< Previous141Pengendalian SosialVIPengendalian SosialRazia polisi dilakukan karena banyak pengguna kendaraan bermotor yangmelanggar aturan berkendaraan di jalan raya. Ada yang tidak memakai helmstandar, ada juga yang tidak memiliki SIM. Banyaknya kecelakaan lalu lintasjuga terjadi akibat tidak diindahkannya aturan berlalu lintas. Karena itu, polisimelakukan razia di jalan raya guna mengendalikan perilaku tidak tertib warga.Agar ketertiban sosial dapat kembali tegak, masyarakat membutuhkansejumlah langkah pengendalian sosial.Sumber: Bengawan Pos, 23 September 2003Sosiologi Kelas X142143Pengendalian SosialSifat pengendalian sosial:–pengendalian preventif,–pengendalian represif,–pengendalian gabungan,–pengendalian reprsif, dan–pengendalian koersif.Cara pengendalian sosial:–pengendalian sosial melaluisosialisasi,–pengendalian kelompok primer,–pengendalian kelompok se-kunder, dan–pengendalian sosial melaluikekuatan.PENGENDALIAN SOSIALAlat pengendalian sosial:–cemoohan/ejekan,–desas-desus,–pendidikan,–ostrasisme,–fraudulens,–teguran,–agama,–intimidasi,–kekerasan fisik, dan–hukum.Agen pengendalian sosial:–polisi,–pengadilan,–sekolah,–keluarga,–pengadilan adat,–tokoh masyarakat,–media massa, dan–mahasiswa.pengendalian sosial, kebaikan adat-istiadat, ganjaran, teguran, hukum, polisi, pengadilan,pengadilan adat.Kata kunciSosiologi Kelas X144A.Pengendalian SosialPeraturan merupakan ketentuan yang berlaku di masyarakat yang berisihal-hal mengenai hak dan kewajiban setiap anggota. Peraturan biasanyadilengkapi sanksi sebagai kekuatan untuk memaksa.Sayangnya, sebagian orang bersikap apriori terhadap peraturan setelahmelihat banyak anggota masyarakat yang melanggarnya, secara sengajaatau tidak. Bukan alasan kuantitatif yang mendasari sikap apriori ini, tetapikarena orang tersebut tidak yakin pada mekanisme penegakan peraturan.Padahal, menindak pelanggar peraturan merupakan wujud pengendaliansosial. Bagaimana pengertian pengendalian sosial itu?1.Pengertian Pengendalian SosialMenurut Peter L. Berger (1978) pengendalian sosial merupakanberbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanyayang membangkang. Selain itu, Joseph S. Roucek seperti yang dikutipoleh Soerjono Soekanto (1989), mengemukakan bahwa pengendaliansosial adalah proses baik terencana maupun tidak yang bersifat mendidik,mengajak, bahkan memaksa semua warga masyarakat agar mematuhikaidah sosial yang berlaku. Secara umum dapat disimpulkan bahwapengendalian sosial adalah cara dan proses pengawasan yang diren-canakan atau tidak direncanakan guna mengajak, mendidik, serta me-maksa warga masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan norma sosial.2.Sifat Pengendalian SosialAyah dan ibu memberi nasihat agar kalian rajin belajar dan tidaklupa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini salah satu bentukpengendalian sosial. Seorang polisi lalu lintas mengatur arus kendaraandi perempatan jalan yang selalu ramai setiap jam berangkat sekolah. Inipun bentuk pengendalian sosial.Jika demikian, pengendalian sosial dibagi menjadi beberapa sifat.Untuk memahami hal ini, kalian bisa menyimak skema berikut.Adalah cara dan proses pengawasan yangdirencanakan atau tidak direncanakan yangbertujuan mengajak, mendidik, dan memaksawarga masyarakat untuk berperilaku sesuaidengan norma sosial.•Usaha mencegah terjadinya penyimpangan norma dan nilai.•Dilakukan sebelum terjadi penyimpangan.•Usaha mengembalikan keserasian yang terganggu akibat adanyapelanggaran norma.