< Previous182 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 2Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dibuat berdasarkan bahan, alat, dan proses produksi yang digunakan. Proses pembahanan dan pembentukan material solid seringkali menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya, maka dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kaca mata melindung dan masker. Proses pembahanan dan finishing, apabila menggunakan bahan kimia yang berbahaya bagi kulit dan pernafasan, maka pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker. Selain alat keselamatan kerja, yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti, dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja.Tugas Kelompok 2• Carilah informasi yang berkaitan dengan proses produksi meliputi teknik, bahan, alat, jenis dan kualitas produk serta ketentuan keselamatan kerja yang dibutuhkan dalam mendukung pembuatan kerajinan fungsional dari bahan limbah yang berkembang di wilayah setempat atau daerah lain di Nusantara.• Metode produksi apa yang digunakan, tradisional atau modern? • Tuliskan dalam sebuah laporan yang menarik dan informatif• Laporan boleh dilengkapi dengan gambar, tabel dan bagan. LK Tugas Kelompok 2 Produk Fungsional dari Limbah: Lokasi Produksi: Tahapan Produksi Jenis aktivitas & Teknik yang digunakan Alat/Bahan Metode & Alat K3 Pembahanan ………………………….. ……………………….. …………………………. Pembentukan ……………… ………………… ……………………… Perakitan ………………… ………………… ……………………… Finishing …………………. ……………….. ……………………… Prakarya 183E. Langkah-langkah Perancangan Desain, Produksi, dan Biaya Produksi Produk Fungsional1. Pengembangan DesainPengembangan desain dari limbah untuk membuat produk fungsional diawali dengan riset dengan tujuan mencari data tentang potensi beberapa jenis limbah yang akan digunakan untuk bahan baku. Setiap tempat dapat memiliki jenis limbah yang berbeda-beda dan belum dimanfaatkan. Limbah yang akan dimanfaatkan untuk memproduksi produk fungsional harus memiliki jumlah yang cukup untuk masing-masing jenis, material, dan bentuk, agar produk yang dihasilkan memiliki standar. Jenis, material, bentuk, dan karakter dari bahan baku akan menjadi dasar untuk mencarian ide dan pengembangan produk fungsional yang akan dibuat. Penentuan bahan baku limbah yang akan digunakan menjadi dasar untuk proses eksplorasi ide desain. Desain produk fungsional harus dapat berfungsi baik selain memiliki nilai kebaruan dan nilai estetik. Proses pencarian ide menjadi sangat penting. Ide ProdukRiset Potensi Limbah Data tentang Limbah Eksplorasi Ide Desain Ide Produk Pengembangan & Produksi Produk Fungsional Produk Fungsional Pasar Kegiatan & Fasilitas yang dibutuhkan Eksplorasi Material Limbah Kenali Calon Pengguna Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 5.16 Skema Pengembangan Desain Produk Fungsional dari Limbah184 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 2Ide desain produk fungsional dapat diperoleh dengan tiga cara pen de-kat an. Pendekatan pertama adalah dengan memikirkan kegiatan-kegiatan yang membutuhkan produk-produk fung sional. Pende katan kedua adalah dengan melakukan eksplorasi material limbah untuk menghasilkan produk fungsional. Pendekatan ketiga adalah dengan mengenali pasar sasaran dan produk fungsional yang dibutuhkan.Apabila proses pengembangan desain dilakukan bersama-sama dalam kelompok, ingatlah selalu untuk melakukan braistorming, diskusi, dan tukar pikiran untuk memperoleh desain akhir yang memuaskan. Setelah ide diperoleh, tahap selanjutnya adalah pembuatan sketsa