< Previous164 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKBangun dan Bangkitlah Wahai Pejuang IslamBab 10 Islam Periode Modern Tokoh-tokoh Pembaharu Bangun dan Bangkitlah Wahai Pembaharu Islam Menelaah Perkembangan Islam Periode Modern Jenis Pembaharuan Islam BANGKITNYA PEJUANG ISLAM Tokoh-Tokoh PembaharuBangkitnya Pejuang Islam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 165 Sumber: KemdikbudGambar 10.1 Bangunan masjid di MadinahSumber: KemdikbudGambar 10.2 Arsitektur Masjid MakkahSumber: KemdikbudGambar 10.3 Arsitektur masjid Cordova di SpanyolAktivitas Siswa:Setelah kamu mengamati gambar di atas, coba berikan tanggapanmu tentang pesan-pesan yang ada pada gambar tersebut!166 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKSaat ini diperkirakan terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4 miliar umat Islam yang tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, sekitar 18% hidup di negara-negara Arab, 20% di Afrika, 20% di Asia Tenggara, 30% di Asia Selatan yakni Pakistan, India dan Bangladesh. Populasi muslim terbesar dalam satu negara dapat dijumpai di Indonesia. Populasi muslim juga dapat ditemukan dalam jumlah yang signifikan di Republik Rakyat Cina, Amerika Serikat, Eropa, Asia Tengah, dan Rusia. Pertumbuhan umat Islam sendiri diyakini mencapai 2,9% per tahun, sementara pertumbuhan penduduk dunia hanya mencapai 2,3%. Besaran ini menjadikan Islam sebagai agama dengan pertumbuhan pemeluk yang tergolong cepat di dunia. Beberapa pendapat menghubungkan pertumbuhan ini dengan tingginya angka kelahiran di banyak negara Islam (enam dari sepuluh negara di dunia dengan angka kelahiran tertinggi di dunia adalah negara dengan mayoritas muslim. Namun belum lama ini, sebuah studi demografi telah menyatakan bahwa angka kelahiran di negara muslim menurun hingga ke tingkat negara Barat. Perkembangan penduduk muslim yang cukup signifikan tentu saja berpengaruh terhadap perilaku umat Islam itu sendiri. Pada zaman Rasulullah saw., umat Islam masih sedikit dan oleh karena itu penanganannya juga tidak serumit saat ini. Berbagai macam kelompok muslim yang satu sama lain memiliki persepsi tentang Islam, menjadikan Islam berwarna-warni. Sepanjang masih saling menghargai dan toleransi antara intern agama, Islam isnya Allah akan berkembang pesat dengan baik. Akan tetapi, apabila setiap kelompok mengklaim bahwa kelompoknyalah yang paling benar, inilah awal dari kehancuran. Berdasarkan analisis tersebut, kita sebagai pemeluk Islam harus waspada dan terus belajar tentang Islam secara kaffah sehingga akhirnya kita menajdi orang Islam yang arif lagi bijaksana. Membuka Relung HatiSumber: KemdikbudGambar 10.4 Masjid Taj Mahal di India Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 167 Islam adalah agama yang memberi kebebasan kepada umatnya untuk mengekspresikan diri asalkan sesuai dengan kaidah ajaran Islam dan sejalan dengan tujuan penciptanya, yakni untuk beribadah kepada Allah Swt. Perjalanan sejarah umat Islam telah membuktikan bahwa setiap saat ada umat yang senantiasa berposisi sebagai pemberi motivasi atau pembaru bagi masyarakat.Kamu diminta untuk mengkritisi perilaku berikut ini dari beberapa sudut pandang (contoh dari sisi agama, sosial, budaya, dan sebagainya)!1. Ada kelompok umat Islam yang selama hidup di dunia ini hanya mementingkan urusan akhirat dan meninggalkan dunia. Mereka beranggapan bahwa memiliki harta benda yang banyak, kedudukan yang tinggi, dan ilmu pengetahuan dunia adalah tidak perlu, karena hidup di dunia ini hanya sebentar