< Previous24 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK mencerminkan makna hakiki dari ajaran Islam untuk menutup aurat. Misalnya, masih banyak perempuan berjilbab yang berpacaraan, berboncengan motor dengan orang yang bukan ma¥ramnya dengan begitu mesra, dan lain sebagainya. Tentu saja hal tersebut sangat tidak sesuai dengan hakekat menutup aurat. Idealnya, para perempuan muslim yang telah berbusana sesuai dengan perintah agama, mampu menampilkan pribadi yang dapat menjadikan contoh bagi orang yang belum memakai busana muslimah. Sebagai renungan bersama, mari diskusikan pernyataan yang sering muncul di tengah-tengah masyarakat, “Lebih baik tidak berjilbab, tetapi sopan pada sesama, menjaga perkataan dusta dan gibah, serta lainnya daripada berjilbab tetapi tidak berakhlak baik pada sesama.” Bagaimana pendapatmu tentang hal tersebut?Apakah kamu termasuk siswa/siswi yang sudah membiasakan diri berbusana secara Islam? Bagaimana pendapatmu dengan pernyataan “lebih baik tidak berhijab tetapi sopan daripada berhijab tetapi masih suka membicarakan aib atau kejelekan orang lain?” Diskusikan bersama teman-temanmu dan kemukakan kepada gurumu!Aktivitas 2Memperkaya Khazanah Peserta DidikA.Memahami Makna Busana Muslim/Muslimah dan Menutup Aurat1.Makna AuratMenurut bahasa, aurat berati malu, aib, dan buruk. Kata aurat berasaldari kata awira yang artinya hilang perasaan. Jika digunakan untuk mata,berarti hilang cahayanya dan lenyap pandangannya. Pada umumnya,kata ini memberi arti yang tidak baik dipandang, memalukan, danmengecewakan. Menurut istilah dalam hukum Islam, aurat adalah batasminimal dari bagian tubuh yang wajib ditutupi karena perintah Allah Swt. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 25 2.Makna Jilbab dan Busana MuslimahSecara etimologi, jilbab adalah sebuah pakaian yang longgar untukmenutup seluruh tubuh perempuan kecuali muka dan kedua telapaktangan. Dalam bahasa Arab, jilbab dikenal dengan istilah khimar, dandalam bahasa Inggris jilbab dikenal dengan istilah veil. Selain kata jilbabuntuk menutup bagian dada hingga kepala wanita untuk menutup auratperempuan, dikenal pula istilah kerudung, ¥ijab, dan sebagainya.Pakaian adalah barang yang dipakai (baju, celana, dan sebagainya).Dalam bahasa Indonesia, pakaian juga disebut busana. Jadi, busanamuslimah artinya pakaian yang dipakai oleh perempuan. Pakaianperempuan yang beragama Islam disebut busana muslimah. Berdasarkanmakna tersebut, busana muslimah dapat diartikan sebagai pakaianwanita Islam yang dapat menutup aurat yang diwajibkan agama untukmenutupinya, gunanya untuk kemaslahatan dan kebaikan bagi wanita itusendiri serta masyarakat di mana ia berada.Perintah menutup aurat sesungguhnya adalah perintah Allah Swt. yangdilakukan secara bertahap. Perintah menutup aurat bagi kaum perempuan pertama kali diperintahkan kepada istri-istri Nabi Muhammad saw. agartidak berbuat seperti kebanyakan perempuan pada waktu itu (Q.S. al-A¥zāb/33: 32-33). Setelah itu, Allah Swt. memerintahkan kepada istri-istriNabi saw. agar tidak berhadapan langsung dengan laki-laki yang bukanmahramnya (Q.S. al-A¥zāb/33:53).Selanjutnya, karena istri-istri Nabi Muhammad saw. juga perlu keluarrumah untuk mencari kebutuhan rumah tangganya, maka Allah Swt.memerintahkan mereka untuk menutup aurat apabila hendak keluarrumah (Q.S. al-A¥zāb/33:59). Dalam ayat ini, Allah Swt. memerintahkanuntuk