ide, dan pembuatan model atau prototype produk.a. Studi tentang Kegiatan dan Fasilitas yang DibutuhkanProduk fungsional dapat digunakan sebagai produk yang membantu kegiatan sehari-hari. Kegiatan sehari-hari seperti makan, memasak, bercocok tanam, membawa barang selalu membutuhkan produk fungsional. Ide produk baru dari limbah dapat dengan mengganti material dari produk yang sudah umum digunakan, misalnya membuat tas sekolah dari bahan limbah. Tas sekolah pada umumnya terbuat dari kain atau kanvas. Tas dari bahan limbah dapat memanfaatkan plastik bekas kemasan. Material limbah plastik bekas kemasan harus diolah agar memiliki kekuatan struktur untuk membawa buku dan peralatan sekolah. Tas tersebut akan tampil unik karena terbuat dari limbah dan nilai tambah karena bahan plastik membuat tas menjadi tahan air.b. Studi tentang Pengguna Produk FungsionalIde pengembangan desain untuk produk fungsional dapat dilakukan dengan mengenali karakter dari limbah tersebut. Limbah plastik memiliki keunggulan karena tahan terhadap air. Limbah kertas dari potongan majalah memiliki corak warna yang menarik. Limbah tanaman eceng gondok memiliki serat yang kuat, sedangkan limbah batang pisang memiliki tekstur yang unik. Penggunaan limbah dengan memanfaatkan karakter unggul dari material limbah harus disertai dengan pengetahuan tentang kelemahan material tersebut. Eksplorasi teknik pengolahan material dilakukan untuk memaksimalkan potensi keunggulan limbah dan mengurangi kelemahan yang dimiliki. Salah satu contoh kelemahan material limbah serat alam adalah ketahanannya terhadap jamur. Tiga pendekatan untuk memperoleh ide produk fungsional! 1. Pikirkan suatu kegiatan yang membutuhkan produk fungsional 2. Kenali karakter material 3. Pikirkan siapa calon pengguna & produk fungsional apa yang dibutuhkannya? Prakarya 185Pelapisan pada permukaan produk pada tahap finishing perlu dilakukan. Pilihlah larutan pelapis yang berbahan dasar air (water based) agar aman bagi pengguna produk. Semakin banyak mencari informasi tentang teknik pengolahan material, maka akan semakin banyak ide yang muncul. c. Ide Produk Fungsional dengan Mengenali PenggunaProduk fungsional pada dasarnya dibuat untuk memudahkan suatu kegiatan. Kegiatan yang dilakukan setiap orang dapat berbeda bergantung dari jenis pekerjaan, usia, dan gender. Pemahaman terdapat kegiatan seseorang dapat mendorong munculnya ide tentang produk fungsional apa yang dibutuhkannya. Pencarian data melalui pengamatan dan wawancara dapat dilakukan kepada pengguna untuk mengetahui kebutuhan akan suatu produk fungsional. Pengguna yang beragam memiliki kebutuhan yang sangat beragam pula. Petani tanaman hias, misalnya, melakukan berbagai kegiatan sejak persiapan lahan, persiapan bibit, penanaman, perawatan, panen hingga pengemasan dan pemasaran bunga hias yang dihasilkan. Pengendara motor membutuhkan pelindung pakaian dan sepatu di waktu hujan. Pedagang makanan membutuhkan alat mengusir lalat. Setiap kegiatan tersebut membutuhkan produk fungsional yang dapat dibuat dari bahan limbah yang diolah menjadi produk fungsional. Sumber: www.redesignrevolution.com/upcycle-this-recycle-plastic-bottles/, inhabitat.com/asias-first-school-made-of-plastic-bottles-is-3x-stronger-than-concrete/, diyreal.com/diy-home-decor-recycled-bottle-broom/, www.funinthemaking.net/ category/reuse-bottles-plastic/, www.topdreamer.com/15-creative-recycling-diy-plastic-projects/Gambar 5.17 Produk Fungsional untuk Kegiatan Sehari-hari, Pot Gantung karya Luciano Huck di Brazil (1), Sekolah dari Botol karya