•Dilakukan setelah terjadi pelanggaran.Pengendalian RepresifUsaha mencegah terjadinya penyimpangan sekaligus memulihkan kembali kekeadaan semula sehingga tidak merugikan pelaku atau orang lain.Pengendalian GabunganPengendalian PreventifUsaha pengendalian sosial dengan memberikan bimbingan pada masyarakat.Pengendalian PersuasifUsaha pengendalian sosial dengan cara menggunakan kekerasan.Pengendalian KoersifPengendalian Sosial145Pengendalian SosialB.Upaya Melakukan Pengendalian SosialMasih ingat kasus Timika? Waktu itu terjadi bentrokan yang melibatkandua suku, yaitu suku Nduga dan suku Damal. Dalam kasus ini, polisi bertindaktegas terhadap setiap pelaku yang terlibat. Ketegasan polisi dimaksudkan untukmenegakkan hukum demi tercipta rasa aman dan tertib di kalangan masya-rakat. Alhasil, delapan orang yang diduga sebagai provokator telah ditahan.Namun, polisi pun melakukan pendekatan secara persuasif. Tindakanini seperti memberi pemahaman dan pengertian antara kedua kelompoktersebut. Selain itu polisi juga menahan beberapa orang yang dianggapsebagai provokator aksi itu. Tindakan-tindakan tersebut merupakan salahsatu cara pengendalian sosial. Masih ada sejumlah cara pengendalian sosiallain yang dapat digunakan di masyarakat.Dari materi di depan setidaknya kalian dapat memahami beberapa pengertian dasarmengenai pengendalian sosial. Untuk menambah pengetahuanmu tentang pengendaliansosial, bacalah buku-buku referensi. Bersama kelompokmu cobalah cari buku-bukureferensi yang mengulas mengenai pengendalian sosial. Baca serta pahamilah pem-bahasan tersebut. Kemudian buatlah sebuah tulisan seputar pengendalian sosial. Serta-kan pula fakta-fakta maupun data-data yang menguatkan tulisanmu. Tuliskan pula sumberdi mana kalian mengambil suatu teori. Kerjakanlah tugas ini secara bersama-sama. Hasil-nya serahkan kepada guru sebagai bahan penilaian atas prestasimu. Selamat bekerja!Selain ketiga sifat pengendalian sosial tersebut, masih terdapat pengendalian resmidan pengendalian tidak resmi. Pengertian kedua pengendalian itu sebagai berikut.1.Pengendalian resmi:–Pengawasan didasarkan pada penugasan oleh badan-badan resmi.–Cara pengendalian diatur dengan peraturan formal.–Lembaga pengendalian resmi, antara lain kepolisian, kejaksaan, pengadilan,dan mahkamah militer.2.Pengendalian tidak resmi:–Pengendalian dilakukan untuk memelihara peraturan-peraturan tidak resmimilik masyarakat.–Peraturan tidak dirumuskan secara jelas dan diwujudkan dalam hukum tertulis,tetapi diingatkan oleh masyarakat.–Dilakukan dalam kelompok primer, seperti keluarga, RT, asrama, paguyubankematian, atau kumpulan arisan.Sosiologi Kelas X1461.Cara Pengendalian SosialSupaya tercipta ketertiban sosial, masyarakat perlu menyikapiberbagai perilaku menyimpang di masyarakat. Upaya untuk mengem-balikan kondisi masyarakat itu dapat dilakukan melalui cara-cara berikut.a.Pengendalian Sosial melalui SosialisasiPerilaku orang dikendalikan dengan mensosiali-sasikan peran yang sesuai dengan yang diharapkan.Hal tersebut dilakukan melalui penciptaan kebiasaandan rasa senang. Sosialisasi membentuk kebiasaan,keinginan, dan adat-istiadat. Para anggota masyarakatdididik dalam kebiasaan yang sama. Oleh karena itu,mereka cenderung menjadi alat ukur yang baik bagiperilaku seseorang dalam sebuah kelompok. Bilamanasemua anggota masyarakat memiliki pengalamansosialisasi yang sama, maka mereka secara sukareladan tanpa berpikir panjang akan berperilaku sama.Mereka akan menyesuaikan diri dengan harapan-harapan sosial, tanpa menyadari bahwa mereka sedangmelaksanakan