< PreviousPersebaran Manusia di Kepulauan Indonesia131terbang berjam-jam di udara untuk mencari mangsa. Salah satu jenis reptil iniadalah Pteranodon. Oleh karena zaman ini berkembang berbagai jenis reptil, makazaman ini disebut juga Zaman Reptil. Pada akhir zaman Mesozoikum, hewansejenis mamalia sudah mulai ada.4.Zaman NeozoikumZaman ini merupakan zaman kehidupan baru. Zaman ini berlangsungkurang lebih 60 juta tahun yang lalu sampai sekarang. Zaman Neozoikum dibagiatas dua zaman, yakni Zaman Tersier dan Zaman Kwarter.a.Zaman Tersier (Zaman Ketiga)Zaman ini dibagi menjadi beberapa masa, yaitu Paleosen, Eosen,Oligosen, Miosen, dan Pliosen. Pada Zaman Tersier, binatang-bintangmenyusui berkembang pesat; sedangkan reptil-reptil raksasa lambat launlenyap. Pada zaman Pliosen, makhluk primata (binatang menyusui serupakera) mulai nampak. Pada zaman ini pula hidup hewan yang lebih besardaripada gorilla yang disebut Gigantrhopus (Kera Manusia Raksasa).Gigantrhopus hidup berkelompok sehingga mereka bisa berkembang biakdan menyebar dari Afrika ke Asia Selatan dan Asia Tenggara. SelainGigantrhopus, juga hidup mahkluk lain yang disebut Austalopithecus (KeraManusia dari Selatan) yang ditemukan di Afrika Selatan dan Afrika Timur,sedangkan di Kalimantan Barat dari kala Eosen akhir ditemukan fosil hewanvertebrata, yaitu Anthracotherium dan Choeromous (sebangsa babi hutan)yang juga ditemukan di Asia. Penemuan fosil ini membuktikan bahwazaman Eosen akhir, Kalimantan Barat bergabung dengan daratan Asia.b.Zaman Kuarter (Zaman Keempat)Zaman ini mulai sejak sekitar 600.000 tahun yang lalu, dibagi menjadidua kala, yaitu kala Pleistosen (Dilivium) dan kala Holosen (Alluvium).1)Kala PleistosenKala Pleistosen berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. KalaPleistosen menjadi sangat penting, karena pada masa ini mulai munculmanusia purba. Keadaan alam kala ini masih liar dan lebih karena silihbergantinya dua zaman, yaitu zaman Glasial dan zaman Interglasial.Zaman Glasial adalah zaman meluasnya lapisan es di kutub utara,sehingga Eropa dan Amerika bagian utara tertutup es. Permukaan airlaut turun disertai naiknya di beberapa tempat karena pergeseran bumi,Indonesia menjadi kering, sehingga muncul Sunda Plat dan Sahul Plat.Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Malaysia Barat bergabung menjadisatu benua dengan benua Asia. Kalimantan Utara bergabung denganFilipina dan Taiwan (Formusa) terus ke benua Asia. Begitu jugaSulawesi mulai Minahasa, Pulau Sangir bergabung ke Filipina.132Sejarah SMA/MA Kelas XZaman Interglasial adalah zaman di antara dua zaman Es. Tem-peratur naik sehingga lapisan es di kutub utara mencair, akibatnya per-mukaan air laut naik dan terjadi banjir besar-besaran di berbagai tempat.Hal ini menyebabkan banyak daratan terpisah-pisah oleh lautan danselat.Pada kala Pleistosen ini, hanyahewan-hewan yang berbulu tebal yangmampu bertahan hidup. Salah satunyaadalah Mammoth (gajah berbulu tebal).Hewan yang berbulu tipis pindah kedaerah tropis. Perpindahan binatang dariAsia Daratan ke Pulau Jawa, Sulawesidan Filipina ada yang melalui Jalan Barat,yakni melalui Malaysia ke Jawa. Ada jugayang melalui Jalan Timur, yakni Formusa,Filipina ke Sulawesi. Garis Wallaceadalah garis daratan selat Makasar danLombok yang merupakan batas antaradua jalan penyebaran binatang tersebut.Selain itu, juga terjadi perpindahan manusia purba dari Asia keIndonesia. Hal ini terbukti dengan ditemukannya dalam jumlah besarSinanthropus Pekinesis di Peking, Cina yang sejenis dengan Pithe-canthropus Erectus dari Trinil Ngawi. Demikian pula, alat-alat Pacitanditemukan pula di Cina, Birma dan Malaysia. Homo Wajakensis yangmerupakan nenek moyang bangsa Australoid pada kala PleistosenTengah dan Pleistosen Atas menyebar dari Asia ke selatan.2)Kala HolosenPada awal kala Holosen, sebagian besar es di kutub sudah lenyap,sehingga permukaan air laut naik lagi. Tanah-tanah rendah di daerahPaparan Sunda dan Paparan Saul tergenang air dan menjadi lauttransgresi. Dengan demikian, muncullah pulau-pulau di Nusantara.Manusia purba lenyap dan muncullah manusia cerdas (Homo Sapiens)seperti manusia sekarang.B.Kronologis Perkembangan Biologis Manusia1.Asal Usul ManusiaMenurut penyelidikan para ahli, sebelum ada manusia seperti sekarang ini,telah ada makhluk pendahulu manusia yang disebut Australopithecus, artinyakera dari selatan. Mereka hidup antara 8 juta - 2 juta tahun yang lalu. Keadaannyamirip dengan kera, tetapi jalannya tegak seperti manusia. Mereka adalah jenispemakan tumbuh-tumbuhan dan daging (omnivorus). Mereka hidup di padang-padang terbuka dan bertempat tinggal di gua-gua.Sumber: Encarta EnclyclopediaGambar 6.2 MammothPersebaran Manusia di Kepulauan Indonesia133Dalam teori evolusinya, Charles Darwin (1809-1882) mengatakan bahwamanusia dan kera adalah satu keturunan. Teori ini dikemukakan pada tahun 1864.Namun, pada waktu itu belum dapat ditemukan bukti, sehingga terdapat apa yangdisebut missing link, artinya mata rantai yang hilang. Ketika E. Dubois menemukanjenis mahkluk purba Pithecanthropus Erectus (1890), di Trinil, Ngawi lembahBengawan Solo, penemuannya dianggap sangat penting. Sebab, makhluk inidianggap sebagai missing link seperti yang dikemukakan oleh para ahli.Berdasarkan penyelidikan dapat diketahui bahwa jenis manusia ini mem-punyai isi atau volume otak 900 cc. Duduk kepalanya di atas leher, tulang kening-nya menonjol ke muka, bagian hidung bergandeng menjadi satu. Ciri-ciri lainnya,tulang dahinya lurus ke belakang, tulang kakinya sudah cukup besar, gerahamnyamasih besar. Dari ciri-ciri tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa jenis manu-sia itu merupakan makhluk yang kedudukannya antara manusia dan kera, tetapisudah dapat berjalan tegak. Penemuan tersebut dalam dunia pengetahuan di-anggap sangat penting karena menjadi bukti dan dapat memecahkan perma-salahan yang dikemukakan oleh Charles Darwin dalam Teori Evolusinya.Bagan konsepsi lama mengenai missing link dan konsepsi barumengenai mahkluk indukKonsep LamaKonsep BaruManusiaKera-kera besarManusiaMissing linkMakhluk indukKeraMakhluk indukDitinjau dari sudut biologi (ilmu hayat), manusia merupakan salah satu darisejuta lebih jenis makhluk yang ada dan termasuk golongan binatang menyusuiatau mamalia. Dalam kelas mamalia yang merupakan kelas besar dapat dibagiatas suku diantaranya ada yang disebut suku Primat. Termasuk dalam sukuPrimat adalah manusia jenis kera, mulai dari yang kecil (Tarsii) sampai padayang besar, seperti Gorila dan manusia masuk di dalamnya.Suku Primat terbagi ke dalam subsuku, yaitu subsuku Prosimii dan sub-suku Anthropoid. Para ahli biologi menempatkan manusia ke dalam suku-sukuAnthropoid, yang kemudian masih dibagi lagi menjadi tiga infrasuku, yaituinfrasuku Ceboid, infrasuku Cercopithecoid, dan infrasuku Hominoid. Dalaminfrasuku Ceboid termasuk semua jenis kera, baik yang telah punah maupun134Sejarah SMA/MA Kelas XAustraloidMongoloidCaocasoidNegroid(Sumber : Koentjaraningrat, 1996 :43 )yang sekarang masih hidup di daerah khatulistiwa, khususnya di benua Amerika;dalam infrasuku Cercopithecoid termasuk semua jenis kera, baik yang