< Previous292 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 24. PeracikanPeracikan adalah penggabungkan beberapa bahan dengan komposisi tertentu. Satu bahan dapat dimanfaatkan menjadi beberapa jenis obat melalui peracikan yang berbeda-beda. Peracikan juga tergantung dari produk kesehatan yang akan dihasilkan. Produk kesehatan yang siap pakai pada umumnya minuman, obat oles atau kompres, dan dalam bentuk pil. Pada prinsipnya peracikan meliputi tahapan persiapan bahan dan alat, penimbangan bahan, peracikan, serta penyajian.Peracikan untuk minuman kesehatan pada umumnya dilakukan dengan merebus simplisia. Air rebusan simplisia tersebut diminum sebagai obat untuk penyakit tertentu. Racikan obat kompres tradisional dapat memanfaatkan bahan-bahan segar yang dihaluskan dan dicampurkan, untuk kemudian langsung digunakan, seperti contoh resep racikan belimbing wuluh untuk obat kompres rematik. Hasil racikan serupa ini lebih baik langsung dikonsumsi dan digunakan, tidak disimpan lama setelah diracik. Peracikan yang lebih modern dapat menghasilkan produk yang lebih tahan lama dan penyajian yang lebih higienis misalnya dalam bentuk kapsul atau pil, minuman, atau obat oles dalam botol. - Ketel dipanaskan dengan api tungku atau kompor. Api harus diusahakan hanya mengenai dasar ketel. Api yang terlalu besar dapat menjilat dinding ketel sehingga dinding menjadi sangat panas. Hal ini dapat menyebabkan gosong atau rusaknya bahan yang terdapat di dalam ketel. Penyulingan dilakukan selama 16-30 jam. Hasil kondensasi berupa campuran air dan minyak atsiri yang sangat mudah dipisahkan karena kedua bahan tidak dapat saling melarutkan. Minyak jahe yang baik berwarna kuning kecoklat-coklatan akan berada pada bagian bawah tabung hasil kondensasi.5. Pengurangan airMinyak jahe yang diperoleh masih mengandung sejumlah kecil air. Air ini dapat dikurangi dengan menyaring minyak melalui kertas saring berlapis magnesium karbonat. Untuk memperoleh minyak atsiri jahe dengan kandungan air yang rendah, minyak atsiri jahe harus disentrifusi dengan kecepatan tinggi atau disaring dengan penyaring mekanis.6. PenyimpananMinyak atsiri disimpan di dalam botol kaca yang berwarna gelap dan kering. Botol ini harus ditutup rapat. Jerigen plastik yang berkualitas tinggi juga dapat digunakan sebagai wadah penyimpan minyak atsiri jahe.Sumber: BPP Teknologi Pengolahan Pangan, Kemenristek RIPrakarya 293F. Langkah-langkah Pengembangan Pengolahan Produk Kesehatan Khas Daerah Langkah pengembangan pengolahan produk kesehatan khas daerah diawali dengan pencarian ide, pengembangan ide, perancangan produk (resep), perancangan proses produksi, perancangan pengemasan dan perancangan promosi. Perancangan dilanjutkan dengan perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan perencanaan keuangan. Resep Belimbing Wuluh untuk RematikBahan:• Daun belimbing wuluh muda 100 gr• Cengkeh 10 biji• Lada (merica) 15 biji• Cuka secukupnyaCara Membuat: • Giling halus seluruh bahan (daun belimbing wuluh, cengkeh dan lada).• Tambahkan cuka pada campuran bahan hingga menjadi seperti bubur.• Gosok dan urutkan hasil racikan pada bagian yang sakit rematik sebanyak yang diperlukan. Riset Potensi Khas Daerah Data tentang Bahan Baku, Teknik Produksi, Pasar Sasaran Eksplorasi Ide Pengembangan Perancangan: - Produk - Proses Produksi - Pengemasan - Promosi Proposal Usaha Perencanaan: - SDM - Keuangan Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 8.19 Skema Pengembangan Ide Produk Kesehatan Khas Daerah294 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 21. Ide Pengembangan Produk Kesehatan Khas DaerahIde pengembangan produk kesehatan khas daerah diawali dengan mencari data tentang potensi beberapa jenis bahan hewani dan nabati yang akan digunakan untuk bahan baku produk kesehatan. Setiap tempat dapat memiliki jenis bahan hewani dan nabati yang berbeda-beda, baik yang sudah maupun yang belum dimanfaatkan. Bahan hewani dan nabati yang akan dimanfaatkan untuk memproduksi produk kesehatan harus memiliki jumlah yang cukup dan kualitas yang baik agar produksi dapat berjalan lancar dan menghasilkan produk yang berkualitas. Ide pengembangan produk dapat diperoleh dengan tiga cara pendekatan. Pendekatan pertama adalah dengan melihat bahan-bahan potensial yang