dan sementara, sedangkan hidup di akhirat bersifat kekal dan abadi. Selain itu, banyak umat Islam yang menganut paham fatalisme, yaitu paham yang mengharuskan berserah diri kepada nasib dan tidak perlu berikhtiar karena hidup manusia dikuasai dan dikendalikan oleh nasib.2. Gairah generasi muda untuk mengaji dan mengkaji Islam tampak menggembirakan. Hal ini bisa dilihat dari maraknya kegiatan keislaman yang diikuti oleh pelajar-pelajar dan remaja Islam. Antusiasme remaja Islam dalam melaksanakan kegiatan tidak dibarengi dengan semangat berkarya, baik dalam ilmu pengetahuan maupun yang lainnya. Akibatnya, perkembangan Islam hanya pada formalitas saja tetapi secara kualitas tidak nampak.Mengkritisi Sekitar KitaAktivitas Siswa:1. Cermatilah kegiatan-kegiatan keislaman di sekolahmu atau di tempat tinggalmu!2. Bagaimana tanggapan teman-temanmu yang muslim terkait kegiatan yang diadakan tersebut?Sumber: KemdikbudGambar 10.5 Perpustakaan Masjid Istiqlal168 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKMemperkaya KhazanahA. Islam Masa Modern (1800 – sekarang) Islam pada periode ini dikenal dengan era kebangkitan umat Islam. Kebangkitan umat Islam disebabkan oleh adanya benturan antara kekuatan Islam dengan kekuatan Eropa. Benturan itu menyadarkan umat Islam bahwa sudah cukup jauh tertinggal dengan Eropa. Hal ini dirasakan sekali oleh Kerajaan Turki Usmani yang langsung menghadapi kekuatan Eropa yang pertama kali. Kesadaran tersebut membuat penguasa dan pejuang-pejuang Turki tergugah untuk belajar dari Eropa. Guna pemulihan kembali kekuatan Islam, Kerajaan Turki mengadakan suatu gerakan pembaharuan dengan mengevaluasi yang menjadi penyebab mundurnya Islam dan mencari ide-ide pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari Barat. Benih pembaharuan dunia Islam sesungguhnya telah muncul sekitar abad XIII M. ketika dunia Islam mengalami kemunduran di berbagai bidang. Saat itu pula lahirlah Taqiyudin Ibnu Taimiyah, seorang muslim yang sangat peduli terhadap nasib umat Islam dengan mendapat dukungan muridnya Ibnu Qoyyim al Jauziyah (691‒751). Mereka ingin mengembalikan pemahaman keagamaan umat Islam kepada pemahaman dan pengamalan Rasulullah saw.Gerakan salaf ini kemudian menjadi ciri gerakan pembaharuan dalam dunia Islam yang mempunyai ciri sebagai berikut.1. Memberi ruang dan peluang ijtihad di dalam berbagai kajian keagamaan yang berkaitan dengan muamalah duniawiyah.2. Tidak terikat secara mutlak dengan pendapat ulama-ulama terdahulu.3. Memerangi orang-orang yang menyimpang dari aqidah kaum salaf seperti kemusyrikan, khurafat, bid’ah, taqlid, dan tawasul.4. Kembali kepada al-Qur’ān dan As-Sunnah sebagai sumber utama ajaran Islam.Secara garis besar isi pemikiran Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qoyyim antara lain mengadakan pembaharuan dalam bidang agama, sosial, dan ekonomi, memberantas takhayul dan bid’ah yang masuk ke dalam ajaran Islam, menghilangkan paham Sumber: KemdikbudGambar 10.6 Bangunan masjid dengan berbagai menara Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 169 fatalisme yang terdapat di kalangan umat Islam, menghilangkan paham salah yang dibawa oleh tarekat tasawuf, meningkatkan mutu pendidikan dan membela umat Islam terhadap permainan politik negara Barat.Selanjutnya, ide-ide cemerlang Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qoyyim dan yang lainnya dilanjutkan oleh tokoh-tokoh muda yang lahir pada abad ke-18. Mereka meyakini bahwa umat Islam sudah tertinggal jauh dibandingkan dunia Barat. Umat Islam masih berkutat pada hal-hal yang tidak rasional seperti bid’ah, khurāfat, dan tahayyul. Satu-satunya jalan umat Islam harus bangkit dari kebodohan itu. Maka, lahirlah tokoh-tokoh pembaharu Islam.B. Tokoh-Tokoh Pembaharuan Dunia Islam Masa ModernTokoh-tokoh yang memelopori gerakan pembaharuan dunia Islam, antara lain: Muhammad bin Abdul Wahab, Syah Waliyullah, Muhammad Ali Pasya, Al-Tahtawi, Jamaludin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Rida, Sayyid Ahmad Khan, dan Sultan Mahmud II. 1. Muhammad bin Abdul WahabDi Arabia timbul suatu aliran Wahabiyah, yang mempunyai pengaruh pada pemikiran pembaharuan di abad ke-19. Pencetusnya ialah Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1787) yang lahir di Uyainah, Nejd, Arab Saudi. Setelah menyelesaikan pelajarannya di Madinah ia pergi merantau ke Basrah dan tinggal di kota ini selama empat tahun. Selanjutnya ia pindah ke Bagdad dan di sini ia menikah dengan seorang wanita kaya. Lima tahun kemudian, setelah istrinya meninggal dunia, ia pindah ke Kurdistan, selanjutnya ke Hamdan, dan ke Isfahan. Di Kota Isfahan, ia sempat mempelajari filsafat dan tasawuf. Setelah bertahun-tahun merantau, ia akhirnya kembali ke tempat kelahirannya di Nejed. Pemikiran yang dicetuskan Muhammad bin Abd Wahab untuk memperbaiki kedudukan umat Islam timbul bukan sebagai reaksi terhadap suasana politik seperti yang terdapat di Kerajaan Utsmani dan Kerajaan Mughal, tetapi sebagai reaksi terhadap paham tauhid yang terdapat di kalangan umat Islam di waktu itu. Kemurnian paham tauhid mereka telah dirusak oleh ajaran-ajaran tarekat yang semenjak abad ketiga belas memang tersebar luas di dunia Islam. Muhammad bin Abd Wahab (1703-1787) Sumber: KemdikbudGambar 11.7 Muhammad bin Abdul Wahab170 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKSoal tauhid memang merupakan ajaran paling dasar dalam Islam. Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau Muhammad bin Abd Wahhab memusatkan perhatian pada soal ini. Ia berpendapat seperti berikut. a.Yang boleh dan harus disembah hanyalah Allah Swt., dan orang yangmenyembah selain Allah Swt. telah menjadi musyrik dan boleh dibunuh.b.Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnyakarena mereka meminta pertolongan bukan lagi dari Allah, tetapi dari syekhatau wali dari kekuatan gaib. Orang Islam demikian juga telah menjadi musyrik. c.Menyebut nama nabi, syekh, atau malaikat sebagai perantara dalam doa jugamerupakan syirik.d.Meminta syafa’at selain dari kepada Allah Swt. adalah juga syirik.e.Bernazar kepada selain dari Allah Swt. juga syirik.f.Memperoleh pengetahuan selain dari al-Qur’ān, hadis dan qias (analogi)merupakan kekufuran.g.Tidak percaya kepada qada dan qadar Allah Swt. juga merupakan kekufuran.h.Demikian pula menafsirkan al-Qur’ān dengan ta’w³l (interpretasi bebas)adalah kufur.Pemikiran-pemikiran Muhammad bin Abd Wahhab yang mempunyai pengaruhpada perkembangan pemikiran pembaharuan di abad ke-19 antara lain seperti berikut.a.Hanya al-Qur’ān dan hadislah yang merupakan sumber asli dari ajaran-ajaranIslam. Pendapat ulama tidak merupakan sumber.b.Taklid kepada ulama tidak dibenarkan.c.Pintu ijtihad terbuka dan tidak tertutup.2.Syah WaliyullahSyah Waliyullah dilahirkan di Delhi pada tanggal 21 Februari 1703 M. Ia mendapatkan pendidikan dari orang tuanya, Syah Abd Rahim, seorang sufi dan ulama yang memiliki madrasah. Setelah dewasa, ia kemudian turut mengajar di madrasah itu. Selanjutnya, ia pergi naik haji dan selama satu tahun di Hejaz ia sempat belajar pada ulama-ulama yang ada di Mekkah