< Previous16 Kelas IX SMP 1. Mendalami Makna Hidup Beriman Melalui Pengalaman Hidup Sehari-harixBacalah dan renungkan cerita berikut ini.xSetelah kalian membaca dan merenungkan cerita yang berjudul “Makna Beriman” tersebut, buatlah daftar pertanyaan untuk lebih memahami makna hidup beriman melalui pengalaman hidup sehari-hari. xBahas dan diskusikan pertanyaan-pertanyaan tersebut bersama teman-teman dan gurumu. “Makna Beriman”Sumber: (Dok. Penulis)Gambar 1.11Seorang penyair dalam puisinya menceritakan tentang seseorang yang tersesat di tengah padang pasir yang sangat luas, yang sepertinya tidak bertepi. Ia sedang dalam perjalanan menuju “Tanah –airnya”. Dalam kebingungan dan keputusasaannya ia bertemu dengan seseorang yang datang menyongsongnya, tetapi rupanya orang itu buta. Orang buta itu berkata bahwa ia bisa mengantar orang tersesat itu dengan selamat sampai ke “Tanah-Airnya”. Orang yang tersesat bertanya kepada si buta, “Siapa namamu?” Si buta itu menjawab, “Iman!”Lalu orang yang tersesat itu mengulurkan tangannya kepada si buta untuk dibimbing menuju “Tanah-Airnya”. (Christopher Notes).Sumber: Yosef Lalu,Pr. Percikan Kisah Anak-Anak Manusia, Kanisius, Yogyakarta hal. 46Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti 17“Kepada Allah yang mewahyukan diri, manusia harus menyatakan ketaatan iman. Dalam ketaatan iman tersebut manusia dengan bebas menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah dengan kepenuhan akal budi dan kehendak yang penuh kepada Allah pewahyu ...” (DV 5).Menyerahkan diri seluruhnya kepada Allah, dan mengimani secara absolut apa yang Ia katakan adalah tepat dan benar. Sebaliknya adalah sia-sia dan salah memberikan kepercayaan yang demikian itu kepada seorang makhluk (Katekismus Gereja Katolik art. 150).2. Menggali Pandangan Kitab Suci untuk Menemukan tentang Ajaran Gereja mengenai Penghayatan Iman yang BenarxBacalah dengan seksama dan renungkan Kutipan teks ayat dari Kitab Suci berikut ini.Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati(Yak 2:14-26).14Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?15Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,16dan seorang dari antara kamu berkata: “Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!”, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?17Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.18Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.”19Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.20Hai manusia yang bebal, 18 Kelas IX SMP xBuatlah kelompok diskusi dengan anggota 5-6 orang, kemudian bahaslah dalam kelompok hal-hal berikut ini, agar lebih memudahkan untuk mendalami ajaran gereja tentang penghayatan hidup beriman yang benar.1. Berdasarkan teks Kitab Yakobus tersebut, rumuskan pengertian iman yang benar!2. Rumuskan dengan kata-katamu sendiri, apa yang dimaksud dengan “Iman tanpa perbuatan adalah mati?”3. Bagaimanakah caramu mewujudkan iman dalam hidup sehari-hari dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat?4. Sebutkan buah-buah iman dan bahaya hidup tanpa iman dengan mengisi kolom di bawah ini!maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?21Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?22Kamu lihat, bahwa iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.23Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: “Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Karena itu Abraham disebut: “Sahabat Allah.”24Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.25 Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?26Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti 19 NoBuah-buah imanBahaya hidup tanpa imanxSetelah diskusi selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya. Kelompok lain dapat memberi tanggapan baik berupa pertanyaan atau komentar kepada kelompok yang melakukan presentasi.Orang dapat disebut betul-betul beriman bila ia sungguh-sungguh menghayati dan mewujudkan imannya dalam hidup sehari-hari. Karena jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati. Sebab iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itulah iman menjadi sempurna. Manusia dibenarkan karena perbuatan-perbautannya, bukan hanya karena iman. (lih. Yak 2:14-26). Relasi manusia dengan Allah akan menjadi lebih nyata jika iman tidak hanya diungkapkan melalui doa, puji-pujian saja, tetapi juga diwujudkan dalam hidup sehari-hari, terutama melalui perbuatan baik yang menyelamatkan dan membahagiakan