< Previous54kelas XI SMA/SMK/MA/MAKsemester 22. Nilai Etis pada Tari JawaKonsep estetis tari Jawa yang tenang mengalun, memiliki korelasi positif dengan konsep etis Jawa yang senantiasa mengutamakan ketenangan, keseimbangan keselarasan dan harmonis dengan alam.Sumber: legenda-daerah.blogspot.comGambar 12.10 Tari Serimpi dari Jawa3. Nilai Etika Tari SumateraSumber: daulagiri.wordpress.comGambar 12.11 Atas: Tari Rantak dari Sumatera Gambar 12.12 Bawah: Tari Piring dari Sumatera Selaras dengan konsep budaya Melayu yang terekam dalam folklore Minang. ‘alam takambang jadi guru, adat basandi sara, sara basandi kitabullah‘ artinya alam yang berkembang menjadi guru, adat yang bersedi pada hukum, hukum yang bersendi pada kitab ALLAH. Tidak mengherankan, apabila budaya Melayu itu identik dengan Islami.yang tampak pada busana para penari yang selalu menutup tubuh.55Seni BudayaD. Cara Menulis KritikPada bagian ini, kalian akan dibiasakan menuliskan pendapat kalian atas hasil pengamatan pada beragam tari etnis di Indonesia. Tahap pertama adalah menuliskan/mendeskripsikan bagian dari tari yang paling mengesankan. Bagaimana keistimewaan gerak tersebut dan bagaimana pula teman kalian melakukannya.Tahap kedua adalah menganalisis gerakannya dengan memberikan argumen yang jernih mengenai keunggulan maupun kelemahan tari atas dasar konsep estetis (wiraga, wirama, wirasa) serta konsep etis dari budaya penyangga tarinya. Tahap ketiga, adalah mengevaluasi tarinya, berarti mengemukakan sikap kalian pada tari tersebut. Apabila menurut versi kalian ada yang perlu diperbaiki tunjukkan saranmu kepada temanmu bagian gerak yang mana yang perlu diperbaiki. Dalam hal ini, kalian selalu harus ingat bahwa, saran adalah saran terserah pada yang dievaluasi akan dilaksanakan atau tidaknya, Yang penting dalam kegiatan ini adalah meningkatnya kemampuan kalian dalam mengemukakan pendapat secara lisan yang disampaikan dengan santun. Inilah panduan dalam mengkritik, pada kolom berikut ini!No.UnsurKritikWiraga Keterampilan menariHafal gerakanKetuntasanKebersihan Keindahan gerakWirama Kesesuaian dan keserasian gerak dengan irama (iringan)Kesesuian dan keserasian gerak dengan tempoWirasaHarmonisasi antara wiraga dan wiramaKesesuaian dengan busanaKesesuaian dengan ekspresi56kelas XI SMA/SMK/MA/MAKsemester 2Aktivitas Mengkomunikasikan 1. Kamu telah melakukan aktivitas pembelajaran kritik tari dengan mengkomunikasikan nilai estetis, nilai etika dan menuliskannya dalam bentuk kritik tari secara komprehensif dan santun.2. Buat tulisan tentang kritik tari mengenai sebuah tarian yang berada di daerahmu.3. Tulisan sesuai kolom cara menuliskan kritik berdasarkan hasil pengamatan tari daerah lain.Aktivitas MengeksplorasiAmati satu tarian kemudian kritiklah berdasarkan pengamatan tarian di daerahmu dan lingkungan sekitarmu, temukan nilai estetis dan etis yang terkandung di dalam tarian tersebut. Selanjutnya kamu kembangkan dalam tulisanmu.Bentuklah kelompok kemudian diskusikan.E. Uji Kompetensi1. Uji Kompetensi SikapUraikan pendapatmu secara singkat dan jelas pada butir pertanyaan berikut!1. Bagaimana caranya melestarikan dan mengembangkan tari antar etnis, antar ras, dan antar agama?2. Bagaimana caranya menumbuhkan rasa kebersamaan, rasa saling menghargai dan rasa solidaritas antar etnis, antar ras, antar agama?Rangkuman• Menilai karya tari dengan kriteria: wiraga, wirama, dan wirasa.