< Previousgerak. Keseluruhan unsur tadi harus didukung penegasan wujud visual dengan desain rias dan busana sebuah tari. Jika kita ambil unsur terpenting yang menjadi titik pertemuan antara benang merah yang mengaitkan satu unsur dengan usur lainnya sehingga berakhir pada sebuah tujuan yang sama, kesatuan dan keutuhan sebuah karya seni tari adalah: Ide atau gagasan Tema Desain/motif gerak Dinamika iringan tari Dinamika rangkaian motif gerak Desain rias Desain busana2. Harmoni (Keselarasan)Kesan yang ditimbulkan dari karya seni ketika diapresiasi dan dinikmati penonton secara alami harus dapat saling menjelaskan antara unsur yang satu dengan yang lainnya. Jadi, setiap unsur yang membentuk sebuah karya bukan merupakan comotancomotan yang dirangkai menjadi sesuatu. Apabila hanya gabungan hasil comotan, sebuah karya seni akan seperti seni mozaik/tempelan, atau yang lebih ekstrem lagi dapat dikategorikan karya plagiat (menjiplak). Misalnya, Anda akan membuat sebuah karya tari tanpa didasarkan ide hasil penghayatan dan apresiasi, kemampuan, ilmu seni, serta pengalaman. Anda hanya memiliki ide. Anda ingin seperti yang pernah Anda lihat. Suatu saat, Anda pernah melihat pertunjukan seni bela diri Kapuera dari Brazil, silat dari Jawa Barat, Tari Kreasi Baru ‘Asyiik’ dari Jambi, yang semuanya mengandung unsur seni bela diri. Kemudian, Anda mengambil gerak yang persis sama dari Tari Asyiik pada bagian akrobatik untuk disimpan pada karya Anda dan dilanjutkan dengan gerak meloncat sambil menendang, kemudian berputar dari kapuera, diakhiri dengan gerakan pencak silat pada saat padungdung (bukan susunan jurus saja, tetapi jurus yang sudah digambarkan pada sebagai pertarungan), dan diiringi musik dari daerah Anda sendiri. Itulah salah satu bentuk contoh sederhana. Meskipun semua berada pada satu style tari yang dilatarbelakangi tema seni bela diri, akan terasa terputusputus secara keseluruhan ketika dinikmati penonton sehingga jelas tidak memberikan sebuah kenikmatan kepuasan kepada pelaku maupun penontonnya. Kegiatan SeniBagaimana pendapat Anda tentang plagiat dalam menciptakan sebuah karya seni?Unsur Estetis Tari Tunggal Nusantara75Harmoni juga merupakan paduan penggunaan warna busana tari yang dapat memberi kesan sebuah karakter dengan warna yang pada. Contohnya kuning dengan hijau, merah dengan biru atau kuning. Namun misalnya untuk karakter lincah misalnya, tidak me ma dukan hitam dengan ungu tua.3. Balance (Keseimbangan)Bagian ini maksudnya adalah proporsional dalam mengolah dimensi ruang, waktu, tenaga yang ditentukan dengan jumlah dan ukuran. Proporsional dengan pemahaman bahwa bukan jumlah penari yang harus sama, tetapi kedudukannya seimbang dengan besarnya ruang atau arena pentas. Begitu pula dengan desain pola lantai kedudukan penari, durasi waktu penyajian seimbang dengan tema tarian, tidak berteletele seperti mengungkapkan sesuatu yang terlalu berbelitbelit. Harus proporsional menggunakan tenaga karena jika semua gerakan menggunakan tenaga yang kuat, akan menguras keringat penari dan melelahkan penonton.4. DinamikaNaik turunnya suasana tarian menentukan wujud struktur tarian. Sebuah tarian yang dapat menciptakan kejutan kecil yang dapat membuat penonton penasaran untuk terus menyaksikannya dan dapat ditangkap maksudnya, maka dia telah memakai dina mika sajian tari. Cepat lambatnya sebuah gerakan (tempo), cepat lambatnya atau tebal tipisnya iringan, juga kontras atau har moninya antara gerakan dan iringan termasuk dinamika.a. Tenaga1) IntensitasPengaturan kekuatan tenaga yang digunakan penari ketika bergerak akan berbeda. Ada saatnya gerakan terlihat lembut tanpa mengeluarkan tenaga yang besar, ada kalanya tenaga sangat kuat pada gerakan yang dapat menimbulkan kesan yang berbeda bagi penonton. Hal tersebut