telahpunah maupun yang sekarang hidup di kawasan tropis benua Asia dan Afrika;dan dalam infrasuku Hominoid termasuk semua jenis kera besar dan manusia.Infrasuku Hominoid kemudian secara lebih khusus dibagi lagi ke dalam duakeluarga, yaitu Pongidae dan Hominidae. Keluarga Pongidae adalah beberapajenis kera besar yang hidupnya terutama di daerah Asia dan Afrika (misalnyakera Gibbon, Orangutan, Simpanse dan Gorila) sedangkan keluarga Hominidaeadalah manusia purba jenis Pithecantropus dan Neandertal, serta manusia yangada sekarang yang disebut Homo Sapiens, artinya manusia cerdas. Fosil jenisPithecantropus ditemukan di Jawa, sedangkan fosil jenis Neandertal ditemukandi Dusseldorf di Jerman. Secara lebih khusus Homo Sapiens terbagi ke dalamempat ras, yakni ras Australoid, ras Mongoloid, ras Caucasoid, dan ras Negroid.Untuk lebih jelasnya, perkembangan dari suku Primat sampai kepada HomoSapiens, dapat dilihat pada bagan di bawah ini.SukuSubsukuInfrasukuKeluargaJenisRas Homo SapiensHomonidae NeandertalHominoidAntropoidPongidae PithecantropusPrimatCerepithecoidProsimiCeboidBagan 6.1 Suku Primat dan sub-sub Golongan2.Perkembangan Biologis Manusia IndonesiaSecara khusus perkembangan kronologis biologis manusia Indonesia dapatdikemukakan sebagai berikut.Di Indonesia, khususnya di Jawa, ditemukan beberapa jenis manusia purbapada berbagai lapisan pleistosen. Menurut letaknya, pada pleistosen yang palingbawah hingga pleistosen yang paling atas, maka dapat disusun fosil-fosil manusiatersebut menurut evolusinya dari bentuk yang paling sederhana sampai denganyang paling maju adalah sebagai berikut.Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia1353.Nenek Moyang Bangsa IndonesiaMenurut pendapat sarjana Kerndan Heine Geldern, nenek moyangbangsa kita berasal dari daratanAsia. Mula-mula nenek moyang kitamendiami daerah Yunnan (CinaSelatan), kemudian pindah ke selatan(India Belakang). Oleh suatu sebabyang belum diketahui hingga saatini, mereka kemudian pindah lagi.Perpindahan tersebut diperkirakanterjadi antara tahun 2000 SMhingga tahun 300 SM dan berlang-sung secara bergelombang. Geraktujuan perpindahan mereka kepulau-pulau di sebelah selatan daratan Asia. Pulau-pulau itulah yang kemudianmenjadi tanah airnya yang terakhir. Dengan rakit dan perahu cadik merekamengarungi lautan selatan yang luasdan akhirnya sampailah di tanahpusaka Nusantara.Pulau-pulau di sebelah selatandaratan Asia tersebut lazim disebutdengan nama Austronesia (Austro =selatan, nesos = pulau). Bangsa yangmendiami daerah Austronesia di-sebut bangsa Austronesia. BangsaAustronesia mendiami daerah yangsangat luas, yaitu meliputi daerah-daerah atau pulau-pulau yang mem-Sumber : Tugiyono KS. 1985 . Atlas dan Lukisan Sejarah, hal.15Gambar 6.4 Perahu Cadik pada relief candi Borobudur.Sumber : Tugiyono KS. 1985 . Atlas dan Lukisan Sejarah, hal.15Gambar 6.3 Rakit dan Perahu Cadik yang diperguna-kan nenek moyang kita dalam mengarungi lautan luas.MasaJenisHolosenHomo SapiensPleistosen Atas (Lapisan danHomo SoloensisFauna Ngandong)Homo WajakensisPleistosen TengahPithecantropus Erectus(Lapisan dan Fauna Trinil)Pleistosen BawahPithecantropus Robustus(Lapisan dan Fauna Jetis)Pithecantropus MojokertensisMegantropus Paleo Javanicus(Sumber : R. Soekmono, 1984 : 29 )Bagan 6.2 Evolusi Manusia Indonesia136Sejarah SMA/MA Kelas Xbentang antara Madagaskar (sebelah barat) hingga Pulau Paska (sebelah timur)dan antara Taiwan (sebelah utara) hingga Selandia Baru (sebelah selatan).Bangsa Austronesia yang masuk ke Indonesia disebut Bangsa Melayu.Mereka adalah nenek moyang langsung bangsa Indonesia sekarang. BangsaMelayu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Bangsa Proto Melayu (bangsaMelayu Tua) dan Bangsa Deutero Melayu (bangsa Melayu Muda)a.Bangsa Proto Melayu (Bangsa Melayu Tua)Kira-kira pada tahun 1500 SM bangsa Proto Melayu masuk keIndonesia. Bangsa Proto Melayu memasuki Indonesia melalui dua jalur/jalan, yakni jalan barat, yaitu melalui Malaya - Sumatra dan jalan timur, yaitumelalui Pilipina - Sulawesi Utara.Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan yang setingkat lebih tinggidaripada kebudayaan Homo Sapiens Indonesia. Kebudayaan mereka adalahkebudayan batu-baru atau Neolitikum (neo = baru, lithos = batu). Meskipunbarang-barang hasil kebudayaan mereka masih terbuat dari batu, tetapi telahdikerjakan dengan baik. Barang-barang hasil kebudayaan yang terkenal ialahkapak persegi dan kapak lonjong.Kebudayaan kapak persegi dibawa oleh bangsa Proto Melayu yangmelalui jalan barat, sedangkan kebudayaan kapak lonjong dibawa melaluijalan timur. Bangsa Proto Melayu akhirnya terdesak dan bercampur denganbangsa Deutero Melayu yang kemudian menyusul masuk ke Indonesia.Bangsa Indonesia sekarang yang termasuk keturunan bangsa Proto Melayu,misalnya suku bangsa Batak, Dayak, dan Toraja.b.Bangsa Deutero Melayu (Bangsa Melayu Muda)Kira-kira tahun 500 SM, nenek moyang kita gelombang ke dua mulaimemasuki Indonesia. Bangsa Deutero Melayu memasuki Indonesia melaluisatu jalan saja, yaitu jalan barat (yakni melalui Malaya - Sumatera ). MenurutN. Daldjoeni (1984), bangsa Deutero Melayu atau Melayu Muda ini berasaldari Dongson di Vietnam Utara, sehingga mereka ini kadang kala disebutorang-orang Dongson. Mereka telah memiliki kebudayaan yang lebih tinggidaripada bangsa Proto Melayu. Peradaban mereka ditandai dengankemampuan mengerjakan logam dengan sempurna. Barang-barang hasilkebudayaan mereka telah terbuat dari logam. Mula-mula dari perunggu dankemudian dari besi. Hasil kebudayaan logam di Indonesia yang terpentingialah kapak corong atau kapak sepatu dan nekara. Di bidang pengolahantanah, mereka telah sampai pada usaha irigasi atas tanah-tanah pertanianyang berhasil mereka wujudkan, yakni dengan membabad hutan terlebihdahulu. Sudah selayaknya mereka mencari daerah-daerah seperti di Jawadan pantai-pantai Sumatra untuk digarap seperti di negeri asal mereka.Mereka juga telah mengenal perikanan laut dan pelayaran, sehingga ruteperpindahan ke Nusantara juga memanfaatkan jalan laut. Bangsa IndonesiaPersebaran Manusia di Kepulauan Indonesia137sekarang yang termasuk keturunan bangsa Deutero Melayu, misalnya sukubangsa Jawa, Madura, Menado dan Melayu (Sumatra, Kalimantan danMalaka).Sumber : Tugiyono KS. 1985 .Atlas dan Lukisan Sejarah, hal.13Gambar 6.5 Daerah penyebaran bahasa dan budaya Melayu Austronesia meliputi empat wilayahyaitu Melayu Indonesia, Melayu Melanesia, Melayu Mecronesia dan Melayu Polinesia.Selanjutnya berdasarkan perbedaan ras, manusia ( penduduk ) Indonesiaawal paling tidak ada 4 (empat) ras, yaitu Manusia Purba, Ras Weddid(Wedda), Ras Papua - Melanesoida (Negrito), dan Ras Melayu (Austronesia).C.Penelitian Manusia PurbaSesungguhnya, kita bangsa Indonesia boleh bangga karena temuan-temuanmanusia-manusia purba di Indonesia. Dengan ditemukannya manusia-manusiapurba di Indonesia (khusunya di Jawa), membuat Indonesia menjadi terkenal danpenting bagi penelitian sejarah kehidupan dan perkembangan manusia di masalampau. Oleh karena banyaknya temuan fosil manusia purba di Indonesia, makaIndonesia sering mendapat julukan museum manusia purba dunia.Peneliti pertama