• Nilai estetis setiap etnis memiliki dasar acuan pada nilai etis di masing-masing etnis.RefleksiKeindahan dan keberagaman seni tari dari beragam etnis, suku, dan agama dapat menumbuhkan sikap saling menghargai, memiliki rasa kebersamaan dan solidaritas.57Seni BudayaMenyusun Staf ArtistikPada pelajaran Bab 15, peserta didik diharapkan tanggap dan melakukan aktifitas berkesenian, yaitu1. mendiskripsikan rancangan pementasan teater,2. mengidentifikasi kebutuhan pementasan teater,3. melakukan eksplorasi tata teknik pentas dalam bentuk rancangan pentas,4. melakukan rancangan tata teknik pentas, dan5. mengomunikasikan hasil tata teknik pentas baik secara lisan maupun secara tulisan.Aktifitas Mengamati1. kamu dapat mengamati pementasan teater bertema keluarga (rumah tangga) dari sumber lain seperti internet, menonton melalui video (VCD), dari sumber belajar lainnya.2. Kamu dapat mengamati pementasan teater remaja, atau teater tradisional melaui sumber belajar lain.MerancangNaskah AdaptasiBAB758kelas XI SMA/SMK/MA/MAKsemester 2Format Diskusi Hasil Pengamatan Modifikasi Karya TariNama anggota :Hari/tanggal pengamatan :No.Aspek yang DiamatiUraian Hasil Pengamatan1Tata Panggung2Tata Suara3Tata CahayaAktifitas MenanyakanSetelah mengamati pementasan teater dan tata pentas dari sumber lain.A. Berekspresi Melalui Karya Seni Teater Berdasarkan Naskah AdaptasiDalam mengadaptasi naskah asing berbagai hal harus dipertimbangkan. Karena lakon yang akan kita pertunjukkan tidak hanya sebagai sarana hiburan, tapi juga sebagai sarana pengajaran. Naskah harus mempunyai nilai-nilai pendidikan. Karenanya harus dipertanyakan beberapa hal:1. Apakah naskah yang akan diadaptasi mempunyai premise (rumusan dari intisari cerita)? Semua naskah drama yang baik mempunyai premise.Contohnya:• “Machbeth” karya Williams Shakespeare. Premise: “Nafsu angkara murka membinasakan diri sendiri”.• “Tartuffe” karya Moliere. Premise: “Siapa menggali lubang untuk orang lain, akan terjerumus sendiri di dalamnya”.• “Api” karya Usmar Ismail. Premise: “Ambisi angkara membinasakan diri sendiri”2. Apakah Alur (plot) dari naskah yang akan diadaptasi itu memiliki nilai-nilai dramatis? Contohnya: Lakon “Api” karya Usmar Ismail, yang adegannya dimulai saat R. Hendrapati mengambil keputusan untuk melaksanakan ambisi serakahnya, yaitu menemukan formula obat peledak yang belum dikenal manusia, agar ia memperoleh kemasyhuran di seluruh dunia. Dan untuk melaksanakan keinginannya itu, ia mau saja menempuh jalan yang sesat dengan mengorbankan siapa saja yang hendak 59Seni Budayamenghalanginya. Istri dan anaknya bertekad untuk melawan kehendak R. Hendrapati. Timbullah kekalutan-kekalutan yang mengakibatkan peristiwa-peristiwa dramatis dalam keluarga R. Hendrapati, yang mana saat-saat tersebut bukan saja akan menentukan gagal atau berhasilnya R. Hendrapati tapi juga menentukan masa depan kehidupan keluarganya. 3. Apakah tokoh-tokoh dari naskah yang akan diadaptasi itu merupakan tokoh-tokoh yang hidup? Yang dimaksud dengan tokoh yang hidup adalah tokoh yang memiliki 3 dimensi:• Dimensi phisiologis, ialah ciri-ciri badani; usia, jenis kelamin, keadaan tubuhnya, ciri-ciri tubuh, wajah,dll.• Dimensi Sosiologis, ialah ciri-ciri kehidupan masyarakat; status sosial, pekerjaan, jabatan, peranan dalam masyarakat, pendidikan, kehidupan pribadi, agama, aktifitas sosial, kegemaran, kewarganegaraan, keturunan, suku, bangsa, dll.• Dimensi psikologis, ialah ciri-ciri kejiwaan; ukuran-ukuran moral baik dan buruk, mentalitas, temperamen, keinginan-keinginan pribadi, sikap, kelakuan, kecerdasan, keahlian, kecakapan, dll.4. Apakah setting peristiwa dari naskah yang akan diadaptasi itu mempunyai kemiripan atau kesamaan dengan adat dan budaya di Nusantara?Dengan adanya kemiripan atau kesamaan adat dan budaya, akan memudahkan kita untuk memindahkan setting peristiwa dari lakon yang akan diadaptasi.CONTOH NASKAH ADAPTASI DARI DRAMAWAN FILIPINA, MARCELINO ACANA JR OLEH NOORCA MARENDRA.DRAMA PANGGUNG KOMEDI SATU BABAK“MENTANG-MENTANG DARI NEW YORK”SETTING(RUANG TAMU DI RUMAH KELUARGA BI ATANG DI KAMPUNG JELAMBAR. PINTU DEPANNYA DI SEBELAH KANAN, JENDELA SEBELAH KIRI, DI SEBELAH KIRI PENTAS INI, ADA SEPERANGKAT KURSI ROTAN, DI SEBELAH KANAN ADA RADIO BESAR YANG MERAPAT KE DINDING BELAKANG. DI TENGAH DINDING ITU ADA SEBUAH PINTU YANG MENGHUBUNGKAN RUANG TAMU DENGAN BAGIAN DALAM RUMAH ITU. PAGI HARI, KETIKA LAYAR TERBUKA, TERDENGAR PINTU DEPAN DIKETUK ORANG, BI ATANG MUNCUL DARI PINTU TENGAH SAMBIL MELEPASKAN APRONNYA, DAN BERSUNGUT-SUNGUT. BI ATANG INI ORANGNYA AGAK GEMUK, JIWANYA KUNO. TAPI TUNDUK 60kelas XI SMA/SMK/MA/MAKsemester 2TERHADAP KEMAUAN ANAK PEREMPUANNYA YANG SOK MODERN. OLEH KARENA ITU MAKLUM KALAU BAJU RUMAHNYA GAYA BARU. APRONNYA BERLIPAT-LIPAT, DAN POTONGAN RAMBUTNYA YANG DI “MODERN”KAN ITU TAMPAK LEBIH TIDAK PATUT LAGI).BI ATANG(SAMBIL MENUJU PINTU). tamu lagi, tamu lagi, tamu lagi! Selalu ada tamu yang datang. Saban hari ada tamu, sial, kaya orang gedongan saja. (MEMBUKA PINTU DAN ANEN MASUK DENGAN BUKET DI TANGANNYA, PAKAIANNYA PERLENTE, DAN IA TERTEGUN DI PINTU MENATAP BI ATANG DENGAN GUGUP MEMPERHATIKAN BI ATANG KE BAWAH).Eh … Anen! Bibi kira siapa? Ayo masuk!ANENTapi … ini Bi Atang bukan?!BI ATANG(TERTAWA). Anen! Anen! Kalau bukan Bibi, siapa lagi? Dasar anak bloon. Kamu kira aku ini siapa hah? Nyonya Menir?ANEN(TERSIPU). Habis kelihatannya kayak nyonya besar sih.BI ATANG(TERSIPU SAMBIL MEMEGANG RAMBUTNYA YANG PENDEK). Kemarin rambut ini Bibi potong di kap salon, biar kelihatan modern, kata si Ikah. Apa kelihatannya sudah cukup mengerikan?ANENOh … tidak, tidak. Malah kelihatannya cantik sekali. Tadi saya kira Bibi ini, Ikah, jadi saya agak gugup tadi. Maklum sudah lama tidak ketemu.BI ATANGAh dasar! Kamu dari dulu nggak berubah juga. Nakal (MENCUBIT PIPINYA). Ayo duduk! (ANEN DUDUK). Bagaimana kabar ibumu?ANENWah kasihan Bi, ibu sudah kangen sama Bibi. Katanya ia tidak tahan lama-lama meninggalkan Jelambar. Malah ia ingin cepat-cepat pulang.BI ATANG(MENDEKAT). O ya, sudah berapa lama ya, kalian pergi dari sini?61Seni BudayaANENBelum lama Bi, baru tiga bulan.BI ATANGBaru tiga bulan? Tapi tiga bulan itu cukup lama buat penduduk asal Jelambar yang pergi dari kampung ini. Kasihan juga ya, rupanya ibumu sudah bosan tinggal di Karawang.ANENIya, tapi maklum Bi, buat insinyur-insinyur macam saya ini, kerja di sana cukup repot. Dan kalau jembatan Karawang itu sudah kelar, kami pasti akan segera kembali ke sini. Jelambarkan tanah tumpah darah kami. Begitu kan Bi?BI ATANGOrang kata Nen, biar jelek-jelek juga lebih enak tinggal di kampung sendiri. (TIBA-TIBA IA TERINGAT SESUATU). Tapi ini betul atau tidak entahlah. Kalau melihat anak Bibi si Ikah yang telah pergi ke Amerika dan tinggal setahun di sana, katanya bahkan ia tidak pernah rindu kampung halaman.ANEN(MULAI GUGUP LAGI). Ka … ka… kapan Ikah datang ke sini, Bi?BI ATANGDari Senin kemarin, kenapa?ANENO … pantas, saya baru tahu waktu saya baca di koran, katanya Ikah sudah pulang dari New York, jadi … jadi …BI ATANG(PENUH ARTI). Jadi kamu datang ke sini bukan?ANEN(TERSIPU). Ah … Bibi bisa saja!BI