< Previous6 Kelas IX SMP Nya.19 Lalu mereka membawanya menghadap sidang Areopagus dan mengatakan: “Bolehkah kami tahu ajaran baru mana yang kauajarkan ini? 20 Sebab engkau memperdengarkan kepada kami perkara-perkara yang aneh. Karena itu kami ingin tahu, apakah artinya semua itu.” 21 Adapun orang-orang Atena dan orang-orang asing yang tinggal di situ tidak mempunyai waktu untuk sesuatu selain untuk mengatakan atau mendengar segala sesuatu yang baru. 22 Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: “Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. 23 Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.24 Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, 25 dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.26 Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, 27 supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. 28 Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.29 Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan Ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.30 Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat. 31 Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti 7 Setelah membaca kutipan dari Kisah Para Rasul. 17:16-34, diskusikan beberapa pertanyaan berikut dengan temanmu dalam kelompok.a. Bagaimana orang-orang Atena memahami sumber keselamatan hidupnya?b. Bagaimana sikap Paulus melihat hal itu? Dan apa yang dilakukannya?c. Bagaimana tanggapan orang-orang Atena terhadap pewartaan Paulus?d. Bagaimana pandanganmu tentang sumber keselamatan sejati bagi hidupmu? Mengapa?e. Bagaimana caranya kita dapat menjadi duta karya keselamatan Allah bagi sesama?xSetelah diskusi selesai, masing-masing kelompok dapat mempresentasikan hasilnya, dan kelompok lain dapat memberi tanggapan berupa pertanyaan atau komentar.3. ReeksiAnak-anakku yang terkasih…Allah kita sungguh baik hati,karena kasih-Nya kita diciptakan dengan martabat yang luhur.Karena kebaikan-Nya pula kita masih dapat menikmati napas kehidupan sampai hari ini.Kita juga diberi orang tua yang penuh perhatian serta selalu mati.” 32 Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata: “Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu.” 33 Lalu Paulus pergi meninggalkan mereka. 34 Tetapi beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan dia dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Areopagus, dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka.8 Kelas IX SMP mendampingi dan membimbing kita.Saudara dan guru kita juga dihadirkan untuk membantu kita dalam mengarungi perjalanan hidup.Bagaimana kita menyikapi kebaikan Allah semua itu? Sudahkah kita menyerahkan hidup kita kepada kehendak Allah?Terkadang kita melupakan Allah ketika kita mengalami kesenangan, namun kita merasa membutuhkan ketika kita mengalami kesusahan.Saat menjelang ujian kita ingat Allah, namun ketika lulus kita larut dalam kegembiraan dan melupakan Allah.Seharusnya sebagai orang beriman, dalam setiap kesempatan harus selalu menyandarkan hidup kita kepada Allah sebagai sumber keselamatan sejati.Marilah kita hening sejenak…Kita renungkan semua kebaikan Allah dalam hidup kita… (hening beberapa saat)Dalam suasana hening tuliskan dalam buku catatanmu rencana yang hendak kamu lakukan agar hidupmu selalu dekat dengan Allah.Doa Allah, Bapa yang kekal,Engkaulah asal dan tujuan hidup kami. Kami bersyukur atas segala rahmat yang telah Engkau limpahkan.Dampingilah hidup kami, agar tidak berpaling dari hadapan-Mu.Biarlah kami hanya berpasrah kepada-Mu.Dan menyandarkan hidup kami seutuhnya kepada kuasa kehendak-Mu.Sebab bagi kami, Engkaulah satu-satunya sumber keselamatan sejati.Hanya kepada-Mu lah kami bersandar, sekarang dan sepanjang segala abad.Dengan perantaraan Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti 9B. Beragama sebagai Tanggapan atas Karya Keselamatan AllahSudah sejak dahulu kala hingga sekarang ini di antara pelbagai bangsa terdapat suatu kesadaran tentang daya kekuatan yang gaib yang hadir pada perjalanan sejarah dan peristiwa-peristiwa hidup manusia; bahkan kadang-kadang ada pengakuan terhadap kuasa Ilahi yang tertinggi ataupun Bapa. Kesadaran dan pengakuan itu meresapi kehidupan