< Previous14 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK ramal mengartikan bahwa anak yang hadir dalam mimpinya tersebut kelak akan meruntuhkan kerajaannya. Mendengar hal tersebut, Namrud murka. Akhirnya, diperintahkannya kepada seluruh tentara kerajaan agar membunuh setiap bayi laki-laki yang dilahirkan.Azar yang istrinya saat itu sedang mengandung bayi yang kelak dinamakan Ibrahim begitu khawatir akan keselamatan bayi yang sedang dikandung istrinya. Ia khawatir bahwa bayi yang ada dalam perut istrinya adalah seorang bayi laki-laki yang selama ini ia idam-idamkan. Oleh karena itu, untuk menyelamatkan calon bayinya tersebut diam-diam ia mengajak istrinya ke dalam sebuah gua yang jauh dari keramaian. Di gua itulah kemudian bayi Ibrahim dilahirkan. Agar tidak diketahui oleh khalayak ramai, Azar dan istrinya meninggalkan Ibrahim yang masih bayi di dalam gua dan sesekali datang untuk melihat keadaannya. Hal itu terus dilakukukan hingga Ibrahim menjadi anak kecil yang tumbuh sehat dan kuat atas izin Allah Swt. Bagaimana Ibrahim dapat hidup di dalam gua, padahal tidak ada makanan dan minuman yang diberikan? Jawabannya karena Allah Swt. menganugerahkan Ibrahim untuk menghisap jari tangannya yang dari situ keluarlah air susu yang sangat baik. Itulah mukjizat pertama yang diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim as.Lama hidup di dalam gua tentu membuat Ibrahim sangat terbatas pengetahuannya tentang alam sekitar. Oleh karena itu, di saat terdapat kesempatan untuk keluar dari gua, Ibrahim pun melakukannya. Betapa terkejutnya ia, ternyata alam di luar gua begitu luas dan indah. Di dalam ketakjubannya itu, Ibrahim berpikir bahwa alam yang luas dan indah berikut isinya termasuk manusia, pasti ada yang menciptakannya. Kemudian, Nabi Ibrahim berjalan untuk mencari Tuhan. Ia mengamati lingkungan sekelilingnya. Namun, ia tidak menemukan sesuatu yang membuatnya kagum dan merasa harus dijadikan Tuhannya. Di siang hari, Ibrahim melihat cerahnya matahari menyinari bumi. Ia berpikir, mungkin matahari adalah tuhan yang ia cari. Tetapi ketika senja datang dan matahari tenggelam di ufuknya, gugurlah keyakinan Ibrahim akan matahari sebagai tuhan. Sampai akhirnya, malam pun datang menjelang. Bintang di langit bermunculan dengan indahnya. Sinarnya berkelap-kelip membuat suasana malam menjadi lebih indah dan cerah. “Apakah ini Tuhan yang aku cari?” Kata Ibrahim dengan gembira. Ditatapnya bintang-bintang itu dengan penuh rasa bangga. Tetapi ternyata, ketika malam beranjak pagi, bintang-bintang itu pun beranjak satu persatu. Dengan pandangan kecewa, Nabi Ibrahim melihat satu persatu bintang-bintang itu menghilang. “Aku tidak menyukai Tuhan yang dapat menghilang dan tenggelam karena waktu,” gumamnya dengan perasaan kecewa. Nabi Ibrahim pun mencoba mencari Tuhan yang lain. Memasuki malam berikutnya, bulan pun muncul dan bersinar memancarkan cahayanya yang keemasan. Ia pun menduga, “Inikah Tuhan yang aku cari?” namun, ketika pagi datang menjelang, bulan pun hilang tanpa alasan. Seperti halnya terhadap matahari dan bintang, Ibrahim pun memastikan bahwa bukanlah matahari, bintang, dan bulan yang menjadi Tuhan untuk disembah, tetapi pasti ada satu kekuatan Yang Mahaperkasa dan Mahaagung yang menggerakkan dan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 15 menghidupkan semua yang ada. Ibrahim pun menyimpulkan bahwa Tuhan tidak lain adalah Allah Swt. Ketika keyakinan Nabi Ibrahim as. kepada Allah Swt. betul-betul merasuki jiwanya, mulailah ia mengajak orang-orang di sekitarnya untuk meninggalkan penyembahan terhadap berhala. Karena berhala tidak memiliki kekuatan apa pun dan tidak pula memberi