sesama.3. Re!eksi“Seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.”Apakah hidup kita sudah menunjukkan sikap orang beriman?Apakah perilaku kita menghidupi iman kita?Penghayatan iman yang benar, tidak cukup hanya beribadah dan doa.20 Kelas IX SMP Iman kita harus nyata melalui perilaku hidup sehari-hari.Berpihak pada yang miskin…Belarasa pada yang menderita…Memberi semangat pada yang lemah dan putus harapan…Menerima orang lain sebagai pribadi…Sudahkah kita melakukan itu sebagai perwujudan dari iman kita?Kita hening…kita renungkan semua itu dalam hati kita…Semoga kehadiran kita dapat membawa damai bagi sesama. TugasBuatlah rencana yang akan kamu lakukan untuk melakukan doa bersama dalam keluarga dengan tema: “Mohon Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia”.Diskusikan rencanamu tersebut dengan orang tuamu dan mintalah tanda tangan orang tua. Laporkan hasil kegiatanmu tersebut dalam buku catatan.Doa Untuk mengakhiri proses pembelajaran marilah berdoa: “Jadikanlah Aku Pembawa Damai” (Puji Syukur 221)P: Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai.Bila terjadi kebencian,U: jadikanlah aku pembawa cinta kasihP: Bila terjadi penghinaan,U: jadikanlah aku pembawa pengampunan.P: Bila terjadi perselisihan,U:jadikanlah aku pembawa kerukunan.P: Bila terjadi kebimbangan,U: jadikanlah aku pembawa kepastian.P: Bila terjadi kesesatan,U: jadikanlah aku pembawa kebenaran.P: Bila terjadi kecemasanU: jadikanlah aku pembawa harapan.P: Bila terjadi kesedihan,U: jadikanlah aku sumber kegembiraan.Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti 21P: Bila terjadi kegelapan,U: jadikanlah aku pembawa terang.P: Tuhan, semoga aku lebih ingin menghibur daripada dihibur, memahami daripada dipahami, mencintai daripada dicintai.U: Sebab dengan memberi aku menerima, dengan mengampuni aku diampuni, dengan mati suci aku bangkit lagi, untuk hidup selama-lamanya. Amin.D. Beriman KristianiPada pelajaran yang terdahulu kalian sudah memahami bahwa Allah senantiasa berkehendak menyelamatkan manusia dengan berbagai macam cara dan berbagai kesempatan. Manusia menanggapi karya penyelamatan Allah tersebut dengan beragama dan beriman. Pada pelajaran ini kalian akan diajak membahas hal yang lebih khusus tentang Beriman Kristiani.DoaBapa yang Maha Pengasih dan Penyayang,kami bersyukur karena melalui pembaptisan yang telah kami terima, Engkau telah satukan dengan korban Putera-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus.Dan Engkau juga telah menyatukan kami dengan Gereja-Mu yang kudus.Semoga iman kami, akan karya penyelamatan-Mu melalui Yesus Kristus,menuntun hidup kami seturut dengan kehendak-Mu.Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.22 Kelas IX SMP 1. Memahami bahwa Allah telah Memberikan Diri-Nya bagi Kita.Allah Sang Pencipta dan sumber segala kehidupan, Allah yang Mahaagung, berkenan hadir di dunia. Ia menyatukan diri dengan hidup manusia, mengambil rupa seorang manusia dan ikut merasakan suka duka hidup manusia. Ia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Dalam diri Yesus Kristus semua itu terjadi.a.Sekarang bacalah cerita berikut ini: “Memberi Diri”Berabad-abad lampau memerintahlah di Persia seorang raja yang baik dan bijaksana. Ia ingin mengetahui bagaimana rakyatnya hidup: kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Terkadang ia berpakaian seperti seorang pekerja atau pengemis dan berjalan-jalan ke rumah orang-orang yang melarat hidupnya. Tidak ada seorang pun dari mereka yang dikunjungi menaruh curiga bahwa dialah orang yang memerintah mereka.Suatu ketika ia mengunjungi seorang pria yang amat melarat hidupnya dan tinggal di dalam sebuah gua. Ia makan makanan mentah yang dimakan pria itu. Ia berbicara dengan ramah dan menggunakan kata-kata yang membangkitkan kegembiraan dan kegairahan dalam hati pria itu. Kemudian, ia meninggalkan tempat itu. Beberapa lama kemudian, ia mengunjungi pria miskin itu lagi dan berkata kepadanya dengan terus terang, “Aku adalah rajamu.”Alangkah terkejutnya pria miskin itu! Raja berpikir bahwa orang miskin itu pasti akan meminta sesuatu hadiah atau kebaikan hatinya. Tetapi ternyata tidak. Ia malah berkata, “Yang Mulia, engkau meninggalkan istanamu dan kemuliaanmu untuk mengunjungi aku dalam gua yang gelap ini, tempat yang kotor. Engkau makan makanan mentah yang kumakan. Engkau membawa suks cita ke dalam hatiku. Kepada orang-orang lain engkau telah memberikan hadiah-hadiah mewah. Kepadaku engkau telah member dirimu sendiri. (Walter B. