< Previous Kelas IX SMP4 Ayo Menanya!Rumuskan beberapa pertanyaan untuk mengetahui hal-hal yang belum jelas tentang materi yang kalian amati pada gambar 1.1 dan 1.2 serta dari hasil membaca dan mencermati materi di atas sebagai berikut:1. __________________________________________________________2. __________________________________________________________3. __________________________________________________________4. __________________________________________________________5. __________________________________________________________ Ayo Mencari Informasi!Carilah informasi selengkap mungkin melalui mengamati dan membaca buku/artikel dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah kamu rumuskan sebelumnya! Ayo Mengolah Informasi!Ayo olah informasi yang telah kalian dapatkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah kalian rumuskan sebelumnya!1. __________________________________________________________2. __________________________________________________________3. __________________________________________________________4. __________________________________________________________5. __________________________________________________________Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti5 Ayo Mengomunikasikan!Komunikasikan hasil jawaban kalian dengan cara mempresentasikannya di depan kelas atau kelompok lain untuk mendapatkan tanggapan, dan buatlah kesimpulan dan hasil presentasi!1. __________________________________________________________2. __________________________________________________________3. __________________________________________________________4. __________________________________________________________5. __________________________________________________________B. Makanan Terakhir Sang Buddha Ayo Membaca!Proses mengamati dapat kalian lanjutkan melalui membaca dan mencermati teks berikut lalu merumuskan pertanyaan-pertanyaan. Sumber: http://www.buddhanet.netGambar 1.3“Cunda, hidangkan Sukaramaddava hanya kepada Sang Bhagava, bukan untuk yang lain. Karena Sukaramaddava hanya dapat dicerna oleh perut Sang Bhagava”. Kelas IX SMP6Setelah tiba di Pava, Sang Buddha dan para siswa-Nya berdiam di hutan mangga milik Cunda, putra si pandai besi. Mendengar berita kedatangan Sang Bhagava di hutan mangganya, Cunda segera menghadap Sang Bhagava dan memberi sembah hormat pada-Nya. Sang Bhagava memberinya dorongan dengan pembabaran Dharma serta membahagiakannya dalam latihan Dharma. Keesokan harinya, Cunda mempersiapkan makanan yang mewah, termasuk masakan khusus yang disebut sukaramaddava. Sukaramaddava adalah daging lunak dicampur dengan jamur. Sang Buddha menyarankan agar Cunda menghidangkan makanan Sukaramaddava hanya kepada-Nya, bukan untuk yang lain. Selain Sang Buddha, tidak diizinkan memakan makanan Sukaramaddava. Setelah menikmati makanan, selanjutnya Sang Buddha berkata:“Cunda, jika masih ada Sukaramaddava yang tersisa, kubur dan timbunlah dalam tanah. Sang Buddha tidak melihat ada seorang pun di dunia ini selain Tathagata yang mampu mencerna makanan Sukaramaddava ini”.“Oh, demikiankah, Bhante”, jawab Cunda. Segera Cunda menguburkan sisa makanan tersebut di dalam tanah. Selanjutnya, Cunda mendatangi Sang Buddha dan memberi hormat, ia duduk di satu sisi lalu Sang Buddha mengajarkan Dharma kepadanya. Sang Buddha juga memuji Cunda atas hidangannya yang telah membuat Beliau segar dan kuat kembali setelah perjalanan jauh. Namun segera setelah itu, Sang Buddha menderita sakit perut luar biasa seperti yang sebelumnya pernah diderita. Sakit yang luar biasa ini menyerang Sang Buddha saat berada di desa Beluva. Dengan kekuatan batin-Nya, Sang Buddha sangggup menahan rasa sakit tersebut. Meskipun amat lemah, Sang Buddha memutuskan untuk langsung meneruskan perjalanan ke Kusinara sejauh kurang lebih 6 (enam) mil lagi. Setelah perjuangan melawan sakit perut tersebut, Sang Buddha tiba di hutan pohon Sala di pinggiran kota. Di tempat inilah, di sungai Kuttha Sang Buddha mandi untuk terakhir kalinya. Setelah istirahat sejenak, lalu Beliau berkata: “Sekarang mungkin akan terjadi bahwa sebagian orang akan membuat Cunda menjadi menyesal karena telah memberi Tathagata hidangan yang membuat-Nya sakit. Y.M. Ananda, bila ini terjadi, engkau