penyesuaian ataupun tanpa adanyapertimbangan yang serius.Melalui sosialisasi, seseorang menginternalisasikan (meng-hayati) norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakatnya. Haltersebut berarti menjadikannya sebagai bagian dari perilaku otomatisseseorang yang dilakukan tanpa berpikir. Orang yang menginternali-sasikan suatu nilai secara penuh akan menerapkan nilai tersebutmeskipun tidak ada orang lain yang melihatnya. Keinginannya untukmelanggar nilai tersebut sangat kecil. Jika dia sungguh-sungguhtergoda, maka hati kecilnya akan mencegah pelanggaran tersebut.b.Pengendalian Sosial melalui Tekanan SosialLapiere (1954) melihat pengendalian sosial terutama sebagaisuatu proses yang lahir dari kebutuhan individu akan penerimaankelompok. Ia mengatakan bahwa kelompok akan sangat berpengaruhjika anggotanya sedikit dan akrab, jika kita ingin tetap berada dalamkelompok itu untuk jangka waktu lama, dan kita sering berhubungandengan para anggota kelompok tersebut. Kebutuhan manusia akanpenerimaan kelompok merupakan alat penunjang yang paling hebatyang dapat dipakai untuk menerapkan keinginan kelompok demipengejawantahan norma-norma kelompok. Anggota baru suatukelompok lebih berhati-hati dalam menyesuaikan diri dan jauh lebihsetia daripada anggota lama.Pengendalian kelompok dibedakan sebagai berikut.1)Pengendalian Kelompok yang Informal PrimerPengendalian dalam kelompok primer terjadi secara infor-mal, spontan, dan tanpa direncanakan. Para anggota kelompokbereaksi terhadap perilaku sesamanya. Bilamana seoranganggota kelompok menyakiti atau menyinggung perasaan ang-gota lainnya, maka mereka itu mungkin akan menunjukkan pera-saan ketidaksenangannya dengan jalan mengejek, menertawai,Sumber:Solo Pos, 24 November 2006Gambar 6.1Polisi mensosialisasikan aturanberlalu lintas kepada para penge-mudi angkutan umum.147Pengendalian Sosialmengkritik, atau bahkan menyisihkan anggotatersebut dari pergaulan. Apabila perilaku se-orang anggota menyenangkan, maka imbalanyang biasa diterimanya ialah perasaan di-terima yang menyenangkan.Manusia normal di mana saja memer-lukan dan berupaya memperoleh pengakuandari orang lain, terutama dari orang-orang yangtermasuk dalam kelompok primer. Kelompokprimer memberikan keintiman manusiawi. Tun-tutan kebutuhan akan penerimaan dan penga-kuan semacam itu membuat kelompok primerberperanan sebagai lembaga pengendalianyang sangat hebat.2)Pengendalian Kelompok SekunderKelompok sekunder pada umumnya lebihbesar, lebih impersonal, dan mempunyaitujuan yang khusus. Kita tidak menggunakankelompok ini untuk memenuhi kebutuhan kitaakan hubungan yang intim dan manusiawi. Tetapi kita mem-butuhkannya untuk membantu menyelesaikan suatu pekerjaan.Pengendalian formal merupakan ciri-ciri yang dimiliki olehkelompok sekunder, misalnya peraturan resmi dan tata carayang distandardisasi; propaganda; hubungan masyarakat;rekayasa masyarakat; kenaikan golongan atau pangkat; pem-berian gelar, imbalan, dan hadiah; serta penjatuhan sanksi danhukuman formal.c.Pengendalian Sosial melalui KekuatanPada masyarakat yang memiliki penduduk dalam jumlah yang besardan kebudayaan yang lebih kompleks diperlukan pemerintahanformal, peraturan hukum, dan pelaksanaan hukuman. Apabila sese-orang tidak mau menaati peraturan, maka kelompok akan mencobamemaksanya untuk taat pada peraturan tersebut. Namun pada ke-lompok yang besar, keberadaan individu terlalu sulit untuk dapatdikendalikan oleh tekanan kelompok secara informal. Itulah sebab-nya masyarakat konvensional kadang menggunakan