< Previous101Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian2.Sosialisasi Primer dan Sosialisasi SekunderSosialisasi menarik perhatian banyak ahli sosial. Di antara paraahli yang tertarik untuk mengkajinya ialah Berger dan Luckman dalamKamanto Sunarto (2000). Mereka mempelajari proses sosialisasisehingga menghasilkan konsep sosialisasi primer dan sosialisasisekunder. Bagaimana pengertian kedua konsep tersebut?Pertama kali, individu menjalani sosialisasi di lingkungan keluarga.Dia mempelajari berbagai pandangan hidup dan aturan masyarakatmelalui didikan orang tuanya. Pandangan hidup dan aturan masyarakattertanam dalam diri sang individu. Proses sosialisasi pertama yangdijalani individu itu dinamakan sosialisasi primer oleh Berger danLuckman.Wawancara dengan Orang TuaOrang tua berperan besar dalam membentuk kepribadian anak. Merekalah yangpertama memahamkan anak pada hal-hal penting yang berlaku di masyarakat. Nilaidan norma sosial itu menjadi pegangan hidup anak nantinya. Barangkali kamu tidakmerasa telah belajar banyak nilai dan norma lewat orang tua. Untuk membuktikan haltersebut, wawancarailah mereka berdua. Hal-hal penting (nilai sosial) apakah yangdiajarkan orang tua kepadamu?Nilai terwujud melalui aturan (norma sosial). Apakah aturan yang harus kaliantaati sesuai dengan nilai yang diyakini? Tentu ada alasan yang dimiliki orang tuasehingga beliau mensosialisasikan hal tersebut. Mengapa beliau menganggap nilai dannorma itu penting bagimu?Mulailah dengan menyusun daftar pertanyaan yang akan menjadi pedomanwawancara. Tulislah hasil wawancaramu ke dalam tabel seperti berikut.Tabel Hasil Wawancara No.Nilai SosialNorma SosialAlasanTulislah menjadi sebuah laporan. Presentasikan di depan kelas, lalu kumpulkankepada guru untuk dinilai.102Sosiologi Kelas XSetelah menjalani sosialisasi primer,individu dianggap cukup mempunyai bekaluntuk bergaul di lingkungan yang lebih luas.Individu kemudian berinteraksi denganorang-orang di luar lingkungan keluarganya.Dia bergaul dengan teman-teman sebayaatau orang-orang dewasa lain. Dari pergaulantersebut individu menyerap hal-hal baru yangada di masyarakat. Sosialisasi tahap lanjutyang memperkenalkan individu tersebut kewilayah baru dari dunia masyarakat disebutsosialisasi sekunder.Selain sosialisasi terdapat istilahresosialisasi. Pernahkah kalian mendengarkata resosialisasi? Ketika mendengar kata resosialisasi, barangkali yangterbayang di benak kalian adalah gambaran tentang penjara dan nara-pidana. Sebagian kalian mungkin membayangkan kegiatan pembinaandan pelatihan keterampilan bagi para tahanan. Nah, semua yangterbayang di benak tersebut memang merupakan salah satu bentuknyata resosialisasi.Resosialisasi adalah salah satu bentuk sosialisasi sekunder. Prosesresosialisasi didahului dengan proses desosialisasi. Dalam prosesdesosialisasi, seseorang mengalami pencabutan diri yang dimilikinya.Sedangkan dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu diri yangbaru. Proses desosialisasi dan resosialisasi ini sering dikaitkan denganproses yang berlangsung dalam institusi total. Yang dimaksud denganinstitusi total adalah suatu tempat tinggal dan bekerja yang di dalamnyaterdapat sejumlah individu dalam situasi sama, terputus dari masyarakatyang lebih luas untuk suatu jangka waktu tertentu, bersama-samamenjalani hidup yang terkungkung dan diatur secara formal. Contohinstitusi total adalah rumah tahanan, rumah sakit jiwa, dan lembagapendidikan militer.Seseorang yang divonis hukuman oleh hakim berubah statusnyadari orang bebas menjadi narapidana. Sebagai narapidana, dia mestimenjalani resosialisasi agar dapat kembali berperan sebagai wargamasyarakat yang baik. Untuk itu, orang tersebut mula-mula mengalamidesosialisasi. Ia harus menanggalkan busana bebas dan menggantinyadengan seragam tahanan. Berbagai kebebasan yang semula dinikmati-nya dicabut. Barang-barang milik pribadi disita atau disimpan olehpenjaga. Bahkan mungkin dia tidak dipanggil dengan menyebutkannamanya, tetapi dengan sejumlah nomor tertentu. Sayangnya, prosesdesosialisasi sering kali merusak citra diri serta harga diri orang itu.Selanjutnya, ia menjalani resosialisasi. Individu dididik untuk menerimaaturan dan nilai baru. Tujuannya agar sang tahanan mempunyai diri yangsesuai dengan keinginan masyarakat. Karena keinginan tersebut, paraGambar 4.6Melalui resosialisasi, narapidana dididik agardapat kembali ke tengah masyarakat.103Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadiannarapidana dibina mentalnya dan dibekali dengan berbagai keterampilansesuai dengan minat dan bakatnya. Dengan resosialisasi ini, paranarapidana dapat kembali ke masyarakat setelah masa hukumannyaselesai dan menjadi warga masyarakat yang baik.Proses resosialisasi juga berlangsung di lembaga pendidikan militer.Mereka yang tengah menjalani pendidikan militer di sana harusmengubah dirinya. Diri yang semula tidak disiplin harus ditinggalkan.Pribadi yang berpenampilan sesuka hati, harus diganti denganpenampilan rapi dan tegap. Begitu pula semangat dan keuletannya dilatihagar siap menghadapi aneka tantangan. Siswa pendidikan militer yangbertindak tidak sesuai dengan aturan yang digariskan akan dijatuhisanksi. Setelah melalui proses resosialisasi, mereka akan menjadiprajurit yang tangguh dan kompak.3.Lembaga-Lembaga SosialisasiAyah dan ibu mengajarkan berbagai nilai dannorma sosial kepada dirimu. Tentang kerukunandengan saudara, misalnya. Beliau menyadarkankepadamu arti penting saudara. Kamu dan semuasaudaramu laksana satu tubuh. Ketika kamu ber-bahagia, maka saudaramu akan ikut merasakankebahagiaan. Demikian pula sebaliknya. Ketikasaudaramu sakit, maka kamu akan berkurangkenikmatannya. Sikap empati semacam itu hanyalahir dari kesadaran akan arti penting kerukunan hidup.Tanpa kerukunan, dalam benakmu dan saudaramu,mustahil sikap empati itu muncul.Proses sosialisasi sebetulnya berawal daridalam keluarga. Bagi anak-anak yang masih kecil,situasi dunia adalah keluarganya sendiri. Persepsimereka mengenai dirinya, dunia, dan masyarakat di sekelilingnya secaralangsung dipengaruhi oleh sikap serta keyakinan keluarga mereka.Keluarga mengajarkan nilai-nilai yang kemudian dimiliki oleh individudan berbagai norma yang mesti dilakukan oleh seseorang.Orang tua kaum buruh akan memberikan nilai tinggi terhadap kepatuhan,disiplin, kebersihan, rasa hormat, dan keselarasan dengan patokanperilaku tradisional. Sedangkan keluarga golongan menengah mendoronganaknya untuk bersikap inovatif serta diarahkan agar berjiwa pemimpin.Semua itu dimaksudkan agar kamu dapat berperilaku tepat sesuaidengan harapan masyarakat. Pembelajaran oleh ayah dan ibumu tersebutmenjadi bukti bahwa keluarga merupakan salah satu lembaga sosialisasi.Sosialisasi dalam keluarga tidak hanya dilakukan oleh ayah danibu saja. Anggota keluarga lainnya dapat berperan aktif pula sehingganilai dan norma sosial tidak hanya diperoleh seorang anak dari keduaorang tua saja. Bruce J. Cohen (1992) mengungkapkan bahwa keluargamerupakan salah satu lembaga sosialisasi bagi individu. Lantas, adakahlembaga-lembaga sosialisasi yang lain?Sumber:Ayahbunda, 30 Juli 2004Gambar 4.2Melalui keluarga, anak me-nanamkan nilai-nilai sosialdalam jiwanya.104Sosiologi Kelas XSumber:Dokumentasi IP, 2006Gambar 4.3Teman sepermainan ber-pengaruh besar pada per-kembangan pribadi anak.Nilai sosial dan norma sosial juga dipelajari individu dari lembagapendidikan tempat dia belajar. Mengapa sekolah menjadi salah satuagen sosialisasi bagi individu? Alasannya karena belajar di sekolahmerupakan tuntutan kemajuan masyarakat, dari masyarakat tradisionalke masyarakat modern. Pada masyarakat tradisional, fungsi pendidik-an diemban oleh keluarga. Namun pada masyarakat modern, fungsipendidikan dijalankan oleh sekolah. Begitu pentingnya sekolah sebagaimedia sosialisasi sehingga profesi penting dalam masyarakat sepertidokter, insinyur, atau ahli hukum ditentukan oleh berhasil tidaknyaseseorang menjalani pendidikan di sekolah.Sekarang cobalah kamu cermati, nilai dan norma sosial apakahyang kamu pelajari di sekolah? Diskusikan pertanyaan ini bersama temansebangkumu.Selain kedua lembaga sosialisasi tersebut, temansepermainan ternyata berperan besar dalam sosialisasi.Siapakah yang dimaksud dengan teman sepermainan?Mereka adalah teman-teman yang sebaya dan berinteraksisecara intensif denganmu. Bagaimana interaksi yang terjalindi antara kalian? Hal-hal apa yang menjadi perhatian kalian?Apakah yang kamu rasakan ketika membahas hal-hal itudengan teman sebayamu itu?Walaupun teman sepermainan bertujuan utama untukrekreasi, namun mereka berpengaruh besar terhadapperkembangan pribadimu. Di kelompok ini individu tanpasadar belajar berbagai hal yang diterapkan dalam kehidupansehari-hari. Individu bebas berinteraksi tanpa pengawasanlangsung dari orang tua, guru, atau orang lain. Nah, seringremaja seusiamu mengenal hal-hal buruk dari temansepermainan pula. Misalnya, mengonsumsi narkoba ataumelakukan kehidupan seks bebas.Sosialisasi juga berlangsung melalui media massa. Me-dia massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, tab-loid, film, dan lain-lain menyajikan model peran yang dapatditiru oleh individu untuk membangun jati dirinya. Perilaku masyarakatpun dapat berubah karena tayangan media massa. Dengan demikian,media massa dapat memperkuat ataupun merusak norma-norma melaluipenyajian informasi yang seolah-olah mewakili gambaran masyarakatyang benar.105Sosialisasi dan Pembentukan KepribadianSumber:Family Ties, 1987Gambar 4.4Jika anak dibesarkandengan kasih sayangdan persahabatan, iabelajar menemukan cintadalam kehidupan.Anak-Anak Belajar dari KehidupannyaJika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memakiJika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahiJika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diriJika anak dibesarkan dengan hinaan, ia belajar menyesali diriJika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diriJika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diriJika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargaiJika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilanJika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaanJika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinyaJika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukancinta dalam kehidupanDorothy Law Nolte106Sosiologi Kelas X4.Ketidaksepadanan Pesan Lembaga SosialisasiJika ada teman yang membolos sekolah, apakahyang terlintas di benakmu? Sebagian besar kalianmenganggap tindakan membolos sekolah merupakanperbuatan yang tidak baik. Ini tidak sesuai dengan pesanyang diberikan orang tua tatkala kita berpamitan mauberangkat sekolah. Coba kalian ingat pesan beliau. Tentutidak ada ayah dan ibu yang menyarankan anaknya untukmembolos. Meninggalkan pelajaran tanpa izin juga tidaksesuai dengan peraturan sekolah. Perhatikan tata tertibsekolah lebih rinci. Kalian pasti tidak akan menemukanaturan yang membenarkan tindakan bolos sekolah.Artinya, bagi orang tua dan sekolah, membolosbukanlah perbuatan yang dianggap baik dan benar.Sehingga siswa tidak dididik untuk melakukannya. Lantas,dari mana siswa mendapat ide untuk membolos sekolah?Sering siswa mendapatkan ide untuk meninggalkanpelajaran tanpa izin dari pergaulannya dengan teman.Berkumpul dengan teman sepermainan memang meng-asyikkan. Banyak hal yang dapat diungkapkan dan dilakukan bersamateman sepermainan. Ini disebabkan karena adanya hubungan yang akrabdi antara anggotanya. Dalam hubungan yang akrab itulah sering munculide untuk melakukan tindakan yang tidak lazim, bahkan melanggar nilaidan norma sosial. Membolos sekolah contohnya. Bersama temansepermainan, mereka meninggalkan pelajaran tanpa izin.Keluarga, sekolah, dan teman sepermainan merupakan lembaga-lembaga sosialisasi. Namun, berpijak pada fenomena bolos sekolah,kalian mengetahui adanya ketidaksamaan pesan yang disampaikansuatu lembaga sosialisasi dengan lembaga sosialisasi yang berbeda.Sesuatu yang diajarkan keluarga dan sekolah ternyata berbeda denganyang diajarkan teman sepermainan. Hal semacam itu dapat puladitemukan ketika membanding-bandingkan pesan dari lembaga-lembagasosialisasi yang lain. Kelakuan yang dilarang keluarga maupun sekolah,seperti merokok, mabuk-mabukan, pelanggaran susila, atau penyalah-gunaan narkoba bisa saja dipelajari individu dari lembaga sosialisasilain seperti media massa.Individu yang mendapat pesan berbeda atau bahkan bertentangancenderung mengalami konflik pribadi. Lahirnya konflik pribadi itu disebab-kan karena dia merasa diombang-ambingkan oleh lembaga sosialisasiyang berlainan sehingga tidak mempunyai pedoman sikap yang mantap.Misalnya, sekolah berusaha mendorong siswa untuk menaati aturansekolah, mengukir prestasi, dan berlaku jujur. Akan tetapi, ada temansepermainan yang mendorong siswa untuk berbuat curang saat ujianatau memalsukan tanda tangan teman pada daftar hadir. Siswa tersebutakan sulit bersikap secara tepat. Ketika dia bertindak seperti yangdipelajari dari keluarga dan sekolah, dia mungkin akan dikucilkan temansepermainan. Namun, ketika dia bertindak seperti yang dipahamkan olehteman-teman sepermainan, dia akan dikecam oleh keluarga dan sekolah.Gambar 4.5Orang tua menasihati anaknyaagar tidak membolos. Namun,teman sepergaulan meng-ajaknya membolos.107Sosialisasi dan Pembentukan KepribadianKonflik pribadi pun akan terjadi manakala seseorang tengahmenjalani sosialisasi untuk menjalankan peran baru, namun aturan-aturan baru yang disosialisasikan berbeda dengan aturan yang sudahpernah dipahami. Misalnya, seseorang bertugas sebagai petugaspemeriksa pajak. Selama belajar di kampus, orang tersebut aktif diorganisasi keagamaan sehingga dia berhasil menumbuhkan sikapantikorupsi. Dia berjanji kepada