< Previous206Kelas VII SMP/MTsSumber: Sejarah Nasional Indonesia IGambar. 4.12. Dolmen dari Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur(3). Kubur peti batu adalah tempat menyimpan mayat. Kubur peti batu ini dibentuk dari enam buah papan batu, dan sebuah penutup peti. Papan-papan batu itu disusun secara langsung dalam lubang yang telah disiapkan terlebih dahulu, dan biasanya diletakkan membujur ke arah sungai atau gunung. Sumber: Sejarah Nasional Indonesia IGambar. 4.13.Peti kubur batu dari Wonosari, DI Yogyakarta207Ilmu Pengetahuan Sosial(4). Waruga merupakan peti kubur batu dalam ukuran yang kecil. Bentuknya kubus dan bulat. Waruga banyak ditemukan di Sulawesi Tengah.Sumber: http://media.tumblr.com/tumblr_m4d76aduhF1r19ihw.jpgGambar. 4.14. Waruga(5). Sarkofagus adalah bangunan berupa kubur batu yang berbentuk seperti lesung dan diberi tutup. Sarkofagus banyak ditemukan di daerah Bali.Sumber: Sejarah Nasional Indonesia IGambar. 4.15. Sarkofagus 208Kelas VII SMP/MTs(6). Punden berundak adalah bangunan bertingkat yang dihubungkan tanjakan kecil. Punden berundak berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang.(7). Patung. Bentuk patung masih sangat sederhana umumnya berbentuk binatang atau manusia. 2) Zaman LogamSebagai perkembangan dari zaman batu, manusia masuk ke zaman logam. Pada zaman ini, manusia tidak hanya menggunakan bahan-bahan dari batu untuk membuat alat-alat kehidupannya, tetapi juga mempergunakan bahan dari logam, yaitu perunggu dan besi. Menurut perkembangannya, zaman logam dibedakan menjadi tiga, yaitu zaman perunggu, zaman tembaga dan zaman besi. Indonesia hanya mengalami dua zaman logam, yaitu zaman perunggu dan zaman besi. Benda-benda yang dihasilkan pada zaman ini antara lain adalah kapak corong (kapak yang menyerupai corong), nekara, moko, bejana perunggu, manik-manik, cendrasa (kapak sepatu). Berikut ini adalah gambar beberapa benda yang peninggalan zaman logam di Indonesia. Sumber: Sejarah Nasional Indonesia IGambar. 4.16. Kapak corongSumber: Sejarah Nasional Indonesia IGambar. 4.17. NekaraSumber: Sejarah Nasional Indonesia IGambar. 4.18. Cendrasa1. Setelah membaca uraian di atas, deskrepsikan perubahan yang terjadi pada masing-masing zaman. 2. Tulis pada kolom yang disediakan! ZamanDeskripsi PerubahanBatuPalaeolithikum…………………….Mesolithikum…………………….Neolithikum…………………….Logam…………………….3. Setelah selesai kumpulkan hasilnya kepada guru untuk dinilai!Aktivitas Individu209Ilmu Pengetahuan Sosialc. Periodisasi berdasarkan Perkembangan Kehidupan Periodisasi ini didasarkan atas perkembangan kehidupan manusia praaksara. Berdasarkan hal tersebut, maka masa praaksara dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, serta masa perundagian. Bagaimana perkembangan manusia pada masa-masa tersebut? Bagaimana cara mereka memenuhi kebutuhan hidup? Bagaimana hubungan antar mereka dalam membentuk kelompok? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini lakukan kegiatan beirkut!1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang!2. Carilah informasi mengenai perkembangan masyarakat praaksara dari berbagai sumber seperti buku, artikel, atau internet!3. Diskusikan perkembangan masyarakat praaksara dari aspek ekonomi, sosial dan budaya!4. Tulis hasil diskusi pada kolom yang telah disediakan!5. Setelah selesai, Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!Masa Aspek Deskrepsi PerkembanganBerburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhanaEkonomiSosialBudayaBerburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutEkonomiSosialBudayaBercocok tanamEkonomiSosialBudayaPerundagianEkonomiSosialBudayaAktivitas Kelompok210Kelas VII SMP/MTsSetelah melakukan kegiatan