kekuatan dalambentuk peraturan hukum dan hukuman formal demi memaksakanterciptanya kadar konformitas minimum yang diperlukan. Kekuatanitu tidak selamanya berhasil, namun tetap dipergunakan pada setiapmasyarakat yang kompleks.Agar warga masyarakat berperilaku sesuai dengan norma sosial,Koentjaraningrat juga menyarankan beberapa cara yang bisa ditempuh.Pertama, dengan mempertebal keyakinan para warga masyarakatakan kebaikan adat-istiadat yang ada. Jika warga yakin pada kelebihanyang terkandung dalam aturan sosial yang berlaku, maka dengan relawarga akan mematuhi aturan itu.Sumber:Pasific Friend, Vol. 29, No. 1Gambar 6.2Dalam kelompok primer, pe-ngendalian sosial bersifat spon-tan, informal, dan tidakdirencanakan.Sosiologi Kelas X148Kedua, dengan memberi ganjaran kepada warga masyarakat yangbiasa taat. Pemberian ganjaran melambangkan penghargaan atastindakan yang dilakukan individu. Selanjutnya, individu akan termotivasiuntuk mengulangi tindakan tersebut.Ketiga, mengembangkan rasa malu dalam jiwa masyarakat yangmenyeleweng dari adat-istiadat. Individu yang menyimpang dari aturandihukum agar jera dan tidak mengulanginya kembali.Keempat, mengembangkan rasa takut dalam jiwa warga masya-rakat yang hendak menyeleweng dari adat-istiadat dengan berbagaiancaman dan kekuasaan. Rasa takut timbul dari pengalaman individusetelah dikenai sanksi, atau dari pengamatan terhadap penerapan sanksiatas orang lain. Rasa takut itu mencegah individu untuk melakukanpelanggaran aturan.2.Alat Pengendalian SosialMasyarakat menginginkan tercapainya ketertiban sosial agaraktivitas hidupnya berlangsung dengan lancar. Menyadari adanya ber-bagai kepentingan individu, maka peluang terjadinya perilaku menyim-pang sangat besar. Oleh karena itu, masyarakat membutuhkan berbagaialat pengendalian sosial, antara lain sebagai berikut.a.Cemoohan atau EjekanMasyarakat akan mencemooh atau mengejek individu ataukelompok yang melakukan penyimpangan. Adakalanya cemoohanjustru merupakan hukuman yang sangat berat bagi si pelaku pe-nyimpangan, bahkan dapat lebih menyakitkan dibandingkan denganhukuman fisik. Bisa jadi akibat yang ditimbulkan juga dirasakanoleh keluarga dan kerabat, atau kelompoknya.b.Desas-Desus atau GosipDesas-desus dapat menyebabkan rasa malu bagi yang digosip-kan. Gosip biasanya terjadi karena kritik yang disampaikan tidakdapat dikomunikasikan. Gosip yang benar justru sering mengena,artinya orang yang digosipkan menjadi sadar atas perbuatanmenyimpangnya dan kembali kepada nilai-nilai serta norma yangberlaku.Di era reformasi, masyarakat kita berani bersikap kritis. Kebijakan pemerintah yangdianggap merugikan akan dilawan. Mereka tidak segan mengancam akan memisahkandiri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bagaimana upaya pemerintah gunamenjaga persatuan dan kesatuan Indonesia? Apakah alternatif cara yang terlintas dibenakmu?Diskusikanlah bersama tiga orang temanmu. Tulislah hasilnya lalu presentasikandi depan kelas. Kelompok lain bertugas untuk menanggapi.149Pengendalian Sosialc.PendidikanPendidikan, baik yang dilakukan di rumah, disekolah, maupun di masyarakat merupakansalah satu cara pengendalian sosial yang telahmelembaga di masyarakat. Melalui pendidikan,warga masyarakat dibimbing untuk mematuhinilai dan norma masyarakat sehingga tidakmelakukan perilaku menyimpang.d.OstrasismeOstrasisme menunjuk pada tindakan mem-biarkan seseorang hidup dan bekerja dalam ke-lompok itu, tetapi tidak seorang pun berbicaradengannya, bahkan ditegur pun tidak. Orangyang menerima