< Previous356Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKLangkah-langkah yang dilakukan oleh para siswa dalam proses pembelajaran mencakup kegiatan mengamati, menanyakan, mengumpulkan data, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan temuan-temuan yang mereka peroleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Kegiatan pembelajaran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.• Siswa diminta untuk mengamati pertunjukan tari berdasarkan media yang ditayangkan (video atau gambar) sesuai dengan masalah arahan dari guru tentang masalah yang perlu diamati oleh siswa.• Siswa diminta untuk mengamati setiap presentasi hasil kerja oleh siswa.• Siswa diminta untuk melihat dengan baik setiap contoh yang diperagakan oleh siswa dan guru.• Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terhadap guru atau antarsiswa tentang masalah yang tidak diketahuinya atau masalah yang perlu ditanyakan tentang proses pembuatan karya tari dan pergelaran karya tari dengan konsep penggunaan tata pentas.• Siswa dimotivasi untuk mencoba untuk bertanya tentang masalah yang menjadi topik pelajaran saat itu yakni tentang proses pembuatan karya tari dan pergelaran karya tari dengan konsep penggunaan tata pentas.• Siswa diberikan kesempatan untuk mendikusikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan tentang masalah proses pembuatan karya tari dan pergelaran karya tari dengan konsep penggunaan tata pentas.• Siswa distimulus untuk berusaha mencari referensi lain sebagai sumber data atau materi yang menjadi topik pelajaran saat itu, yakni tentang proses pembuatan karya tari dan pergelaran karya tari dengan konsep penggunaan tata pentas.Proses PembelajaranMengamatiMenanyaPengumpulan Data357Seni Budaya• Siswa dibimbing untuk dapat membandingkan beberapa jenis pertunjukan tari tradisional, kreasi baru, dan modern yang di dalamnya terdapat beberapa unsur pendukung tari.• Siswa diminta untuk dapat mengidentifikasi perbedaan dan persamaan karya-karya tari yang di dalamnya menggunakan tata pentas.• Siswa diminta untuk memperagakan bentuk gerak yang dipelajarinya.• Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya baik dalam bentuk gerak, tulisan maupun lisan.• Siswa diminta untuk dapat mengomunikasikan gerak tari kreasi berdasarkan pola hitungan dan iringan musik dalam bentuk pergelaran tariKekeliruan : Masih banyak siswa yang beranggapan bahwa pelaku penting dalam pergelaran karya tari adalah penari dan pemain musik, sementara kepanitiaan tim produksi dianggap tidak perlu oleh siswa. Pembahasan :Sebenarnya tidaklah mengherankan apabila masih banyak siswa yang masih memiliki anggapan bahwa penari dan pemain musik adalah yang dianggap yang paling penting keberadaannya dalam sebuah kegiatan pertunjukan tari. Peran lainnya seperti penanggung jawab produksi, ketua pelaksana, sekertaris, tim artistik, penanggung jawab latihan, seksi dokuemntasi, humas, bidang peralatan, publikasi dan dokumentasi, dan lain sebagainya tidak terlalu penting untuk dipikirkan. Kondisi ini dianggap wajar mengingat dasar pengalam berkesenian siswa belum dibekali dengan ilmu pengetahuan tari yang menyeluruh dan mendalam. Dengan begitu perlu diterangkan secara jelas terhadap siswa bahwa dalam perkembangan dunia seni pertunjukan tari di Indonesia pada umumnya dewasa ini, peran MengasosiasiMengomunikasikanKonsep Umum358Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKtim produksi memiliki andil yang sangat besar dalam menyukseskan sebuah kegiatan pertunjukan tari. Apapun jenis pertunjukan tari yang ditampilkan oleh para pelaku seni pertunjukan tari. Oleh karena itu, penekanan masalah ini dianggap penting untuk disampaikan terhadap siswa sehingga siswa memiliki kesadaran utuh tentang pentingnya komponen pendukung lain yang mampu mebuat pertunjukan tari menjadi lebih berhasil dan berkualitas dari segi pelaksanaannya. Selain itu, kesadaran pengetahuan ini dianggap penting untuk dipahami oleh siswa sebagai perangkat dasar pengetahuan mereka pada saat mempersiapkan karya tari