harus mengatakan kepada Cunda bahwa engkau telah mendengar langsung dari Sang Buddha bahwa perbuatan itu keberuntungan bagi dia. Katakan Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti7padanya bahwa ada dua macam persembahan kepada Sang Buddha yang mempunyai pahala yang sama, yaitu persembahan makanan saat menjelang Penerangan Sempurna-Nya dan persembahan makanan pada saat menjelang Kemangkatan-Nya. Ini adalah kelahiran terakhir dari Sang Buddha”.Kemudian Sang Buddha berkata, “Ananda, tolong siapkan tempat pembaringan untuk Tathagata dengan kepala mengarah ke Utara, di antara dua pohon Sala besar. Tathagata lelah dan ingin berbaring”.Pada saat itu juga, kedua pohon Sala tersebut tiba-tiba dipenuhi oleh bunga-bunga yang bermekaran karena pengaruh dari para Dewa, meskipun saat itu bukan musimnya. Para Dewa menaburkan bunga-bunga kepada Sang Buddha sebagai ungkapan rasa hormatnya kepada Beliau. Selanjutnya, Sang Buddha berkata kepada Ananda:“Ananda, kedua pohon Sala besar ini menaburi Tathagata dengan bunga-bunganya seolah-olah mereka memberi penghormatan kepada Tathagata. Tetapi ini bukanlah cara bagaimana Tathagata seharusnya dihormati dan dihargai. Melainkan, adalah bila para bhikkhu dan bhikkhuni, atau laki-laki dan perempuan umat awam, hidup sesuai dengan ajaran Tathagata. Itulah cara menghormati dan menghargai Tathagata”.Ayo Mengamati!Tahukah Kalian, peristiwa apa yang terjadi seperti pada gambar 1.4 di samping ini? Berikan tanggapan dan rumuskan pertanyaan-pertanyaan!Sumber: http://www.astrosage.comGambar 1.4 Kelas IX SMP8C. Tempat Suci untuk Menghormati Sang BuddhaSang Buddha juga mengatakan, bahwa terdapat 4 (empat) tempat untuk dikunjungi bagi pengikut setia Sang Buddha. Keempat tempat suci yang berhubungan dengan kehidupan Sang Buddha, yaitu: 1. Tempat kelahiran Boddhisattva Siddharta; 2. Tempat Bodhisattva Siddharta mencapai Penerangan Sempurna; 3. Tempat Sang Buddha memutar Roda Dharma yang tiada bandingnya;4. Tempat Sang Buddha mencapai Maha Parinibbana (wafat).Di dalam Maha Parinibbana Sutta, Sang Buddha menyatakan kepada Ananda; “Ananda, bagi mereka yang berkeyakinan kuat melakukan ziarah ke tempat-tempat itu, maka setelah mereka meninggal dunia, mereka akan terlahir kembali di alam surga.” Ayo Mengamati!Amati gambar 1.5, 1.6, 1.7, dan 1.8 di bawah ini! Tahukah kalian, peristiwa apa yang terjadi seperti pada gambar di bawah ini?Sumber: https://shixianxing.wordpress.comGambar 1.5Sumber: http://www.adaderana.lkGambar 1.6Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti9Sesaat setelah itu, Y.M. Ananda pergi ke kamar kutinya dan berdiri dengan bersandar di pinggir pintu sambil menangis. “Aduh! Aku masih seorang yang harus belajar, seorang yang masih harus berjuang untuk mencapai kesempurnaan. Sedangkan Guru akan meninggalkanku, padahal Sang Bhagava adalah Guru yang amat baik!”Sumber: dokumen kemdikbudGambar 1.96XPEHUKWWSVWRGGPHUUL¿HOGZRUGSUHVVFRPGambar 1.8Sumber: http://www.skyscrapercity.comGambar 1.7 Kelas IX SMP10 Ayo Membaca!Proses mengamati dapat kalian lanjutkan melalui membaca dan mencermati teks berikut lalu merumuskan pertanyaan-pertanyaan. Selanjutnya, Sang Buddha memanggil Y.M. Ananda, dan berkata padanya:“Sudahlah Ananda! Janganlah bersedih dan menangis. Bukankah Tathagata telah berulang kali mengatakan kepadamu bahwa akan terjadi perpisahan dan meninggalkan semua yang disayangi dan dicintai? Bagaimana mungkin bahwa segala sesuatu yang telah dilahirkan, yang memiliki awal, dapat melawan kematian? Hal semacam itu tidaklah mungkin”.“Ananda, engkau telah melayani Tathagata dengan tindakan yang penuh cinta-kasih, selalu siap menolong, dengan senang hati, dan bersahabat, demikian pula dalam ucapan dan pikiranmu. Engkau telah membuat kebajikan, Ananda. Teruslah berusaha dan engkau akan segera terbebas dari semua kelemahan kemanusiaanmu. Dalam waktu yang sangat singkat engkau akan menjadi Arahat”.