diperlukan selain agar penari tidak terkuras tenaganya jika selalu bertenaga besar, juga kesan dari sebuah pola gerakan dapat dinikmati penonton. Perasaan imajinasi penonton larut dalam suasana yang ingin disampaikan melalui gerakan tadi. Oleh karena itu, pemilihan tenaga ber gantung kepada tenaga yang lemah, kuat, dan sedang.Info TariKomunikasi berasal dari wujud fisik penari dari teknik menarinya yang kita lihat secara visual dan gerakan tubuhnya yang luwes. Kita juga menangkap sebuah perasaan dan imajinasi yang sama ketika melihat sajian dilakukan dengan penuh penjiwaan, seolaholah begitu menjelma menjadi tokoh dengan karakter seperti sebenarnya.Praktis Belajar Seni Tari untuk SMA/MA762) Tekanan/aksenPada saat tertentu, rangkaian pola gerakan harus memiliki “tekanan/aksen“ yang menggigit, menyita perhatian agar tidak monoton, dan memberi penegasan dalam bentuk tanda seru gerak. Orang seperti melihat tanda baca pada sebuah kalimat yang digarisbawahi.Perhatikan pola gerakan berikut.Sumber: www.daulagiri.files.wordpress.com3) KualitasTeknik dalam menari yang baik akan selalu dapat menunjukkan kualitas penari. Jika penari mampu menyajikan dengan kemampuan menari seperti yang diharapkan seorang pencipta tari (koreografer), ungkapan ekspresi sang koreografer dapat diwujudkan.b. Pengolahan RuangPernahkah Anda menonton sebuah pertunjukan tari yang menyajikan sebuah tari kelompok di atas panggung, yang menari dengan posisi berdiri, bergerombol di wilayah tertentu di atas panggung dari awal hingga akhir tarian? Bagaimanakah menurut pandangan Anda tentang hal itu? Pernahkah Anda menonton acara bertema komedi di televisi yang menampilkan cuplikan kejadian yang lucu dan diambil dari kehidupan nyata atau peristiwa? Di sana dipertontonkan jatuhnya seorang penari dari atas panggung ketika sedang menari akibat penari yang berada di depannya bergerak mundur dan menubruk penari yang jatuh tadi. Itulah salah satu contoh yang perlu ditangkap sebagai sebuah pelajaran membuat komposisi pola lantai berdasarkan luasnya panggung, berdasarkan kesan yang ingin ditimbulkan dari garis lantai, dan memperhitungkan posisi berdiri para penari ketika bergerak, agar seluruh gerakan terlihat jelas oleh penonton, dan penari tidak sulit bergerak maksimal karena bertubrukan dengan penari lainnya.Gambar 5.6Tari Rantak, salah satu contoh tari kelompok dengan gerak dinamis.Unsur Estetis Tari Tunggal Nusantara77Besar kecilnya volume gerak akan menjadi sebuah komposisi yang membentuk ruang gerak. Tidak semua gerakan terdiri atas gerak bervolume besar, atau sebaliknya. Oleh karena itu, pola gerak dibuat dengan cara mengolah gerakan dan memadukannya dengan unsur penggunaan tenaga. Ke seimbangan ruang gerak ini mendapat penyeimbang jika di dukung dengan mengolah posisi berdiri penari ketika menari. Gerak tersebut dapat dilakukan dengan cara diam di tempat maupun gerak yang berpindah membentuk lintasan.Desain lantai posisi penari diolah berdasarkan ruang gerak tari, dan lintasan penari yang membentuk garis, seperti berikut.1) Garis Lantai SimetrisAB Asimetris2) Desain LantaiPada gedung pertunjukan, kedudukan kursi penonton diatur dari depan dengan ketinggian minimal hingga kursi belakang yang paling tinggi, diatur demikian agar penonton dari semua jarak dapat melihat keseluruhan panggung.Demikian pula pada penyajian karya tari tinggi rendahnya, sikap berdiri penari diatur sedemikian rupa untuk memberikan kesan tiga dimensi, kedalaman. Dengan bermain level atau tinggi rendahnya penari berdiri sambil bergerak ditunjukkan dengan penggunaan cara menggunakan kaki. Kedua Kaki di te kuk hingga lutut menyentuh lantai, atau punggung kaki merapat ke lantai, atau tubuh telungkup. Tubuh rebah dikategori kan sebagai level bawah.Gambar 5.7Garis simetris/paralel