memakai jilbab, bukan hanya kepada istri-istri Nabi Muhammadsaw. dan anak-anak perempuannya, tetapi juga kepada istri-istri orang-orang yang beriman. Dengan demikian, menutup aurat atau berbusanamuslimah adalah wajib hukumnya bagi seluruh wanita yang beriman.B.Ayat-Ayat Al-Qur’an dan Hadis tentang Perintah Berbusana Muslim/Muslimah1.Q.S. al-A¥zab/33:59“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah 26 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 2.Q.S. An-Nµr/24:31“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (aurat-nya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.”Kandungan Q.S. al-A¥zāb/33:59Dalam ayat ini, Rasulullah saw. diperintahkan untuk menyampaikan kepada para istrinya dan juga sekalian wanita mukminah termasuk anak-anak perempuan beliau untuk memanjangkan jilbab mereka dengan maksud agar dikenali dan membedakan dengan perempuan nonmukminah. Hikmah lain adalah agar mereka tidak diganggu. Karena dengan mengenakan jilbab, orang lain mengetahui bahwa dia adalah seorang mukminah yang baik. Pesan al-Qur’ān ini datang menanggapi adanya gangguan kafir Quraisy terhadap para mukminah terutama para istri Nabi Muhammad saw. untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Swt. Maha Pengampun, Maha Penyayang.” Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 27 yang menyamakan mereka dengan budak. Karena pada masa itu, budak tidak mengenakan jilbab. Oleh karena itulah, dalam rangka melindungi kehormatan dan kenyamanan para wanita, ayat ini diturunkan. Islam begitu melindungi kepentingan perempuan dan memperhatikan kenyamanan mereka dalam bersosialisasi. Banyak kasus terjadi karena seorang individu itu sendiri yang tidak menyambut ajakan al-Qur’ān untuk berjilbab. Kita pun masih melihat di sekeliling kita, mereka yang mengaku dirinya muslimah, masih tanpa malu mengumbar auratnya. Padahal Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya rasa malu dan keimanan selalu bergandengan kedua-duanya. Jika salah satunya diangkat, maka akan terangkat kedua-duanya.” (Hadis Sa¥i¥ berdasarkan syarah Syeikh Albani dalam kitab Adabul Mufrad).Kandungan Q.S. an-Nµr/24:31Dalam ayat ini, Allah Swt. berfirman kepada seluruh hamba-Nya yang mukminah agar menjaga kehormatan diri mereka dengan cara menjaga pandangan, menjaga kemaluan, dan menjaga aurat. Dengan menjaga ketiga hal tersebut, dipastikan kehormatan mukminah akan terjaga. Ayat ini merupakan kelanjutan dari perintah Allah Swt. kepada hamba-Nya yang mukmin untuk menjaga pandangan dan menjaga kemaluan. Ayat ini Allah Swt. khususkan untuk hamba-Nya yang beriman, berikut penjelasannya.Pertama, menjaga pandangan. Pandangan diibaratkan “panah setan” yang siap ditembakkan kepada siapa saja. “Panah setan” ini adalah panah yang jahat yang merusakan dua pihak sekaligus, si pemanah dan yang terkena panah. Rasulullah saw. juga bersabda pada hadis yang lain, “Pandangan mata itu merupakan anak panah yang beracun yang terlepas dari busur iblis, barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah Swt., maka Allah Swt. akan memberinya ganti dengan manisnya iman di dalam hatinya.” (Lafal hadis yang disebutkan tercantum dalam kitab Ad-Da’wa Dawa’ karya Ibnul Qayyim). Panah yang dimaksud adalah pandangan liar yang tidak menghargai kehormatan diri sendiri dan orang lain. Zina mata adalah pandangan haram. Al-Qurān memerintahkan agar menjaga pandangan ini agar tidak merusak keimanan karena mata adalah jendela hati. Jika matanya banyak melihat maksiat yang dilarang, hasilnya akan langsung masuk ke hati dan merusak hati. Dalam hal ketidaksengajaan memandang sesuatu yang haram, Rasulullah saw. bersabda kepada Ali ra., “Wahai Ali, janganlah engkau mengikuti pandangan (pertama yang tidak sengaja) dengan pandangan (berikutnya), karena bagi engkau pandangan yang pertama dan tidak boleh bagimu pandangan yang terakhir (pandangan yang kedua)” (H.R. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, di-hasan-kan oleh Syaikh al-Albani). 28 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 3.Hadis dari Ummu ‘A¯iyyahKedua, menjaga kemaluan. Orang yang tidak dapat menjaga kemaluannya pasti tidak dapat menjaga pandangannya. Hal ini karena menjaga kemaluan tidak akan dapat dilakukan jika seseorang tidak dapat menjaga pandangannya. Menjaga kemaluan dari zina adalah hal yang sangat penting dalam menjaga kehormatan. Karena dengan terjerumusnya ke dalam zina, bukan hanya harga dirinya yang rusak, orang terdekat di sekitarnya seperti orang tua, istri/suami, dan anak akan ikut tercemar. “Dan, orang-orang yang memelihara kemaluannya. Kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki. Maka sesungguhnya, mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang sebaliknya, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (Q.S. al-Ma’ārij/70:29-31) Allah Swt. sangat melaknat orang yang berbuat zina, dan menyamaratakan nya dengan orang yang berbuat syirik dan membunuh. Sungguh, tiga perbuatan dosa besar yang amat sangat dibenci oleh Allah Swt. Firman-Nya: “Dan, janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya, zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Q.S. al-Isrā’/17:32).Ketiga, menjaga batasan aurat yang telah dijelaskan dengan rinci dalam hadis-hadis Nabi. Allah Swt. memerintahkan kepada setiap mukminah untuk menutup auratnya kepada mereka yang bukan ma¥ram, kecuali yang biasa tampak dengan memberikan penjelasan siapa saja boleh melihat. Di antaranya adalah suami, mertua, saudara laki-laki, anaknya, saudara perempuan, anaknya yang laki-laki, hamba sahaya, dan pelayan tua yang tidak ada hasrat terhadap wanita. Di samping ketiga hal di atas, Allah Swt. menegaskan bahwa walaupun auratnya sudah ditutup namun jika berusaha untuk ditampakkan dengan berbagai cara termasuk dengan menghentakkan kaki supaya gemerincing perhiasannya terdengar, hal itu sama saja dengan membuka aurat. Oleh karena itu, ayat ini ditutup dengan perintah untuk bertaubat karena hanya dengan taubat dari kesalahan yang dilakukan dan berjanji untuk mengubah sikap, maka kita akan beruntung. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 29 Dari Umu ‘A¯iyah, ia berkata, “Rasulullah saw. memerintahkan kami untuk keluar pada Hari Fi¯ri dan A«¥a, baik gadis yang menginjak akil balig, wanita-wanita yang sedang haid, maupun wanita-wanita pingitan. Wanita yang sedang haid tetap meninggalkan śalat, namun mereka dapat menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum Muslim. Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah saw., salah seorang di antara kami ada yang tidak memiliki jilbab?’