Illac Diaz di San Pablo, Filipina (2), Sapu dari Botol Plastik dari Green Updater (3), Penyiram dengan Botol Bekas Tanaman (4), Wadah di Sendok Garpu (5).23451186 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 22. Perancangan Proses Produksi dan K3Proses produksi suatu produk berbeda-beda bergantung dari bahan baku dan desain produknya. Tahapan pada proses produksi secara umum terdiri dari pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. Bahan baku yang pilih dan desain akhir, menentukan proses apa saja yang dilakukan pada tahap pembahanan. Proses dan kerja apa saja yang harus dilakukan dalam setiap tahap pembentukan, perakitan, dan finishing, juga bergantung dari bahan baku dan desain akhir.Tugas Kelompok 3• Carilah ide produk fungsional yang akan dibuat. Pencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming dalam kelompok.• Buat beberapa sketsa ide bentuk dari produk fungsional tersebut. Pertimbangkan kenyamanan dan keamanan pengguna dalam menggunakan produk tersebut.• Pilih salah satu ide bentuk yang paling baik.• Pikirkan dan tentukan teknik-teknik yang akan digunakan untuk membuatnya serta bahan dan alat yang dibutuhkan.• Cobalah buat produk tersebut. Proses pembuatan model ini dilakukan untuk mengetahui bahan, teknik, dan alat yang tepat.• Buat petunjuk pembuatan dari produk tersebut dalam bentuk tulisan maupun gambar.• Susunlah semua sketsa, gambar, studi model, daftar bahan dan alat serta petunjuk pembuatan, yang dibutuhkan ke dalam sebuah laporan portofolio yang baik dan rapi.Tugas Kelompok 4Mengacu pada hasil Tugas 3. Pengembangan Desain Produk Fungsional• Buatlah rancangan alur produksi untuk produk fungsional yang telah disepakati desainnya pada Tugas 3.• Diskusikan dengan teman satu kelompok, ide mana yang paling baik.• Sepakati alur produksi yang akan digunakan dan prosedur K3nya, dan tuliskan dalam tabel seperti contoh di bawah ini.• Buatlah hasil perancangan alur produksi dalam bentuk bagan seperti telah dilakukan pada semester 1. Bagan dapat dibuat sesuai kreativitas masing-masing agar menarik dan mudah dimengerti.Prakarya 1873. Penghitungan Biaya ProduksiPenghitungan biaya produksi produk fungsional, pada dasarnya sama dengan cara penghitungan produk hiasan. Biaya yang harus dihitung adalah biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead. Bahan baku dapat terdiri atas bahan baku utama dan bahan baku tambahan. Pada produk fungsional, kebutuhan bahan baku tambahan dapat lebih banyak daripada produk hiasan. Produk fungsional harus mempertimbangkan konstruksi dan kenyamanan penggunaan (ergonomi) sedangkan produk hiasan pada umumnya tidak harus memiliki konstruksi yang terlalu kuat.Bahan baku dari produk fungsional yang akan dibuat adalah limbah. Limbah dapat diperoleh dengan gratis dari rumah dan tetangga di sekitar kita atau dari pabrik yang membuang limbah tersebut, artinya tidak ada biaya bahan baku. Meskipun tidak ada biaya bahan baku namun ada biaya overhead yang harus dikeluarkan yaitu biaya membawa limbah ke tempat produksi, dapat berupa biaya jasa angkut atau biaya kendaraan. LK Tugas Kelompok 4 Nama Produk: Material limbah: Tahapan Produksi Jenis aktivitas & Teknik yang digunakan Alat/Bahan Metode & Alat K3 Pembahanan 1. ………………………….. 2…………………………….. 3. …………………………… 1. ………………………….. 2…………………………….. 3. ………………………… 1. ………………………….. 2…………………………….. 3. …………………………… Dst Pembentukan 1. ………………………….. 2…………………………….. 3. …………………………… Dst. 1. ………………………….. 2…………………………….. 3. …………………………… Dst 1. ………………………….. 2…………………………….. 3. …………………………… Dst Perakitan 1. ………………………….. 