manfaat. Orang pertama yang ia ajak hanya untuk menyembah Allah Swt. adalah Azar, ayahnya yang berprofesi sebagai pembuat patung untuk disembah. Mendengar ajakan Ibrahim, Azar marah karena apa yang dilakukannya semata-mata apa yang sudah dilakukan oleh nenek moyangnya dahulu. Azar meminta Ibrahim untuk tidak menghina dan melecehkan berhala yang seharusnya ia sembah. “Wahai saudaraku! Patung-patung itu hanyalah buatan manusia yang tidak dapat bergerak dan tidak memberi manfaat sedikitpun. Mengapa kalian sembah dengan memohon kepadanya?” Demikian ajakan Ibrahim kepada umatnya. Akan tetapi, kaumnya tidak mau mendengarkan dan mengikuti ajakan Nabi Ibrahim as., bahkan mereka mencemooh dan memaki Ibrahim. Menyadari bahwa ajakannya untuk menyembah hanya kepada Allah Swt. tidak mendapatkan respon dari umatnya, Nabi Ibrahim as. mengatur cara bagaimana melakukan dakwah secara cerdas dan lebih efektif. Oleh karena itu, tatkala seluruh penduduk negeri termasuk Raja Namrud pergi untuk berburu, Nabi Ibrahim masuk ke dalam kuil penyembahan berhala kemudian menghancurkan semua berhala yang ada dengan sebuah kapak besar yang telah disiapkan. Semua berhala hancur kecuali berhala yang paling besar yang ia sisakan. Pada berhala besar itu, ia gantungkan kapak di lehernya. Sekembalinya dari perburuan, semua penduduk negeri termasuk Namrud, terkejut luar biasa. Mereka dengan sangat marah mencari tahu siapa yang berani melakukan perbuatan tersebut. Mengetahui bahwa Ibrahimlah satu-satunya lelaki yang tidak ikut serta dalam perburuan, Raja memerintahkan semua tentara untuk memanggil dan menangkap Ibrahim untuk dihadapkan kepada dirinya. Sesampainya di hadapan Raja Namrud, Ibrahim berdiri dengan tegak dan penuh percaya diri. “Hai Ibrahim, apakah kamu yang menghancurkan berhala-berhala itu?” tanya Raja Namrud. “Tidak, saya tidak melakukannya,” jawab Ibrahim as. “Jangan mengelak, wahai Ibrahim, bukankah kamu satu-satunya orang yang berada di negeri saat semuanya pergi berburu?” sergah Raja Namrud. “Sekali lagi tidak! Bukan aku yang melakukannya, tetapi berhala besar itu yang melakukannya,” jawab Ibrahim as. dengan tenang. Mendengar jawaban Nabi Ibrahim, Raja Namrud marah seraya berkata, “Mana mungkin berhala yang tidak dapat bergerak engkau tuduh sebagai penghancur berhala lainnya?”16 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Mendengar perkataan Raja Namrud, Ibrahim as. tersenyum kemudian berkata, “Sekarang Anda tahu dan Anda yang mengatakannya sendiri bahwa berhala-berhala itu tidak dapat bergerak dan memberikan bantuan apa-apa. Lalu, mengapa Anda sembah berhala-berhala itu?”Mendengar jawaban Ibrahim as. yang tidak disangka-sangka, Namrud sebetulnya menyadari hal tersebut. Namun, karena kebodohan dan kesombongannya, ia tetap saja tidak memedulikan argumentasi Ibrahim as. Ia kemudian memerintahkan semua tentaranya untuk membakar Ibrahim hidup-hidup sebagai hukuman atas perlakuannya kepada berhala-berhala yang mereka sembah.Setelah semua persiapan untuk membakar Ibrahim as. telah lengkap, dilemparkanlah Ibarahim ke dalam api yang berkobar sangat besar dan panas. Apa yang terjadi kemudian? Allah Swt. menunjukkan Kemahakuasaan-Nya dengan meminta api agar dingin untuk menyelamatkan Ibrahim as. Api pun dingin sehingga tidak sedikit pun Ibrahim as. terluka karenanya. Itulah mu’jizat terbesar yang diterima Nabi Ibrahim, yaitu tidak terluka saat dibakar dengan api yang sangat panas.Dari kisah Nabi Ibrahim as. di atas, banyak pelajaran yang dapat kita ambil. Apa saja hikmah yang terkandung di dalamnya? Coba kemukakan. Realisasikan keimananmu kepada Allah Swt. dalam kehidupanmu sehari-hari.Aktivitas 5Menerapkan