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Hendaklah saudarinya meminjamkan jilbabnya kepadanya.’” (H.R. Muslim).a.Kandungan HadisKandungan hadis di atas adalah perintah Allah Swt. kepada para wanita untuk menghadiri prosesi śalat ‘´dul Fi¯ri dan ‘´dul A«¥a, walaupun dia sedang haid, sedang dipingit, atau tidak memiliki jilbab. Bagi yang sedang haid, maka cukup mendengarkan khutbah tanpa perlu melakukan śalat berjama’ah seperti yang lain. Wanita yang tidak mempunyai jilbab pun dapat meminjamnya dari wanita lain. Hal ini menunjukkan pentingnya dakwah/khutbah kedua śalat ‘idain. Kandungan hadis yang kedua, yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar berisi tentang kemurkaan Allah Swt. terhadap orang yang menjulurkan pakaiannya dengan maksud menyombongkan diri.Carilah ayat al-Qur’±n dan hadis yang berhubungan dengan perintah mengenakan busana muslim dan muslimah atau perintah menutup aurat.Aktivitas 3Menerapkan Perilaku MuliaMengenakan busana yang sesuai dengan syari’at Islam bertujuan agar manusia terjaga kehormatannya. Ajaran Islam tidak bermaksud untuk membatasi atau mempersulit gerak dan langkah umatnya. Akan tetapi dengan aturan dan syari’at tersebut manusia akan terhindar dari berbagai kemungkinan yang akan mendatangkan bencana dan kemudaratan bagi dirinya. Berikut ini beberapa perilaku mulia yang harus dilakukan sebagai pengamalan berbusana sesuai syari’at Islam, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.30 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 1.Sopan-santun dan ramah-tamahSopan-santun dan ramah-tamah merupakan ciri mendasar orang yangberiman. Mengapa demikian? Karena hal ini merupakan salah satu akhlakyang dicontohkan oleh Rasulullah saw. sebagai teladan dan panutan.Rasulullah saw. adalah orang yang santun dan lembut perkataannya sertaramah-tamah perilakunya. Hal itu ditunjukan oleh Rasulullah saw. bukan sajakepada keluarga dan sahabat-sahabatnya, tetapi kepada orang lain bahkankepada orang yang memusuhinya sekalipun.2.Jujur dan amanahJujur dan amanah adalah sifat orang-orang yang beriman dan saleh. Tidakakan keluar perkataan dusta dan perilaku khianat jika seseorang benar-benarberiman kepada Allah Swt. Orang yang membiasakan diri dengan hidup jujurdan amanah, maka hidupnya akan diliputi dengan kebahagiaan. Betapa tidak,banyak orang yang hidupnya gelisah dan menderita karena hidupnya penuhdengan dusta. Dusta adalah seburuk-buruk perkataan.3.Gemar beribadahBeribadah adalah kebutuhan rokhani bagi manusia sebagaimana olahraga,makan, minum, dan istirahat sebagai kebutuhan jasmaninya. Karena ibadahadalah kebutuhan, maka tidak ada alasan orang yang beriman untukmelalaikan atau meninggalkannya. Orang yang beriman akan dengan senanghati melakukannya tanpa ada rasa keterpaksaan sedikitpun.4.Gemar menolong sesamaMenolong orang lain pada hakikatnya adalah menolong diri sendiri. Bagiorang yang beriman, menolong dengan niat ikhlas karena Allah Swt. semata-mata akan mendatangkan rahmat dan karunia yang tiada tara. Berapa banyakorang yang gemar membantu orang lain hidupnya mulia dan terhormat.Namun sebaliknya, bagi orang-orang yang kikir dan enggan membantuorang lain, dapat dipastikan ia akan mengalami kesulitan hidup di dunia ini.Tolonglah orang lain, niscaya pertolongan akan datang kepadamu meskipunbukan berasal dari orang yang kamu tolong.5.Menjalankan amar makruf dan nahi munkarMaksud amar makruf dan nahi munkar adalah mengajak dan menyeruorang lain untuk berbuat kebaikan dan mencegah orang lain melakukankemunkaran/kemaksiatan. Hal ini dapat dilakukan dengan efektif jika ia telahmemberikan contoh yang baik bagi orang lain yang diserunya. Tugas muliatersebut haruslah dilakukan oleh setiap orang yang beriman. Ajaklah oranglain berbuat kebaikan dan cegahlah ia dari kemunkaran! Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 31 Rangkuman1.Menutup aurat adalah kewajiban agama yang ditegaskan dalam al-Qur’ānmaupun hadis Rasulullah saw.2.Kewajiban menutup aurat disyari’atkan untuk kepentingan manusia itusendiri sebagai wujud kasih sayang dan perhatian Allah Swt. terhadapkemaslahatan hamba-Nya di muka bumi.3.Kewajiban bagi kaum mukminah untuk mengenakan jilbab untuk menutupauratnya kecuali terhadap beberapa golongan.4.Dalam Q.S. al-A¥zāb/33:39 ditegaskan perintah menggunakan jilbab danmemanjangkannya hingga ke dada, dengan tujuan untuk memberikan rasanyaman dan aman kepada setiap mukminah. Sementara yang tidak memilikijilbab, dia bisa meminjamnya dari saudara seiman.5.Hadis dari Ummu A¯iyyah berisi anjuran kepada setiap muslimah untukmenghadiri śalat ‘´dul Fi¯ri dan ‘´dul A«¥a meskipun sedang haid ataudipingit.6.Allah Swt. berfirman dalam Q.S. an-Nµr/24:31 untuk menjaga pandangan,memelihara kemaluan, dan tidak menampakkan aurat, kecuali kepada:suami, ayah suami, anak laki-laki suami, saudara laki-laki, anak laki saudaralaki-laki, anak lelaki saudara perempuan, perempuan mukminah, hambasahaya, pembantu tua yang tidak lagi memiliki hasrat terhadap wanita.7.Allah Swt. memerintahkan setiap mukmin dan mukminah di dua ayat iniuntuk bertaubat untuk memperoleh keberuntungan.EvaluasiA.Uji Pemahaman1.Tulislah salah satu ayat yang berhubungan dengan memanjangkan jilbabhingga ke dada lengkap dengan artinya.2.Tulislah salah satu Hadis tentang batasan pakaian wanita lengkap denganartinya.3.Tuliskan beberapa manfaat menggunakan jilbab.4.Sebutkan sikapmu yang harus ditunjukkan ketika terlihat oleh mata adakemaksiatan.5.Tuliskan 3 (tiga) dampak negatif akibat membuka aurat.32 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK B.RefleksiBerilah tanda checklist () yang sesuai dengan dorongan hati kamumenanggapi pernyataan-pernyataan yang tersedia !NoPernyataanKebiasaanSelaluSeringJarangTidak PernahSkor 4Skor 3Skor 2Skor 11Saya merasa malu jika terlihat aurat saya oleh orang lain yang bukan mahrom.2Saya berbusana muslimah atas kesadaran sendiri sesuai perintah agama Islam.3Saya mengajak teman-teman wanita saya untuk mengenakan busana muslimah yang sesuai syari’at.4Saya menghindari teman-teman yang sering mengunjungi tempat-tempat hiburan.5Saya berdiskusi tentang ajaran agama Islam tentang berbusana perintah menutup aurat.6Saya tidak keluar rumah kecuali mengenakan busana muslimah.7Saya merasakan ketenangan ketika keluar rumah dengan mengenakan busana muslimah8Saya menghindari tontonan yang dengan sengaja mengumbar aurat wanita dan pria.9Saya merasakan kegelisahan yang sangat besar ketika melihat teman-teman sesama wanita yang tidak berbusana muslimah.10Saya merasakan diskriminasi dan olok-olok dari teman-teman dengan busana muslimah yang saya kenakan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 33 Mempertahankan Kejujuran sebagai Cermin KepribadianBAB3Mempertahankan Kejujuransebagai Cermin KepribadianDiketahui dan diperolehnya nilai dan perilaku muliaMakna jujurHikmah Perilaku JujurDalil tentang jujurJujur dalam niatJujur dalam lisanJujur dalam perbuatanPeta KonsepNext >