< Previous121Perilaku MenyimpangCiri-ciri Perilaku MenyimpangBentuk perilaku menyimpang:–penyimpangan individual,–penyimpangan kolektif,–penyimpangan primer,–penyimpangan sekunder,–penyimpangan sosial positif, dan–penyimpangan sosial negatif.Kejahatan:–kejahatan tanpa korban,–kejahatan terorganisasi,–kejahatan kerah putih,–kejahatan korporat,–govermental crime, dan–cyber crime.PERILAKUMENYIMPANGTeori tentang perilaku menyimpang:–teori biologis,–teori pemberian cap,–teori sosialisasi,–teori transmisi budaya,–teori anomi,–teori konflik budaya, dan–teori konflik kelas sosial.perilaku menyimpang, penyimpangan primer, penyimpangan sekunder, konformitas,penyimpangan sosial positif, penyimpangan sosial negatif, kejahatan, sosialisasi tidaksempurna.Kata kunci:Faktor Penyebab PerilakuMenyimpangSosiologi Kelas X122A.Perilaku MenyimpangSosialisasi yang dijalani individu tidak selalu berhasil menumbuhkannilai dan norma sosial dalam jiwa individu. Akibat kegagalan mensosia-lisasikan nilai dan norma sosial itu, kadang kala individu melakukan tindakanyang tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku di masyarakat. Terjadilahaneka bentuk perilaku menyimpang yang merusak ketertiban sosial.Bagaimana perilaku menyimpang di masyarakat terjadi? Apakah faktorpenyebab terjadinya perilaku menyimpang? Pertanyaan tersebut hanyasebagian permasalahan yang akan kita jawab melalui pembahasan tentangperilaku menyimpang.1.Pengertian Perilaku MenyimpangSeorang anak laki-laki berusia belasan tahunmenembak dua orang temannya hingga tewas danmelukai puluhan siswa lainnya di Santana HighSchool, California.Kawanan perampok membobol mesin ATMsebuah bank setelah melumpuhkan petugas satpamyang berjaga malam itu.Gara-gara lirikan mata sinis, dua orang pemudadikeroyok belasan pemuda di arena pasar malam.Perilaku menyimpang dapat terjadi di mana pundan dapat dilakukan oleh siapa pun. Sepanjang peri-laku menyimpang terjadi, keseimbangan dalam masya-rakat akan terganggu. Banyaknya kejahatan di masya-rakat menunjukkan adanya pelanggaran nilai dan norma.Dari hari ke hari modus kejahatan semakin kompleks. Masyarakat yangterkena dampaknya pun semakin luas. Lantas, apakah fenomena sosialini menunjukkan tidak ada lagi aturan di masyarakat?Sesungguhnya masyarakat menginginkan terwujudnya ketertibansosial. Ketertiban sosial dapat terwujud jika individu mematuhi nilai dannorma yang berlaku di masyarakat. Melalui sosialisasi, individu mengin-ternalisasi nilai dan norma sehingga terciptalah konformitas dalam masya-rakat. Konformitas merupakan suatu bentuk interaksi yang mendorongindividu bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.Lantas, apakah yang akan terjadi jika individu gagal menempuh sosiali-sasi atau melakukan sosialisasi secara tidak sempurna? Jelas kesemuaitu akan mendorong timbulnya perilaku menyimpang dari nilai dan norma.Tindakan melanggar nilai dan norma di atas dalam sosiologi disebut perilaku menyimpang. Penyimpangan adalah setiap perilaku yangdinyatakan sebagai suatu pelanggaran terhadap nilai dan normakelompok dalam masyarakat (Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, 1996).Lebih luas lagi, para ahli berusaha mendefinisikan pengertianperilaku menyimpang. Robert M. Z. Lawang (1985) beranggapan bahwaperilaku menyimpang merupakan semua tindakan yang menyimpangdari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usahadari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaikiperilaku menyimpang.Sumber:blog.doeljoni.sysadmin.or.idGambar 5.1Dalam peristiwa di atas, nilai dan normamasyarakat tidak diindahkan, akibat-nya terjadi perilaku menyimpang.123Perilaku Menyimpang2.Ciri-Ciri Perilaku MenyimpangBanyak ahli telah meneliti tentang ciri-ciri perilaku menyimpang dimasyarakat. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt (1996), ciri-ciri yang bisa diketahui dari perilaku menyimpang sebagai berikut.a.Suatu perbuatan disebut menyimpang bilamana perbuatan itudinyatakan sebagai menyimpang.b.Penyimpangan terjadi sebagai konsekuensi dari adanya peraturandan penerapan sanksi yang dilakukan oleh orang lain terhadap sipelaku menyimpang.c.Ada perilaku menyimpang yang bisa diterima dan ada yang ditolak.d.Mayoritas orang tidak sepenuhnya menaati peraturan sehingga adabentuk penyimpangan yang tersamar dan ada yang mutlak.e.Penyimpangan bisa terjadi terhadap budaya ideal dan budaya riil.Budaya ideal merupakan tata kelakuan dan kebiasaan yang secaraformal disetujui dan diharapkan diikuti oleh anggota masyarakat.Sedangkan budaya riil mencakup hal-hal yang betul-betul merekalaksanakan.f.Apabila ada peraturan hukum yang melarang suatu perbuatan yangingin sekali diperbuat banyak orang, biasanya muncul norma peng-hindaran.Dengan melihat fenomena-fenomena sosial yang terjadi saat ini, dapat disimpulkanbahwa pelanggaran norma bukanlah menjadi sesuatu yang aneh. Tindakan pelanggarannorma mudah kita temui di sekitar kita. Cobalah amati perilaku menyimpang yangterjadi di lingkungan sekitarmu, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupunlingkungan sosialmu. Temukan dan catatlah bentuk perilaku menyimpang yang terjadi,sertakan pula alasanmu menilai perilaku tersebut sebagai bentuk perilaku menyimpang.Presentasikan hasilnya di depan kelas.Hasil Pengamatan Perilaku Menyimpang di MasyarakatNo.LingkunganBentuk Perilaku MenyimpangAlasan 1.Keluargaa.. . . .. . . .b.. . . . 2.Sekolaha.. . . .. . . .b.. . . . 3.Pergaulan/sebayaa.. . . .. . . .b.. . . .Sosiologi Kelas X1243.Faktor Penyebab Perilaku MenyimpangMengapa banyak orang mengebut di jalan raya dengan mengabaikankeselamatan pemakai jalan lainnya? Mengapa terjadi kasus sodomi yangmenimpa anak-anak jalanan? Mengapa ada anak tega menganiaya orangtuanya gara-gara tidak dibelikan sepeda motor? Daftar pertanyaan inidapat terus diperpanjang dan ditambah untuk mengungkapkan berbagaikriminalitas yang merebak di lingkungan sekitar kita.Tidak ada jawaban tunggal untuk menjelaskan penyebab perilakumenyimpang. Namun, Menurut Abdul Syani (1987) ada beberapa alasanumum bisa diungkapkan guna membantu kalian memahami fenomenaini.Pertama, seseorang berperilaku menyimpang karena mengamatiperilaku menyimpang yang dilakukan orang lain. Jika orang itu merasaada keuntungan dari tindakan yang dilakukannya, orang tersebut cende-rung mengulanginya. Individu lain yang menginginkan hasil yang samalantas meniru tindakan itu.Kedua, seseorang berperilaku menyimpangkarena lingkungan sekitar telah mempertontonkananeka perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dannorma sosial yang berlaku. Biasanya yang menjadikorban