< Previous212 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Pelaksanaan pementasan Fragmen dapat terlaksana dengan baik atau tidak tergantung dari kerjasama tim. Kemampuan dalam manajemen pertunjukan merupakan salah satu kunci ke-berhasilan. Manajemen pertunjukan dapat berhasil jika semua anggota tim saling bahu membahu bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Kemampuan dalam tata rias, tata busana, tata lampu, dan tata panggung, merupakan ke terampilan yang harus dikuasai dalam pementasan teater. Aspek-aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi. Nah kamu telah melaksanakan pementasan teater. Sela-ma melakukan persiapan dan pelaksanaan pementasan tentu merasa kan suka dan duka bekerja sama dengan temanmu. Kamu tentu juga merasakan pentingnya melakukan kerja sama, saling menghormati, saling menghargai, saling peduli, santun, serta jujur dalam bekerja sehingga pementasan dapat terlaksana dengan baik. Tuliskanlah kesan-kesanmu selama melaksanakan pementasan teater! C. Rangkuman D. RefleksiAktivitas Mengomunikasikan1. Buat tulisan tentang pertunjukkan teater yang dibawakan oleh kelompok lain.2. Tulislah maksimum 50 kata dan berdasarkan hasil pengamatan yang di-lakukan oleh salah satu kelompok.3. Tulisan memberikan kritik yang membangun sehingga kamu dan teman-temanmu mengetahui kelemahan dan kekurangan pertunjukan teater. Untuk selanjutnya, kamu dapat melakukan pertunjukan teater lebih baik lagi.Seni Budaya 213Mengenal Tokoh Teater N. Riantiarno Aktor, Penulis, Sutradara.Lahir di Cirebon, Jawa Barat, 6 Juni 1949. Berteater sejak 1965, di Cirebon. Tamat SMA, 1967, melanjutkan kuliah di Akademi Teater Nasional Indonesia, ATNI, Jakarta. Bersama Teguh Karya mendirikan TEATER POPULER, 1968. Masuk Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, 1971. Mendirikan TEATER KOMA, 1 Maret 1977. Hingga 2008, menggelar sekitar 114 produksi panggung dan televisi. Menulis sebagian besar karya pang-gung nya, antara lain; Rumah Kertas, J.J Atawa Jian Juhro, Maaf.Maaf.Maaf, Kontes 1980, Trilogi Opera Kecoa (Bom Waktu, Opera Kecoa, Opera Julini), Konglomerat Burisrawa, Pialang Segitiga Emas, Suksesi, Opera Primadona, Sampek Engtay, Banci Gugat, Opera Ular Putih, RSJ atau Rumah Sakit Jiwa, Cinta Yang Serakah, Semar Gugat, Opera Sembelit, Presiden Burung-Burung, Republik Bagong, Tanda Cinta. Memanggungkan karya-karya pe nulis kelas dunia, antara lain; Woyzeck/Georg Buchner, The Threepenny Opera dan The Good Person of Shechzwan/Bertolt Brecht, The Comedy of Error dan Romeo Juliet/William Shakespeare, Women in Parliament/Aristophanes, Animal Farm/George Orwell, The Crucible/Arthur Miller, Orang Kaya Baru dan Tartuffe atau Republik Togog/Moliere, The Marriage of Figaro/Beaumarchaise, The Visit/Friedrich Durrenmatt, What About Leonardo/Evald Flisar. Menulis skenario film dan televisi. Karya skenarionya, Jakarta Jakarta, meraih Piala Citra pada Festival Film Indonesia di Ujung Pandang, 1978. Karya sinetronnya, Karina, meraih Piala