diri sendiri untuk tidak melakukankorupsi selama bekerja nanti. Akan tetapi setelah memasuki dunia kerja,dia menemui lingkungan kerja yang lekat dengan budaya korupsi. Kadangkala justru tawaran korupsi dibuka oleh perusahaan-perusahaan yangmemanipulasi datanya agar dapat membayar pajak lebih murah.Sebagian rekan yang lain merasa bahwa tindakan korupsi adalah hallumrah. Bahkan itu dianggap sebagai bagian dari pekerjaan yangdilakoni. Tawaran itu pun akhirnya datang kepada orang yang antikorupsi.Dia mengalami konflik pribadi yang menghadapkannya pada dua pilihan.Apabila mempertahankan sikapnya yang antikorupsi, dia akandisingkirkan dari lingkungan kantor. Kondisi ini akan mendatangkankesulitan baginya dalam menyelesaikan tugas. Kariernya pun terhambat.Sedangkan jika dia berkompromi dengan teman-teman yang lain, diaharus mengubah nilai dan norma antikorupsi yang sudah tertanam dijiwanya.Mengamati Resosialisasi di LPPara narapidana ditahan di lembaga pemasyarakatan karena mereka telah melakukanperbuatan yang merugikan orang lain. Di lembaga pemasyarakatan, mereka menjalaniresosialisasi agar dapat kembali ke masyarakat sebagai orang yang tidak akan melanggarnilai dan aturan sosial lagi. Bagaimana sebenarnya proses resosialisasi di lembagapemasyarakatan itu?Untuk dapat mengetahui lebih dalam, cobalah kalian mengamati resosialisasi yangberlangsung di lembaga pemasyarakatan kotamu. Mintalah keterangan dari petugaslembaga pemasyarakatan tentang tujuan, cara, dan proses yang dialami para narapidana.Jika memungkinkan, wawancarailah sebagian narapidana yang ada tentang pengalamandan kesannya selama resosialisasi. Melalui pengamatan ini, kalian mengetahui apa danbagaimana resosialisasi yang berlangsung di salah satu institusi total. Lakukan kegiatanini secara kelompok. Tulislah hasilnya dalam bentuk laporan. Kemudian, presentasikandi depan kelas.108Sosiologi Kelas XSejumlah ahli menggolongkan sosialisasi ke dalam dua kelompok,yaitu sosialisasi represif dan sosialisasi partisipatif. Sosialisasi represifmenekankan pada kepatuhan individu terhadap nilai dan norma sosialyang berlaku. Untuk mendapatkan kepatuhan setiap orang, maka hukum-an yang membuat jera dianggap sebagai jalan keluarnya. Agar tidakdijatuhi hukuman, warga kemudian bersikap sesuai aturan.Berbeda halnya dengan sosialisasi partisipatif. Di sini wargadiharapkan mematuhi nilai dan norma sosial karena dia memahami artipenting kedua hal tersebut. Dengan demikian, kepatuhan warga dibangunbukan di atas rasa takut terhadap hukuman, melainkan dibangun diatas kesadaran akan keutamaan nilai dan norma sosial tersebut.Sosialisasi partisipatif berusaha membangun kesadaran setiap individu.Ketika kita membandingkan kedua sosialisasi itu, kita dapatmenemukan bahwa sosialisasi partisipatif lebih unggul daripadasosialisasi represif. Sosialisasi represif hanya melahirkan kepatuhansemu warga masyarakat terhadap aturan yang berlaku. Bahkan tidakjarang sosialisasi represif juga membawa penyesalan panjang.B.Pembentukan KepribadianSepak terjang seorang pemimpin selalu menjadi sorotan. Apalagi jikasang pemimpin mengambil kebijakan yang menyempal dari kelaziman. Tatanansosial dapat berubah karena kebijakannya. Itulah yang dilakukan Nero. Neromenjadi penguasa Roma pada usia 17 tahun. Berkat didikan dan binaan dariSeneca, penguasa Roma ini mengejutkan para bangsawan dan penduduk.Di masa awal kekuasaannya, Nero menghentikan kebiasaan bertarungsampai