yang akan diciptakannya nanti. Oleh karena dalam masalah ini, akan banyak dibicarakan tentang kegiatan dalam proses garap tari yang akan dipentaskan pada suatu tempat tertentu dengan persiapan kepantiaan yang baik dan terprogram dengan sistematis. Intinya, materi ini sangat penting dipahami oleh siswa dalam merancang atau membuat konsep garap tari sesuai dengan kebutuhan pertunjukan yang akan dikemasnya. Tahap pengayaan merupakan tahap yang dilakukan oleh siswa atau kelompok siswa yang memiliki tingkat kompetensi yang lebih tinggi daripada siswa atau kelompok siswa yang lain. Bagi siswa atau kelompok siswa yang memiliki kompetensi yang lebih tinggi, guru dapat mendorong mereka untuk dapat menentukan tema pertunjukan tari dengan gagasan-gagasan yang sesuai dengan perkembangan usia remaja sebagai upaya untuk mengembangkan potensi secara lebih optimal. Tugas yang diberikan oleh guru dalam tahap ini adalah siswa atau kelompok siswa diminta untuk mencari informasi lainnya yang menyangkut tentang masalah seni pertunjukan tari yang berkembang di Indonesia sesuai dengan jenis dan fungsinya. Kemampuan para siswa tentu saja berbeda satu sama lain. Bagi siswa-siswa yang kurang dapat menguasai konsep ini, guru dapat mengulang kembali materi yang telah diajarkan. Pengulangan materi disertai dengan pendekatan-pendekatan yang lebih memperhatikan hambatan yang dialami siswa atau kelompok siswa dalam memaknai materi pembelajaran. Misalnya, membimbing pemahaman siswa atau kelompok siswa dengan memberi lebih banyak contoh dari yang paling sederhana sampai yang agak sulit. Contoh-PengayaanRemedial359Seni Budayacontoh yang diberikan dapat berupa gambar, audio, maupun audio-visual. Pendekatan lain yang dapat dilakukan guru dalam tahap remedial ini adalah dengan lebih banyak memberi perhatian kepada siswa atau kelompok siswa tersebut yang dilakukan secara menyenangkan atau nonformal. Pendekatan yang menyenangkan atau non-formal ini dapat dilakukan guru dengan tujuan agar siswa atau kelompok siswa tersebut dapat lebih termotivasi untuk mencari informasi yang mereka butuhkan, lebih termotivasi untuk bertanya, mengemukakan pendapat, dan menganalisis beberapa contoh pertunjukan tari kreasi. Tahap remedial diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat pemahaman siswa atau kelompok siswa tersebut terhadap sub-materi pembelajaran.Penilaian proses untuk submateri ini mencakup tiga aspek dasar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh lembar penilaian berikut.Penilaian proses:Pergelaran TariNo.Nama SiswaPengetahuanTotal NilaiPemahaman Tentang Proses Garap Gerak Tari KreasiKemampuan Menganalisis Bagian-bagian Unsur Pendukung Pertunjuakan TariKemampuan Membedakan Fungsi dan Tujuan Penggunaan Tata Pentas1234123412341234dst.Penilaian360Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKNo.Nama SiswaSikapTotal NilaiDisiplin dalam BelajarMenghargai Pendapat Siswa LainRasa Percaya Diri 1234123412341234dst.No.Nama SiswaKeterampilanTotal NilaiMengemukakan PendapatKemampuan Meng- komunikasikan Gerak Berdasarkan Pola Hitungan dan IringanKemampuan Memprestasikan Karya Tari Kreasi Dengan Persiapan dan Kepanitiaan Pergelaran yang dibuat1234123412341234dst.361Seni BudayaPenilaian pada masing-masing aspek menggunakan skala Likert, yaitu dengan memberikan skor antara 1 – 4. Masing-masing skor mendeskripsikan tingkat kemampuan siswa, yaitu:SKORPENJELASAN4Sangat Baik3Baik2Cukup1KurangPenilaian hasil melibatkan tes tertulis dan tes lisan. Penilaian hasil dilakukan pada setiap akhir semester.Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Contoh :Skor diperoleh 12, skor tertinggi 4 x 3 pernyataan = 12, maka skor akhir : 3Siswa memperoleh nilai :Sangat Baik : apabila memperoleh skor A – dan ABaik : apabila memperoleh skor B - , B, dan B +Cukup : apabila memperoleh skor C -, C, dan C +Kurang : apabila memperoleh skor D dan D +Tabel konversi nilaiNoInterval NilaiPredikatKeterangan13,83 < x ≤ 4,00ASangat Baik23,50< x ≤ 3,83A-Sangat Baik33,17< x ≤ 3,50B+Baik42,83< x ≤ 3,17BBaik52,50< x ≤ 2,83B-Baik62,17< x ≤ 2,50C+Cukup71,83 < x ≤ 2,17CCukup81,50< x ≤ 1,83C-Cukup91,17< x ≤ 1,50D+Kurang101,00 ≤ x ≤ 1,17DKurang362Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKPemahaman siswa terhadap submateri pembelajaran akan dapat dicapai dengan lebih baik melalui kerja sama dengan pihak orang tua siswa. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat berinteraksi dengan orang tua para siswa, seperti meminta kesediaan para orang tua untuk dapat menyediakan sarana yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka, memberi kesempatan kepada anak-anak mereka untuk mengikuti kegiatan diskusi di luar proses pembelajaran, berdiskusi dengan anak-anak mereka tentang submateri yang dipelajari di sekolah, serta meluangkan waktu untuk menyaksikan beragam pertunjukan tari bersama anak-anak mereka dan mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pertunjukan tari tersebut.Interaksi dengan Orang Tua363Seni BudayaKI 1:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaKI 2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif, serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan duniaKI 3:Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalahKI 4:Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuanKompetensi IntiBAB XIVKritik Tari364Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK1.1:Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap karya seni tari sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan2.1:Menunjukkan sikap kerja sama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian2.2:Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan pembuatnya2.3:Menunjukkan sikap responsif dan proaktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama,menghargai karya seni dan pembuatnya3.4:Mengevaluasi karya tari berdasarkan simbol, jenis, fungsi dan nilai estetis serta tokohnya dalam kritik tari 4.4:Membuat tulisan kritik tari mengenai simbol, jenis, nilai estetis, fungsi dan tokohnya berdasarkan hasil evaluasiKompetensi DasarPeta MateriPengertian, Fungsi, Tujuan Kritik TariMenilai Karya TariMenulis Kritik TariKritik Tari365Seni BudayaSetelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa memiliki kompetensi sebagai berikut.a. mampu memahami pengertian, fungsi, tujuan melakukan kritik tari,b. mampu mengetahui prinsip dasar dalam melakukan kritik tari,c. mampu mengindentifikasi masalah tari berdasarkan pendekatan nilai estetika,d. mampu mengidentifikasi tari berdasarkan unsur-unsur pendukungnya,e. mampu mendeskripsikan tari berdasarkan pendekatan nilai estetika,f. mampu melakukan kritik tari berdasarkan tahapan-tahapan atau prosedur dalam proses melakukan kritik tari, dang. mampu mengomunikasikan kritik tari melalui bahasa tulisan dan lisan. 1. Pengertian Kritik Tari Melakukan kritik tari tidak selamanya dimaknai untuk menilai kelebihan dan kelemahan suatu karya tari. Akan tetapi lebih dari itu, kegiatan kritik tari dapat menjadi wahana media pendidikan antara seniman atau koregrafer dengan penikmat karya seni atau penonton. Selain itu, kritik tari sering dilakukan pula oleh pelaku seni lainnya sebagai pemerhati perkembangan seni tari (budayawan tari, akademisi tari, atau seorang jurnalis tari). Dengan demikian, kegiatan kritik tari tidak hanya dibatasi dalam menilai atau suatu report tentang peristiwa berkesenian, tetapi dapat memberikan manfaat bagi berbagai kalangan yang turut serta memperhatikan laju mundurnya sebuah perkembangan karya tari.Pada pembahasan pembelajaran di kelas X dan XI, telah banyak dibahas secara teoritis dan praktik dalam melakukan kritik tari. Dalam pembahasannya dijelaskan, bahwa istilah kritik itu berasal dari bahasa Yunani, yaitu berasal dari kata ‘krites’ (kata benda) yang bersumber dari kata ‘Kriterion’ yaitu kriteria, sehingga kata itu diartikan sebagai kriteria atau dasar penilaian. Dengan demikian, kita memberikan kritik itu harus memiliki dasar kriteria A. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Kritik TariTujuan PembelajaranInformasi GuruNext >