Perilaku MuliaSetelah mempelajari keimanan kepada Allah Swt. melalui sifat-sifatnya dalam al-Asmā’u al-¦usnā, sebagai orang yang beriman, kita wajib merealisaikannya agar memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Perilaku yang mencerminkan sikap memahami al-Asmā’u al-¦usnā, tergambar dalam aktivitas-aktifitas berikut.1.Menjadi orang yang dermawanSifat dermawan adalah sifat Allah Swt. al-Kar³m (Maha Pemurah), sehinggasebagai wujud keimanan tersebut, kita harus menjadi orang yang pandaimembagi kebahagiaan kepada orang lain baik dalam bentuk harta atau bukan. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 17 Wujud kedermawanan tersebut misalnya seperti berikut.a.Selalu menyisihkan uang jajan untuk kotak amal setiap hari Jum’at yangdiedarkan oleh petugas Rohis.b.Membantu teman yang sedang dalam kesulitan.c.Menjamu tamu yang datang ke rumah sesuai dengan kemampuan.2.Menjadi orang yang jujur dan dapat memberikan rasa amanWujud dari meneladani sifat Allah Swt al-Mu’m³n adalah seperti berikut.a.Menolong teman/orang lain yang sedang dalam bahaya atau ketakutan.b.Menyingkirkan duri, paku, atau benda lain yang ada di jalan yang dapatmembahayakan pengguna jalan.c.Membantu orang tua atau anak-anak yang akan menyeberangi jalan raya.3.Senantiasa bertawakkal kepada Allah Swt.Wujud dari meneladani sifat Allah Swt. al-Wak³l dapat berupa hal-hal berikut.a.Menjadi pribadi yang mandiri, melakukan pekerjaan tanpa harusmerepotkan orang lain.b.Bekerja/belajar dengan sunguh-sungguh karena Allah Swt. tidak akanmengubah nasib seseorang apabila orang tersebut tidak mau berusaha.4.Menjadi pribadi yang kuat dan teguh pendirianPerwujudan meneladani dari sifat Allah Swt. al-Mat³n dapat berupa hal-hal berikut.a.Tidak mudah terpengaruh oleh rayuan atau ajakan orang lain untukmelakukan perbuatan tercela.b.Kuat dan sabar dalam menghadapi setiap ujian dan cobaan yang dihadapi.5.Berkarakter pemimpinPewujudan meneladani sifat Allah Swt. al-Jāmi’, di antaranya seperti berikut.a.Mempersatukan orang-orang yang sedang berselisih.b.Rajin melaksanakan śalat berjama’ah.c.Hidup bermasyarakat agar dapat memberikan manfaat kepada orang lain.6.Berlaku adilPerwujudan meneladani sifat Allah Swt. al-‘Adl misalnya seperti berikut.a.Tidak memihak atau membela orang yang bersalah, meskipun orangtersebut saudara atau teman kita.b.Menjaga diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar dari kezaliman.7.Menjadi orang yang bertakwaMeneladani sifat Allah Swt. al-Ākhir adalah dengan cara seperti berikut.a.Selalu melaksanakan perintah Allah Swt. seperti śalat lima waktu, patuhdan hormat kepada orang tua dan guru, puasa, dan kewajiban lainnya.b.Meninggalkan dan menjauhi semua larangan Allah Swt. seperti mencuri,minum-minuman keras, berjudi, pergaulan bebas, melawan orang tua,dan larangan lainnya.18 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Melalui pengamatan, baik di lingkungan keluarga, sekolah, atau mayarakat, sebutkan perilaku yang mencerminkan mengimani dan meneladani sifat Allah Swt dalam Asm±ul Husna: al-Kar³m, al-Mu’m³n, al-Wak³l, al-Mat³n, al-Jāmi’, al-‘Adl, dan al-Ākhir (masing-masing satu contoh dan boleh lebih dari satu).Aktivitas 6Rangkuman1.Al-Asmā’u al-¦usnā artinya adalah nama-nama yang baik dan indah yanghanya dimiliki oleh Allah Swt. sebagai bukti keagungan-Nya. Nama-namaAllah Swt. yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yangmenyatu dalam kebesaran dan keagungan-Nya.2.Dalam al-Asmā’u al-¦usnā terdapat sifat-sifat Allah Swt. yang wajibdipercayai kebenarannya dan dijadikan petunjuk jalan oleh orang yangberiman dalam bersikap dan berperilaku.3.Orang yang beriman akan menjadikan tujuh