kedudukan penari atau lintasan gerakan penari.Praktis Belajar Seni Tari untuk SMA/MA78Level medium dapat diidentifikasi dengan kedudukan kaki ditekuk merendah, dalam bahasa Tari Sunda disebut rengkuh (Sunda), mendhak (Jawa), atau Ngagem (Bali). Satu lutut menyentuh lantai juga disebut level medium. Demikian pula jika kaki ditekuk seperti berjongkok. Disebut level atas jika menari saat bediri ajeg/tegak. Desain bawah ditunjukkan oleh para pemain Saman (dari Aceh), Kebyar Duduk (dari Bali). Adapun desain medium banyak ditunjukkan oleh berbagai jenis tari.Dinamika pada tari tergantung kepada adanya tempo, yaitu cepat lambatnya sebuah gerakan dilakukan, atau cepat lambatnya irama yang dihasilkan dari gerak tari, dan dari cepat lambat iringannya. Rangkaian gerak dan ritme diatur agar tidak menimbulkan kebosanan atau monoton. Gerakan terlalu cepat akan melelahkan penari dan penonton yang menyaksikannya. Iringan dapat menegaskan suasana dari adegan yang dimaksud oleh gerak.5. Pengulangan (Repetisi)Bagaimana pola gerak maupun iringan yang dapat meninggalkan kesan sehingga masih dapat diingat penonton? Gerakan harus dilakukan berulang dengan variasi motif gerak/iringan, diselingi peralihan transisi sebagai jembatan gerak ke gerak pokok lainnya. Paduannya tergantung kreativitas Anda. Pengulangan ini dapat diterapkan pada yang pertama, kemudian ke gerak yang ke3, kemudian gerakan yang ke 5; atau gerakan yang awal dan akhir saja. Pengulangan dapat dalam bentuk gerak, motif iringan, lintasan (gerak mobilisasi), dan pola lantai (posisi di tempat).Perhatikan pola gerak yang dilakukan secara berulang berikut.Gambar 5.8Penari dalam posisi level medium.Sumber: www.1.bp.blogspot.coma. Motif Pengulangan Berseling 1 111222b. Motif Pengulangan Berseling 2 132213Unsur Estetis Tari Tunggal Nusantara79c. Motif Pengulangan Berurutan Gerak oleh Penari BGerak oleh Penari AKetukan ke 1324d. Motif Pengulangan Berimbang 132233e. Motif Pengulangan Acak/Berbeda 132411 Keterangan simbol: 1 = Gerak di tempat 2 = Gerak berjalan 3 = Gerak berputar 4 = Gerak bergeser ke kiriPengulangan gerak dapat berbentuk gerak berseling, berturutan, berimbang, dan saling berbeda.6. Transisi (Perpindahan/Peralihan)Jika Anda mendengar ibu Anda mengatakan sesuatu tentang Anda kepada ayah Anda dengan menyebut bahwa Anda sedang mengalami masa transisi, hingga sikap Anda berubah dan kebiasaan Anda berubah, apa yang Anda tangkap dari hal itu? Ya, perubahan yang teridentifikasi dari perilaku.Transisi (peralihan/perpindahan) merupakan jembatan atau penyambung pola gerak yang satu ke pola gerak yang lain, atau posisi penari dari wilayah panggung yang satu ke wilayah panggung yang lain. Umumnya transisi dapat diidentifikasi dari gerak, yaitu berlari, berjalan, bergeser, sedangkan pada komposisi pola lantai penari, transisi dilihat dari perubahan Praktis Belajar Seni Tari untuk SMA/MA80pola kedudukan penari yang menimbulkan adanya perubahan suasana dan perubahan karakter tari.7. Desain Dramatik (Membuat Klimaks)Naik turunnya suasana tarian merupakan sebuah tahapan untuk menuju sebuah puncak sajian tari yang disebut klimaks. Klimaks dapat diwujudkan dengan menyusun suasana yang ditimbulkan dari serangkaian pola gerakan tari dari awal ke suasana tenang hingga menunjukkan “sesuatu” di puncaknya. Biasanya ditegaskan dengan ritme gerak dan tempo iringan sebagai tanda klimaks. Adapun dalam sebuah pertunjukan, penyusunan materi pertunjukan harus dapat memberikan kesan klimaks kepada penonton dengan membuat susunan materi tarian yang dinamis agar pertunjukan menarik dan membuat penonton betah menonton walaupun sebuah pertunjukan berdurasi lebih dari satu jam. Berikut adalah tahapan menuju suasana klimaks dalam bentuk sebuah gambar kerucut. AAB2B1CBBCDE C Deskripsi Unsur TariAgak