Vidia pada Festival Film Indonesia di Jakarta, 1987. Meraih lima hadiah sayembara Penulisan Naskah Drama Dewan Kesenian Jakarta (1972-1973-1974-1975 dan 1998). Juga merebut hadiah Sayembara Naskah Drama Anak-anak dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978, judul Jujur Itu .. Novel Ranjang Bayi dan Percintaan Senja, meraih hadiah Sayembara Novelet Majalah Femina dan Sayembara Novel Majalah Kartini. Pada 1993, dianugerahi Hadiah Seni, Piagam Kesenian dan Kebudayaan dari Departemen Sumber: http://www.snipview.com/q/N._Riantiarno214 Kelas VII SMP/MTs Edisi RevisiP&K, atas nama Pemerintah RI. Film layar lebar karyanya, Cemeng 2005 (The Last Primadona), 1995, diproduksi oleh Dewan Film Nasional Indonesia. Pada 1999 meraih penghargaan dari Forum Film Bandung untuk serial film televisi berjudul Kupu-kupu Ungu sebagai Penulis Skenario Terpuji 1999. Forum yang sama mematok film televisi karyanya (berkisah tentang pembauran etnis), Cinta Terhalang Tembok, sebagai Film Miniseri Televisi Terbaik, 2002. Menulis novel trilogi: Cermin Merah, Cermin Bening dan Cermin Cinta, diterbitkan oleh Grasindo, 2004, 2005 dan 2006. 18 Fiksi di Ranjang Bayi, kumpulan cerita pendek, diterbitkan Kompas, 2005. Roman Primadona karyanya, diterbitkan Gramedia Pustaka Utama, 2006. Kumpulan Monolog, Cermin Kecoa dan Tanda Cinta dan Kumpulan Puisi, Degung Rindu, diterbitkan oleh Yayasan Komadjid, 2008. Pada 1975, berkeliling Indonesia mempelajari teater rakyat dan kesenian tradisi. Juga berkeliling Jepang atas undangan Japan Foundation, 1987 dan 1997. Mengunjungi negara-negara Skandinavia, Inggris, Prancis, Belanda, Italia, Afrika Utara, Turki, Yunani, Spanyol, Jerman. Kamboja, Thailand dan Cina, dalam kurun waktu 1986-1996. Pada 1978, mengikuti International Writing Program di University of Iowa, Iowa City, USA, selama 6 bulan. Partisipan pada International Word Festival, 1987, dan New Order Seminar, 1988, keduanya di Autralia National University, Canberra, Australia. Memperbincangkan Teater Indonesia di Cornell University, Ithaca, USA, 1990. Berbicara mengenai Teater Indonesia di kampus-kampus universitas di Sydney, Monash-Melbourne, Adelaide, dan Perth, 1992. Pada 1996, menjadi partisipan aktif pada Session 340, Salzburg Seminar di Austria. Beberapa kali menjadi Juri Festival Film Indonesia dan Festival Sinetron Indonesia. Pernah menjabat Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (1985-1990). Anggota Komite Artistik Seni Pentas untuk KIAS (Kesenian Indonesia di Amerika Serikat), 1991-1992. Anggota Board of Artistic Art Summit Indonesia, 2004 dan 2007. Ketua Pokja (Kelompok Kerja) Film Indonesia, Direktorat Film Depbudpar. Anggota BP2N (Badan Pertimbangan Perfilman Nasional), 2007-2009. Juga konseptor dari Jakarta Performing Art Market/PASTOJAK (Pasar Tontonan Jakarta I), 1997, yang diselenggarakan selama satu bulan penuh di Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Menulis dan menyutradarai 6 pentas multimedia-kolosal: Rama-Shinta (1994), Opera