perilaku seperti ini adalah orang-orang yang berperilaku menyimpang dari nilai-nilai dan norma-norma kelompok atau masyarakat. Orang yang me-nerima perlakuan ostrasisme merasa sangat tidak enak dan men-derita. Keberadaannya dalam masyarakat dianggap tidak ada.Dengan demikian, diharapkan yang bersangkutan sadar dan kembalimematuhi nilai-nilai serta norma-norma yang berlaku.e.FraudulensFraudulens merupakan bentuk pengendalian sosial yang umum-nya terdapat pada anak kecil. Misalnya, jika dua orang anak kecilbertengkar, mereka akan saling mengancam bahwa ia mempunyaikakak yang dapat mengalahkan lawan bertengkarnya. Inilah yangdi dalam masyarakat disebut sebagai beking. Sebenarnya orangdewasa pun sering juga melakukan hal ini, dengan harapan lawantidak berani menghadapinya.f.TeguranTeguran merupakan cara pengendalian sosial melalui perkataanatau tulisan secara langsung. Seorang siswa yang menyontek padawaktu ulangan akan ditegur oleh guru. Teguran dilakukan agar pelakuperilaku menyimpang segera menyadari kekeliruannya dan mem-perbaiki dirinya.g.AgamaAgama memberikan pedoman kepada para pemeluknya tentangperbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang dilarang untukdilakukan. Ajaran agama lebih tertanam pada sanubari setiap pe-meluknya sehingga agama merupakan alat pengendalian sosialyang sangat handal. Pelaku penyimpangan akan terbebani olehperasaan berdosa, dan dosa itu hanya akan terampunkan dengancara bertobat.h.IntimidasiIntimidasi merupakan cara pengendalian sosial yang dilakukandengan paksaan, biasanya dengan cara mengancam atau menakut-nakuti. Aparat penegak hukum sering menggunakan cara ini untukmengorek keterangan dari orang yang dimintai keterangannya.Sumber:Dokumentasi IP, 2006Gambar 6.3Anak perlu dididik menjaga ke-sehatan dirinya agar tindakannyatidak merugikan kesehatannya.Sosiologi Kelas X150i.Kekerasan FisikKekerasan fisik yang digunakan untuk mengendalikan perilaku sese-orang antara lain memukul, menampar, dan melukai. Kekerasanfisik mencerminkan ketidaksabaran seseorang dalam menanganisuatu masalah, termasuk masalah perilaku menyimpang.j.HukumHukum merupakan alat pengendalian sosial yang secara nyatamemberikan sanksi terhadap pelaku penyimpangan. Adanya aturanhukum yang jelas dengan sanksi yang tegas, dapat mengendalikansetiap anggota masyarakat terhadap pelanggaran nilai-nilai dannorma-norma yang berlaku.Paparan panjang lebar itu akan lebih mudah dipahami bila kalianmerangkumnya dalam sebuah peta pikiran seperti berikut. Coba kaliansalin pada selembar kertas ukuran folio, serta tambahkan beragam hiasanwarna dan bentuk agar tampil menarik.OstrasismeFraudulensALATPENGENDALIAN SOSIALHukumPendidikanDesas-Desus/GosipCemoohan/EjekanTeguranAgamaIntimidasiKekerasan FisikSeorang pejabat diduga melakukan penyelewengan dana bantuan pemerintah sebesarlima milyar rupiah. Dana itu semestinya disalurkan kepada para pengusaha kecil agardapat berkembang. Tetapi uang itu digunakannya untuk memperbarui fasilitas rumahdinasnya. Sang pejabat juga membeli dua mobil mewah baru serta mengganti semuaperabot rumah tangga.Para staf tidak berani mengingatkan. Mereka takut diberhentikan dari pekerjaannya.Kasus ini tercium oleh media massa sehingga diangkat pada halaman muka berbagaimedia. Masyarakat luas pun mengetahuinya. Bagaimana cara mengatasi masalah ini?Apa alat pengendalian sosial yang bisa digunakan? Coba temukan jawabannya denganmenganalisis masalah tersebut. Tulislah hasilnya pada selembar kertas dan serahkankepada gurumu untuk dinilai.Next >