belum dimanfaatkan. Pendekatan kedua adalah dengan melakukan perbaikan proses pengolahan produk kesehatan yang sudah ada di daerah agar lebih higienis dan produktif. Pendekatan ketiga adalah dengan mengenali pasar sasaran dan membuat pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar sasaran. Pengembangan pengemasan dapat menjadi salah satu ide agar produk menjadi lebih praktis untuk digunakan dan menarik.a. Studi Potensi Bahan Hewani dan Nabati Khas DaerahSetiap daerah dapat memiliki potensi bahan hewani dan nabati yang berbeda. Pengembangan produk kesehatan khas daerah dapat dimulai dengan melakukan riset tentang bahan-bahan yang banyak terdapat di daerah. Riset dapat dilakukan dengan pencarian data dari kantor pemerintahan, koperasi, dan lembaga-lembaga yang terdapat di daerah. Pencarian data juga dapat dilengkapi dengan wawancara kepada petani dan peternak yang melakukan budidaya bahan baku produk kesehatan. Hasil riset dianalisis untuk mengetahui sejauhmana peluang ketersediaan bahan tersebut dapat dikembangkan menjadi produk kesehatan khas daerah. Tiga pendekatan untuk memperoleh ide produk kesehatan! 1. Melihat potensi bahan baku 2. Pengembangan proses pengolahan 3. Pikirkan siapa calon pengguna & produk kesehatan seperti apa yang dibutuhkannya? Prakarya 295b. Studi Pengembangan Proses PengolahanDi suatu daerah dapat jadi sudah memiliki produk kesehatan khas daerah. Ide pengembangan dapat dilakukan dengan melakukan riset mendalam terhadap kegiatan produksi maupun wirausaha yang sudah berjalan. Pengamatan mendalam akan menghasilkan data tentang tantangan dan potensi dari usaha tersebut. Tantangan dan potensi dari perusahaan tersebut dapat menjadi dasar pencarian ide pengembangan proses dan usaha pengolahan produk kesehatan khas daerah. c. Studi Kebutuhan Pasar Produk KesehatanPasar merupakan tujuan akhir dari sebuah produk. Pasar produk kesehatan adalah perorangan dan industri farmasi. Riset dilakukan terhadap kebutuhan pasar perorangan meliputi kebiasaan dan keinginan mereka dalam mengkonsumsi produk kesehatan. Bila mana, dimana, mengapa, dan bagaimana mereka mengkonsumsi produk kesehatan, merupakan pertanyaan penting dalam melakukan riset konsumen. Riset terhadap kebutuhan industri farmasi dapat dilihat dari angka penjualan baik lokal maupun ekspor yang terjadi saat ini dan kecenderungan ke depannya. 2. Perancangan Pengolahan Produk Kesehatan Khas DaerahIde produk kesehatan ditindaklanjuti dengan perancangan produk, proses produksi, pengemasan, dan promosi. Perancangan produk diantaranya akan menetapkan komposisi bahan-bahan dan cara pengolahannya. Perancangan proses produksi memberikan gambaran akan kebutuhan peralatan, tahapan kerja, kebutuhan SDM, dan K3. Perancangan pengemasan dan promosi sangat berkaitan dengan produk yang akan dibuat serta pasar sasaran yang dituju.Perancangan yang dibuat akan menjadi patokan pelaksanaan dalam wirausaha produk kesehatan khas daerah. Perancangan tersebut juga dapat dituliskan dalam bentuk proposal usaha untuk kebutuhan pengajuan permodalan. 296 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 23. Penghitungan Biaya ProduksiPenghitungan biaya produksi produk kesehatan khas daerah, pada dasarnya sama dengan cara penghitungan produk makanan khas daerah. Biaya yang harus dihitung adalah biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead. Bahan baku dapat terdiri atas bahan baku utama dan bahan baku tambahan. Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku. Biaya produksi termasuk biaya tenaga kerja. Jasa tenaga kerja ditetapkan sesuai ketrampilan yang dimiliki pekerja dan sesuai kesepakatan antara pekerja dengan pemilik usaha atau kesepakatan dalam kelompok kerja. Biaya produksi menentukan harga jual produk. Penentuan harga jual juga harus mempertimbangkan modal dan biaya yang sudah dikeluarkan untuk produksi. Pada pengolahan produk kesehatan membutuhkan peralatan dan mesin kerja. Biaya pembelian alat-alat kerja tersebut dihitung sebagai modal kerja. Biaya modal kerja ini akan terbayar dengan laba yang diperoleh dari hasil penjualan. Titik impas (Break Even Point) adalah seluruh biaya modal yang telah dikeluarkan sudah kembali. Setelah mencapat titik impas, sebuah usaha akan mulai dapat menghitung keuntungan penjualan.Tugas 4Pengembangan Produk Kesehatan Khas Daerah• Carilah ide pengolahan yang akan dibuat. Pencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming dalam kelompok.