dan Madinah. Ia kembali ke Delhi pada tahun 1732 dan meneruskan pekerjaannya yang lama sebagai guru. Di samping itu, ia gemar menulis buku dan banyak meninggalkan karya-karyanya, di antaranya buku Hujjatullāh Al-Bal³gah dan Fuyun Al-Haramain. Di antara penyebab yang membawa kepada kelemahan dan kemunduran umat Islam menurut pemikirannya adalah sebagai berikut. Syah WaliyullahSumber: KemdikbudGambar 11.8 Syah Waliyullah Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 171 a. Terjadinya perubahan sistem pemerintahan Islam dari sistem kekhalifahan menjadi sistem kerajaan. b. Sistem demokrasi yang ada dalam kekhalifahan diganti dengan sistem monarki absolut. c. Perpecahan di kalangan umat Islam yang disebabkan oleh berbagai pertentangan aliran dalam Islam.d. Adat istiadat dan ajaran bukan Islam masuk ke dalam keyakinan umat Islam. Di zaman Syah Waliyullah, penerjemahan al-Qur’ān ke dalam bahasa asing masih dianggap terlarang. Tetapi, ia melihat bahwa orang di India membaca al-Qur’ān dengan tidak mengerti isinya. Pembacaan tanpa pengertian tak besar faedahnya untuk kehidupan duniawi mereka. Ia melihat perlu al-Qur’ān diterjemahkan ke dalam bahasa yang dapat dipahami orang awam. Bahasa yang dipilihnya ialah bahasa Persia yang banyak dipakai di kalangan terpelajar Islam India di ketika itu. Penerjemahan al-Qur’ān ke dalam bahasa Persia disempurnakan Syah Waliyullah di tahun 1758. Terjemahan itu pada mulanya mendapat tantangan, tetapi lambat laun dapat juga diterima oleh masyarakat. Karena masyarakat telah mau menerima terjemahan, putranya kemudian membuat terjemahan ke dalam bahasa Urdu, bahasa yang lebih umum dipakai oleh masyarakat Islam India daripada bahasa Persia. 3. Muhammad Ali Pasya Muhammad Ali Pasya lahir di Kawala, Yunani pada tahun 1765 M adalah seorang keturunan Turki dan meninggal di Mesir pada tahun 1849 M. Sebagaimana raja-raja Islam lainnya, Muhammad Ali juga mementingkan soal yang bersangkutan dengan militer. Ia yakin bahwa kekuasaannya hanya dapat dipertahankan dan diperbesar dengan kekuatan militer. Di samping itu, ia mengerti bahwa di belakang kekuatan militer mesti ada kekuatan ekonomi yang sanggup membelanjai pembaharuan dalam bidang militer, dan bidang-bidang yang bersangkutan dengan urusan militer. Jadi, ada dua hal yang penting baginya, kemajuan ekonomi dan kemajuan militer. Kedua hal tersebut menghendaki ilmu-ilmu modern yang telah dikenal orang di Eropa. Ide dan gagasan Muhammad Ali Pasya yang sangat inovatif pada zamannya antar lain bahwa, untuk mendirikan sekolah-sekolah modern dan memasukkan ilmu-ilmu modern dan sains ke dalam kurikulum. Sekolah-sekolah inilah yang kemudian yang dikenal sebagai sekolah modern di Mesir pada khususnya dan dunia Islam pada umumnya.Muhammad Ali Pasya (1765-1849) Sumber: KemdikbudGambar 11.9 Muhammad Ali Pasya172 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKSaat itu Mesir masih mempunyai sistem pendidikan tradisional, yaitu kuttab, masjid, madrasah, dan jami’ al-Azhar. Sementara itu ia melihat jika ia memasukkan kurikulum modern ke dalam lembaga pendidikan tradisional tersebut, sangat sulit. Oleh karena itulah, ia mengambil jalan alternatif dengan cara mendirikan sekolah modern di samping madrasah-madrasah tradisional yang telah ada pada masa itu masih tetap berjalan4. Al-TahtawiRifa’ah Baidawi Rafi’ Al-Tahtawi demikian nama lengkapnya. Ia lahir pada tahun 1801 M di Tahta, suatu kota yang terletak di Mesir bagian selatan dan meninggal di Kairo pada tahun 1873 M. Ketika Muhammad Ali mengambil alih seluruh