adalah anak-anak. Mereka belum mempunyaifilter yang kuat untuk memilah hal-hal baru yangdatang kepadanya. Sementara, orang dewasa disekitarnya tidak intensif mensosialisasikan nilai dannorma ideal.Ketiga, pengaruh media massa. Film tentangkriminalitas berpengaruh besar terhadap para pe-nontonnya. Jika seseorang menonton film tentangkekerasan, maka setelah selesai menonton film diaakan bersikap seperti pelaku dalam film tersebut.Begitu juga tayangan reality show tentang kejahatandi televisi. Tingginya rating tayangan sejenis itumenunjukkan besarnya perhatian pemirsa terhadap acara ini sehinggamembuka peluang besar bagi pemirsa untuk meniru berbagai kejahatanyang disaksikannya dari televisi.Sumber:Tempo, 12 September 1998Gambar 5.2Perilaku menyimpang banyak dijumpaidi lingkungan yang tidak layak huni.Bersama kelompokmu (lima orang) pergilah ke stasiun, terminal, pasar, atau lingkungankumuh. Amatilah kondisi anak-anak yang berada di kawasan itu. Apakah bentuk perilakumenyimpang yang dilakukan oleh anak tersebut? Apakah hal ini disebabkan olehpengaruh lingkungan yang tidak kondusif? Cobalah diskusikan hasil pengamatanmudengan teman-teman untuk mengetahui jawabnya.125Perilaku MenyimpangKeeempat, karena adanya ikatan sosial yang berlainan sehinggaindividu terdorong untuk mengidentifikasi diri dengan kelompok yangpaling dihargai. Sebagai makhluk sosial, individu masuk dalam banyakkelompok sosial. Namun, tidak semua kelompok sosial mempunyai ke-kuatan pengaruh yang seimbang. Selalu ada kelompok sosial yang lebihdominan pengaruhnya atas diri individu. Mungkin karena individu merasanyaman berada dalam kelompok tertentu sehingga dia rela mengiden-tifikasi sikap, pemikiran, dan tingkah lakunya dengan yang dilakukankelompok.Namun, ketika hal ini dibawa ke kelompok sosial lain, kemung-kinan besar terjadi ketidaksesuaian. Jika individu terus bersikukuhdengan pilihannya dan enggan menyesuaikan diri dengan kondisikelompok lain, maka dia akan dicap devian.Kelima, karena individu mengalami ganguan mental. Akibatnyasosialisasi tidak bisa optimal dijalani. Banyak nilai dan norma yang tidakdipahami sehingga orang tersebut berbuat di luar nilai dan norma yangberlaku.B.Perilaku Menyimpang di MasyarakatNilai dan norma sosial wajib dipatuhi oleh semua warga masyarakat.Akan tetapi, tidak semua individu bersedia mematuhinya. Timbullah berbagaibentuk perilaku menyimpang.Banyak sekali bentuk perilaku menyimpang yang terjadidi masyarakat. Para sosiolog pun mencoba menggolongkanberbagai perilaku menyimpang tersebut.1.Bentuk-Bentuk Perilaku MenyimpangBerdasarkan jumlah pelakunya, perilaku me-nyimpang dapat digolongkan menjadi penyimpanganindividual (individual deviation) dan penyimpangankolektif (group deviation). Menurutmu bagaimana pe-ngertian kedua penyimpangan itu? Tepat sekali ja-wabanmu. Penyimpangan individual merupakan pe-nyimpangan yang dilakukan hanya oleh satu orang.Bekerjalah dengan teman sebangkumu dalam mengerjakan tugas ini. Belajarlah berpikirkritis dalam melihat fenomena-fenomena sosial yang terjadi. Kasus korupsi danpenyuapan yang dilakukan oleh para pemimpin merupakan fenomena sosial yang haruskita tanggapi. Menurut kalian, apakah tindakan mereka termasuk perilaku menyimpang?Carilah penyebab mereka melakukannya berdasarkan materi