Mahabharata (1996), Opera Anoman (1998), Bende Ancol (1999), Rock Opera (2003), Anomali Vs Anomi (2005). Ikut mendirikan majalah Zaman, 1979, dan bekerja sebagai redaktur (1979-1985). Ikut mendirikan majalah Matra, 1986, dan bekerja sebagai Pemimpin Redaksi. Pada tahun 2001, pensiun sebagai wartawan. Kini Seni Budaya 215berkiprah hanya sebagai seniman dan pekerja teater. Beberapa karyanya bersama Teater Koma, batal pentas karena masalah perizinan dengan pihak yang berwajib. Antara lain: Maaf.Maaf.Maaf. (1978), Sampek Engtay (1989) di Medan, Sumatera Utara, Suksesi, dan Opera Kecoa (1990), keduanya di Jakarta. Akibat pelarangan itu, rencana pementasan Opera Kecoa di empat kota di Jepang (Tokyo, Osaka, Fukuoka, Hiroshima), 1991, urung digelar pula karena alasan yang serupa. Tapi Opera Kecoa, pada Juli-Agustus 1992, dipanggungkan oleh Belvoir Theatre, salah satu grup teater garda depan di Sydney, Australia. Pada 1998, menerima Penghargaan Sastra 1998 dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia. Dan sekaligus meraih Sea Write Award 1998 dari Raja Thailand, di Bangkok, untuk karyanya Semar Gugat. Sejak 1997, menjabat Wakil Presiden PEN Indonesia.Sumber : https://id-id.facebook.com/notes/teater-koma/biografi-n-riantiarno/26951996047/r.216 Kelas VII SMP/MTs Edisi RevisiGlosariumaksen tekanan suara pada kata atau suku kataarsir menarik garis-garis kecil sejajar untuk mendapatkan efek bayangan ketika menggambar atau melukisartikulasi lafal pengucapan pada kataasimetris tidak sama kedua bagiannya atau tidak simetrisdiafragma sekat rongga badan yang membatasi antara rongga dada dan rongga perutekspresi pengungkapan atau proses menyatakan perasaanestetik mengenai keindahanfonem vokal bunyi yang keluar dari mulut tanpa halangan/hambatangerak ritmis gerakan yang memiliki iramageometris ragam hias berbentuk bulatintonasi ketepatan mengucapkan tinggi rendahnya katalevel tingkatan gerak yang diukur dari lantaikriya pekerjaan tanganperkusi peralatan musik ritmispola lantai garis-garis yang dibuat oleh penari melalui perpindahan gerak di atas lantairagam hias ornamenritmis ketukan yang teraturruang bentuk yang diakibatkan oleh geraktenaga kuat atau lemah yang digunakan untuk melakukan gerakunisono menyanyi secara berkelompok dengan satu suaravokal grup menyanyi dengan beberapa orangwaktu tempo dan ritme yang digunakan untuk melakukan gerakSeni Budaya 217Daftar PustakaAnirun, Suyatna. 2002. Menjadi Sutradara. Bandung: STSI PRESS.Brook, Peter. 2002. Percikan Pemikiran tentang Teater, Film, dan Opera Yogyakarta: Arti.Dibia, I Wayan, dkk. 2006. Tari Komunal: Buku Pelajaran Kesenian Nusantara. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.Endraswara, Suwardi. 2011. Metode Pembelajaran Drama. Yogyakarta: FBS Universitas Negeri Yogyakarta.Gray, Peter. 2009. Panduan Lengkap Menggambar & Ilustrasi Objek & Observasi. Terjemahan Sara C. Simanjuntak. Jakarta: Karisma.Grotowski, Jerzy. 2002. Menuju Teater Miskin. Yogyakarta: Penerbit Arti. Hartoko, Dick. 1986. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.Hawkins, Alma. 1990. Mencipta Lewat Tari, terjemaha. Sumandiyo Hadi. Yogyakarta: ISI.Humprey, Doris. 1983. Seni Menata Tari, terjemaha. Sal Murgiyanto. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.Jazuli, M. 2008. Pendidikan Seni Budaya: Suplemen Pembelajaran Seni Tari. Semarang: Unnes Press. Juih, dkk. 2000. Kerajinan Tangan dan Kesenian. Jakarta: Yudhistira.Latifah, Diah dan Harry Sulastianto. 1993. Buku Pedoman Seni SMA. Bandung: Ganeca Exact. Purnomo, Eko, 1996. Seni Gerak. Jakarta: Majalah Pendidikan Gelora, Grasindo.218 Kelas VII SMP/MTs Edisi RevisiPutra, Mauly, Ben M. Pasaribu. 2006. Musik Pop: Buku Pelajaran Kesenian Nusantara. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.Rangkuti, dkk. 2000. Lagu-Lagu Daerah. Jakarta: Titik Terang.Redaksi Indonesia Cerdas. 2008. Koleksi 100 Lagu Daerah Indonesia Terpopuler. Jogjakarta: Indonesia Cerdas.Rustopo (ed), 1991. Gendhon Humardhani: Pemikiran dan Kritiknya. Surakarta:STSI.Sachari, Agus (editor). 1986. Seni Desain dan Teknologi Antologi Kritik, Opini dan Filosofi. Bandung: Pustaka.Schneer, Geoegette. 1994. Movement Improvisation. South Australia: Human Kinetics, Edwardstone.Smith, Jacqueline. 1986. Komposisi Tari: Sebuah Petunjuk Praktis bagi Guru, terj. Ben Suharto. Yogyakarta: Ikalasti.Riantiarno, Nano. 2003. Menyentuh Teater, Tanya Jawab Seputar Teater Kita. Jakarta: MU: 3 Books.Sahid, Nur (ed). 2000. Interkulturalisme dalam Teater. Yogyakarta: Yayasan untuk Indonesia.Sani, Rachman. 2003. Yoga untuk Kesehatan. Semarang: Dahara Prize.Saptaria, Rikrik El. 2006. Panduan Praktis Akting untuk Film & Teater. Bandung: Rekayasa Sains.Sitorus, Eka D. 2002. The Art of Acting–Seni Peran untuk Teater, Film, & TV. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Sumardjo, Jakob. 1986. Ikhtisar Sejarah Teater Barat. Bandung: Angkasa.Sumaryono, Endo Suanda. 2006. Tari Tontonan. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni. Seni Budaya 219Nusantara. Susanto, Mikke. 2003. Membongkar Seni Rupa. Yogyakarta: Jendela.Sutrisno, Mudji dan Christ Verhaak. 1993. Estetika Filsafat Keindahan. Yogyakarta: Kanisius.Tim Depdiknas. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Wardhani, Cut Camaril, dan Ratna Panggabean. 2006. Tekstil: Buku Pelajaran Seni Budaya. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.Wijaya, Putu. 2006. Teater: Buku Pelajaran Seni Budaya. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.Sumber Gambar:www.azamku.com (diunduh 23 Maret 2013)http://guitarid.blogspot.com (diunduh 6 Mei 2013)220 Kelas VII SMP/MTs Edisi RevisiIndeksAAksen 70–79, 215–239Akting v–viii, 94–105, 97–105, 103–105, 217–239Alat iv–viii, v–viii, vi–viii, vii–viii, 10–28, 14–28, 44–64, 45–64, 46–64, 47–64, 48–64, 49–64, 51–64, 52–64, 122–126, 131–136, 133–136Alat musik 45–64, 46–64, 47–64, 48–64, 49–64, 51–64, 52–64Alat musik harmonis 48–64Alat musik melodis 47–64Alat musik ritmis 47–64Angklung 48–64, 49–64, 52–64, 