< Previous178 Kelas XII SMA B. Menganalisis Keterampilan Penyelamatan Kegawatdaruratan di AirKetrampilan pertolongan di air merupakan bagian dari keselamatan di air. Artinya jika siswa ingin mempelajari pertolongan di air, siswa wajib memahami terlebih dahulu keselamatan di air.Seorang penolong harus dibekali dengan beberapa keahlian dasar keselamatan di air. Meliputi kemampuan mengenal potensi bahaya dan bagaimana mengatasinya, memahami teknik pertolongan. Mulai dari yang paling aman sampai yang beresiko tinggi. Berikut beberapa hal terkait kegawatdaruratan di air:1. Kegawatdaruratan Korban Tenggelama. Arti tenggelam Yang dimaksud dengan tenggelam adalah suatu istilah dari suatu keadaan yang disebabkan karena seseorang menghirup air atau cairan ke paru-paru sehingga menghambat/mencegah udara yang mengandung oksigen untuk sampai dan berhubungan dengan bagian depan permukaan alveolus di paru-paru, dimana bagian ini merupakan bagian penting yang berfungsi untuk pertukaran gas di paru-paru dan proses oksigenisasi darah.b. Penyebab 1) Terganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-obatan2) Ketidakmampuan akibat hipotermia, syok, cedera, atau kelelahan3) Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenangc. Klasifikasi Tenggelam1) Berdasarkan Kondisi Paru-Paru Korbana). Typical DrawningYaitu keadaan dimana cairan masuk ke dalam saluran pernapasan korban saat korban tenggelam.b). Atypical Drawning(1). Dry DrowningYaitu keadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada cairan yang masuk ke dalam saluran pernapasan.Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan 179(2). Immersion SyndromTerjadi terutama pada anak-anak yang tiba-tiba terjun ke dalam air dingin (suhu < 20°C).(3). Submersion of the UnconsciousSering terjadi pada korban yang menderita epilepsy atau penyakit jantung khususnya coronary atheroma, hipertensi atau peminum yang mengalami trauma kepala saat masuk ke air.(4). Delayed DeadYaitu keadaan dimana seorang korban masih hidup setelah lebih dari 24 jam setelah diselamatkan dari suatu episode tenggelam.2) Berdasarkan Kondisi Kejadiana). TenggelamYaitu suatu keadaan dimana penderita akan meneguk air dalam jumlah yang banyak sehingga air masuk ke dalam saluran pernapasan dan saluran nafas atas tepatnya bagian epiglotis akan mengalami spasme yang mengakibatkan saluran nafas menjadi tertutup serta hanya dapat dilalui oleh udara yang sangat sedikit.b). Hampir TenggelamYaitu suatu keadaan dimana penderita masih bernafas dan membatukkan air keluar.2. Penatalaksanaan Korban TenggelamPenanganan pada korban tenggelam dibagi dalam tiga tahap, yaitu:a. Bantuan hidup dasarSebelumnya dalam pedoman pertolongan pertama, kita mengenal ABCD: Airway, Breathing, Circulation (Chest Compression) yaitu buka jalan nafas, bantuan pernafasan, dan kompresi dada. Jika ketiga langkah sudah dilakukan, periksa apakah korban mengalami defisit pada tubuhnya semisal memeriksa kesadaran korban. Langkah ini disebut memeriksa/Disability. Dalam pedoman yang baru, prioritas utama adalah Circulation baru setelah itu tatalaksana difokuskan pada Airway dan selanjutnya Breathing. Satu-satunya pengecualian adalah hanya untuk bayi baru lahir, karena penyebab tersering pada bayi baru lahir yang tidak sadarkan diri dan tidak bernafas adalah karena masalah jalan nafas. 180 Kelas XII SMA Langkah berikutnya adalah membawa korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan dokter.b. Pada tahap ini yang dilakukan yaitu: Sebelumnya dengan tahapan seperti ini (Look; yaitu melihat adanya pergerakan dada, Listen; yaitu mendengarkan suara napas, Feel; yaitu merasakan ada tidaknya hembusan napas), namun seiring dengan perkembangan sekarang tidak lagi. Alasannya: kunci utama menyelamatkan seseorang dengan henti jantung adalah bertindak bukan menilai. Telepon ambulan segera saat kita melihat korban tidak sadar dan tidak bernafas dengan baik. Percayalah pada nyali Anda. Jika Anda mencoba menilai korban bernapas atau tidak dengan mendekatkan pipi anda pada mulut korban, itu boleh-boleh saja. Tapi tetap saja sang korban tidak bernafas dan tindakan look, listen dan feel ini hanya akan menghabiskan waktu. Namun, pemberian kompresi intrinsik untuk mengeluarkan cairan tidak disarankan, karena tidak terbukti dapat mengeluarkan cairan dan dapat berisiko muntah dan aspirasi.c. Bantuan hidup lanjutBantuan hidup lanjut pada korban tenggelam yaitu pemberian oksigen dengan tekanan lebih tinggi, yang dapat dilakukan dengan BVM (Bag Valve Mask) atau tabung oksigen. 3. Teknik menolong di air Dalam melakukan pertolongan, kecepatan bukanlah segalanya. Ketepatan yang didasari oleh keselamatan adalah unsur yang harus diutamakan. Satu hal yang perlu diingat, menolong korban di air tidak perlu menjadi basah. Prinsip utamanya adalah menolong dengan teknik se-aman mungkin bagi penolong maupun korban.Apa yang harus kita lakukan bila melihat kecelakaan di air ?a. Pastikan keselamatan anda terlebih dahulu. Abaikan orang lain jika anda sendiri sedang dalam posisi yang membahayakan diri andab. Pastikan keselamatan orang-orang di sekitar andac. Perhatikan potensi bahaya susulan yang mungkin bisa menimpa anda atau orang-orang di sekitar andad. Kenali karakteristik korban yang akan anda tolongPendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan 181e. Lakukan pertolongan menggunakan teknik pertolongan yang paling aman dan efektif .f. Jika terdapat banyak korban, tolonglah yang terdekat dan termudah terlebih dahulug. Setelah korban di tepi, lakukan pertolongan sesuai dengan cidera yang terjadih. Selimuti korban untuk mencegah kedinginan/hypothermiai. Segera bawa korban ke pelayanan medis terdekat. Penanganan lebih lanjut mungkin saja diperlukan.Berikut di bawah ini beberapa teknik menolong orang di air dari mulai yang paling aman :a. RaihIni adalah teknik yang paling aman sehingga dapat dilakukan oleh yang tidak bisa renang sekalipun. Dengan cara menggunakan tongkat sehingga dapat mencapai korban dan menariknya ke tepi.Kelemahan : Hanya dapat menggapai korban yang berada di dekat tepi air.Perhatian : Jika tarikan korban/arus air terlalu kuat sehingga anda merasa tertarik ke arah air, maka lepaskanlah tongkat tadi. INGAT keselamatan diri anda yang paling utama.b. LemparJika tidak dapat menemukan tongkat yang cukup panjang untuk mencapai korban, maka carilah bahan yang bisa mengapung (ringbuoy/ban pelampung, jerigen dll), bisa juga menggunakan tali. Lemparkan bahan tadi ke arah korban. Jika anda berada di kolam renang umum, maka gunakanlah ringbuoy (ban pelampung) yang ada di tepi kolam.Gambar 8.12. Pertolongan dengan menggunakan ban182 Kelas XII SMA Teknik : Panggil korban terlebih dahulu sebelum melempar. Hal ini berfungsi supaya korban melihat benda dan arah lemparan kita. Mengkombinasikan pelampung dengan tali sangat berfungsi saat lemparan kita tidak tepat.Kelemahan : Kadang lemparan kita tidak pas pada korban, sehingga sering kali pelampung yang kita lempar menjadi sia-sia.Perhatian : Kadang lemparan terlalu dekat sehingga kita terpancing untuk mengambil pelampung itu kembali. tindakan ini sangat membahayakan kita terutama bagi yang tidak bisa renang. Lebih baik cari pelampung yang lain untuk dilempar. Tali lempar, tidak boleh diikatkan di tubuh penolong, karena akan membahayakan bila arus sangat deras atau tarikan korban terlalu kuat.c. DayungJika anda sedang di perahu (terutama jenis kano/kayak) berhati-hatilah saat mendekati korban. Kekuatan korban saat panik sangat berbahaya dan dapat membalikkan perahu yang anda tumpangi.Teknik : Dekati korban dari ujung yang berlawanan dengan tempat kita duduk. Hal ini dimaksudkan apabila perahu terbalik, posisi kita agak jauh dari korban sehingga mengurangi resiko tertangkap korban.Perhatian : Jika anda menggunakan perahu kecil, anda tidak bisa berenang dan tidak menggunakan jaket pelampung, maka lebih baik tidak berusaha untuk mendekati korban.d. RenangBerenang mendekati korban adalah pilihan terakhir jika cara lain tidak memungkinkan untuk dilakukan.Teknik : tentunya bagi yang sudah mahir berenang dan menguasai teknik menolong.Kelemahan : sangat berbahaya bagi penolongPerhatian : Pastikan kemampuan renang anda baik, jangan renang jika kondisi air berarus (sungai arus deras, banjir bandang).Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan 1834. Karakteristik korbanPengetahuan kita tentang karakteristik korban yang sedang tenggelam akan sangat menentukan teknik yang dipilih saat melakukan pertolongan. Tentunya disesuaikan dengan karakteristik korbannya.Secara umum, korban yang sedang tenggelam dibagi menjadi 4 tipe :a. Bukan seorang perenang.Gambar 8.13. Korban tenggelamPada tipe ini, korban memiliki karakteristik:1) Posisi badan terlihat tegak lurus dengan permukaan air (vertikal)2) Gerakan kasar dan cenderung tidak berpola3) Wajah terlihat sangat panik4) Arah tatapan tidak jelas5) Hanya fokus untuk mengambil napas6) Saat ditolong mungkin akan berusaha untuk meraih penolong7) Tidak dapat mengikuti perintah atau tidak dapat komunikasi8) Selalu ingin dalam posisi vertikal, sehingga cenderung panik jika ditolong dalam keadaan horisontal9) Selalu berusaha kepala dan dada berada di atas permukaan air10) Yang di perhatikan penolong11) Korban tipe ini sangat berbahaya bagi penolong12) Sebisa mungkin hindari pertolongan dengan menggunakan teknik contact rescue/tow.184 Kelas XII SMA b. Perenang yang cidera Gambar 8.14. Korban tenggelamPada tipe ini, korban memiliki karakteristik:1) Posisi badan mungkin terlihat agak aneh tergantung dari bagian tubuh yang cidera2) Gerakan terbatas disebabkan oleh cidera3) Wajah terlihat cemas, bahkan mungkin terlihat kesakitan4) Bisa terjadi panik 5) Saat ditolong mungkin tidak merespon perintah karena lebih fokus terhadap rasa sakitnya6) Berusaha mempertahankan posisi karena biasanya memegangi area yang cideraYang diperhatikan penolong1) Kemungkinan akan membawa korban dalam posisi yang agak aneh (sesuai cideranya)2) Perhatikan cidera yang dialamiPendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan 185c. Perenang yang kelelahanGambar 8.15. Korban tenggelamPada tipe ini, korban memiliki karakteristik:1) Terlihat pola kayuhan yang lemah2) Posisi badan biasanya membentuk sudut dengan permukaan air3) Wajah memandang ke tepian atau perahu yang di dekatnya4) Kepala kadang tidak terlihat5) Dapat melambai untuk meminta bantuan6) Wajah mungkin terlihat lelah atau cemas saat ditolong7) Merespon perintah penolong dengan baik8) Kooperatif saat ditawarkan bantuan9) Bisa ditopang dalam keadaan terlentangYang diperhatikan penolong:1) Dapat ditolong menggunakan teknik contact rescue2) Lebih mudah untuk ditolong186 Kelas XII SMA d. Tidak sadar (pasif)Gambar 8.16. Korban tenggelamPada tipe ini, korban memiliki karakteristik:1) Terlihat tidak bergerak2) Mungkin hanya terlihat sebagian punggung3) Mungkin hanya terlihat puncak kepala saja4) Wajah biasanya menghadap ke dasar5) Saat ditolong tidak kooperatif6) Mungkin akan cukup sulit untuk melakukan manuver terhadap tubuh korbanYang diperhatikan penolong:1) Biasanya korban sangat bervariasi2) Membutuhkan pertolongan dengan teknik contact rescue3) Perhatikan pernapasan korban, jika tidak bernapas lakukan sesegera mungkin bantuan napas4) Penggunaan alat bantu apung (pelampung) akan sangat membantu dalam pemberian napas5) Kadang terjadi keadaan yang disebut pasif-aktif, yaitu keadaan dimana korban terlihat pasif (tidak bergerak) namun saat di sentuh berubah menjadi aktif. Ini sangat membahayakan penolong. Oleh karena itu lakukan teknik mendekati korban dengan benar.Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan 1876) Selain karakteristik korban tadi, juga diperlukan kemampuan untuk memperkirakan daya apung/buoyancy dari korban dengan melihat postur tubuh terutama saat melakukan contact tow. Korban yang gemuk cenderung akan mudah mengapung, namun akan lebih berat saat menariknya ke tepi. Sebaliknya korban yang kurus cenderung akan mudah tenggelam, namun akan lebih ringan saat menariknya ke tepi.5. Penanganan kram Kram memang bukan sebuah masalah besar jika kita berada di darat, tapi bila kita sedang di air yang dalam maka kram akan mengancam jiwa kita. Penyebab utama tenggelamnya seorang perenang akibat kram adalah kegagalan dalam mencegah terjadinya panik.Sering kita lihat ketika perenang mengalami kram, dia akan langsung berusaha ke tepi, sehingga akan terlihat gerakan yang tidak teratur dan laju renangnya pun lambat. Gerakan yang tidak teratur ini disebabkan oleh rasa sakit dan kepanikan perenang. Jika di kolam renang, langsung berusaha ke tepi sesaat terjadi kram mungkin menjadi solusi yang bagus, namun bila sedang berenang di open water (danau, sungai, laut) jelas ini bukan solusi yang baik.a. PenyebabKram adalah kejang otot yang bersifat mendadak dan terasa sangat sakit. Kram dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain :1) Otot yang kelelahan2) Penggunaan otot yang berlebihan3) Kurangnya elektrolit tubuh (Ca dan K) karena keluar melalui keringat4) Penumpukan asam laktat (hasil metabolisme di otot)5) Terganggunya oksigenisasi jaringan otot6) Terganggunya sirkulasi darah ke jaringan ototPada perenang kram sering terjadi di :1) Otot tungkai bawah bagian belakang (otot betis)2) Otot punggung kaki : biasanya terjadi karena gerakan yang tidak sempurna saat renang menggunakan fin (sepatu katak)3) Otot tungkai atas (paha) bagian depan maupun belakang.Next >