di atas, kamu tentu mengetahui perkembangan masyarakat pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, serta masa perundagian. Untuk menambah informasi tentang perkembangan masyarakat pada masa-masa itu, kamu dapat menyimak uaian berikut.1) Masa Berburu dan Mengumpulkan MakananMasa berburu makanan dibagi menjadi dua tingkat, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana dan masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut.a) Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat SederhanaMasa berburu makanan tingkat sederhana diperkirakan semasa dengan zaman paleolithikum.Manusia yang hidup pada masa ini masih rendah tingkat peradabannya. Mereka hidup mengembara, pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain sebagai pemburu binatang dan penangkap ikan. Di samping itu, mereka juga meramu, yakni mencari dan mengumpulkan makanan.Jenis makanan yang dikumpulkan misalnya ubi-ubian, buah-buahan dan daun-daunan.(1) Kehidupan EkonomiKehidupan manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana masih sangat bergantung pada alam. Kebutuhan makanan dipenuhi dengan cara berburu hewan dan mengumpulkan umbi-umbian, buah-buhan serta dedaunan yang ditemukan di sekitar lingkungan mereka. Jika sumber makanan di sekitar tempat mereka menipis atau sudah habis, mereka berpindah ke tempat lain.Sumber: http://informasiana.com/wp-content/uploads/2015/08 Gambar. 4.19. Ilustrasi kehidupan manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan211Ilmu Pengetahuan Sosial(2) Kehidupan SosialSesuai dengan cara memenuhi kebutuhan, manusia pada masa ini hidupnya tidak menetap. Mereka selalu berpindah-pindah tempat mencari tempat tinggal baru yang banyak terdapat binatang buruan dan bahan makanan.Mereka juga mencari tempat-tempat yang ada airnya.Tempat yang mereka pilih ialah di padang-padang rumput diselingi semak belukar, yang sering dilalui binatang buruan.Kadang-kadang mereka memilih tempat tinggal di tepi pantai, sebab di situ mereka dapat mencari kerang dan binatang-binatang laut lainnya.Manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana hidup secara berkelompok yang tersusun dari keluarga-keluarga kecil.Anggota kelompok yang laki-laki melakukan perburuan dan yang perempuan mengumpulkan makanan dari tumbuh-tumbuhan serta hewan-hewan kecil.(3) Kehidupan BudayaPada masa ini, manusia sudah mampu membuat alat-alat sederhana dari batu atau tulang dan kayu.Alat-alat yang dibuat masih berbentuk kasar. Alat-alat tersebut antara lain adalah sebagai berikut. (a). Alat-alat batu inti, terdiri kapak perimbas, kapak penetak, pahat genggam, dan kapak genggam.(b). Alat serpih yang digunakan untuk pisau, peraut, gurdi, mata panah, dan untuk menguliti umbi-umbian.(c). Alat dari tulang dan kayu. b) Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat LanjutMasa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut diperkirakan semasa zaman mesolithikum.Kehidupan manusia pada masa ini sudah mengalami perkembangan dibandingkan dengan masa sebelumnya. Manusia mulai hidup menetap walaupun hanya untuk sementara waktu dan mulai mengenal cara bercocok tanam sederhana. Selain itu, tampak kegiatan-kegiatan manusia yang menghasilkan sesuatu yang belum dicapai pada masa sebelumnya seperti lukisan di dinding gua atau dinding karang.212Kelas VII SMP/MTs(1) Kehidupan EkonomiManusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut sudah mengenal cara bercocok tanam dengan sistem berladang. Caranya, yaitu menebang hutan, kemudian membersihkan dan menanaminya. Beberapa kali tanah ladang itu dipergunakan, dan setelah dirasakan kesuburannya berkurang, maka pindah ke tempat lain. Selain berladang, mereka juga memelihara dan mengembangbiakkan binatang.