< Previous12Kelas VII SMPAyo, Mencari Informasi!Carilah informasi selengkap mungkin melalui mengamati dan membaca buku/artikel dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang kalian rumuskan dengan menuliskan pada lembar berikut! 1. _________________________________________2. _________________________________________3. _________________________________________Ayo, Menanya!Rumuskan beberapa pertanyaan untuk mengetahui hal-hal yang belum jelas tentang materi yang kalian amati pada gambar 1.9 dari hasil membaca serta mencermati materi di atas dengan menuliskan pada lembar berikut:1. _________________________________________2. _________________________________________3. _________________________________________mengakibatkan penghancuran total dari rumah itu. Tiang belandar penyangga dan atap adalah bahan yang diperlukan oleh arsitek untuk membangun rumah yang tidak diinginkan ini. Dengan perusakan mereka, arsitek kehilangan bahan-bahan untuk membangun rumah yang tidak diinginkan ini.Dengan penghancuran semua ini maka pikiran yang sulit dikendalikan mencapai keadaan tanpa kondisi, yaitu Nibbana. Apapun yang bersifat keduniawian itu ditinggalkan, dan hanya keadaan yang bersifat di luar keduniawian, Nibbana yang kekal.Sebagai penghargaan terhadap pohon Bodhi yang sudah menaungi Bodhisattva Pangeran Sidharta selama duduk bermeditasi sampai Beliau memperoleh penerangan sempurna, maka umat Buddha sampai sekarang menghargai pohon Bodhi. Kalau batin kita teguh maka segala godaan akan dapat dihindari. Kita harus berlatih mengendalikan pikiran dan membersihkan batin sehingga kita mampu menghalau segala bentuk godaan. Buddha sudah menemukan arti kebahagiaan sejati. Kebahagiaan itu dapat dicapai kalau kita tidak melekat pada keinginan dan mampu melenyapkan nafsu keinginan tidak baik. Kebahagiaan abadi ini disebut Nibbana atau Nirvana.1. 13Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Ayo, Mengolah Informasi!Ayo mengolah dan menganalisis informasi yang telah kalian dapatkan untuk menjawab pertanyaan dan buatlah kesimpulan dari informasi tersebut!1. _________________________________________2. _________________________________________3. _________________________________________Ayo, Mengomunikasikan!Ayo sampaikan informasi yang telah kalian dapatkan untuk menjawab pertanyaan dan buatlah kesimpulan dari informasi tersebut!1. _________________________________________2. _________________________________________3. _________________________________________Ayo Menutup Pelajaran!Nyanyikan Gita NamaskharaGita NamaskaharaMari kita menghormatiBuddhaJunjungan kitaGuru Buddha amatlah berjasaMengajarkan kita kebenaranTerpujilah Tuhan Yang Maha EsaTerpujilah Sang TriratnaTerpujilah para Bodhisattva dan Maha Sattva.Terima kasih hari ini saya telah belajar dengan baiksemoga ilmu yang saya dapatkan bergunauntuk diri sendiri dan orang lain.Semoga semua makhluk berbahagiaSadhu sadhu sadhu.14Kelas VII SMPKejadian-kejadian yang dialami oleh Buddha selama 7 minggu setelah Bodhisattva Pangeran Sidharta mencapai Penerangan Sempurna dibawah pohon Bodhi, yaitu:1. Minggu pertama Buddha duduk di bawah pohon Bodhi meresapi Kebahagiaan Kebebasan (Vimutti Sukha) memahami “Hubungan sebab akibat yang saling bergantungan” (Paticca Samuppada) dan dikenal sebagai pallanka sattaha.2. Minggu kedua Buddha mengajarkan pelajaran batin kepada dunia. Beliau merasa berterimakasih pada pohon Bodhi dengan berdiri dan menatap pohon tersebut selama satu minggu sehingga umat Buddha menghargai pohon Bodhi. Peristiwa ini dikenal sebagai animisa sattaha.3. Minggu ketiga Buddha dengan kekuatan pikiranNya menciptakan Jembatan Permata untuk meyakinkan para Dewa yang masih meragukan pencapaian penerangan sempurna. Beliau selama seminggu berjalan bolak balik di atas Jembatan Permata yang beliau ciptakan sendiri. Peristiwa ini dikenal sebagai cangkama sattaha.4. Minggu keempat Buddha berdiam di Kamar Permata yang beliau ciptakan sambil merenungkan Abhidhamma sehingga dari tubuh Beliau memancar 6 sinar warna yaitu: biru (nila), kuning emas (pita), merah (lohita), putih (odata), jingga (manjittha), dan warna campuran kelima warna ini (pabhassara). 