Hak Cipta © 2015 pada Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDilindungi Undang-UndangMILIK NEGARATIDAK DIPERDAGANGKANDisklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.Katalog Dalam Terbitan (KDT)Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. iv, 132 hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMP Kelas IXISBN978-602-1530-46-7 (jilid lengkap)ISBN978-602-1530-49-8 (jilid 3)1. Katolik-- Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 230Kontributor Naskah : Lorensius Atrik Wibawa dan Y. SulisdwiyantaNihil Obstat : FX. Adisusanto SJ 14 Agustus 2014 Imprimatur : Mgr. John Liku Ada 21 Agustus 2014Penelaah : FX. Adisusanto SJ, Matias Endar Suhendar, dan Dr. Vincentius Darmin Mbula, OFMPenyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.Cetakan Ke-1, 2015 Disusun dengan huruf ArialMT, 12 pt.Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti iiiKATA PENGANTARAgama terutama bukanlah soal mengetahui mana yang benar atau yang salah, tetapi mengetahui dan melakukannya seperti dikatakan oleh Santo Yakobus: “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian juga iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati” (Yakobus 2:26). Demikianlah, belajar bukan sekadar untuk tahu, melainkan dengan belajar seseorang menjadi tumbuh dan berubah serta mengubah keadaan. Kurikulum 2013 dirancang agar tahapan pembelajaran memungkinkan peserta didik berkembang dari proses menyerap pengetahuan dan mengembangkan keterampilan hingga memekarkan sikap serta nilai-nilai luhur kemanusiaan.Pembelajaran agama diharapkan mampu menambah wawasan keagamaan, mengasah keterampilan beragama dan mewujudkan sikap beragama peserta didik yang utuh dan berimbang, yang mencakup hubungan manusia dengan Penciptanya,sesama manusia danmanusia dengan lingkungannya. Untuk memastikan keseimbangan ini, pelajaran agama perlu diberi penekanan khusus terkait dengan budi pekerti.Hakikat budi pekerti adalah sikap atau perilaku seseorang dalam berinteraksi dengan Tuhan, diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa, serta alam sekitar. Agar terpancar kesantunan dan kemuliaan dalam interaksi tersebut, kita perlu menanamkan kepada peserta didik nilai-nilai karakter seperti kejujuran, kedisiplinan, cinta kebersihan, cinta kasih, semangat berbagi, optimisme, cinta tanah air, kepenasaran intelektual, dan kreativitas. Buku Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas IX ditulis dengan semangat itu. Pembelajarannya dibagi-bagi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang harus dilakukan peserta didik dalam usaha memahami pengetahuan agamanya dan diaktualisasikan dalam tindakan nyata dan sikap keseharian yang sesuai dengan tuntunan agamanya, baik dalam bentuk ibadah ritualis maupun ibadah sosial.Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersediaan kegiatan yang ada pada buku ini. Penyesuaian ini antara lain dengan membuka kesempatan luas bagi guru untuk berkreasi dan memperkayanya dengan kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan, yang bersumber dari lingkungan alam, sosial, dan budaya sekitar.Sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan untuk penyempurnaan. Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).Jakarta, Januari 2015Menteri Pendidikan dan Kebudayaaniv Kelas IX SMP Daftar IsiKata Pengantar..................................................................................................... iiiDaftar Isi............................................................................................................... ivBab I Orang Beriman Menanggapi Karya Keselamatan Allah.......................... 1 A. Allah adalah Sumber Keselamatan yang Sejati......................... 2 B. Beragama sebagai Tanggapan atas Karya Keselamatan Allah. 9 C. Beriman sebagai Tanggapan atas Karya Keselamatan Allah.... 15 D. Beriman Kristiani........................................................................ 21 E. Iman dan Kebersamaan dalam Jemaat..................................... 