232–239Ansambel v–viii, vii–viii, 44–64, 47–64Artikulasi 30–43, 35–43BBahan vi–viii, 14–28, 16–28, 46–64, 118–126, 120–126, 121–126, 122–126, 123–126, 125–126, 126, 127–136, 129–136, 130–136, 131–136, 134–136, 136, 232–239Batik 121–126Bayangan 115–116Benang 122–126Bentuk 10–28, 18–28, 19–28, 21–28, 81–92, 100–105, 101–105, 124–126, 133–136, 140–147Bernyanyi iv–viii, vi–viii, 33–43, 35–43, 42–43, 138–147, 139–147, 141–147Bunyi 46–64CCalung 52–64C minor 49–64EEkspresi 225–239, 229–239Elemen gerak 69–79FFauna iv–viii, 2–28, 6–28, 8–28, 11–28, 14–28, 18–28, 21–28Figuratif 14–28, 19–28Flora iv–viii, 2–28, 6–28, 7–28, 11–28, 14–28, 15–28, 17–28, 20–28Fragmen v–viii, vi–viii, viii, 94–105, 97–105, 106–116, 108–116, 203–239, 211–239GGambar iv–viii, 4–28, 5–28, 6–28, 7–28, 8–28, 9–28, 10–28, 11–28, 16–28, 17–28, 18–28, 19–28, 20–28, 21–28, 22–28, 23–28, 24–28, 25–28, 27–28, 33–43, 35–43, 46–64, 47–64, 48–64, 51–64, 52–64, 54–64, 68–79, 69–79, 70–79, 71–79, 72–79, 73–79, 82–92, 85–92, 86–92, 95–105, 97–105, 98–105, 99–105, 100–105, 101–105, 104–105, 107–116, 108–116, 109–116, 111–116, 112–116, 120–126, 121–126, 122–126, 123–126, 124–126, 129–136, 130–136, 131–136, 132–136, 133–136, 134–136, 141–147, 204–239, 206–239, 207–239, 208–239, 209–239, 218–239, 224–239Geometris 14–28, 18–28, 22–28Gerak v–viii, vii–viii, 66–79, 67–79, 68–79, 69–79, 70–79, 71–79, 72–79, 73–79, 75–79, 76–79, 78–79, 80–92, 83–92, 84–92, 85–92, 86–92, 216–239HHarmonis 44–64, 48–64IIntonasi 30–43, 35–43Seni Budaya 221KKain 122–126, 126Kayu vi–viii, 89–92, 127–136, 130–136, 131–136, 133–136, 134–136, 135–136Kertas 11–28, 212–239, 229–239Kolintang 52–64Komposisi iv–viii, 2–28, 6–28, 9–28, 217–239, 227–239, 233–239Krayon 10–28Kunci 146–147LLagu 32–43, 33–43, 36–43, 38–43, 39–43, 41–43, 55–64, 56–64, 57–64, 59–64, 60–64, 61–64, 62–64, 84–92, 85–92, 138–147, 140–147, 141–147, 143–147, 145–147, 217–239, 235–239Level v–viii, vii–viiiMMedia iv–viii, 10–28, 16–28, 97–105, 120–126, 129–136, 224–239, 229–239, 236–239Melodis v–viii, vii–viii, 44–64, 47–64, 52–64Menyanyi iv–viii, v–viii, 30–43, 31–43, 138–147, 141–147, 146–147Motif iv–viii, 3–28, 14–28, 17–28, 18–28, 23–28, 130–136Musik iv–viii, v–viii, vi–viii, vii–viii, 44–64, 45–64, 46–64, 47–64, 48–64, 51–64, 52–64, 61–64, 140–147, 207–239, 208–239, 217–239, 222–239, 227–239, 232–239, 234–239, 235–239, 236–239NNada 54–64OObjek iv–viii, 2–28, 5–28, 12–28, 17–28, 25–28, 216–239Olah rasa 105Olah suara 105Olah tubuh 105Organ iv–viii, 35–43PPementasan vii–viii, 95–105, 109–116, 111–116, 112–116, 203–239, 206–239, 208–239, 228–239Pemeranan 228–239Pensil 10–28Phrasering 35–43Pola lantai 82–92Proporsi 9–28RRagam hias 15–28, 17–28, 18–28, 19–28, 20–28, 21–28, 22–28, 23–28, 24–28, 119–126, 124–126, 125–126, 128–136, 130–136, 131–136, 136Rekorder 52–64, 63–64Ritmis 44–64, 47–64Ruang v–viii, 66–79, 69–79, 78–79, 80–92SSasando 51–64Seruling 51–64Sketsa 8–28, 133–136TTata busana 204–239, 206–239Tata panggung 207–239Tata rias 206–239Tata suara 207–239Next >