5. Minggu kelima Buddha meresapi Kebahagiaan Kebebasan (vimuttisukha). Beliau digoda putri-putri cantik jelmaan Mara yaitu Tanha, Arati, dan Raga. Peristiwa ini dikenal sebagai ajapala sattaha.6. Minggu keenam Buddha tertimpa hujan lebat, tetapi dilindungi oleh raja naga Mucalinda yang membelitkan badannya tujuh kali memutari tubuh dan kepalanya memayungi Beliau. Peristiwa ini dikenal sebagai mucalinda sattaha.7. Minggu ketujuh Buddha melewatkan waktu di bawah pohon Rajayatana mengalami Kebahagiaan Kebebasan menggambarkan kemenangan batin-Nya yang dikenal sebagai rajayatana sattaha.8. Nilai penting 7 minggu pasca Penerangan Sempurna Buddha mengakui pengembaraan-Nya dalam kehidupan lampau membawa penderitaan itu nyata membuktikan tumimbal lahir. Penyebab semua itu adalah nafsu keinginan atau kemelekatan dalam diri semua makhluk yang diciptakannya sendiri. Ciptaan itu adalah kegemaran (kilesa) seperti kemelekatan / keserakahan (lobha), RANGKUMAN15Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti d. berjalan di atas air. 15Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti kebencian (dosa), khayalan / kebodohan (moha), kesombongan (mana), pandangan salah (ditthi), keragu-raguan (vicikiccha), kemalasan (thina), kegelisahan (uddhacca), moral tidak takut malu (ahirika), moral tidak takut akibat (anottappa). Apa yang diciptakan diri sendiri, maka oleh diri sendiri pula ciptaan itu dapat dihancurkan. EVALUASII. Berilah, c, atau d di depan jawaban yang paling tanda silang (x) pada huruf a, b tepat! 1. Selama Minggu pertama, Buddha duduk bermeditasi di bawah pohon Bodhi dan menikmati keadaan yang terbebas sama sekali dari gangguan–gangguan batiniah, sehingga batin-Nya tenang sekali dan penuh kedamaian.Keadaan ini adalah keadaan …a. jhana c. surgab. abhinna d. nibbana2. Sebagai ungkapan rasa terima kasih dan penghargaan kepada pohon yang telah memberi–Nya tempat untuk berteduh sewaktu berjuang mencapai tingkat Buddha, yang dilakukan oleh Buddha pada Minggu kedua adalah ….a. bermeditasi di bawah pohon Bodhi.b. bermeditasi di hutan Uruwela.c. berdiri di dekat pohon Bodhi memandangi tanpa berkedip selama seminggu.d. bersujud kepada pohon Bodhi sebagai ungkapan terima kasih selama seminggu.3. Untuk menyakinan para dewa–dewa di surga yang masih meragukan apakah benar Beliau telah mencapai penerangan Sempurna yang dilakukan oleh Buddha adalah ….a. menciptakan kamar batu permata yang tembus pandang.b. mengeluarkan sinar aura yang tidak bias dihalangi oleh apapun.c. berjalan mondar – mandir di atas jembatan emas yang diciptakan-Nya.16Kelas VII SMP4. Buddha berdiam di kamar batu permata yang diciptakan- Nya dan bermeditasi Abhidhamma pada Minggu ke….a. satu b. duac. tigad. empat5. Selama Minggu ketujuh, Buddha bermeditasi dibawah pohon Rajayatana. Pada hari yang ke 50 setelah puasa Buddha ada dua orang pedagang yang mempersembahkan makanan dari beras dan madu, orang tersebut adalah …a. Sariputra dan Moggalanab. Tapussa dan Bhallikac. Sujata dan Anatapindikhad. Yasa dan AyahnyaII. Isilah titik – titik di bawah ini !1. Orang yang mempersembahkan bubur susu kepada Pangeran Siddharta sebelum Beliau mencapai Penerangan Sempurna adalah . . . . 2. Setelah Bodhisattva Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Sempurna, Beliau menghabiskan waktu menikmati kebahagiaan selama . . . . 3. Sepanjang minggu pertama, Buddha meresapi Kebahagiaan Kebebasan dengan sikap . . . 