(2) Kehidupan SosialKehidupan manusia pada masa ini masih dipengaruhi oleh cara hidup pada masa sebelumnya. Mereka masih melakukan perburuan hewan, menangkap ikan, mencari kerang dan mengumpulkan makanan dari lingkungan di sekitarnya.Meskipun demikian, kehidupan manusia mengalami perubahan yang besar.Manusia secara berkelompok mulai hidup menetap dengan memilih gua sebagai tempat tinggalnya.Biasanya gua yang dipilih adalah gua yang letaknya cukup tinggi, yaitu di lereng bukit dan dekat dengan mata air.(3) Kehidupan BudayaSelama bertempat tinggal di gua, mereka melukiskan sesuatu di dinding gua yang menggambarkan suatu pengalaman, perjuangan, dan harapan hidup. Lukisan-Lukisan ini dibuat dengan cara menggores pada dinding atau dengan memberi warna merah, hitam, dan putih. Bentuknya ada berupa gambar tangan, binatang, atau bentuk lainnya.Sumber: Sejarah Nasional Indonesia IGambar. 4.20.Lukisan cap tangan pada dinding Gua Tewe, Kutai Timur, Kalimantan Timur213Ilmu Pengetahuan SosialLukisan dinding gua menandakan berkembangnya kepercayaan manusia pada masa itu. Misalnya lukisan cap tangan dengan latar belakang warna merah mengandung arti kekuatan pelindung untuk mencegah roh jahat, dan cap-cap tangan yang jari-jarinya tidak lengkap dianggap sebagai tanda berkabung. Pada masa ini, kemampuan manusia membuat alat-alat atau perkakas mengalami kemajuan.Alat-alat-alat batu yang dibuat bentuknya lebih halus daripada masa sebelumnya. Alat-alat tersebut antara lain adalah sebagai berikut.• Kapak sumatra, yaitu batu kerakal yang dibelah tengah sehingga satu sisinya cembung halus dan sisi lainnya kasar. • Alat tulang sampung, yaitu alat yang terbuat dari tulang dan tanduk digunakan sebagai penggali umbi-umbian.2) Masa Bercocok TanamSetelah tahap hidup berburu dan mengumpulkan makanan dilampaui, manusia memasuki suatu masa kehidupan yang disebut masa bercocok tanam.Masa bercocok tanam diperkirakan semasa dengan zaman Neolithikum.Pada masa ini, peradaban manusia sudah mencapai tingkatan yang cukup tinggi.Manusia sudah memiliki kemampuan mengolah alam untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan bercocok tanam dan mengembangbiakan binatang ternak.Manusia sudah hidup menetap dan tidak lagi berpindah-pindah seperti halnya pada masa berburu dan mengumpulkan makanan.Mereka hidup menetap karena persediaan makanan sudah tercukupi.a) Kehidupan EkonomiPada bercocok tanam, manusia tidak lagi sepenuhnya bergantung pada alam.Manusia sudah mampu mengolah alam untuk memenuhi kebutuhan hidup.Kebutuhan makanan dipenuhi dengan cara membabat hutan dan semak belukar untuk ditanami berbagai jenis tanaman sehingga terciptalah ladang-ladang yang memberikan hasil pertanian. Selain bercocok tanam, mereka juga mengembangbiakan binatang ternak seperti ayam, kerbau dan hewan ternak lainnya.Meskipun sudah bercocok tanam dan memelihara hewan ternak, kegiatan berburu dan mengumpulkan hasil hutan masih tetap dilakukan.Manusia pada masa bercocok tanam diperkirakan sudah melakukan kegiatan perdagangan yang bersifat barter.Barang yang dipertukarkan pada waktu itu ialah hasil-hasil cocok tanam, hasil 214Kelas VII SMP/MTskerajinan tangan seperti gerabah dan beliung, atau hasil laut berupa ikan yang dikeringkan.Ikan laut yang dihasilkan oleh penduduk pantai sangat diperlukan oleh mereka yang bertempat tinggal di pedalaman.b) Kehidupan SosialHidup menetap pada masa bercocok tanam memberi kesempatan bagi manusia untuk menata kehidupan secara teratur.Mereka hidup menetap di suatu tempat secara berkelompok dan membentuk masyarakat perkampungan.Perkampungan pada masa bercocok tanam terdiri atas tempat tinggal sederhana