di atas. Tulislah hasilnyadalam bentuk laporan dengan gaya bahasa yang menarik. Presentasikan di depan kelas.Sumber:www.spzl.czGambar 5.3Mabuk-mabukan merupakansalah satu contoh individualdeviation.Sosiologi Kelas X126Tidak ada orang lain yang ikut melakukan tindakan yang melanggarnilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Penyimpangan individualdisebabkan karena kelainan jiwa seseorang atau karena perilaku jahat.Penyimpangan individual sesuai dengan kadar penyimpangannya dapatdibagi menjadi beberapa hal sebagai berikut.a.Pembandel, apabila tidak mau tunduk kepada nasihat orang untukmengubah pendiriannya.b.Pembangkang, apabila tidak mau tunduk kepada peringatan orangyang berwenang di lingkungannya.c.Pelanggar, apabila melanggar norma-norma umum masyarakat yangberlaku.d.Penjahat, apabila mengabaikan norma-norma umum yang berlakudi masyarakat sehingga menimbulkan kerugian harta benda ataujiwa pada pihak lain.Sedangkan penyimpangan kolektif ialah penyimpangan yangdilakukan oleh sekelompok warga masyarakat secara bersama-sama.Terjadinya penyimpangan kelompok disebabkan karena mereka lebihpatuh pada norma kelompoknya walaupun bertentangan dengan normamasyarakat yang berlaku. Setiap anggota kelompok berusaha mematuhinorma kelompok agar dia tidak disingkirkan dari kelompoknya.Terdapat pula penyimpangan primer dan penyimpangan sekunder.Penyimpangan primer digunakan untuk menyebut perilaku aneh, tidaklazim, dan keluar dari aturan sosial yang dilakukan warga masyarakatuntuk pertama kalinya. Tindakan tersebut dianggap wajar oleh pelakunya,tetapi dianggap menyimpang oleh sebagian besar anggota masyarakatyang lain. Ketika pelaku melakukan penyimpangan primer, lingkunganmemberikan cap/label kepadanya. Sebagai reaksi terhadap cap yangdilekatkan, pelaku terus-menerus melakukan perbuatan menyimpangtersebut. Terjadilah penyimpangan sekunder. Proses tersebut dijelaskanoleh Edwin M. Lemert melalui teori labeling (Kamanto Sunarto, 2000).Kartini Kartono (1983) menjelaskan urutan terjadinya penyimpangansekunder sebagaimana berikut.a.Dimulai dengan penyimpangan primer.b.Muncul reaksi-reaksi sosial, hukuman, dan sanksi-sanksi.c.Pengembangan dari penyimpangan-penyimpangan primer.d.Reaksi sosial dan penolakan yang lebih hebat dari masyarakat.e.Pengembangan deviasi lebih lanjut disertai pengorganisasian yanglebih rapi, timbul sikap permusuhan serta dendam penuh kebencianterhadap masyarakat yang menghukum mereka.f.Kesabaran masyarakat sudah sampai pada batas akhir, dibarengipenghukuman, tindakan-tindakan keras, dan mengecam tindakanpenyimpangan itu sebagai noda masyarakat atau sebagai stigma sosial.g.Timbul reaksi kedongkolan dan kebencian di pihak penyimpang,disertai intensifikasi tingkah laku yang sosiopatik sehingga ber-kembang menjadi deviasi sekunder. Hilanglah kontrol-kontrol rasionaldan dirinya menjadi budak dari nafsu-nafsu serta kebiasaan-ke-biasaan yang abnormal.h.Masyarakat menerima tingkah laku abnormal itu dan melekatkannyasebagai status sosial terhadap si pelaku penyimpangan.127Perilaku MenyimpangBegitulah proses berkembangnya penyimpangan primer menjadipenyimpangan sekunder.Nah, ternyata penggolongan perilaku menyimpang sangat banyak.Mungkin muncul pertanyaan dalam benakmu, apakah yang menjaditolok ukurnya? Tentu saja nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat.Kejahatan, korupsi, pembunuhan, tawuran, serta hubungan seks bebasmerupakan wujud penyimpangan sosial negatif. Menurutmu, mengapahal itu disebut penyimpangan sosial negatif? Ya, disebut penyimpangannegatif karena penyimpangan itu mengarah pada nilai-nilai sosial yangdipandang rendah dalam suatu budaya. Pendapatmu senada dengandefinisi penyimpangan negatif yang diungkapkan Hendropuspito (1989).Orang atau kelompok yang berbuat menyimpang pada umumnya mem-punyai kedudukan rendah dalam masyarakat. Mereka tidak mendapattempat yang terhormat. Mereka dijauhi dan dikucilkan dari pergaulan.Bila penyimpangan itu selaras dengan nilai-nilai sosial yang diideal-kan oleh masyarakat, maka hal itu disebut penyimpangan sosial positif.Pelakunya terdiri atas orang-orang yang mempunyai cita-cita luhur.Memang pada mulanya lingkungan sosial meragukan kemampuan sangpelaku dalam mewujudkan impiannya. Tetapi bukan berarti cita-cita itutidak disetujui masyarakat. Baru setelah upaya itu menampakkan hasil,lingkungan sekitar mengakui perjuangannya. Pujian dan gelar kehormatanlantas disematkan.Gunaris, seorang mahasiswa jurusan Teknik ElektroInstitut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya,melihat perahu nelayan pada siang hari hanya ber-labuh di dermaga. Perahu-perahu itu terpanggangsinar matahari. Gunaris berpikir untuk meman-faatkan sinar matahari. Dia tambahkan alat yangbisa menyimpan energi matahari pada perahunelayan. Ketika melaut di malam hari, nelayantinggal memanfaatkan energi sinar matahari ituuntuk menggerakkan mesin. Keberanian Gunarisberpikir dan bekerja mewujudkan idenya merupa-kan contoh perilaku menyimpang positif. Darieksperimen lain yang dilakukannya, Gunaris bisamenciptakan mesin otomatis penjual kue dantelepon umum yang bisa menerima uang kertas limaratusan.Sumber:Insight Guides Indonesia, 1989Gambar 5.4Perahu yang berlabuh di der-maga mendorong Gunarisuntuk menambahkan alatpenyimpan energi matahari.Sosiologi Kelas X1282.Kejahatan di MasyarakatWujud nyata dari penyimpangan sosial berupa kejahatan. Yangdimaksud dengan kejahatan ialah perbuatan atau tingkah laku yang dapatmenimbulkan penderitaan, baik bagi si pelaku kejahatan sendiri maupunbagi masyarakat pada umumnya. Kerugian yang diderita berbentukmaterial dan moral. Demikian diungkapkan oleh Abdulsyani (1987).Ketika membahas kejahatan, biasanya akan terbayang berbagaijenis kejahatan yang tercantum dalam Kitab Undang-Undang HukumPidana. Misalnya perampokan, penipuan, perkosaan, penganiayaan, ataupemerasan. Namun Light, Keller, dan Calhoun (Kamanto Sunarto , 2000)membedakan kejahatan menjadi beberapa tipe. Ada kejahatan tanpakorban (crimes without victims), kejahatan terorganisasi (organizedcrime), kejahatan kerah putih (white collar crime), serta kejahatankorporat (corporate crime).Tidak semua kejahatan mengakibatkan penderitaan pada korban.Inilah yang disebut kejahatan tanpa korban (victimless crime), antaralain berjudi, penyalahgunaan obat bius, bermabuk-mabukan, danhubungan seks tidak sah yang dilakukan secara sukarela di antara orangdewasa. Perbuatan itu digolongkan sebagai kejahatan karena dianggapsebagai perbuatan tercela oleh masyarakat dan kelompok yang ber-kuasa. Ada kemungkinan perbuatan tersebut