2…………………………….. Dst. 1. ………………………….. 2…………………………….. Dst. 1. ………………………….. 2……………………………..Dst. Finishing 1. ………………………….. 2…………………………….. Dst. 1. ………………………….. 2…………………………….. Dst. 1. ………………………….. 2……………………………..Dst. Titik impas (Break Even Point) adalah seluruh biaya modal yang telah dikeluarkan sudah kembali. Biaya modal kerja ini dibayar dengan laba yang diperoleh dari hasil penjualan. Setelah mencapat titik impas, sebuah usaha akan mulai dapat menghitung keuntungan penjualan. 188 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 2Bahan baku limbah juga dapat diperoleh dengan membeli bahan baku dari pengumpul barang bekas. Biaya pembelian tersebut masuk ke dalam biaya bahan baku. Biaya produksi juga termasuk biaya tenaga kerja. Jasa tenaga kerja ditetapkan sesuai ketrampilan yang dimiliki pekerja dan sesuai kesepakatan antara pekerja dengan pemilik usaha atau kesepakatan dalam kelompok kerja. Biaya produksi menentukan harga jual produk. Penentuan harga jual juga harus mempertimbangkan modal dan biaya yang sudah dikeluarkan untuk produksi. Pada pembuatan produk fungsional dibutuhkan alat-alat kerja seperti alat potong, catok (penjepit), solder, lem tembak, dan lain-lain. Biaya pembelian alat-alat kerja tersebut dihitung sebagai modal kerja. Biaya modal kerja ini akan terbayar dengan laba yang diperoleh dari hasil penjualan. Titik impas (Break Even Point) adalah seluruh biaya modal yang telah dikeluarkan sudah kembali. Setelah mencapat titik impas, sebuah usaha akan mulai dapat menghitung keuntungan penjualan.F. Pengemasan dan Promosi1. Kemasan untuk Produk FungsionalKemasan produk fungsional berfungsi melindungi produk dari debu dan kotoran serta memberikan kemudahan distribusi. Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk distribusi disebut kemasan tersier. Produk fungsional berbeda dengan produk hiasan. Kemasan primer produk hiasan melindungi produk dari benturan dan kotoran serta berfungsi menampilkan daya tarik dari produk hiasan. Kemasan produk fungsional lebih berfungsi sebagai pelindung dari kotoran dan memberikan kemudahan untuk distribusi dari tempat produksi ke tempat penjualan. Perlindungan dapat diperoleh dari kemasan tersier yang membuat kemasan beragam bergantung dari produk yang akan dikemas. Kemasan produk hiasan dan produk fungsional sebaiknya memberikan identitas atau brand dari produk tersebut. Material kemasan untuk melindungi dari kotoran dapat berupa lembaran kertas atau plastik. Tidak semua produk fungsional membutuhkan kemasan primer namun setiap produk membutuhkan identitas. Identitas dapat berupa stiker atau selubung karton yang berisi nama dan keterangan. Pada produk fungsional dibutuhkan keterangan cara penggunaan produk. Keterangan cara penggunaan ini dapat dituliskan atau digambarkan pada label.Prakarya 1892. Promosi Produk Fungsional dari LimbahKegiatan promosi produk fungsional terutama bertujuan untuk memperkenalkan fungsi dan keunggulan dari produk tersebut. Pengenalan produk dapat dilakukan dengan melakukan demonstrasi cara penggunaan produk kepada pasar sasaran. Produk fungsional berupa alat pertanian dapat didemonstrasikan dalam kegiatan bertema pertanian atau pertemuan petani. Produk fungsional untuk para ibu didemonstrasikan pada kegiatan-kegiatan yang dihadiri para ibu. Selain demonstrasi, produk juga dapat dipromosikan melalui pameran, poster, brosur, dan iklan. Sumber: http://lovelypackage.com/klein-tools/, www.easyteachingtools.comGambar 5.18 Contoh Label pada Produk Fungsional dari LimbahSumber: Dokumen KemendikbudGambar 