sulit menerjemahkan wujud karya seni tari ke dalam sebuah tulisan yang berwujud fisik atau kebendaan, tetapi di sini kita akan mencoba mendeskripsikan sebuah wujud imaji ke dalam bahasa.Akan lebih mencapai sasarannya apabila kita melakukan langsung sebuah kegiatan dan akan dengan sendirinya menemukan isinya. Namun demikian, berbekal pembahasan prinsip dasar seni dan berbagai elemen dasar tari, kita mencoba mengidentifikasi bagaimana sebenarnya unsur estetis pada tari dapat kita kenali.Gambar 5.9Tahapan menuju bersama klimaks dalam tari.Keterangan:A = Pengenalan tokoh tarian/materiB = Munculnya sebab permasalahanB1 = Letupan konflikB2 = Letupan konflikC = Puncak cerita/konflik = klimaksD = Solusi penyelesaianE = EndingUnsur Estetis Tari Tunggal Nusantara81Substansi yang pokok pada tari jelas adalah gerak. Bagaimana nilai keindahan gerak pada tari itu? Jawabnya adalah gerak yang diekspresikan hasil pengolahan stilasi secara estetik dan artistik.1. Jenis GerakGerak yang dilakukan dalam tarian bukan gerak saat sedang melakukan pekerjaan untuk tujuan riil, tetapi hanya berupa gerak hasil peniruan terhadap alam, peristiwa (imitasi) yang sudah mendapat sentuhan estetis dengan stilasi gerak (penghalusan gerak menjadi tidak verbal/kasar).Gerak peniruan lazim digunakan dengan cara dan bentuk yang beragam; peniruan pada gerak seharihari manusia yang dibawakan secara utuh sehingga gerak merupakan bentuk pantomimik. Peniruan gerak seharihari manusia yang kemudian didistorsi (dilebur dan dilebihlebihkan) untuk kemudian diperhalus menjadi bentuk gerak maknawi (gesture). Gerakan tersebut terlihat pada Tari Tenun dengan menggunakan pola gerak memintal benang pada gerakan tariannya. Pada sebuah sajian tari tunggal secara koreografiatau susunan gerak, kebanyakan menggunakan pola gesture sebagai bahasa dalam me wujud kan tokoh dan karakter tarian.Gerakan lainnya adalah gerakan abstrak. Gerakan ini tidak dapat dibaca dengan jelas oleh penonton. Gerak seperti ini bukan dipahami dengan setiap gerak per gerakan, tetapi harus diiikuti secara keseluruhan sajian dengan ikut larut dalam tiap adegan, tiap babak, tiap lakon yang sedang dibawakan sehingga dapat membaca maksudnya. Coba saja artikan salah satu gerakan pada Tari Pagelu dari Sulawesi. Tahukah Anda artinya? Sulit, bukan? Karena tarian ini dapat dikenali maksudnya dari seluruh sajian tari yang menunjukkan karakter yang halus.2. Unsur Gerak TariUnsur keindahan diwujudkan karena adanya dinamika gerak. Perubahan pola gerak yang disusun berdasarkan koreografi/susunan gerak tari menimbulkan sebuah dinamika gerak. Dinamika gerak terwujud karena penggunaan unsur pembentuk gerak, yaitu sebagai berikut.a. Penggunaan Tenaga (Intensitas)Penggunaan tenaga pada setiap gerakan akan berbeda. Kecepatan gerak yang dilakukan penari akan membutuhkan tenaga yang besar daripada gerakan yang lamban. Jika gerak terusmenerus menggunakan tenaga yang besar, tentu saja Gambar 5.10Tari Pagelu dari Toraja (Sulawesi Selatan)Sumber: www.virtualaceh.comPraktis Belajar Seni Tari untuk SMA/MA82Gambar 5.11Tari Saman memperlihatkan gerakan yang makin lama makin cepatpenari akan cepat lelah. Apabila gerak terusmenerus lemah dengan tempo lamban, hal itu akan menjenuhkan dan tidak menimbulkan isi dari sebuah tarian menjadi dingin dan datar.Pada tari mungkin setiap pola gerak 1 ke pola gerak 2 akan menunjukkan penggunaan tenaga yang berbeda. Namun, desain perubahan tenaga tidak dibuat berselangseling besar ke kecil pada setiap pola gerak, penggunaan tenaga didesain sedemikian rupa, yang dikaitkan dengan susunan gerak, suasana adegan, karakter tarian, dikaitkan dengan penguasaan ruang pentas dan seluruh unsur pembentuk gerak tari lainnya.Kalau Anda pernah melihat Tari Saman dari Aceh, ada gerakan yang makin lama