4. Pada Minggu kelima Buddha bermeditasi di bawah Ajapala Nigrodha tetapi masih diganggu oleh tiga orang anak mara yaitu. . . . ,. . . . ,. . . . 5. Salah satu yang perlu dihancurkan dalam diri sendiri agar penderitaan dapat dilenyapkan adalah . . . .III. Jawablah dengan uraian yang jelas dan tepat!1. Jelaskan asal mula warna-warna sinar yang terpancar dari tubuh Buddha yang kemudian diabadikan sebagai warna bendera umat Buddha ! 2. Apakah yang terjadi pada saat Buddha bermeditasi di bawah pohon Mucalinda pada Minggu keenam ?3. Di kamar permata Buddha bermeditasi mengenai Abhidhamma. Apakah abhidhamma itu ?4. Jelaskan arti warna-warna sinar yang terpancar dari tubuh Buddha! 16Kelas VII SMP16Kelas VII SMP17Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Penilaian Kompetensi SikapCoba lakukan meditasi berjalan selama lebih kurang 3 menit dengan penuh perhatian!5. Apakah yang terjadi pada saat Buddha bermeditasi di bawah pohon Rajayatana ?Ayo, duduk hening.Pejamkan mata, sadari napas masuk dan keluar.Penilaian Kompetensi KetrampilanCeritakan kembali secara singkat di depan teman-teman kalian peristiwa 7 minggu pasca penerangan sempurna Petapa Gotama!NoKejadian Jenis Kejadian1Minggu Ke 12Minggu Ke 23Minggu Ke 34Minggu Ke 45Minggu Ke 56Minggu Ke 67Minggu Ke 7Tugas Proyek17Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 18Kelas VII SMP IIBabPEMUTARAN RODA DHAMMAA. Pemutaran Roda DhammaTujuh minggu sudah Buddha berdiam diri menikmati kebahagiaan penerangan sempurna. Saat beliau berada di kaki pohon Ajapala Banyan di tepi sungai Neranjana, muncullah pikiran: “Dhamma yang Kutemukan ini dalam, sulit dilihat, sulit dimengerti, damai dan mulia, di luar jangkauan logika, halus, untuk dialami oleh para bijaksana. Generasi saat, ini gembira dalam kemelekatan, bersenang-senang dalam kemelekatan, bersorak dalam kemelekatan. Untuk generasi demikian, kondisi ini adalah sulit dilihat, yaitu kondisi tertentu, kemunculan bergantungan, penenangan semua bentukan, pelepasan semua perolehan, penghancuran keinginan, kebosanan, pelenyapan, Nibbāna. Jika Aku harus mengajarkan Dhamma sementara orang lain tidak dapat memahami Aku, hal ini akan sangat melelahkan bagi-Ku, sungguh sangat menyulitkan.”MengamatiBacalah teks di bawah ini dengan cermatAyo mengamati !Amatilah gambar: 2.1 dan bacalah uraian materi pada buku siswa!Sumber : https://www.google.com/search? Gambar : 2.1 Ilustrasi Buddah duduk bermeditasi di Taman Rusa19Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Kesulitan orang memahami Dhamma yang sudah diperoleh Buddha dinyatakan Beliau melalui syair sebagai berikut: Susah payah kupahami Dhamma Tidak perlu membabarkan sekarang Yang sulit dipahami mereka yang serakah dan benci Orang diselimuti kegelapan takkan mengerti Dhamma Dhamma menentang arus sulit dimengerti Dhamma sangat dalam, halus dan sukar dirasakan Setelah Beliau mengucapkan syair ini, Beliau memutuskan untuk tidak membabarkan Dhamma yang beliau temukan. Beliau sadar Dhamma ini sangat sulit dimengerti manusia yang masih diliputi kegelapan batin. Sewaktu Sang Bhagavā merenungkan demikian, pikiran-Nya condong pada hidup nyaman, bukan mengajar Dhamma. Brahma Sahampati yang membaca pikiran Buddha, lalu berpikir: “Aduh, dunia ini sudah selesai! Aduh, dunia ini segera musnah, karena Sang Tathāgata, Sang Arahanta, Yang telah mencapai Penerangan Sempurna, condong pada hidup nyaman, bukan mengajar Dhamma.” Sumbar :https://www.google.com/search? Gambar 2.2 Ilustasi Deva Brahma Sahampati memohon kepada Buddha untuk mengajarkan Dharma Kemudian secepat kilat Brahmā Sahampati lenyap dari Alam Brahmā dan muncul kembali di depan Buddha. Ia merapikan jubahnya di atas salah satu bahunya, berlutut dengan kaki kanannya menyentuh