mati dalam pertandingan gladiator. Padahal selamaini, pertandingan gladiator menjadi hiburan yang sangatmenarik hati mereka. Dalam pertarungan tersebut, sebenarnyayang bertarung adalah orang-orang yang dituduh sebagaipenjahat. Namun, kebijakan Nero itu tidak surut dan harusdipatuhi.Sayangnya, Nero melakukan kesalahan fatal. Diamembiarkan dirinya dikelilingi penasihat korup dan culas.Pergaulan dengan orang-orang yang semacam itu kemudianmengubah banyak sikapnya. Perubahan tersebut bahkanmenjadi sangat ekstrim. Nero yang di masa awal berkuasaberani membuat kebijakan yang menjunjung nilai kema-nusiaan, kini berbalik 180 derajat. Seneca yang mendidik Nerodengan kebajikan pun dibunuh atas perintahnya. Bahkan ibunyajuga tewas karena dianggap membahayakan kedudukan Nero.Perilaku kejam tersebut meluas menimpa orang-orang disekitarnya. Beberapa penasihat yang tidak menyetujuisikapnya dihabisi. Siapa saja yang diduga bertentangandengannya menghadapi risiko sama: mati. Nero berubahmenjadi tiran, bahkan paranoid.Untuk membenarkan segala intrik keji itu, Nero berdalih bahwa semuatindakan tersebut dilakukan demi kepentingan negara. Padahal semuakelakuan itu untuk kepentingan sendiri. Nero dipenuhi kepalsuan. PuncakGambar 4.7Nero membakar KotaRoma demi memenuhiambisinya.109Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadiankekejian itu adalah perintah Nero membakar Roma pada tahun 64.Pembakaran Kota Roma dilakukan untuk membangun roma yang megahseperti yang dia idamkan. Akibat perintah tersebut, lebih dari 70 persenwilayah Kota Roma hancur lebur dilalap api.Berubahlah penilaian rakyat atas diri Nero. Dia yang semula disanjungoleh rakyat, kini justru dibenci. Kekejamannya menimbulkan gelombangpemberontakan. Di kalangan istana, kelompok militer bersekongkol untukmembunuhnya. Keadaan semakin gawat. Keselamatan diri Nero terusterancam. Terpaksa Nero meninggalkan Roma. Karena depresi yang berat,Nero memilih menghabisi sendiri kehidupannya. Ia melakukan bunuh diripada tanggal 8 Agustus 68 di usia 31 tahun.1.Pengertian KepribadianBetapa besar pengaruh pendidikan yang diperoleh seseorangterhadap tingkah lakunya. Pendidikan mengenai kebajikan akanmendorong seseorang untuk berbuat baik kepada orang lain. Begitu pulasebaliknya. Jika seseorang mendapatkan ajaran tentang berbagaikeburukan, maka orang tersebut kemungkinan besar akan menjadi buruktingkah lakunya. Seperti yang tercermin dari sepenggal kisah Nero,penguasa Roma yang namanya tercatat dalam lembaran hitam sejarahkemanusiaan. Berkat didikan Seneca, Nero mengambil keputusan untukmenghentikan kebiasaan bertarung sampai mati dalam pertandingangladiator. Akan tetapi, sikap Nero kemudian berubah. Dia membiarkandirinya dikelilingi para penasihat korup dan culas sehingga kepribadiannyaberubah. Nero menjadi bertindak brutal dan kejam.Berkaca kepada perjalanan hidup Nero, kalian mendapat gambaranbahwa kepribadian seseorang tercermin dalam tingkah laku yangditampilkan. Tingkah laku seseorang menggambarkan secara lahir ciriwatak yang dimiliki orang tersebut. Ciri watak menjadi identitas khususyang membedakan seseorang dari orang yang lain. Inilah yang mem-bangun kepribadian seseorang. Semua pemikiran itu disimpulkan olehKoentjaraningrat (1990) menjadi suatu definisi tentang kepribadian.Menurutnya, kepribadian adalah beberapa ciri watak yang diperlihatkanseseorang secara lahir, konsisten, dan konsekuen dalam tingkah lakunyasehingga