5.19 Promosi dan Sosialisasi Produk FungsionalTugas Kelompok 5Mengacu pada hasil Tugas 3. Pengembangan Desain Produk Fungsional• Buatlah rancangan label dan kemasan untuk produk fungsional, dengan pertimbangan ketersediaan material kemasan dan keterampilan pembuatan kemasan yang ada di lingkungan sekitar. • Hitung perkiraan biaya pembuatan kemasan.Media Tujuan Iklan Media Cetak Memberi informasi utama dan daya tarik melalui teks, gambar diam, gambar bergerak dan suara Radio TV Brosur Memberi informasi detail melalui teks dan gambar Poster Kegiatan Pameran Memperlihatkan contoh produk Presentasi Menjelaskan lebih detail tentang produk 190 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 2G. Perencanaan Wirausaha Produk Fungsional dari Limbah1. Skema Proses Wirausaha Produk dari Limbah Limbah selalu menjadi bagian dari kegiatan manusia baik sehari-hari, dalam rumah tangga, maupun industri. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar, pertumbuhan industri, dan keragaman pertanian memiliki potensi bahan baku limbah yang kaya. Setiap daerah di Indonesia memiliki jenis hasil pertanian yang khas dan jenis industri yang berbeda, sehingga menghasilkan limbah yang beragam. Keragaman limbah yang ada membuka peluang usaha produk kerajinan hiasan dan fungsional dari limbah. Peluang usaha produk kerajinan dari limbah didasari dengan riset pasar dan pengembangan produk inovatif.Skema proses dalam wirausaha produk dari limbah secara umum sama dengan skema proses yang terjadi pada wirausaha kerajinan lainnya. Perbedaannya terdapat pada detail aktivitas yang dilakukan, seperti proses produksi yang dijalankan tergantung pada bahan dan desain dari produk yang akan dibuat. Proses PRODUKSITugas Kelompok 6Mengacu pada hasil Tugas 3. Pengembangan Desain Produk Fungsional• Rencanakan pameran dan demonstrasi produk fungsional• Rancang sebuah stand pamer untuk produk fungsional yang akan dbuat. Stand akan terdiri atas,- Tempat meletakkan produk atau display- Poster yang berisi informasi tentang produk- Dekorasi lain sesuai tema produk- dan lain-lain (sesuai kreativitas kelompok)• Buatlah semenarik dan seinformatif mungkin. • Rancang sebuah presentasi dan demonstrasi produk yang menarik. • Presentasi dapat berupa demonstrasi tunggal atau drama singkat.• Buatlah penghitungan biaya untuk seluruh kegiatan promosi yang akan direncanakan.Prakarya 1912. Proposal UsahaPeluang usaha ditindak lanjuti dengan membuat perencanaan wirausaha produk fungsional dari limbah. Wirausaha pada dasarnya adalah kegiatan pengelolaan sumberdaya usaha dikenal dengan istilah 6M, yakni Man (manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja) dan, Market (pasar). Man (manusia) atau SDM (Sumber Daya Manusia) dalam wirausaha kerajinan meliputi Man Power dan Mind Power. Mind (pemikiran dan kreativitas) dari sumber daya manusia di bidang kerajinan sama pentingnya dengan tenaga dan keterampilan yang dimiliki. Pengelolaan sumber daya manusia dalam bidang kerajinan meliputi pengelolaan terhadap pembagian tugas fisik serta pengelolaan ide-ide dan buah pikiran. Suasana kerja harus dibuat agar memberikan kenyamanan bagi pekerjanya. Suasana kerja yang nyaman akan memicu munculnya ide-ide inovatif baik untuk perkembangan produk maupun usaha secara umum untuk kemajuan wirausaha. Riset Pasar Pengembangan Produk Hasil Riset Hasil Rancangan Proses PRODUKSI Bahan Peralatan & Cara Kerja PRODUK Distribusi & Pemasaran PASAR Evaluasi Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 5.20 Skema Proses dalam Wirausaha KerajinanNext >