yang didiami oleh beberapa keluarga dan dipimpin oleh kepala kampung.Biasanya kedudukan sebagai kepala kampung dijabat oleh orang yang paling tua dan berwibawa.Kepala kampung merupakan tokoh yang disegani, dihormati dan ditaati oleh penduduk kampung yang dipimpinnya.Kegiatan-kegiatan dalam kehidupan perkampungan yang bertujuan untuk mencukupi kebutuhan bersama mulai diatur dan dibagi antar anggota masyarakat.Kegiatan yang banyak menghabiskan tenaga seperti, membabat hutan, menyiapkan ladang untuk ditanami, membangun rumah atau membuat perahu dilakukan oleh laki-laki. Adapun perempuan melakukan kegiatan menabur benih di ladang yang sudah disiapkan, merawat rumah dan kegiatan lain yang tidak memerlukan tenaga besar. c) Kehidupan BudayaPada masa bercocok tanam, manusia semakin mahir membuat berbagai alat-alat atau perkakas.Alat-alat yang dihasilkan sudah dibuat halus dan fungsinya beraneka ragam.Ada yangberfungsi untuk kegiatan sehari-hari, ada yang berfungsi sebagai perhiasan, ada pula yang berfungsisebagai alat upacara keagamaan.Alat-alat tersebut antara lain sebagai berikut. • Kapak Persegi digunakan mengerjakan kayu, menggarap tanah dan alat upacara keagamaan.• Kapak Lonjong digunakan sebagai cangkul untuk menggarap tanah dan sebagai kapak biasa.• Gerabah• Alat pemukul kulit kayu digunakan untuk memukul-mukul kulit kayu hingga halus.• Perhiasan berupa gelang dari batu dan kulit kerang. 215Ilmu Pengetahuan SosialPada masa bercocok tanam, berkembang kepercayaan bahwa roh seseorang tidak lenyap pada saat meninggal dunia.Roh dianggap mempunyai kehidupan dialamnya sendiri.Oleh karena itu, diadakan upacara pada waktu penguburan.Orang yang meninggal dibekali bermacam-macam barang keperluan sehari-hari, seperti perhiasan dan periuk yang dikubur bersama-sama.Hal ini dimaksudkan agar perjalanan orang yang meninggal menuju alam arwah dan kehidupan selanjutnya terjamin sebaik-baiknya.Pada masa ini, mulai berkembang pula tradisi pendirian bangunan-bangunan megalitik (bangunan besar dari batu). Tradisi ini didasari oleh kepercayaan akan adanya hubungan antara yang hidup dan yang mati, terutama kepercayaan akan adanya pengaruh kuat dari orang yang telah mati terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman. Jasa seorang kerabat yang telah meninggal dunia diabadikan dengan mendirikan bangunan batu besar.Bangunan ini kemudian menjadi media penghormatan, tempat singgah, dan menjadi lambang bagi orang yang meninggal tersebut.3) Masa PerundagianMasa perundagian merupakan akhir masa praaksara di Indonesia. Kata perundagian berasal dari bahasa Bali: undagi, yang artinya adalah seseorang atau sekelompok orang atau segolongan orang yang mempunyai kepandaian atau keterampilan jenis usaha tertentu, misalnya pembuatan gerabah, pembuatan perhiasan, atau pembuatan sampan.Masa perundagian diperkirakan semasa dengan zaman perunggu.Pada masa ini, peradaban manusia sudah maju tingkatannya.Teknologi pembuatan alat-alat atau perkakas jauh lebih tinggi dibandingkan dengan masa sebelumnya.a) Kehidupan EkonomiMasyarakat pada masa perundagian telah mampu mengatur kehidupannya.Kegiatan kehidupan yang mereka lakukan tidak lagi sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup, melainkan untuk meningkatkan kesejahteraan.Kegiatan pertanian di ladang dan sawah masih tetap dilakukan.Pengaturan air dilakukan agar kegiatan pertanian tidak sepenuhnya bergantung pada hujan. Hasil pertanian disimpan untuk masa kering dan mungkin juga untuk diperdagangkan ke daerah lain. Kegiatan peternakan juga turut berkembang, hewan ternak yang dipelihara lebih beragam dari masa sebelumnya.Masyarakat telah mampu beternak kuda dan berbagai jenis unggas.Next >