bangsa-bangsa tersebut dengan semangat religius yang mendalam. Demikian pula dengan nenek moyang kita sejak dahulu kala, bahkan jauh sebelum agama-agama besar dikenal, sudah ada upaya untuk mengungkapkan kepercayaan akan Allah yang menyelamatkan. Ungkapan kepercayaan itu dinyatakan dalam berbagai bentuk: mitos, upacara, dan sebagainya. Kita mengenalnya sebagai agama asli. Biasanya agama asli bersifat lokal, artinya hanya ada di wilayah tertentu. Di Indonesia banyak tersebar agama-agama asli, sebagian masih dianut oleh suku-suku tertentu, sebagian sudah terpengaruh oleh agama-agama besar. Agama-agama yang terdapat di seluruh dunia pada umumnya dengan berbagai cara berusaha menanggapi kegelisahan hati manusia yang terus menerus bertanya tentang makna hidupnya yang terdalam “apakah manusia, mengapa manusia hidup, mengapa ada penderitaan dan kesusahan, mengapa manusia bisa sakit, apa akhir dari kehidupan ini, kemanakah sesudah kematian” Hal itu dilakukan dengan menunjukkan berbagai jalan, yakni ajaran-ajaran serta kaidah-kaidah hidup maupun upacara-upacara suci. Bagi manusia semua pertanyaan tersebut merupakan suatu misteri yang tak terjawab. Pada akhirnya, manusia mempercayakan seluruh hidupnya kepada penyelenggaraan Tuhan melalui agama yang dianutnya. DoaYa Allah Bapa, Pencipta semua umat manusia dan alam semesta, Engkau menghendaki semua umat manusia bahagia dalam rumah-Mu.Sudilah Engkau membimbing semua putera-puteri-Mu,meskipun dengan cara dan di tempat yang berbeda-beda.Bantulah kami, untuk lebih memahami dan menghayati ajaran agama kami,10 Kelas IX SMP dan menjadikannya sebagai pedoman hidup sehari-hari,agar dapat memperoleh keselamatan, sekarang dan selama-lamanya.Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.1. Memahami Macam-macam Agama dan Alasan Manusia Menganut AgamaAgama adalah ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya (Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, Balai Pustaka 2001). Sedangkan Dr. Franz Dahler mengartikan: “Agama adalah hubungan manusia dengan sesuatu kekuasaan yang lebih tinggi dari pada dia, dari mana dia merasa tergantung dan berusaha mendekatinya.” Itulah sebabnya hampir seluruh penduduk di dunia ini menganut agama tertentu dengan alasan yang beragam. Latar belakang yang menjadi alasan orang beragama tersebut akan sangat menentukan bagaimana orang menghayati agama yang dianutnyaxSekarang amatilah beberapa gambar berikut ini. (Sumber: Dok. Penulis) (Sumber: Dok. Penulis) Gambar 1.5 Gambar 1.6Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti 11 (Sumber: Dok. Penulis) (Sumber: Dok. Penulis) Gambar 1.7 Gambar 1.8 (Sumber: Dok. Penulis) (Sumber: Dok. Penulis) Gambar 1.9 Gambar 1.10xBerdasarkan pengamatan kalian setelah mengamati gambar tersebut, buatlah daftar pertanyaan untuk lebih memahami alasan manusia menganut agama.xDiskusikan dan bahaslah pertanyaan-pertanyaan tersebut bersama teman-teman dan gurumu.12 Kelas IX SMP 2. Menggali Pandangan Kitab Suci untuk Menemukan tentang Ajaran Penghayatan Agama yang BenarHidup beragama yang benar harus didasarkan pada keyakinan bahwa Allah mencintai manusia. Dialah sumber cinta, penyelenggara kehidupan sehingga hidup beragama hendaknya mengarah pada relasi yang semakin dekat dan mendalam dengan Allah. Relasi yang semakin dekat dan mendalam dengan Allah dapat dilaksanakan melalui praktik-praktik pelaksanaan ibadah sesuai agama yang dianutnya dan penghayatan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.xBaca dan renungkanlah kutipan dari Injil Lukas 18:9-14 berikut ini dengan saksama untuk semakin memahami ajaran Gereja tentang penghayatan agama yang benar.Perumpamaan tentang Orang Farisi dan Pemungut CukaiDan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 10 “Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barang siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti 13Setelah membaca dan merenungkan kutipan Injil Lukas 18:9-14, cobalah diskusikan dengan temanmu beberapa pertanyaan berikut ini.a. Apakah menurutmu cara berdoa yang dilakukan oleh orang Farisi tersebut berkenan kepada Tuhan?b. Mengapa Yesus lebih berkenan pada doa seorang pemungut cukai?c. Apa perbedaan doa orang Farisi dengan doa pemungut cukai tersebut?d. Menurut pendapatmu bagaimana seharusnya kita berdoa?e. Apakah doa-doa kita mencerminkan kehidupan keagamaan kita?xSetelah diskusi selesai, masing-masing kelompok dapat mempresentasikan hasilnya, dan kelompok lain dapat memberi tanggapan berupa pertanyaan atau komentar.Kita harus benar-benar mendalami ajaran agama kita, sehingga tidak jatuh pada pemahaman yang dangkal dan setengah-tengah. Kita juga harus bersikap kritis dalam menyikapi pandangan agama sendiri dan atau orang lain, dengan mengutamakan kehendak Allah sebagai ukuran kebenaran, sehingga kita dapat bersikap rendah hati di hadapan Allah dan sesama.Hidup beragama yang benar menuntut kita untuk menjalankan atau menerapkan agama kita dalam hidup sehari-hari. Agama harus dipahami, dihayati, dan dilaksanakan.3. Re!eksiUntuk membantu meningkatkan hidup beragama, marilah kita simak dan renungkan dengan baik cerita berikut ini.14 Kelas IX SMP IMAN HARUS DIHAYATISeorang rabi dan seorang tukang pembuat sabun berjalan bersama-sama. Tukang sabun itu mengatakan, “Apa gunanya suatu agama? Lihat semua kesusahan dan kemalangan yang menimpa dunia sesudah ribuan tahun mengajarkan kebaikan, kebenaran, dan damai – baik dan benar, mengapa semua itu terjadi ?”Rabi tidak mengatakan apa-apa. Mereka melanjutkan perjalanan sampai rabi memperhatikan seorang anak bermain di dalam selokan. Lalu rabi mengatakan, ”Lihat anak itu. Kamu mengatakan bahwa sabun membuat orang bersih, tetapi lihat kotornya anak muda itu. Apa gunanya sabun? Dengan semua jenis sabun di dunia, anak itu ternyata tetap kotor. Saya heran apakah sabun itu memang efektif. “Pembuat sabun itu protes, katanya, “Sabun tidak berguna bila tidak dimanfaatkan”.Rabi itu menjawab,”Sangat tepat; demikian juga dengan Yudaisme atau agama mana pun. Agama tidak efektif bila tidak diterapkan dan dimanfaatkan”. (Wharton, Paul.J.,111 Cerita & Perumpamaan bagi Para Pengkotbah dan guru, Yogyakarta: Kanisius)Hidup beragama yang benar menuntut kita untuk menghayati dan melaksanakan agama kita dalam kehidupan kita sehari-hari.Apakah kita sudah menjalankan hidup agama kita dengan benar?Apakah ajaran agama menjadi penuntun hidup kita sehari-hari?Marilah kita renungkan semua itu dalam hati kita… (hening sejenak).Sekarang bukalah mata kalian secara perlahan-lahan. Semoga pelajaran kita hari ini bermanfaat dalam meningkatkan hidup beragama kita. TugasBuatlah doa dengan tema “Kerukunan Hidup Beragama”.DoaSebagai penutup proses pembelajaran marilah kita akhiri dengan doa tentang “Kerukunan Hidup Beragama” yang telah kalian buat (salah satu peserta didik membacakan doa yang sudah dibuatnya).Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti 15C. Beriman sebagai Tanggapan atas Karya Keselamatan AllahPada pelajaran yang lalu, kalian telah mempelajari tentang hidup beragama sebagai tanggapan manusia atas karya penyelamatan Allah. Dalam hidup beragama yang pokok adalah sikap batin. Agama yang seringnya hanya bersifat lahiriah, dengan sendirinya menjadi formalisme dan kosong. Dan tidak semua orang yang mengaku dirinya memiliki agama, memiliki iman yang mendalam. Agama merupakan pengungkapan iman dalam arti yang luas. Dalam agama, iman mendapat bentuk yang khas yang memampukan orang beriman mengomunikasikan imannya dengan orang lain, baik yang beriman maupun yang tidak. Dalam pelajaran ini, secara khusus akan membahas tentang kehidupan beriman sebagai tanggapan atas karya keselamatan Allah. Dalam hidupnya manusia mengalami dan merasakan bahwa Allah senantiasa hadir menyapa dirinya. Allah menghibur, membimbing, dan menguatkan manusia, baik dalam suka maupun duka, baik dalam kepastian maupun keraguan, baik dalam untung maupun malang. Allah ternyata setia menyertai manusia, karena Allah menghendaki hidup manusia selamat.DoaAllah, Bapa di surga,kami bersyukur kepada-Mu atas segala kemurahan, terlebih atas pemeliharaan-Mu pada hari ini. Kini utuslah Roh Kudus menerangi akal budi dan pikiran kami. Agar kami mampu memusatkan perhatian pada pelajaran hari ini, sehingga kami mampu membuka hati, untuk menanggapi karya penyelamatan-Mu dengan penuh iman. Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.Next >