“Sekarang engkau boleh pergi, Ananda. Tapi pergilah ke Kusinara dan katakan kepada semua orang bahwa malam ini, pada waktu jaga terakhir, Buddha akan mangkat dan mencapai Maha Parinibbana. Datang dan temuilah Buddha sebelum Beliau mangkat”.Y.M. Ananda dengan ditemani seorang bhikkhu lainnya melaksanakan apa yang diamanatkan oleh Sang Buddha, pergi ke Kusinara untuk mengumumkan kepada orang-orang di sana. Akhirnya, semua orang di Kusinara datang ke tempat pohon Sala kembar untuk menyampaikan selamat tinggal kepada Sang Buddha. Keluarga demi keluarga, mereka bersujud di hadapan Sang Buddha sebagai ucapan selamat tinggalnya kepada-Nya. (http://mitta.tripod.com/ terakhir.htm, diakses: 18/7/2014, pukul: 07.42)Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti11 Ayo Menanya!Rumuskan beberapa pertanyaan untuk mengetahui hal-hal yang belum jelas dari hasil membaca dan mencermati materi serta mengamati pada gambar 1.4, 1.5, 1.6, 1.7, dan 1.8 di atas sebagai berikut:1. __________________________________________________________2. __________________________________________________________3. __________________________________________________________4. __________________________________________________________5. __________________________________________________________ Ayo Mencari Informasi!Carilah informasi selengkap mungkin melalui mengamati dan membaca buku/artikel dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah kalian rumuskan! Ayo Mengolah Informasi!Ayo olah informasi yang telah kalian dapatkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah kalian rumuskan sebelumnya!1. __________________________________________________________2. __________________________________________________________3. __________________________________________________________4. __________________________________________________________5. __________________________________________________________ Kelas IX SMP12 Ayo Mengomunikasikan!Komunikasikan hasil jawaban kamu dengan cara mempresentasikannya di depan kelas atau kelompok lain untuk mendapatkan tanggapan! 1. __________________________________________________________2. __________________________________________________________3. __________________________________________________________4. __________________________________________________________5. __________________________________________________________D. Nasihat Terakhir dan Parinibbana Menjelang Maha Parinibbana, Sang Buddha menahbiskan Subhadda menjadi Bhikkhu. Subhadda merupakan siswa terakhir Sang Buddha.Ayo Mengamati!Amati! Peristiwa apakah yang terjadi pada gambar 1.9a di samping? Baca dan cermati uraian materi di bawah ini! Sumber: http://www.elakiri.com Gambar 1.9aPendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti13 Ayo Membaca!Proses mengamati dapat kalian lanjutkan melalui membaca dan mencermati teks berikut lalu merumuskan pertanyaan-pertanyaan.Setelah menahbiskan Subhadda, selanjutnya Sang Buddha menasihati Y.M. Ananda sebagai berikut:“Ada kemungkinan, Ananda, bahwa beberapa orang dari kalian akan berkata, tanpa Sang Buddha, Guru Agung, tak ada lagi Guru untuk kita. Tidak, Ananda, engkau tidak seharusnya berpikir seperti itu. Apa saja yang diajarkan di dalam Dharma dan Vinaya dan dibabarkan oleh Tathagata akan menjadi Guru kalian setelah Tathagata tiada”.Kemudian Sang Buddha berkata kepada para Bhikkhu lainnya: “Jika ada di antara kalian yang mempunyai keragu-raguan terhadap Sang Buddha, Dharma, dan Sangha, tanyakanlah kepada Tathagata. Sekarang atau akan datang, Engkau mungkin bisa menyesal karena tidak bertanya ketika Tathagata masih bersama kalian”. Akan tetapi, mendengar kata-kata demikian, tidak seorang pun dari para bhikkhu yang angkat bicara. Tidak seorang pun yang memiliki pertanyaan, dan semua dari mereka diam. Kedua dan ketiga kalinya Sang Buddha menyampaikan amanat tersebut kepada para bhikkhu. Akan tetapi, semua bhikkhu tersebut diam. Kemudian Sang Buddha berkata:“Mungkin ini karena rasa hormat kepada Guru, sehingga kalian tidak menanyakan sesuatu pun kepada Sang Tathagata. Biarlah selaku teman, oh para siswa, mengatakannya kepada teman lainnya”.Namun demikinan, tetap saja para siswa tersebut berdiam diri. Kemudian Ananda berkata kepada Sang Buddha, “Sungguh mengagumkan, sungguh menakjubkan, Yang Mulia! Saya sungguh percaya bahwa di dalam kumpulan besar para bhikkhu ini, tak ada seorang pun yang memiliki keragu-raguan mengenai Sang Buddha, Dharma, dan Persaudaraan para Bhikkhu (Sangha), atau Sang Jalan dan tentang cara-cara latihan dan perilaku”.Next >