individu itu memiliki identitas khusus yang berbeda dari oranglain.Untuk mengetahui gambaran kepribadian kalian, sering diawalidengan pertanyaan sederhana: Siapakah aku? Barangkali jawaban yangbisa kalian ajukan berupa penyebutan nama serta beberapa status sosialyang melekat pada dirimu. Misalnya, sebagai anak bungsu atau sebagaisiswa SMA. Namun, jawaban tersebut belum memberikan gambarancukup jelas tentang siapa diri kalian. Orang kemudian mencari keteranganlain, seperti ciri-ciri, tabiat, pola pemikiran, dan perasaan yang kalianmiliki. Mereka bisa menyimpulkan beberapa sifat kalian sebagai seorangpemalu atau penuh percaya diri, optimistik atau pesimistik, dansebagainya. Dengan mengenali aneka keterangan tersebut, orang laindapat mengenali jati dirimu.110Sosiologi Kelas X2.Faktor Pembentuk KepribadianApakah kepribadianmu sama dengan kepribadian temanmu?Barangkali ada hal-hal yang serupa, tetapi secara umum dapat dikatakanbahwa satu sama lain memiliki kepribadian yang berbeda dan khas.Oleh karena itu, kepribadian suatu kelompok masyarakat juga berbedadengan kepribadian kelompok masyarakat lainnya. Apakah sebabnya?Perbedaan kepribadian terjadi karena pengaruh beberapa faktorberikut. Faktor pertama, warisan biologis. Pengaruh warisan biologistampak pada inteligensi dan kematangan fisik. Tetapi, banyak ilmuwanberpendapat bahwa perkembangan potensi warisan biologis dipengaruhioleh pengalaman sosial seseorang. Barangkali kalian berbakat menyanyi.Namun, agar menjadi seorang penyanyi yang baik, kalian mesti melatihdan mengembangkan bakat menyanyi terus-menerus. Contoh lainapakah yang bisa diungkapkan?Faktor kedua, lingkungan alam. Perbedaan iklim, topografi, dansumber daya alam menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri ter-hadap alam. Penyesuaian diri terhadap alam memengaruhi kepribadianorang tersebut. Misalnya, kepribadian penduduk yang tinggal di daerahpesisir pantai berbeda dengan kepribadian penduduk yang tinggal didaerah pegunungan. Coba tunjukkan contoh perbedaan kepribadian itu.Faktor ketiga, lingkungan sosial. Kehidupan manusia dipengaruhioleh kelompok tempat ia bergabung. Setiap kelompok memiliki nilaidan norma sendiri yang disosialisasikan kepada semua anggota. Prosespembelajaran itu berlangsung terus-menerus. Karena terus-menerusdipahami dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, maka nilai dannorma telah melekat pada diri individu. Jadi, tidak heran bila dikatakanbahwa kepribadian seseorang dibentuk oleh lingkungannya.Benarkah faktor alam dan faktor sosial berpengaruh terhadap kepribadian setiap wargamasyarakat? Supaya dapat menjawab pertanyaan tersebut, cobalah kalianmembandingkan kepribadian warga masyarakat yang tinggal di daerah pertanian, daerahindustri, dan daerah perdagangan. Kalian dapat memanfaatkan berbagai publikasi dimedia massa yang membahas tentang kepribadian warga masyarakat tersebut.Kumpulkan data-data itu, kemudian diskusikan bersama kelompokmu. Bagaimanakepribadian warga masyarakat yang tinggal di daerah pertanian? Bagaimana kepribadianwarga masyarakat yang tinggal di daerah industri? Bagaimana kepribadian wargamasyarakat yang tinggal di daerah perdagangan? Bandingkan ketiga kepribadian itu.Apakah faktor-faktor yang membentuk kepribadian mereka? Kemudian, hasil diskusikelompok tersebut kalian susun menjadi sebuah laporan tertulis. Presentasikan didepan kelas agar mendapat tanggapan dari kelompok yang lain.Next >