yang datang di Indonesia ialah seorang dokter Belanda bernamaEugene Dubois. Di Jawa, ia berhasil menemukan fosil tengkorak manusia purba didekat desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur (tahun 1889) yang diberi nama PithecantropusErectus.Penelitian Eugene Dubois ini sangat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan,khususnya paleoantropologi dan biologi. Hasil penelitian tersebut kemudiandipublikasikan ke luar negeri, sehingga mengakibatkan studi tentang manusia purbalebih banyak lagi dilakukan oleh para ahli untuk menemukan fosil manusia purba diIndonesia.138Sejarah SMA/MA Kelas XBerikutnya GHR. Von Koenigswald, pada tahun 1931-1933 berhasil menemu-kan manusia purba di Ngandong (Kabupaten Blora) yang diberi nama HomoSoloensis. Pada tahun 1936 Von Koenigswald berhasil menemukan fosil tengkorakkanak-kanak di desa Perning dekat Mojokerto yang diberi nama Homo Mojokertensis.Selanjutnya, pada tahun 1941 Von Koenigswald berhasil menemukan fosil rahangbawah yang sangat besar yang kemudian diberi nama Megantropus Paleojavanicus.1.Jenis-Jenis Manusia PurbaDari beberapa temuan fosil manusia purba, maka dapat dikemukakanadanya beberapa jenis manusia purba di Indonesia.a.Megantropus PaleojavanicusMegantropus Paleo Javanicus, berasal dari kata mega : besar, Paleo :tua dan Java : Jawa, yang berarti manusia besar/raksasa yang diperkirakanmanusia pertama yang hidup di Jawa. Megantropus diketemukan diSangiran pada lapisan pleistosen bawah pada tahun 1941 oleh VonKoeningswald.Ciri yang menonjol pada Meganthropus ialah rahangnya kuat dangerahamnya besar-besar dengan badan yang tegap. Rahangnya menunjuk-kan bahwa ia mempunyai otot-otot kunyah yang sangat kukuh, dengantulang pipi yang tebal, tonjolan kening yang menyolok dan tonjolan belakangkepala yang tajam dan besar untuk otot-otot tengkuk yang kuat. Dagu tidakada pada Meganthropus. Makanan dimungkinkan terutama tumbuh-tum-buhan dan buah-buahan. Hidupnya antara 2 hingga 1 juta tahun yang lalu.b.PithecantropusFosil jenis Pithecantropus ini ternyata paling banyak ditemukan diIndonesia, sehingga dapat dikatakan bahwa kala pleistosen di Indonesiadidominasi oleh manusia Pithecantropus. Pithecantropus hidup di kalapleistosen awal, tengah, dan akhir. Sisa-sisanya dapat ditemukan di Mojokerto,Kedungbrubus, Trinil, Sangiran, Sambungmacan, dan Ngandong. Hidupnyadi lembah-lembah atau di kaki pegunungan dekat perairan darat di JawaTengah dan Jawa Timur, yang mungkin merupakan padang rumputdengan pohon-pohon yang jarang.Pithecantropus mempunyai ciri-ciri antara lain tinggi tubuh berkisarantara 165 - 180 cm dengan badan dan anggota badan yang tegap, tetapitidak setegap Meganthropus. Alat pengunyahnya juga tidak sehebatMeganthropus. Dagu belum ada dan hidungnya lebar. Volume otaknyaberkisar antara 750 - 1300 cc. Pithecantropus hidup antara 2 juta - 200.000tahun yang lalu. Jenis-jenisnya antara lain:1)Pithecantropus Mojokertensis, artinya manusia kera dari Mojokerto,ditemukan oleh Von Koenigswald di Mojokerto tahun 1936 pada lapisanpleistosen bawah.Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia1392)Pithecantropus Robustus, artinyamanusia kera yang perkasa; ditemukanoleh Von Koenigswald dan F.Weidenrichpada tahun 1939 ada pada lapisanpleistosen tengah di lembah BengawanSolo, Sangiran, Jawa Tengah.3)Pithecantropus Erectus, (pithecos =kera; Erectus = berdiri tegak; manusiakera berjalan tegak), artinya manusiakera yang berjalan tegak, yang ditemu-kan oleh Eugene Dubois pada tahun1890 di Kedung Brubus, Trinil, Ngawidi tepi sungai Bengawan Solo yang adapada lapisan pleistosen tengah. Jenismanusia ini mempunyai isi atau volumeotak 900 cc. Duduk kepalanya di atasleher, tulang keningnya menonjol kemuka, bagian hidung bergandeng men-jadi satu. Ciri-ciri lainnya, tulang dahi-nya lurus ke belakang, tulang kakinya sudah cukup besar, gerahamnyamasih besar.Tinggi berkisar antara 165 - 170 cm dan berat badannyasekitar 100 kg.Di daratan Asia, jenis Pithecantropus ini ditemukan di gua-gua di Chuo-koutien, Peking, Cina; maka dikenal dengan nama Pithecantropus/Sinanthropus Pekinensis (manusia kera dari Peking). Di Afrika ditemukandi Kenya dan dikenal dengan sebutan Austrolopithecus Africanus.Pithecantropus masih hidup berburu dan mengumpulkan makanan.Mereka belum dapat memasak, jadi makanan dimakan tanpa terlebih dahuludimasak. Mereka tinggal di tempat-tempat terbuka dan selalu hidup ber-kelompok.c.HomoJenis manusia Homo berasal dari lapisan pleistosen atas, lebih mudadari jenis-jenis manusia sebelumnya. Homo mempunyai ciri-ciri yang lebihprogresif dari pada Pithecanthropus. Isi otaknya antara 1000-1200 cc, denganrata-rata 1350-1450 cc. Tinggi tubuhnya juga bervariasi antara 130-150 cm,demikian pula beratnya antara 30-150 kg. Otaknya lebih berkembang,terutama kulit otaknya. Bagian belakang tengkorak, juga membulat dan tinggi,otak kecilnya sudah berkembang dan otot-otot tengkuk sudah banyakmengalami reduksi. Ini disebabkan oleh alat pengunyahnya yang menyusutlebih lanjut, gigi mengecil demikian pula rahang, serta otot-otot kunyahnyadan muka tidak begitu menonjol lagi ke depan. Letak tengkorak di atas tulangbelakang sudah lebih seimbang. Berjalan dan berdiri lebih sempurna dankoordinasi otot sudah jauh lebih sempurna. Jenis ini antara lain:Soeknomo, Pengantar Sejarah KebudayaanIndonesiaGambar 6.6 Pithecantropus Erectussebagaimana yang direkonstruksikanDubois140Sejarah SMA/MA Kelas X1)Homo Soloensis, artinya manusia dari Solo, yang ditemukan di Ngandonglembah sungai Bengawan Solo oleh Von Koenigswald pada tahun 1931-1934.2)Homo Wajakensis, artinya manusia dari Wajak, yang ditemukan di lembahsungai Brantas, Wajak, Tulungagung, Jawa Timur oleh Eugene Duboispada tahun 1889. Homo Wajakensis hidup antara 25.000-40.000 tahunyang lalud.Homo SapiensHomo Sapiens artinya manusia cerdas, yang ditemukan di Wajak,Tulungagung, Jawa Timur oleh Von Rietschoten pada tahun 1892. Jenishomo Sapiens berasal dari zaman Holosen atau Alluvium yang hidup kuranglebih 20.000 tahun yang lalu. Kehidupan manusia ini sudah lebih majudari manusia pendahulunya; mereka sudah pandai memasak, mengulitibinatang buruannya dan kemudian membakarnya.Dari hasil temuan, maka dapat dibuatkan bagan dari manusia purbayang pernah ada di Indonesia, yakni sebagai berikut:MasaJenisHolosenHomo SapiensPleistosen Atas (Lapisan danHomo SoloensisFauna Ngandong)Homo WajakensisPleistosen TengahPithecantropus Erectus(Lapisan dan Fauna Trinil)Pleistosen BawahPithecantropus Robustus(Lapisan dan Fauna Jetis)Pithecantropus MojokertensisMegantropus Paleo Javanicus(Sumber : R. Soekmono, 19842.Peta Temuan Manusia PurbaTanah air kita terutama di daerah lembah sungai Bengawan Solo dan sungaiBrantas, merupakan salah satudaerah temuan fosil manusia purbadi Indonesia. Penggalian-penggalianyang dilakukan pada tahun 1890berhasil menemukan fosil di daerahlembah sungai Bengawan Solo,terutama di daerah Sangiran, Ngan-dong, dan Trinil. Temuan fosil didaerah ini termasuk jenis Pithecan-thropus Erectus dan Homo Soloen-sis. Demikian juga peng-galian diSumber : Atlas dan Lukisan SejarahGambar 6.7 Daerah temuan Fosil Manusia PurbaNext >