tanah, menelungkupkan tangan sebagai penghormatan kepada Buddha, dan berkata kepada Beliau: “Yang Mulia, mohon Bhagavā sudi mengajarkan Dhamma; mohon Yang Sempurna mengajarkan Dhamma. Ada makhluk-Ayo mengamati !Amatilah gambar: 2.2 dan bacalah uraian materi pada buku siswa!!20Kelas VII SMPmakhluk dengan sedikit debu di mata mereka yang akan jatuh jika mereka tidak mendengarkan Dhamma. Akan ada sedikit orang-orang yang dapat memahami Dhamma.” Brahmā Sahampati lebih lanjut mengatakan: “Di masa lalu, pernah muncul di antara orang-orang Magadha, Dhamma yang tidak murni telah ditemukan oleh mereka yang masih ternoda. Bukalah pintu yang menuju Keabadian! Biarkan mereka mendengarnya, Dhamma yang ditemukan oleh Yang Tanpa Noda”. “Bagaikan seseorang yang berdiri di puncak gunung pasti melihat orang-orang di segala arah di bawahnya. Demikian pula, O, Yang Bijaksana, Mata Universal, Naiklah ke istana yang terbuat dari Dhamma,Karena diri-Mu terbebas dari kesedihan, lihatlah orang-orang yang tenggelam dalam kesedihan, tertekan oleh kelahiran dan kerusakan”. “Bangkitlah, O, Pahlawan, Pemenang dalam pertempuran! O, Pemimpin rombongan, yang bebas dari hutang, mengembaralah di dunia ini. Ajarilah Dhamma, O, Bhagavā: Akan ada di antara mereka yang memahami.” Buddha, setelah memahami permohonan Brahmā, dan demi belas kasih-Nya kepada makhluk-makhluk, lalu mengamati dunia ini dengan mata seorang Buddha. Sewaktu Beliau melakukan hal itu, Buddha melihat makhluk-makhluk yang memiliki sedikit debu di mata mereka dan mereka yang memiliki banyak debu di mata mereka; yang memiliki indria tajam dan yang memiliki indria tumpul; yang memiliki kualitas baik dan yang memiliki kualitas buruk; yang mudah diajari dan yang sulit diajari, dan sedikit orang yang berdiam dengan melihat kebakaran dan ketakutan dalam dunia lain. Seperti di dalam sebuah kolam teratai warna biru, atau merah, atau putih, beberapa teratai ada yang masih berupa tunas di dalam air, ada yang sudah tumbuh di dalam air, dan ada yang sudah berkembang di dalam air, tanpa keluar dari air; beberapa teratai mungkin bertunas di dalam air, tumbuh di dalam air, dan berkembang tepat di permukaan air; beberapa teratai mungkin bertunas di dalam air, tumbuh di dalam air, kemudian tumbuh keluar dari air dan berdiri tanpa dikotori oleh air. Setelah melihat hal ini, Beliau menjawab Brahmā Sahampati dalam syair: Terbukalah bagi mereka pintu menuju Keabadian. Biarlah mereka yang memiliki telinga memberikan keyakinan. Meramalkan kesulitan, O, Brahmā. Aku akan mengajarkanDhamma mulia yang unggul dan mulia di antara manusia.21Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Kemudian Brahmā Sahampati, berpikir, “Sang Bhagavā telah memberikan persetujuan atas permohonanku sehubungan dengan pengajaran Dhamma.” Brahmā Sahampati memberi hormat kepada Buddha dan lenyap dari sana. Hingga kini permohonan Brahma Sahampati kepada Buddha tetap diperingati dengan permohonan kepada seorang bhikkhu untuk mengajar Dhamma yang berbunyi sebagai berikut: Brahma ca lokadhipati Sahampati Katañjali andhivaram ayacatha Santidha sattapparajakkhajatika Desetu Dhammam anukampimam pajam. Artinya: Brahma Sahampati, Penguasa dunia ini Merangkap kedua tangannya dan memohon, Ada makhluk-makhluk yang dihinggapi sedikit kekotoran batin Ajarkanlah Dhamma demi kasih sayang kepada mereka. Dengan mata Buddhanya, Beliau dapat mengetahui bahwa memang ada orang-orang yang tidak lagi terlalu terikat kepada hal-hal duniawi dan mudah mengerti Dharma. Karena itu, Buddha Gotama mengambil ketetapan hati untuk mengajarkan Dharma demi belas kasih-Nya kepada umat manusia. Kesediaan-Nya itu diutarakan dengan mengucapkan kata-kata sebagai berikut: “Terbukalah pintu kehidupan abadi bagi mereka yang mau mendengar dan mempunyai keyakinan.”Next >