< Previous44kelas XI SMA/SMK/MA/MAKsemester 2f. Seksi Perlengkapan1. Mempersiapkan alat dan mekanisme perlengkapan bagi seluruh peserta, sesuai dengan jadwal acara yang telah ditetapkan, lokasi kegiatan, jumlah peserta.2. Mempersiapkan segala kelengkapan acara yang dibutuhkan selama kegiatan berlangsung.3. Detail teknis pelaksanaan dan anggaran disususn oleh Koordinator seksi beserta anggotanya, berkoordinasi dengan ketua/sekretaris atau bendahara kepanitiaan serta seksi-seksi yang lain jika diperlukan.g. Seksi KonsumsiMempersiapkan konsumsi untuk panitia dan peserta selama persiapan (H-3) dan selama kegiatan berlangsung.h. Seksi Humas Melakukan usaha yang bersifat informatifAktivitasMemodifikasi 1. Amati satu tarian yang ada di daerahmu dan lingkungan sekitarmu, kemudian modifikasi berdasarkan hitungan, iringan, pola lantai dan buatlah manajemen produksi untuk pentas 2. Selanjutnya rangkaikan gerak-gerak dalam tari tersebut menurut kreasimu.3. Bentuklah kelompok kemudian diskusikan.Aktivitas Mengomunikasikan 1. Buat tulisan tentang modifikasi tari berdasarkan hitungan, iringan dan pola lantai yang berasal dari daerahmu. Tulisan maksimum 50 kata berdasarkan hasil pengamatan pada tari daerah lain.2. Buatlah kelompok kerja untuk pergelaran hasil karya modifikasi tari yang telah dilakukan.3. Pergelarkan hasil karyamu di lingkungan sekitarD. UQi KVTWL[LUZi1. Uji Kompetensi PenampilanKamu telah memahami dan mengetahui modifikasi karya tari, lakukan gerak tari secara berkelompok, rampak dengan modifikasi karya tari berdasarkan hitungan, iringan dan pola lantai.Berikan penilaian secara bergantian dengan menggunakan tabel berikut ini! (penilaian menari secara berkelompok).45Seni BudayaNo.Aspek yang dinilaiSkor PenilaianABCD86 – 10076 - 8566 - 7556 – 651.Modifikasi karya tari berdasarkan hitungan(1 x 16 hitungan)2.Modifikasi karya tari berdasarkan iringan(1 buah lagu daerah lain)3.Modifikasi tari dan pola lantainyaKeterangan :A. Jika gerakan yang dilakukan > 5 gerakanB. Jika gerakan yang dilakukan 3 – 4 gerakanC. Jika gerakan yang dilakukan 2 gerakanD. Jika gerakan yang dilakukan 1 gerakan2. Uji Kompetensi SikapUraikan pendapatmu secara singkat dan jelas pada butir pertanyaan berikut!a. Bagaimana caranya melestarikan dan mengembangkan tari tradisi?b. Bagaimana caranya menumbuhkan sikap saling menghargai terhadap perbedaan? Rangkuman• Beberapa tokoh-tokoh tari di Indonesia: R. Tjetje Somantri, I Mario, Bagong Kusudiardjo, Gusmiati Suid dan sebagainya.• Modifikasi tari adalah mengubah atau menyesuaikan suatu tarian dengan pola garapan baru.• Bentuk pola lantai: vertikal, horizontal, diagonal, lengkungan (melingkar, setengah lingkaran)RefleksiMenari dituntut untuk bisa saling bekerja sama, saling menghormati dan saling menghargai. Saling berbagi pengalaman merupakan suatu kunci keberhasilan dalam penampilan tari.46kelas XI SMA/SMK/MA/MAKsemester 2Alur PembelajaranKritik Karya TariNilai EstetisNilai EtisNilai SosialPada Bab 6 ini, peserta didik diharapkan :1. Mendeskripsikan tari berdasarkan nilai estetis dan nilai etis.2. Mengidentifikasikan tari berdasarkan nilai estetis dan nilai etis. 3. Melakukan kritik tari berdasarkan nilai estetis dan nilai etis.4. Melakukan asosiasi tari berdasarkan nilai estetis dan nilai etis.5. Mengkomunikasikan kritik tari berdasarkan nilai estetis dan nilai etis secara lisan dan tulisan.6. Mengkomunikasikan kritik tari berdasarkan nilai sosial dan nilai kerjasama secara lisan dan tulisan.Kritik TariBAB647Seni BudayaAktivitas Mengamati Amatilah salah satu tarian yang berada di lingkunganmu! Kemudian carilah tokoh tari di sekitar lingkunganmu, amatilah tariannya, kritiklah berdasarkan nilai estetis, nilai etis, nilai sosial dan nilai kerjasama secara lisan dan tulisan.Aktivitas Menanyakan Setelah mengamati pertunjukan tari dari sumber lain di lingkungan sekitarmu, kamu dapat melakukan diskusi dengan teman. 