mengakibatkan jatuhnyakorban. Seorang yang sedang mabuk-mabukan dapat saja melakukanpenganiayaan terhadap orang lain. Mereka yang menganut seks bebasdapat menularkan penyakit kelamin dan AIDS kepada orang yang ber-hubungan seks dengan mereka. Pemakai narkoba sering menjadi korbantindakannya sendiri saat sakau (ketagihan).Kejahatan terorganisasi (organized crime) dilaku-kan oleh sekelompok orang yang berkesinambunganuntuk memperoleh uang atau kekuasaan denganjalan menghindari hukum melalui penyebaran rasatakut atau melalui korupsi. Bentuk kejahatan ter-organisasi antara lain monopoli secara tidak sah atasjasa dan barang kebutuhan umum tertentu, pemu-taran uang hasil kejahatan dalam bursa saham, pen-jualan bayi, penggelapan barang hasil kejahatan, danpeminjaman uang dengan bunga tinggi.Di tingkat dunia internasional, kejahatan terorga-nisasi juga terjadi. Misalnya penyelundupan senjatadan mesiu, perdagangan obat terlarang dan bahannuklir, perdagangan gadis di bawah umur untuk dilacurkan, penye-lundupan pekerja asing ke dalam suatu negara, serta penggunaan uanghasil kejahatan dalam usaha legal atau disimpan di rekening bank yangsah (money laundering).Konsep white collar crime diperkenalkan oleh Edwin H. Sutherlanddan mengacu pada kejahatan yang dilakukan oleh orang terpandangatau orang berstatus tinggi demi keuntungan pribadinya. Kejahatan yangmasuk dalam kategori kejahatan kerah putih antara lain memanipulasipajak, penggelapan uang perusahaan, dan penipuan.Sumber:Tempo, 7 Januari 2001Gambar 5.5Sejumlah TKI ilegal tengah beristirahatdi tempat penampungan.129Perilaku MenyimpangSedangkan corporate crime merupakan kejahatan yang dilakukanatas nama organisasi formal dengan tujuan menaikkan keuntungan ataumenekan kerugian. Kejahatan ini dilakukan oleh suatu badan hukum.Light, Keller, dan Calhoun membedakan corporate crime menjadi empatjenis, yaitu kejahatan terhadap konsumen, kejahatan terhadap publik,kejahatan terhadap pemilik perusahaan, dan kejahatan terhadapkaryawan. Kamanto Sunarto (2000) memberi contoh kejahatan terhadapkonsumen berupa kasus biskuit beracun yang terjadi di Indonesia padatahun 1989. Karena di lima pabrik biskuit di Kota Tangerang, Palembang,Medan, dan Pontianak, amonium bikarbonat (bahan pemekar biskuit)tertukar dengan sodium nitrit yang beracun, maka sekurang-kurangnyadua puluh orang konsumen biskuit yang diproduksi oleh kelima pabriktersebut dinyatakan meninggal dan ratusan korban memerlukan pe-rawatan di rumah sakit.Kejahatan terhadap publik sering terjadi di Indonesia. Misalnya,masyarakat sekitar pabrik menderita penyakit tertentu akibat limbahindustri yang mencemari lingkungan tempat tinggalnya.Kejahatan terhadap pemilik perusahaan yang dimaksudkan Light,Keller, dan Calhoun ialah kegiatan memperkaya diri secara melawanhukum di pihak manajemen perusahaan yang merugikan para pemegangsaham.Kejahatan terhadap karyawan, misalnya perusahaan tidak mem-berikan alat pelindung yang memadai bagi para karyawan sehinggakesehatan mereka terancam. Karyawan di pabrik industri kimia dapatmengalami gangguan pernafasan karena menghirup gas-gas beracun,buruh di pabrik pengolahan kayu dapat mengalami nasib serupa karenamenghirup debu halus atau mengalami cacat tubuh karena mengen-dalikan mesin berbahaya tanpa pengaman yang