sifat Allah Swt. dalam al-Asmā’u al-¦usnā sebagai pedoman hidupnya, dengan berperilaku adil,pemaaf, bijaksana, menjadi pemimpin yang baik, selalu berintrospeksi diri,berbuat baik dan berkasih sayang, bertakwa, menjaga kesucian, menjagakeselamatan diri, berusaha menjadi orang yang terpercaya, memberikanrasa aman pada orang lain, suka bersedekah, dan sebagainya.4.Al-Kar³m mempunyai arti Yang Mahamulia, Yang Mahadermawan atau YangMaha Pemurah. Allah Mahamulia di atas segala-galanya, sehingga apabilaseluruh makhluk-Nya tidak ada satu pun yang taat kepada-Nya, tidak akanmengurangi sedikitpun kemuliaan-Nya.5.Al-Mu’m³n dapat dimaknai Allah sebagai Maha Pemberi rasa aman bagimakhluk ciptaan-Nya dari perbuatan §alim. Allah adalah sumber rasa amandan keamanan dengan menjelaskan sebab-sebabnya.6.Al-Wak³l mempunyai arti Yang Maha Pemelihara atau Yang Maha Terpercaya.Allah memelihara dan menyelesaikan segala urusan yang diserahkan olehhamba kepada-Nya tanpa membiarkan apa pun terbengkalai.7.Al-Mat³n berarti bahwa Allah Mahasempurna dalam kekuatan dankekukuhan-Nya. Kekukuhan dalam prinsip sifat-sifat-Nya, tidak akan Allahmelemahkan suatu sifat-Nya. Allah juga Mahakukuh dalam kekuatan-kekuatan-Nya. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 19 8.Al-Jāmi’ berarti Allah Maha Mengumpulkan dan mempunyai kemampuanuntuk mengumpulkan segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi.Kemampuan Allah SWT tersebut tentu tidak terbatas, sehingga Allah mampumengumpulkan segala sesuatu, baik yang serupa maupun yang berbeda,yang nyata maupun yang gaib, yang terjangkau oleh manusia maupun yangtidak dapat dijangkau oleh manusia, dan lain sebagainya.9.Al-Adl berarti Mahaadil. Keadilan Allah SWT bersifat mutlak, tidak dipengaruhiapa pun dan siapa pun. Allah Mahaadil karena Allah selalu menempatkansesuatu pada tempat yang semestinya, sesuai dengan keadilan-Nya yangMahasempurna.10.Al-Ākhir berarti ©at Yang Mahaakhir. Mahaakhir di sini dapat diartikan bahwaAllah Swt. adalah ©at yang paling kekal. Tidak ada sesuatu pun setelah-Nya.Tatkala semua makhluk, bumi seisinya hancur lebur, Allah Swt. tetap adadan kekal.EvaluasiA.Uji Pemahaman1.Bagaimana cara kita meneladani al-Asmā’u al-¦usnā al-Kar³m?2.Jelaskan manfaat dari meneladani al-Asmā’u al-¦usnā al-Wak³l!3.Bagaimana cara kita untuk meneladani al-Asmā’u al-¦usnā al-Adl!4.Bagaimana strategi kita untuk dapat meneladani al-Asmā’u al-¦usnā al-Mat³n?5.Jelaskan manfaat dari meneladani al-Asmā’u al-¦usnā al-Ākhir!B.RefleksiBerilah tanda checklist () yang sesuai dengan dorongan hati kamumenanggapi pernyataan-pernyataan yang tersedia !NoPernyataanKebiasaanSelaluSeringJarangTidak PernahSkor 4Skor 3Skor 2Skor 11Saya tidak ingin membuat onar di sekolah dan di masyarakat.2Saya ingin memaafkan teman yang menyakiti hati saya.3Bila melihat orang yang membutuhkan pertolongan, saya berkeinginan untuk memberikan pertolongan.20 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK NoPernyataanKebiasaanSelaluSeringJarangTidak PernahSkor 4Skor 3Skor 2Skor 14Saya berkeinginan untuk memberi nasihat, mengajak, dan mempelopori teman-teman untuk beribadah dan berbuat kebajikan.5Saya berusaha tidak mengeluh saat mendapat musibah/cobaan.6Saya sangat takut ketika mengingat kematian.7Saya bersungguh-sungguh saat diberi tugas.8Memberikan solusi kepada teman yang mendapat masalah.9Saya berusaha meningkatkan amal baik agar catatan amal baik saya terus bertambah.10Mudah memaafkan kesalahan teman/orang lain. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 21 BAB2Berbusana Muslim dan Muslimah Cermin Kepribadian dan KeindahanMempertahankan Kejujuransebagai Cermin KepribadianJujur dalam niatJujur dalam lisanMakna jujurHikmah Perilaku JujurDalil tentang jujurJujur dalam perbuatanDiketahui dan diperolehnya nilai dan perilaku muliaPeta Konsep22 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Membuka Relung HatiCermati kisah berikut!Islam adalah agama yang sempurna yang ajarannya mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Ajaran Islam mengatur semua urusan manusia agar terwujud kehidupan yang aman, nyaman, dan damai. Dalam hal berbusana, Islam mengajarkan bahwa busana memiliki fungsi utama sebagai penutup aurat selain fungsi-fungsi yang lain seperti fungsi sebagai hiasan dan penahan rasa panas atau dingin. Dengan demikian, maka bagi orang-orang yang beriman busana adalah sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan terutama bagi kalangan perempuan. Hal ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi kaum perempuan, terutama di tengah-tengah kepungan budaya modern yang sangat mengesampingkan masalah syari’at agama. Banyak yang beranggapan bahwa urusan busana atau berpakaian adalah urusan “privacy” setiap orang, merupakan bagian dari hak asasi manusia yang tidak boleh orang lain atau kelompok lain ikut mengatur urusan tersebut. Namun demikian, apapun alasan yang dikemukakan oleh orang-orang tentang ajaran Islam yang satu ini, bagi kita bahwa gaya modern dan gaya yang tidak harus membuka aurat. Tidak ada kaitannya antara modernitas suatu kelompok atau masyarakat dengan busana atau pakaian yang membuka aurat. Dalam hal ini, kita dapat melihat dan meniru bangsa Jepang yang sangat maju dan modern dengan tetap melestarikan budayanya termasuk dalam berpakaian. Dalam konteks berbusana, menutup aurat bukan saja baik dan saran, bahkan para perempuan akan jauh terlihat lebih cantik, anggun dan berwibawa dengan busana yang menutup aurat, akan tetapi, pemakainya juga akan terhindar dari fitnah dan perbuatan tidak menyenangkan dari orang yang akan berbuat jahat secara seksual. Bukankah timbulnya kejahatan-kejahatan seksual seperti kejahatan pemerkosaan, perzinaan, bahkan pelecehan seksual yang dilakukan di tempat-tempat umum atau keramaian, pemicunya karena tergoda dengan cara berbusana kaum perempuan yang sangat seksi?Sumber: Dok. KemendikbudGambar 2.1 Lebih cantik dan anggun dengan menggunakan busana muslimah. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 23 Ada yang beranggapan bahwa menutup aurat itu bagian dari hak individu, bukan kewajiban. Bagaimana menurut pendapat kalian? Kemukakan dengan argumentasi yang bersumber kepada al-Qur’±n dan hadis dan diskusikan bersama teman dan gurumu.Aktivitas 1Mengkritisi Sekitar KitaCermati wacana dan gambar berikut!Tren berbusana muslimah di kalangan perempuan Indonesia beberapa tahun terakhir ini merupakan fenomena yang menggembirakan. Tentu hal ini sangat berbeda dengan kondisi sebelumnya. Semangat perempuan Indonesia untuk mengenakan jilbab hampir dapat dijumpai di semua area publik, baik di lingkungan pemerintahan maupun di lingkungan swasta. Fenomena ini merupakan dampak positif media yang memberikan informasi tentang para aktris atau public figure yang menyadari pentingnya melaksanakan salah satu ajaran Islam mengenai menutup aurat. Namun demikian, jika perilaku berbusana muslimah hanya disebabkan tren dan bukan karena kesadaran keagamaan yang memerintahkan kaum hawa harus menutup aurat, maka dikhawatirkan akan dapat mencederai ajaran Islam itu sendiri. Betapa tidak, banyak dijumpai para perempuan yang secara §ahir sudah berbusana secara Islami, tetapi akhlak dan perilakunya belum Sumber: Dok. KemendikbudGambar 2.2Penggunaan bus ana muslimah di kalangan pejabat pemerintah, nampak lebih berwibawa.Next >