• Buatlah riset mendalam sesuai dengan ide pengolahan yang disepakati meliputi pengadaan bahan, teknik pengolahan, pengemasan, dan pemasaran.• Diskusikan hasil riset tersebut dan tentukan teknik yang akan digunakan untuk membuat, serta bahan dan alat yang dibutuhkan.• Buat petunjuk pembuatan atau resep dari produk tersebut dalam bentuk tulisan mapun gambar.• Buat rancangan alur produksi dan K3 dari produk tersebut dalam bentuk tulisan mapun gambar. • Susunlah semua hasil diskusi, hasil riset, daftar bahan dan alat, serta petunjuk pembuatan, rancangan alur produksi ke dalam sebuah laporan portofolio yang baik dan rapi.Prakarya 297G. Pengemasan dan Promosi1. Kemasan untuk Produk Kesehatan Khas DaerahKemasan produk kesehatan khas daerah berfungsi menjaga agar produk tetap higine dan awet, mudah dikonsumsi dan mudah didistribusikan. Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk distribusi disebut kemasan tersier. Produk kesehatan setengah jadi berbeda dengan produk kesehatan jadi yang siap dikonsumsi. Kemasan primer produk kesehatan yang siap dikonsumsi, selain melindungi produk juga berfungsi memberikan kemudahan pemakaian serta menampilkan daya tarik bagi konsumen. Kemasan produk kesehatan setengah jadi, seperti kemasan minyak atsiri, lebih berfungsi sebagai pelindung dari mikroorganisme dan memberikan kemudahan untuk distribusi dari tempat produksi ke tempat penjualan. Perlindungan dapat diperoleh pula dari kemasan tersier. Setiap kemasan diberikan label yang berisi keterangan teknis menyangkut kandungan bahan dari produk kesehatan tersebut. Kemasan produk kesehatan khas daerah sebaiknya menampilkan identitas daerahnya. Harga Jual Produk Nama Produk: Waktu Produksi: hari/minggu/bulan (pilih salah satu) Jumlah produk yang dihasilkan: buah Harga Satuan (Rp.) Biaya (Rp.) A HPP/unit B Kemasan/unit Sub Total C Biaya Promosi 10% x Sub Total = D Biaya Distribusi* TOTAL Harga *Biaya Distribusi dapat dibebankan langsung kepada pembeli saat pemesanan (tidak mempengaruhi harga jual produk) Harga Jual = A + B + C + D + laba yang ditetapkan Silahkan memodifikasi tabel ini sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu, sehingga menjadi lebih baik dan mudah dimengerti 298 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 2Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 8.20 Kemasan Bubuk Beras Kencur Instan untuk Satu Cangkir Minuman KesehatanTugas 5Perancangan Kemasan• Buatlah rancangan label dan kemasan untuk produk kesehatan khas daerah dengan pertimbangan ketersediaan material kemasan dan keterampilan pembuatan kemasan yang ada di lingkungan sekitar. • Hitung perkiraan biaya pembuatan kemasan. Cara penghitungan biaya produksi kemasan sama dengan penghitungan biaya produksi produk.Prakarya 2992. Promosi Produk Kesehatan Khas DaerahKegiatan promosi produk kesehatan terutama bertujuan untuk memperkenalkan fungsi dan keunggulan dari produk tersebut. Pengenalan produk dapat dilakukan dengan melakukan presentasi produk kepada pasar sasaran. Produk kesehatan dipromosikan sesuai dengan pasarannya baik perorangan maupun industri farmasi. Faktor higine merupakan hal penting bagi produk kesehatan, maka promosi dapat dilakukan dengan menginformasikan proses produksi baik melalui gambar maupun paparan. Produk kesehatan untuk para ibu dapat dipresentasikan dalam kegiatan-kegiatan yang dihadiri para ibu. Selain presentasi, produk juga dapat dipromosikan melalui pameran, poster, brosur, dan iklan.MediaTujuanIklanMedia CetakMemberi informasi utama dan daya tarik melalui teks, gambar diam, gambar bergerak, dan suaraRadioTVBrosurMemberi informasi detail melalui teks dan gambarPosterKegiatanPameranMemperlihatkan contoh produkPresentasiMenjelaskan lebih detail tentang produkSumber: Dokumen KemdikbudGambar 8.21 Promosi dan Sosialisasi Produk Kesehatan Khas DaerahTugas 6Perancangan Pameran dan Demo Produk• Rencanakan pameran dan demonstrasi produk kesehatan• Rancang sebuah stand pamer untuk produk kesehatan yang akan dibuat. Stand terdiri atas,- Tempat meletakkan produk atau display- Poster yang berisi informasi tentang produk- Dekorasi lain sesuai tema produk- dan lain-lain (sesuai kreativitas kelompok)Buatkah semenarik dan seinformatif mungkin. • Rancang sebuah presentasi dan demonstrasi produk yang menarik. Presentasi dapat berupa demonstrasi tunggal atau drama singkat.