memadai, buruhbangunan dapat jatuh dari perancah bangunan sehingga cacat bahkanmeninggal karena tidak dilengkapi alat pengaman. Begitu contohkejahatan terhadap karyawan yang dicontohkan Kamanto Sunarto(2000).Selain tipe kejahatan yang diungkapkan oleh Light, Keller, danCalhoun tersebut, terdapat tipe kejahatan lain yang diungkapkan olehAnthony Giddens (1989). Menurut Anthony Giddens (1989), adagovernmental crime, yaitu kejahatan moral oleh para pejabat pemerintahyang membawa dampak mengerikan. Contohnya kamp-kamp konsen-trasi di Uni Soviet di zaman pemerintahan Stalin dan holocaust (pem-bunuhan jutaan orang Yahudi oleh Nazi Jerman di bawah kepemimpinanHitler). Anthony Giddens juga menyebutkan adanya instansi pemerintahyang justru melanggar hukum yang seharusnya ditegakkan. Tidak jarangpemerintah terlibat berbagai kejahatan, seperti penganiayaan terhadaptahanan politik, penghilangan barang bukti secara sengaja, dan kasussuap-menyuap.Seiring perkembangan teknologi informasi, kini muncul suatu jeniskejahatan baru yang dinamakan cybercrime, yaitu kejahatan berupapenyebarluasan virus komputer melalui internet dengan tujuan mengubahatau merusak sistem informasi dalam situs tersebut.Sosiologi Kelas X130-Pecandu narkoba tidak dapat ber-fungsi secara normal dalam hidupnya.-Narkoba akan mengacaukan perasaandan memberikan pengaruh yangmerusak pada orang di sekelilingnya.-Pecandu tidak mampu menghadapidan bergaul secara normal dengan ke-luarga, teman, serta masyarakat disekitarnya.-Narkoba hanya dapat menolong orangmelupakan masalah untuk semen-tara, bukan selamanya. Jadi, masalahtersebut tetap saja ada.-Narkoba membuat tubuh dan pikiranmenderita karena efeknya sangat me-rusak.-Bahkan, gara-gara narkoba orang bisamasuk penjara.-Narkoba tidak memecahkan masalah,tetapi malah menambah masalah.-Semua jenis narkoba berbahaya sertamerusak pikiran, kerja otak, serta organtubuh lain, seperti jantung, hati, ginjal,dan paru-paru.-Riset medis membuktikan bahwarokok saja berbahaya apalagi narkoba.-Bahaya makin bertambah karena nar-koba sering dicampur dengan bahanlain yang membahayakan jika masukke dalam tubuh.-Tidak ada narkoba yang aman dantidak merusak tubuh.-Sekali mencoba akan ketagihan.-Sekali ketagihan, efeknya secara keji-waan tidak akan hilang seumur hidup.-Sekali mencoba, akibatnya bisa terbe-lenggu seumur hidup.-Jalan terbaik menghadapi narkobaadalah tidak mencobanya sama sekali. 1.Iseng-iseng, sekali mencoba tidak akanketagihan. 2.Narkoba bisa menolong seseorang untukmenikmati hidup. 3.Narkoba bisa menolong seseorang untukmelupakan masalah. 4.Tidak semua jenis narkoba berbahaya.Malu Bertanya Tercebur NarkobaBagaimana seseorang terjerat narkoba? Berdasarkan testimoni dari kalangan pecanduyang mulai sadar akan kekeliruannya, umumnya mereka didorong oleh keinginan untuksekadar tahu atau iseng-iseng mencicipi narkoba.Keisengan itu tidak lepas dari asumsi yang salah kaprah dan menyesatkan tentangnarkoba. Barangkali ini strategi yang sengaja ditebar para pengedar untuk menjerat mangsa.Agar terhindar dari jebakan itu kita mesti bertanya soal narkoba pada lembaga yangmembuka hotline konsultasi narkoba selama 24 jam. Beberapa asumsi salah kaprahjuga sebaiknya kita pahami untuk membentengi diri dari jebakan pengedar narkoba.No.AsumsiFaktaNext >