28 F. Maria Teladan Hidup Beriman.................................................... 33 Bab II Orang Beriman Hidup di Tengah Masyarakat......................................... 39 A. Hak dan Kewajiban sebagai Anggota Gereja........................... 40 B. Hak dan Kewajiban Orang Beriman dalam Masyarakat............ 46Bab III Orang Beriman Menghargai Martabat Manusia..................................... 53 A. Keluhuran Martabat Manusia.................................................... 54 B. Mengembangkan Budaya Kehidupan....................................... 61 C. Mengembangkan Keadilan dan Kejujuran................................ 68Bab IV Orang Beriman Menjaga Keutuhan Alam Ciptaan Allah........................ 75 A. Alam sebagai Bagian Hidup Manusia....................................... 76 B. Bersahabat dengan Alam......................................................... 81Bab V Orang Beriman Membangun Persaudaraan dengan Semua Orang..... 91 A. Kemajemukan Agama dan Kepercayaan: Berbeda tapi Satu Tujuan......................................................... 92 B. Sikap Gereja Katolik terhadap Agama dan Kepercayaan Lain. 98 C. Kebersamaan itu Indah............................................................ 104Bab VI Orang Beriman Membangun Masa Depan........................................... 109 A. Cita-cita Demi Menggapai Masa Depan............................ 110 B. Sakramen Perkawinan............................................................. 117 C. Sakramen Tahbisan................................................................. 123Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti 1Orang Beriman Menanggapi Karya Keselamatan AllahKalian tahu bahwa Allah ”yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang” (Kis 17:25), Allah itu tidak tinggal tersembunyi, tetapi berkenan menyatakan diri kepada manusia. Allah menyatakan diri kepada manusia dalam pertemuan pribadi. Dalam pertemuan itu, Allah tidak hanya memperkenalkan diri-Nya, tetapi juga menyingkapkan kepada manusia rencana keselamatan-Nya. Manusia diajak bertemu dengan Allah dan hidup dalam kesatuan-Nya. Keselamatan itu tidak lain dari kesatuan Allah dengan manusia. Manusia menanggapi kebaikan dan kemurahan Allah yang dengan penuh cinta telah mengundangnya untuk hidup bersama-Nya dengan iman. Iman berarti jawaban atas panggilan Allah, penyerahan diri kepada Allah. Dalam iman, manusia menempatkan Allah sebagai sumber keselamatan sejati dan menanggapinya dengan beragama dan beriman. Dalam iman Kristiani, keselamatan itu terlaksana sepenuhnya dalam diri Yesus Kristus. Dalam bab ini kalian akan mempelajari tentang Orang Beriman Menanggapi Karya Keselamatan Allah yang terdiri beberapa tema sebagai berikut:A. Allah adalah Sumber Keselamatan yang SejatiB. Beragama sebagai Tanggapan atas Karya Keselamatan AllahC. Beriman sebagai Tanggapan atas Karya Keselamatan AllahD. Beriman KristianiE. Iman dan Kebersamaan dalam JemaatF. Maria Teladan Hidup BerimanBab I2 Kelas IX SMP A. Allah adalah Sumber Keselamatan yang SejatiSetiap manusia selalu menginginkan keselamatan dalam hidupnya dan tidak seorang pun menginginkan hidupnya celaka. Berbagai usaha manusia dilakukan untuk mempertahankan hidupnya. Bagi orang beriman kerinduan untuk memperoleh keselamatan itu berdasar pada iman akan Allah sebagai sumber keselamatan yang utama dan terutama. Sejak semula Allah menghendaki agar hidup manusia selamat. Keselamatan itu ditujukan kepada semua manusia tanpa melihat latar belakang suku atau kelompok tertentu karena di hadapan Allah semua manusia adalah sama. Semua manusia berharga di mata Allah. Sejak semula Allah berkehendak menyelamatkan manusia bahkan semua ciptaan-Nya melalui berbagai cara dan berbagai kesempatan. Kesadaran akan Allah yang berkehendak menyelamatkan manusia dan segala ciptaan-Nya seharusnya semakin mendorong manusia untuk semakin dekat dengan kehendak Allah. .DoaAllah Bapa Yang Mahakasih,kami bersyukur atas segala kemurahan-Mu.Bukalah hati dan pikiran kami,agar melalui proses pembelajaran ini.Kami semakin menyadari,bahwa Engkaulah Allah, satu-satunya sumber keselamatansebagai awal dan tujuan hidup kami. Dengan perantaraan Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami.Amin.Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti 31. Memahami bahwa Manusia Selalu Membutuhkan Allah dalam HidupnyaSebagai orang beriman kita harus meyakini bahwa Allah adalah sumber keselamatan sejati. Namun dalam kenyataan hidup sehari-hari yang kita jumpai banyak orang pada zaman sekarang ini hidupnya semakin menjauh dari kehendak Allah bahkan beranggapan hidup dapat dijalani tanpa Allah. Banyak orang tidak lagi mengandalkan Allah sebagai satu-satunya sumber keselamatan. xSekarang simaklah cerita yang berjudul “Kerinduan” dan amatilah beberapa gambar tentang sumber keselamatan yang ada dalam masyarakat berikut ini.KERINDUANAda seorang pemuda yang mendekati seorang pertapa dengan permintaan, “Tunjukkan kepadaku bagaimana saya dapat menemukan Allah.” Orang kudus itu bertanya, “Berapa besar kerinduanmu ini?”. Orang muda itu menjawab, “Lebih dari apa pun di dunia ini”. Pertapa itu membawa orang muda itu ke tepi sebuah danau dan mereka masuk ke dalam air danau sampai air danau mencapai leher. Kemudian pertapa itu mengangkat tangannya dan menekan kepala orang muda ke dalam air. Orang muda itu berjuang dengan susah payah, tetapi pertapa itu tidak melepaskannya sampai dia hampir tenggelam. Ketika mereka kembali ke tepi danau, orang kudus itu bertanya kepada anak muda itu, “Anakku, ketika kamu berada di dalam air, apa yang kamu inginkan lebih dari segala yang lain?”. Tanpa ragu orang muda itu menjawab,”Udara”.“Baik, ketika engkau ingin menemukan Allah seperti kamu menginginkan udara, maka matamu akan terbuka terhadap keajaiban Allah.” Sumber: Wharton, Paul. J., 111 Cerita & Perumpamaan Bagi Para Pengkotbah dan Guru, Kanisius: Yogyakarta, 1994 4 Kelas IX SMP Contoh-contoh Sumber Keselamatan yang Keliru dalam Masyarakat (Sumber: Dok. Penulis) (Sumber: Dok. Penulis) Gambar 1.1 Gambar 1.2 (Sumber: Dok. Penulis) (Sumber: Dok. Penulis) Gambar 1.3 Gambar 1.4xBerdasarkan pengamatan kalian setelah membaca kisah dan mengamati gambar di atas, buatlah daftar pertanyaan untuk lebih memahami bahwa manusia selalu membutuhkan kehadiran Allah dalam hidupnya.xBahas dan diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan tersebut bersama teman-teman dan gurumu.WANI PIROO??Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti 5Idealnya kebutuhan manusia akan Allah bagaikan kebutuhan manusia akan udara untuk bernafas agar dia dapat hidup. Tanpa udara yang masuk ke dalam tubuhnya manusia tak berdaya, bahkan mati. Kebutuhan akan Allah seharusnya merupakan kebutuhan mengalahkan kebutuhan lainnya, sebab tanpa Allah manusia tidak dapat hidup.Bagaimana dengan diri kita sebagai orang beriman? Benarkah kita sudah menyerahkan hidup kita kepada Allah sebagai sumber keselamatan sejati?2. Memahami bahwa Allah sebagai Sumber Keselamatan SejatiSumber keselamatan sejati bukan terletak pada harta kekayaan duniawi, bukan pada sumber-sumber kekuatan gaib, serta bukan terletak pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Allah adalah satu-satunya sumber keselamatan sejati. Tidak ada kekuatan lain yang menyelamatkan selain kekuatan Allah sendiri.xBacalah dengan saksama kutipan teks Kisah Para Rasul 17:16-34, berikut.Paulus di Atena16 Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala. 17 Karena itu di rumah ibadat ia bertukar pikiran dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang yang takut akan Allah, dan di pasar setiap hari dengan orang-orang yang dijumpainya di situ.18 Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata: “Apakah yang hendak dikatakan si peleter ini?” Tetapi yang lain berkata: “Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing.” Sebab ia memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Next >