< Previous Kelas IX SMP546. Kak atas standar hidup yang pantas di bidang kesehatan dan kesejahteraan7. Hak atas pendidikan8. Hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan yang berkebudayaan dan masyarakatDalam UUD 1945 (amandemen I-IV 1945) memuat hak asasi manusia terdiri atas:1. Hak kebebasan untuk mengeluarkan pendapat2. Hak kedudukan yang sama didalam hukum3. Hak kebebasan berkumpul4. Hak kebebasan beragama5. Hak penghidupan yang layak6. Hak kebebasan berserikat7. Hak memperoleh pengajaran dan pendidikanSelanjutnya, secara operasional beberapa bentuk HAM yang terdapat dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM sebagai berikut:1. Hak untuk hidup2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan3. Hak mengembangkan diri4. Hak memperoleh keadilan5. Hak kebebasan pribadi6. Hak rasa aman7. Hak atas kesejahteraan8. Hak turut serta dalam pemerintah9. Hak wanita10. Hak anakPendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti55Moralitas umat Sang Buddha adalah menahan diri dari kejahatan yang diimbangi dengan kebaikan. Moralitas yang ditemukan dalam prinsip itu dapat dirangkum dalam tiga prinsip ajaran Sang Buddha, yaitu; “Hindarilah kejahatan, berbuatlah kebajikan, sucikan pikiran inilah nasihat yang telah diberikan oleh Sang Buddha” (Dh. XIV, 183). Nasihat Sang Buddha dalam Anguttara Nikaya II:121), menjelaskan bahwa, “Setiap diri manusia timbul rasa takut, merasa bersalah, takut disalahkan oleh orang lain, takut terhadap hukum, dan juga takut menghadapi akibat-akibat yang tidak dikehendaki”. Lebih lanjut, dalam Anguttara Nikaya I:51) juga tertuang nasihat Sang Buddha bahwa, “Perasaan malu berbuat jahat (hiri) dan takut akibat perbuatan jahat (ottapa) merupakan dua Dharma sebagai pelindung dunia (Lokapala Dhamma)”. Kebenaran Hukum Dharma menegakkan hukum pertentangan nilai dari jahat menjadi baik, serta dari benci menjadi cinta kasih. Orang melakukan kebaikan untuk melenyapkan kejahatan yang dilandasi cinta kasih akan membawa akibat sebagai hasil dari sebab yang telah terjadi, yaitu hukum karma. Karma bukanlah hukum pembalasan, tetapi hukum alam.Dalam Kutadhata Sutta, Sang Buddha mengajarkan bentuk pengorbanan sosial demi kesejahteraan banyak orang. Ia menukar kurban bagi para dewa menjadi kurban rakyat kecil yang membutuhkan pertolongan. Dengan demikian, maka Sang Buddha telah menciptakan kehidupan manusia yang lebih baik, sekaligus dunia penuh kedamaian. (diadaptasi dari tulisan: Bhikkhu Vajhiradhammo). Ayo Menanya!Rumuskan beberapa pertanyaan untuk mengetahui hal-hal yang belum jelas tentang materi yang kalian amati pada bab ini serta hasil membaca dan mencermati materi di atas sebagai berikut:1. __________________________________________________________2. __________________________________________________________3. __________________________________________________________4. __________________________________________________________5. __________________________________________________________ Kelas IX SMP56 Ayo Mencari Informasi!Carilah informasi selengkap mungkin melalui mengamati dan membaca buku/artikel dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang kalian rumuskan! Ayo Mengolah Informasi!Ayo olah informasi yang telah kalian dapatkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah kalian rumuskan sebelumnya!1. __________________________________________________________2. __________________________________________________________3. __________________________________________________________4. __________________________________________________________5. __________________________________________________________ Ayo Mengomunikasikan!Komunikasikan hasil jawaban kalian dengan cara mempresentasikan di depan kelas atau kelompok lain untuk mendapatkan tanggapan! 1. __________________________________________________________2. __________________________________________________________3. __________________________________________________________4. __________________________________________________________5. __________________________________________________________Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti57 Rangkuman Bab 21. Dalam UU Sisdiknas Tahun 2003, Bab III Pasal 4 ayat 1: “Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, & kemajemukan bangsa”. 