok orang yangmengagung-agungkan tradisi yangmereka warisi dari nenek moyang. Segalasesuatu yang dipandang tidak sesuaidengan nilai-nilai tradisi akan merekatolak. Padahal, banyak sekali hal-hal baruyang kelihatannya bertentangan dengantradisi kita sendiri sebenarnya membawapotensi kemajuan, misalnya pengambilankeputusan dengan voting (pemungutanGambar 1.15 Masyarakat yang terlalu memegangteguh tradisi dan fatalistik akan memperlambat bahkanmenghambat proses perubahan sosial.Sumber: Insight Guides29Perubahan Sosialsuara). Pada awalnya, voting pernah ditabukan dalam demokrasi di Indonesia.Alasannya, kita memiliki tradisi yang lebih baik dan lebih cocok, yaitumusyawarah untuk mufakat. Sekarang, mekanisme itu telah diterima namunmasih banyak lagi tradisi yang menghalangi perubahan tersebut. Khususnyawarga masyarakat yang kurang berpendidikan serta memegang teguh tradisi.d.Ketakutan pada PerubahanOrang-orang yang merasakan hidup nyaman pada umumnya memiliki ke-takutan tersembunyi terhadap ide-ide perubahan. Ketika reformasi mulai bergulirdi Indonesia, banyak orang yang hidupnya mapan berusaha melawan gelombangreformasi itu. Orang-orang seperti itu, menganggap perubahan sebagai ancamanterhadap kemapanan hidupnya. Bagi mereka perubahan memiliki kemungkinanburuk, yaitu hilangnya kenyamanan hidup yang selama ini telah dinikmatinya.Kekhawatiran seperti itu dapat dialami perseorangan maupun kelompok.e.Prasangka Buruk terhadap Pengaruh LuarPrasangka buruk tidak pernah dapat dilepaskan dalam pergaulan antar-masyarakat. Bangsa Barat yang pada umumnya nonmuslim memiliki prasangkaburuk terhadap orang Arab yang pada umumnya muslim. Ketika masih adaUni Soviet sebagai pusat ideologi komunis di dunia, terjadi pula prasangkaburuk dengan dunia Barat yang kapitalis. Kendala ini lebih bersifat ideologis. DiIndonesia sendiri prasangka buruk antarkelompok sosial (suku, etnis, agama)masih sering terjadi. Apalagi hubungan di antara kedua kelompok masyarakatpernah diwarnai hal-hal yang mengecewakan. Akibatnya, setiap pengaruh darimasyarakat yang pernah merugikannya selalu dicurigai. Sikap seperti ini tidakmenguntungkan bagi perubahan sosial, namun sulit dihindari.f.Nilai-nilai SosialDi dalam masyarakat selalu terdapat nilai-nilai sosial yang menjadi dasarhubungan sosial warganya. Ada masyarakat yang memiliki nilai sosial mendukungperubahan, namun ada pula yang justru menghambat. Masyarakat yang me-mandang kehidupan sebagai sesuatu yang tidak berharga, pada mulanya tidakberusaha mengisi hidupnya dengan berbagai karya. Mereka tidak memiliki hasratuntuk memperoleh sesuatu yang lebih dalam hidupnya. Orang yang dianggapbaik menurut nilai sosial adalah mereka yang tidak terlalu mengejar keberhasilan,tidak berambisi, tetapi merasa cukup dengan apa yang telah diperolehnya.Nilai-nilai sosial yang melahirkan sikap seperti itu sesungguhnya menghambatperubahan.30Sosiologi SMA/MA Kelas XII3.Penolakan dan Penerimaan Perubahan SosialMasyarakat memang selalu berubah dari waktu ke waktu. Namun perubahanitu ternyata tidak semuanya berjalan dengan lancar. Banyak faktor penghambatdi samping pendorongnya. Bahkan, perubahan sosial dapat juga ditolak olehanggota masyarakat. Menurut Spicer (1952), perubahan sosial ditolak apabiladipaksakan pihak lain, tidak dipahami, serta dinilai sebagai ancaman terhadapnilai-nilai penduduk.Di dalam masyarakat, terdapat sikap senang atau tidak senang terhadapsesuatu. Sikap seperti ini memengaruhi diterima atau ditolaknya suatuperubahan. Misalnya, sebuah desa yang diberi penyuluhan mengenai keuntunganmenanam jagung hibrida, mungkin setelah mencobanya akan menolak untukmenanam lagi, karena tepung yang dihasilkan kurang enak. Pada keadaanseperti itu, maka penerimaan tidak mungkin dipaksakan. Suatu invensi dapatditerima masyarakat apabila terbukti kegunaannya. Contoh, masyarakat kitapada waktu pertama kali diberi saran untuk menggunakan pupuk kimia. Padaawalnya, mereka menolak karena menganggap sebagai pemborosan uang. Akantetapi, setelah terbukti bahwa penggunaan pupuk kimia dapat meningkatkanhasil pertanian, mereka baru mau menggunakannya dan bahkan menjadikannyasuatu kebutuhan pertanian.Suatu perubahan dapat ditolak karena tidak sesuai dengan budaya yangberlaku. Ketidaksesuaian itu disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:a.perubahan itu bertentangan dengan pola-pola yang berlaku di masyarakat,b.perubahan itu memerlukan pola baru yang belum ada dalam masyarakat,sertac.beberapa inovasi baru merupakan unsur pengganti, bukan unsur tambahansehingga kurang siap untuk diterima.Alasan lain mengapa perubahan mengalami penolakan adalah adanya risikopada perubahan itu. Risiko itu dapat berupa kesulitan teknis pelaksanaannya,adanya kepentingan pribadi yang dirugikan apabila terjadi perubahan. Agenperubahan sosial juga berperan terhadap berhasil tidaknya suatu perubahan.Misalnya, orang yang berpengaruh dan bercitra positif biasanya sukses dalammenyarankan perubahan. Namun, kebanyakan agen perubahan menemuibanyak tantangan pribadi, mulai dari sekedar celaan sampai ancaman yangmembahayakan. Hal ini karena, mereka dianggap sebagai orang aneh danmenyimpang dari tatanan yang mapan.Next >