ATANG(MENGELUH). Anak itu baru datang Senin kemarin, tapi coba lihat sudah berapa banyak badan Bibi dipermaknya. Lihat! Waktu pertama kali ia datang dan melihat Bibi, ia marah-marah, katanya, Bibi harus segera bersalin rupa. Bibi yang sudah tua Bangka ini harus dipermak, biar jangan kampungan. Bibi pagi-pagi sekali sudah diseret ke salon, dan kamu bisa lihat hasilnya. Saksikan perubahan apa yang telah menimpa diriku secara revolusioner ini! Rambutku dibabat habis, alis dicukur, kuku dicat, dan kalau Bibi pergi ke pasar harus memakai gincu pipi dan lipstick. Bayangkan, apa nggak persis kodok goreng? Semua teman-teman Bibi di pasar, di jalanan pada menertawakan Bibi. Mereka pikir Bibi sudah agak 62kelas XI SMA/SMK/MA/MAKsemester 2saraf, masa Tua Bangka begini di coreng moreng. Kaya tante girang saja. Tapi apa musti Bibi perbuat? Kamu tahu sendiri adatnya si Ikah, Bibi nggak bisa berselisih paham dengan dia. Katanya Bibi harus belajar bersikap dan bertingkah laku seperti seorang wanita Amerika. Seperti first lady! Seperti orang metropolitan, karena Bibi punya anak yang pernah tinggal di Amerika. Busyet deh, apa Bibi ini kelihatan kayak orang Amerika.ANEN(GELISAH MENANTIKAN IKAH). Iya … iya. Bibi kelihatan hebat sekali. Dan … di mana dia sekarang?BI ATANGSiapa?ANENIkah! Apa Ikah ada di rumah?BI ATANG(MENDENGUS). Oooo … ada! Tentu saja dia ada di rumah. Ia sedang tidur!ANEN(SAMBIL MELIHAT JAM TANGANNYA). Masih tidur?!BI ATANGIa, masih tidur! Kenapa? Heran? Kata dia orang-orang New York itu baru bangun setelah jam dua belas siang.ANEN(SAMBIL MELIHAT JAM TANGANNYA). Sekarang masih jam sepuluh.BI ATANGDi samping itu, ia juga sangat sibuk, sibuk sekali, anak itu sibuk bukan main sejak ia pulang. Ia berpuluh kali mengadakan pesta selamat datang. Di mana-mana, dan tamu-tamu tiada hentinya ke luar masuk, anak itu betul-betul bikin pusing orang tua!ANEN(BERTAMBAH SEDIH). Kalau begitu … tolong katakan saja kepadanya, bahwa saya telah datang ke mari, … untuk … untuk … mengucapkan selamat datang. Oh ya, tolong juga berikan bunga ini kepadanya.BI ATANG(MENERIMA BUNGA). Tapi kau jangan pergi dulu, Nen. Tunggu sebentar!63Seni BudayaANEN(MANGGUT). Begini Bi, tadinya saya ingin ketemu sama Ikah, tapi kalau ia baru bangun setelah jam dua belas siang, yah …BI ATANG(BERGEGAS). Ia akan bangun sekarang juga dan akan bertemu dengan kamu Nen! Kenapa ia mesti belagu begitu? Kamu sama diakan sama-sama dibesarkan di kampung ini! Duduklah Bibi mau membangunkan dia!ANENWah jangan Bi, jangan diganggu, biar saja. Lagi pula saya datang ke sini lain hari.BI ATANGSudah! Kamu tunggu saja di sini. Ia malah akan senang sekali bisa ketemu teman lama waktu kecil., dan ia ingin sekali secara pribadi mengucapkan terimakasih atas pemberian bungamu ini. (MEMPERHATIKAN DAN MECIUM BUNGA ITU) Ah … alangkah indahnya buket bunga ini Nen, pasti mahal sekali harganya! (MENGERILIKKAN MATANYA DAN MASUK KE DALAM).ANEN(SAMBIL DUDUK) Ah itu bukan apa-apa, Bi Atang!BI ATANG(TERTAWA DAN TIBA-TIBA BERHENTI DI PINTU). Oh, ya Nen …ANENAda apa, Bi?BI ATANGDi depan dia nanti, kamu jangan manggil aku Bi Atang, ya!ANENLho, memangnya kenapa, Bi?BI ATANGSi Ikah tidak suka aku dipanggil Bi Atang, kampungan! Katanya, aku harus mengatakan kepada setiap orang supaya mereka memanggilku Nyonya Aldilla, dan katanya lagi, panggilan itu lebih beradab daripada Bi Atang. Maka dari itu, khususnya kalau di muka si Ikah kamu harus memanggilku Nyonya Aldilla, paham?ANENBaik Bi Atang … eh maksud saya Nyonya Aldilla!Next >