• Buatlah penghitungan biaya untuk seluruh kegiatan promosi yang akan direncanakan.300 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 2H. Perencanaan Wirausaha Produk Kesehatan Khas Daerah1. Skema Proses Wirausaha Produk Kesehatan Khas Daerah Kesehatan merupakan faktor penting dalam keberlangsungan hidup manusia. Produk kesehatan menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari dalam upaya menjaga kesehatan, meningkatkan stamina, pencegahan terhadap penyakit, menyembuhan maupun pemulihan. Produk kesehatan memiliki potensi pengembangan yang besar mengingat saat ini produk kesehatan baik yang tradisional maupun yang modern sama-sama diminati pasar. Wirausaha produk kesehatan seperti wirausaha produk lainnya harus memperhatikan pasar sebagai muara terakhir dari usaha dan produksi yang dilakukannya.Skema proses dalam wirausaha produk kesehatan secara umum sama dengan skema proses yang terjadi pada wirausaha produk lainnya. Perbedaannya terdapat pada detail aktivitas yang dilakukan. Riset Pasar Pengembangan Produk Hasil Riset Hasil Rancangan Proses PRODUKSI Bahan Peralatan & Cara Kerja PRODUK Distribusi & Pemasaran PASAR Evaluasi Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 8.22 Skema Proses dalam Wirausaha KerajinanPrakarya 3012. Proposal UsahaPeluang usaha ditindaklanjuti dengan membuat perencanaan wirausaha produk kesehatan khas daerah. Wirausaha pada dasarnya adalah kegiatan pengelolaan sumberdaya usaha dikenal dengan istilah 6M, yakni Man (manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja), dan Market (pasar).Man (manusia) atau SDM (Sumber Daya Manusia) dalam wirausaha pengolahan meliputi Man Power dan Mind Power. Mind (pemikiran dan kreativitas) dari sumber daya manusia di bidang pengolahan sama pentingnya dengan tenaga dan keterampilan yang dimiliki. Mind dibutuhkan untuk melakukan riset mendalam tentang potensi-potensi bahan nabati dan hewani untuk dijadikan bahan baku produk kesehatan. Pengembangan obat tradisional menjadi produk modern membutuhkan kemampuan riset dari sumber daya manusia di dalam wirausaha produk kesehatan. Pengelolaan sumber daya manusia dalam bidang pengolahan harus membuat pekerja selalu fokus dan teliti dalam bekerja. Suasana kerja harus dibuat agar memberikan kenyamanan bagi pekerjanya. Suasana kerja yang nyaman akan mendukung terciptanya kerja yang teliti untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Produk berkualitas penting untuk kemajuan wirausaha kesehatan.Money meliputi dana yang menjadi modal usaha, perputaran uang yang terdiri atas pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam usaha tersebut. Kemampuan pengelolaan uang yang terpenting adalah kemampuan mengelola keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan usaha agar menjadi usaha yang lebih besar dan lebih baik.Material, machine, dan method terkait langsung dengan proses produksi yang terjadi dalam usaha tersebut. Tantangannya adalah standar bahan baku harus berkualitas karena menyangkut produk kesehatan. Proses kerja pengolahan produk kesehatan menuntut kinerja yang teliti dan higienis, dengan demikian prosedur kerja harus dijalankan dengan penuh disiplin. Pada wirausaha produk kesehatan, alat yang digunakan dapat berupa alat sederhana, bukan mesin yang rumit. Produksi kesehatan mengutamakan ketelitian dan kepresisian. Oleh karena itu perkakas, peralatan, dan mesin sederhana harus selalu digunakan dengan tepat sesuai dengan peruntukannya. Kemampuan wirausahawan dalam mengelola produk kesehatan secara efektif dan efisien dapat menghasilkan keuntungan wirausaha yang lebih besar. Market atau pasar sasaran dari produk kesehatan cukup luas dengan kebutuhan yang beragam. Pengetahuan tentang pasar sasaran menjadi salah satu kunci penting untuk keberhasilkan wirausaha kesehatan. Posisi suatu usaha terhadap pesaingnya harus diketahui oleh wirausahawan agar dapat memenangkan persaingan. Inovasi penemuan produk kesehatan yang baru harus terus dilakukan untuk perkembangan wirausaha produk kesehatan. Next >