kekayaan di Mesir, harta orang tua Al-Tahtawi termasuk dalam kekayaan yang dikuasai itu. Ia terpaksa belajar di masa kecilnya dengan bantuan dari keluarga ibunya. Ketika berumur 16 tahun, ia pergi ke Kairo untuk belajar di Al-Azhar. Setelah lima tahun menuntut ilmu, ia selesai dari studinya di Al-Azhar pada tahun 1822 M. Beberapa pemikirannya tentang pembaruan Islam adalah sebagai berikut. a. Ajaran Islam bukan hanya mementingkan soal akhirat, tetapi juga soal hidup di dunia. Umat Islam juga harus memperhatikan kehidupan dunia. b. Kekuasaan raja yang absolut harus dibatasi oleh syariat, raja harus bermusyawarah dengan ulama dan kaum intelektual. c. Syariat harus diartikan sesuai dengan perkembangan modern. d. Kaum ulama harus mempelajari filsafat dan ilmu pengetahuan modern agar syariat dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat modern. e. Pendidikan harus bersifat universal, misalnya wanita harus memperoleh pendidikan yang sama dengan kaum pria. Istri harus menjadi teman dalam kehidupan intelektual dan sosial.f. Umat Islam harus dinamis dan meninggalkan sifat statis.5. Jamaludin Al-Afgani Jamaludin lahir di Afghanistan pada tahun 1839 dan meninggal dunia di Istambul pada tahun 1897. Ketika baru berusia dua puluh dua tahun, ia telah menjadi pembantu bagi Pangeran Dost Muhammad Khan di Afghanistan. Di tahun 1864 ia menjadi penasihat Sher Ali Khan. Beberapa tahun kemudian, ia diangkat oleh Muhammad A’zam Khan menjadi perdana menteri. Dalam pada itu, Inggris mulai mencampuri soal politik dalam negeri Afghanistan dan dalam Al-Tahtawi (1801-1873) Sumber: KemdikbudGambar 11.10 Al-Tahtawi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 173 Jamaludin Al-Afgani (1839-1897) Sumber: Kemdikbud Gambar 11.11 Jamaludin Al-Afganipergolakan yang terjadi Al-Afgani memilih pihak yang melawan golongan yang disokong Inggris. Pihak pertama kalah dan Al-Afgani merasa lebih aman meninggalkan tanah tempat lahirnya dan pergi ke India di tahun 1869. Beberapa pemikiran Jamaludin Al-Afgani tentang pembaruan Islam adalah sebagai berikut. a. Kemunduran umat Islam tidak disebabkan karena Islam tidak sesuai dengan perkembangan zaman dan perubahan kondisi. Kemunduran itu disebabkan oleh berbagai faktor. b. Untuk mengembalikan kejayaan pada masa lalu dan sekaligus menghadapi dunia modern, umat Islam harus kembali kepada ajaran Islam yang murni dan Islam harus dipahami dengan akal serta kebebasan. c. Corak pemerintahan otokrasi dan absolut harus diganti dengan pemerintahan demokratis. Kepala negara harus bermusyawarah dengan pemuka masyarakat yang berpengalaman. d. Tidak ada pemisahan antara agama dan politik. Pan Islamisme atau rasa solidaritas antarumat Islam harus dihidupkan kembali. 6. Muhammad AbduhMuhammad Abduh dilahirkan di Mesir pada tahun 1849 M. Bapaknya bernama Abduh Hasan Khaerullah, berasal dari Turki yang telah lama tinggal di Mesir. Ibunya berasal dari bangsa Arab yang silsilahnya meningkat sampai ke suku bangsa Umar Ibn Al-Khattab. Pada tahun 1866 M, Muhammad Abduh meneruskan studinya ke Al-Azhar. Sewaktu masih belajar di Al-Azhar, Jamaludin Al-Afghani datang ke Mesir dalam perjalanan ke Istambul. Di sinilah Muhammad Abduh untuk pertama kalinya bertemu dengan Jamaludin Al-Afghani. Dalam pertemuan itu, Jamaludin Al-Afghani mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai arti beberapa ayat al-Qur’ān. Kemudian, ia berikan tafsirannya. Perjumpaan ini meninggalkan kesan yang baik dalam diri Muhammad Abduh.Muhammad Abduh Sumber: KemdikbudGambar 11.12 Muhammad AbduhNext >