2. HAM adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia, karena setiap manusia tidak bersumber dari suatu kedudukan dan/atau kewajiban tertentu. 3. Hak yang paling asasi adalah hak untuk hidup, kebebasan, persamaan, dan hak milik. Hak ini dikembangkan menyangkut dua hal: (1) hak individu terhadap negara, seperti hak warga negara, hak-hak politik, dan hak mendapatkan perlindungan hukum dan (2) hak individu dalam kedudukannya sebagai anggota masyarakat terhadap sesamanya seperti hak ekonomi, sosial dan budaya.4. Deklarasi HAM (pasal 18) menyatakan: setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, keinsyafan batin dan agama, dalam hal ini termasuk kebebasan berganti agama atau kepercayaan, dan kebebasan untuk menyatakan agama atau kepercayaan dengan mengajarkannya, melakukannya, beribadat, dan menepatinya, baik sendiri maupun bersama-sama orang lain, baik ditempat umum maupun secara sendiri. 5. HAM tidak hanya menyangkut interaksi antarumat manusia, tetapi juga berhubungan dengan alam sekitarnya. Apabila alam sekitarnya rusak maka umat manusia akan menghadapi malapetaka. HAM tidak boleh dipengaruhi oleh perasaan benci dan permusuhan. 6. Dalam agama Buddha, ketentuan yang terdapat dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) pada hakikatnya memiliki prinsip yang sama dengan Pancasila Buddhis dan enam arah dalam Sigalovada Sutta.7. Setiap kehidupan manusia dapat timbul rasa takut, merasa bersalah, takut disalahkan oleh orang lain, takut terhadap hukum, dan juga takut menghadapi akibat-akibat yang tidak diinginkan dalam kehidupan yang akan datang (Anguttara Nikaya.II, 121). 8. Dalam Kutadhanta Sutta, juga ditemukan bahwa Sang Buddha mengajarkan bentuk pengorbanan sosial demi kesejahteraan banyak orang. Kelas IX SMP58 Penilaian Kompetensi PengetahuanKerjakan dengan uraian yang jelas dan tepat!1. Jelaskan hubungan HAM dengan Pancasila Buddhis!2. Mengapa Sang Buddha menentang sistem kasta di India?3. Bagaimana pandangan kalian tentang kebebasan beragama di Indonesia jika ditinjau dari HAM!4. Mengapa agama Buddha sangat menaruh peduli terhadap hak asasi setiap bentuk kehidupan hingga makhluk sekecil apa pun?5. Tuliskan lima pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia saat ini! Penilaian Kompetensi KeterampilanHak Asasi ManusiaOleh: Jo PriastanaBukan karena kelahiran dan keturunanBukan karena perbedaan warna kulit dan kedudukan sosialAku dan kamu berteman dan berbagi kasihBukan karena kita berbeda agama dan kepercayaanBukan karena kita berbeda etnis dan suku bangsaKita bermain dan bercanda bersamaKita bergaul dan bekerja bersama-sama.Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti59Semua diantara kita umat manusiaSemua diantara kita sesama manusiaSama-sama memiliki hak untuk hidupSama-sama memiki hak beragamaSama-sama memiliki hak hidup layakSama-sama memiliki hak berbicaraSama-sama memiliki hak berbudayaSemua di antara kita sesama manusiaMemiliki hak sama untuk kebebasanMemiliki hak sama diperlakukan adilMemiliki hak sama memenuhi kesejahteanMemiliki perlindungan akan rasa amanMemiliki perlindungan akan kepemilikanSemua di antara kita sesama manusiaSama-sama tidak boleh dikenai kekerasanSama-sama tidak boleh mendapat ancamanSama-sama tidak boleh didiskrimnasiSama-sama tidak boleh terintimidasiSemua kita sama-sama umat manusiaMemiliki martabat dan serajat yang samaMemiliki kemuliaan dan keluhuran yang samaMemiliki ham asasi manusia yang sama! Kelas IX SMP60 Tugas ProyekLakukan pengamatan di sekitar kehidupan kalian tentang kasus pelanggaran HAM! Selanjutnya, buatlah laporan minimal 3 paragraf tentang kasus tersebut! Kerja Sama dengan Orang Tua1. Konsultasikan tugas-tugas dengan orangtua kalian!2. Mintalah pendapat orangtua kalian untuk memperkaya informasi yang kalian butuhkan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan! Re!eksi6HWHODKPHQJLNXWLVHUDQJNDLDQSHPEHODMDUDQPHODOXLSHQGHNDWDQVDLQWL¿Npada materi bab 2 tentang “Hak Asasi Manusia