1. Bentuklah kelompok diskusi 2 sampai 4 orang.2. Pilihlah seorang moderator dan seorang sekretaris untuk mencatat hasil diskusi.3. Untuk memudahkan mencatat hasil diskusi, gunakanlah tabel yang tersedia dan kamu dapat menambahkan kolom sesuai dengan kebutuhan.Format Diskusi Hasil Pengamatan Modifikasi Karya TariNama anggota :Hari/tanggal pengamatan :No.Aspek yang DiamatiUraian Hasil Pengamatan1Kritik tari berdasarkan nilai estetis2Kritik tari berdasarkan nilai etis3Kritik tari berdasarkan nilai sosial4Kritik tari berdasarkan nilai kerjasamaAktivitas Mengasosiasi1. Setelah kamu berdiskusi berdasarkan hasil mengamati tokoh tari, modifikasi gerakan berdasarkan hitungan bacalah konsep tentang iringan, hitungan dan pola lantai.2. Kamu dapat memperkaya dengan mencari materi dari sumber belajar lainnya48kelas XI SMA/SMK/MA/MAKsemester 2A. Konsep Kritik TariKritik tari secara umum sepanjang sejarahnya menjadi sebuah wacana yang kurang menyenangkan untuk seseorang yang terkena, karena tidak jarang pengertian kritik selalu dikaitkan dengan persepsi mengenai ‘celaan’, ‘makian’, ‘gugatan ‘, atau ‘koreksi’. Akibatnya orang yang terkena kritik menjadi kesal, merasa direndahkan, dilecehkan, tidak dihargai, atau dibantai. Tetapi benarkah demikian? Masalahnya adalah bagaimana cara mengemukakan kritik itu sendiri. Seyogyanya mengkritik dilakukan dengan santun, argumen yang jelas, seimbang dan adil dalam memaparkan potensi seni yang ditulisnya. Posisi seorang kritikus adalah penengah antara seniman dan audiens/penonton, yang memiliki peran seperti pendidik seni. Dengan demikian melalui tulisan kritikus, seorang seniman serta masyarakat umum memahami kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada sebuah karya seni serta tahu solusi untuk merevisinya.Istilah kritik itu berasal dari bahasa Yunani, yaitu berasal dari kata krites (kata benda) yang bersumber dari kata “Kriterion” yaitu kriteria, sehingga kata itu diartikan sebagai kriteria atau dasar penilaian. Dengan demikian kita memberikan kritik itu harus memiliki dasar kriteria sebagai acuan. Menurut pendapat kalian apakah kritik tari itu diperlukan? Betul kritik tari diperlukan oleh koreografer sebagai bagian dari sebuah evaluasi untuk meningkatkan kualitas kreativitas koreografinya, karena kritik adalah tanda penghargaan audiens terhadap proses kreatifnya.Seorang kritikus tari akan memberikan pandangan yang rinci disertai argumen cerdas dalam mengevaluasi karya tari, memberikan pemahaman kepada masyarakat umum mengenai nilai-nilai estetis yang ada pada sebuah karya. Dengan demikian kritik yang baik itu bersifat membangun, memberi evaluasi sekaligus memberi motivasi. B. Nilai Estetis TariEstetis atau estetika adalah nilai keindahan yang terdapat dalam karya seni. Seni tari sebagai bagian dari seni umumnya, sudah tentu memiliki nilai estetis untuk kriteria menilai keindahan gerak. Umumnya untuk menilai karya tari, dilakukan dengan memperhatikan konsep estetis seperti bagan di bawah ini.49Seni BudayaMenilai Karya TariWiragaWiramaWirasa• Wiraga digunakan untuk menilai :Kompetensi menari, meliputi keterampilan menari, hafal terhadap gerakan, ketuntasan, kebersihan dan keindahan gerak.• Wirama untuk menilai :Kesesuaian dan keserasian gerak dengan irama (iringan), kesesuaian dan keserasian gerak dengan tempo.• Wirasa adalah tolok ukur harmonisasi antara wiraga (sebagai unsur kriteria kemahiran menari) dan wirama (sebagai unsur kesesuaiannya dengan iringan tari), kesesuaian dengan busana dan ekspresi dalam menarikannya.Pertanyaannya, apakah bisa kalian menilai tari Bali, tari Jawa, tari Sumatera dan tari etnis lainnya dengan kriteria wiraga, wirama, wirasa? Untuk menjawab pertanyaan ini memerlukan pemahaman yang komprehensif, bukan!. Kalau kalian perhatikan, setiap etnis memiliki kaidah estetis tari yang berbeda. Unsur wiraga, wirama dan wirasa tentu saja akan berbeda Marilah kita urai dan analisis mengenai estetika tari. Apa yang kalian bisa amati dalam mengidentifikasi tari? Betul yang pertama terlihat adalah gerak, selanjutnya busananya dan kemudian mendengar iringannya. Setiap etnis memiliki ciri khas, gerak busana, dan iringan yang berbeda. Marilah kita perhatikan contoh tari di bawah ini.50kelas XI SMA/SMK/MA/MAKsemester 21. Tari BaliSumber: www.pbase.comGambar 12.2 Tari Trunajaya dari Bali Ciptaan I MarioSikap tangan dan lengan dengan ruang yang terbuka lebar. Posisi badan cenderung condong, dan disertai ekspresi mata