makin cepat, mengikuti nyanyian pemimpin tempo tarian yang disebut Ceh atau Syech. Kemudian, di tengah tarian, gerakan melambat atau semakin cepat bergantung pada Ceh yang mengomandoi nyanyian yang diikuti para penarinya menunjukkan adanya dinamika gerak.b. Volume Ruang Sebuah pola gerak yang terbentuk dari beberapa elemen gerak; membuat sebuah ruang gerak bervolume besar, atau bervolume kecil. Gerakan tangan yang diputar seperti pada Tari Piring membentuk volume gerak yang besar, sedangkan gerakan jarijari tangan pada Tari Sriwijaya dari Palembang membentuk volume gerak yang kecil.Gerak berpindah tempat juga menimbulkan pola ruang yang bervolume ditimbulkan oleh garis imajiner jejak kaki yang membentuk lintasan.c. Waktu/Tempo (Cepat lambatnya gerakan dilakukan)Tidak selamanya gerakan dilakukan dengan tempo yang sama. Ada gerak dengan hitungan 1 hingga 8 ketuk terdiri atas setiap satu ketukan; satu gerak berubah. Ada juga dengan hitungan yang sama gerakan, hanya berubah pada hitungan ke 248 saja. Cepat lambatnya pola gerak ke pola gerak yang lain akan menimbulkan dinamika gerak.D Unsur Pendukung Tari dari Cabang Seni lainnyaSetiap cabang seni menggunakan media ungkap yang berbeda. Karya seni tari menggunakan media gerak sebagai substansi bakunya. Elemen kedua setelah gerak adalah ritme. Sumber: www.virtualaceh.comUnsur Estetis Tari Tunggal Nusantara83Ritme pada sebuah tarian ditimbulkan oleh irama yang keluar dari alat musik ritme yang keluar dari dalam hati penari ketika menari. Oleh karena itu, ritme merupakan unsur seni musik atau karawitan musik tradisional. Kedudukan ritme menjadi unsur lain yang mewujudkan sebuah tarian. Ritme dihasilkan oleh bunyi alat musik yang dimainkan dan dihasilkan oleh irama gerakan tubuh ketika menari. Jika gerak tari tidak diiringi musik atau karawitan pun, di dalamnya tetap menggunakan unsur ritme, yaitu irama gerak tubuh penari tadi. Selain itu, cabang seni lain yang menjadi bagian dari pembentuk tari adalah seni rupa, seni peran, dan penataan pentas artistiknya.1. Iringan sebagai Pendukung Seni Karawitan pada TariJenis alat musik tradisional di Indonesia sangat banyak jumlahnya. Alat musik tradisional merupakan jenis pengiring tari tradisonal yang khas dari tiap daerah. Selain menggunakan alat musik tradisional untuk mengiringi tarian, ada pula tarian yang mengandalkan nyanyian sebagai pengiring tariannya (internal). Tarian yang ada di luar Pulau Jawa banyak yang menggunakan musik internal sebagai pengiring tari.Alat musik tradisional dari daerah Jawa dan Sumatra memang ada yang mirip bentuknya. Di Jawa Barat terdapat gamelan berlaras pelog/salendro. Bentuk sebuah alat musik yang dinamakan penclon (Sunda) yang merupakan salah satu nama waditra bonang. Rincik bentuknya mirip dengan alat musik talempong (Sumatra). Gendang/kendang bentuknya sama, tetapi cara menabuhnya berbeda, misalnya antargendang Cirebon, Jawa, dan Bali. Bentuk yang lain lagi dari sebuah gendang adalah tifa, yaitu alat pukul dari Maluku dan Irian.a. Iringan EksternalTarian umumnya diiringi permainan alat musik tradisional atau diiringi nyanyian orang lain. Nyanyian yang mengiringi tarian diiringi permainan alat musik yang kemudian digunakan sebagai pengiring tarian. Cara mengiringi tarian dengan alat musik dan nyanyian dari orang lain inilah yang disebut iringan eksternal. Iringan musik eksternal merupakan pedoman ritme yang di gunakan penari untuk bergerak sehingga iringan pada tarian dapat difungsikan sebagai ilustrasi pendukung suasana (karakter tari) dan juga difungsikan sebagai patokan bagi penari untuk bergerak. Iringan eksternal harus dapat mewujudkan karakter tokoh tarian dan identitas kultur tarian.Sumber: www.upload.wikimedia.orgGambar 5.12BonangPraktis Belajar Seni Tari untuk SMA/MA84Next >