dalam Agama Buddha”, pengetahuan baru apa yang kalian peroleh, apa manfaat dari pembelajaran pada bab ini, sikap apa yang dapat kalian teladani dari pembelajaran ini, apa perilaku tindak lanjut yang akan kalian lakukan. Ungkapan dan tuliskan UHÀHNVLNDOLDQLQLGHQJDQFHUPDWCatatan Guru:………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………ParafCatatan Orang Tua:………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………ParafPendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti61Agama Buddhadan Kesetaraan GenderAyo, duduk hening.Pejamkan mata, sadari napas masuk dan keluar.Tarik napas pelan-pelan, katakan dalam hati “Aku Tahu.”Hembuskan napas pelan-pelan, katakan dalam hati “Aku Tahu.”Tarik napas pelan-pelan, katakan dalam hati “Aku Tenang.”Hembuskan napas pelan-pelan, katakan dalam hati “Aku Bahagia.”Ayo Hening Sejenak!Bab 3 Kelas IX SMP62Isu tentang gender sering ramai dibicarakan. Gender sering diartikan secara keliru. Gender adalah suatu istilah yang relatif masih baru. Menurut Shorwalter, wacana gender mulai ramai dibicarakan pada awal tahun 1977. Ketimpangan peran sosial berdasarkan gender dianggap bahwa segalanya bersumber dari Tuhan. Berbeda dengan persepsi para feminis yang menganggap ketimpangan itu semata-mata sebagai konstruksi masyarakat. Menurut penelitian para antropologi, masyarakat pra-primitif, atau sering disebut dengan masyarakat liar sekitar sejuta tahun lalu, menganut pola keibuan. Perempuan lebih dominan dari pada laki-laki di dalam pembentukan suku dan ikatan kekeluargaan. Pada masa ini terjadi keadilan sosial dan kesetaraan gender.A. Pengertian Gender Ayo Membaca!Kata gender berasal dari bahasa Inggris berarti “jenis kelamin”. Gender diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku. Istilah gender sudah lazim digunakan, khususnya di Kantor Menteri Negara Urusan Peranan Wanita dengan istilah “gender”. Gender biasanya dipergunakan untuk menunjukkan pembagian kerja yang dianggap tepat bagi laki-laki dan perempuan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa gender adalah suatu konsep \DQJGLJXQDNDQXQWXNPHQJLGHQWL¿NDVLSHUEHGDDQODNLODNLGDQSHUHPSXDQdilihat dari segi pengaruh sosial budaya. (Nasaruddin Umar, 2014) Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti63B. Status Perempuan dalam Agama BuddhaDi dalam Agama Buddha dikenal kesetaraan atau “ketiada-perbedaan” antara seorang anak laki-laki dan perempuan. Gerakan kaum perempuan sebagai gerakan perlawanan terhadap ketidakadilan gender. Sang Buddha telah meletakkan fondasi kuat hampir 2600 tahun lalu tentang hal itu. Dalam Agama Buddha dikenal jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Tetapi di dalam pencapaian pembebasan, Sang Buddha tidak membedakan jenis kelamin.“Beberapa perempuan sungguh lebih baik (daripada laki-laki). Berdasarkan dia, O Raja para manusia. Ada perempuan yang bijaksana, saleh, memperlakukan ibu mertua sebagai dewi, dan hidup suci. Pada istri mulia seperti itu akan lahir anak gagah berani, seorang raja dunia, yang akan memerintahkan kerajaan.”Sang Buddha juga mengatakan, bahwa beberapa perempuan dapat lebih baik daripada laki-laki. Ini merupakan kata-kata asli yang pernah disampaikan Sang Buddha. Tidak hanya itu, Sang Buddha juga sering menggunakan istilah “Matugama” yang berarti “Ibu Rakyat” atau “Perhimpunan Kaum Ibu”. Ini menggambarkan betapa besarnya peranan seorang perempuan. Demikian pula, Sang Buddha juga membukakan pintu bagi perempuan untuk mencapai kesucian. Beliau menerima bibinya, Prajapati Gotami yang sebagai ibu tirinya memasuki kehidupan Sangha. Akhirnya Prajapati Gotami untuk mendirikan Sangha Bhikkuni.Sehubungan dengan hal itu, pada tahun 1998 di vihara His Lai Los Angeles, 200 orang bhiksuni dari berbagai tradisi Buddhis menerima pentahbisan penuh. Perempuan lainnya di Asia, seperti Voramai Kalsbingshing juga mempelopori dan memperjuangkan Sangha Bhikkhuni di Thailand. Banyak pula perempuan di Eropa dan Amerika yang mempelopori gerakan emansipasi Chatsumam Kabilisngh, perempuan Buddhis yang menempuh cara hidup kebhiksuan ini. Beliau melihat bahwa agama Buddha juga memiliki hubungan dengan perempuan.Next >