yang lincah Hiasan kepala merupakan ciri khas Kebyar.Gambar 12.3Tari Legong dari BaliSumber : zeigon.blogspot.comSikap tangan dan lengan dengan ruang yang terbuka lebar dan posisi sikut yang senantiasa sejajar dengan dada. Posisi badan cenderung condong, dan disertai ekspresi mata yang lincah. Antara badan dan kepala membentuk garis diagonal. Ciri khas genre Legong terdapat pada hiasan kepala dan busana.Sumber: sejarahtaribali.blogspot.comGambar 12.1 Tokoh tari Bali I Mario pencipta tari genre Kebyar51Seni BudayaDi dalam tari Bali, penilaian wiraga, wirama, wirasa memiliki identitas khusus yang tertuang dalam istilah :1. AgemSikap badan, tangan dan kaki yang harus dipertahankan2. TandangCara berpindah tempat3. TangkepEskpresi mimik wajah yang memberikan penguatan pada penjiwaan tariEstetika wiraga tari Bali dibangun dari kekokohan agem dengan posisi badan diagonal dalam tiga bagian yaitu kepala, badan dan kaki; tandang dan tangkep yang ditampilkan dengan baik dan benar menurut kaidah tradisi Bali. Kesan estetis yang ditumbuhkan dari penampilan tari Bali adalah dinamis, ekspresif, dan energik.2. Tari JawaSumber: blvckshadow.blogspot.comGambar 12.4 Tari Arjuna dari JawaKarakter putra alus dari tokoh Arjuna diperlihatkan pada sikap kaki dan tangan dengan ruang yang sedang. Hiasan kepala memakai mahkota wayang untuk ksatria alus. Koreografiyang simetris memberikan kesan tenang mengalunSumber: majalahsiantar.blogspot.comGambar 12.5 Tari Gatot Kaca dari JawaKarakter putra gagah dari tokoh Gatot Kaca diperlihatkan pada sikap kaki dan tangan dengan ruang yang luas. Hiasan kepala memakai mahkota wayang untuk ksatria gagah. 52kelas XI SMA/SMK/MA/MAKsemester 2Penampilan tari atau wiraga dalam tari Jawa harus sesuai dengan karakter tokoh tari yang ditampilkan. Ruang, dan tenaga menjadi tuntutan dalam memerankan tokoh yang memiliki karakter. Ruang gerak sempit untuk karakter halus. Ruang gerak luas untuk memerankan tokoh sesuai dengan karakter gagah. Koreografidisusun dengan simetris, memberikan kesan seimbang, tenang dan mengalun.3. Tari SumateraSumber: kumpulan-budaya.blogspot.comGambar 12.6 Tari Zapin dari SumateraGeraknya ringan melayang, dinamis, pergerakan kaki cepat mengikut rentak pukulan. gendangSumber: www.wisatamelayu.comGambar 12.7 Tari Serampangduabelas dari SumateraGeraknya ringan melayang, dinamis, pergerakan kaki cepat mengikut rentak pukulan. gendangKarakteristik gerak tari Melayu adalah penari yang bergerak melayang ringan bagaikan berselancar meniti aliran air, kadang-kadang meloncat ringan bagaikan riak gelombang yang memecah membentur karang-karang kecil. Komposisi berkembang dari tempo yang perlahan, merambat cepat, dan mencapai klimaks kecepatan di bagian akhir.53Seni BudayaC. Nilai Etis pada TariKegunaan tari di Indonesia tentunya beragam, sesuai dengan etnis, agama dan suku yang dianutnya. Nilai-nilai etika setiap daerah tercermin dalam tari. Claire Holt (1967) menyatakan : “perlihatkan tarimu, maka akan terlihat budayamu”. Pernyataan tersebut memberi penguatan pemahaman bahwa tari sebagai produk masyarakat berlandaskan pada nilai-nilai yang dianut masyarakat penyangga budayanya. Nilai estetis tergambar dalam penampilannya, sedangkan nilai etis dapat digali dari filosofitarian tersebut. Nilai etis antar etnis di Indonesia itu berbeda, nah mari kita perhatikan tari dari setiap daerah, beberapa diantaranya yaitu : Bali Jawa, dan Sumatera. 1. Nilai Etis pada Tari BaliSumber: vantheology.wordpress.comGambar 12.8 Tari Barong dari BaliSumber: badungtourism.comGambar 12.9 Rangda dari BaliBarong (gb. 12.8) dan Rangda (gb. 12.9) adalah perwujudan simbolis dari kekuatan baik dan kekuatan jahat dalam mitologi Bali. Rwa Bhineda atau dua yang berbeda adalah dua kekuatan yang senantiasa bersaing di dunia, dan manusia berada di tengah dua kekuatan besar tersebut. Oleh karena itu manusia senantiasa dituntut dinamis dalam menghadapi dan mengantisipasi dua kekuatan yang berbeda dan bertentangan. Konsep budaya rwa bhineda tercermin dalam konsep estetis tari Bali yang senantiasa dinamis, energik dalam gerak yang cenderung asimetris. Nilai etis pada tari Bali terungkap dalam tabir konsep budayanya.Next >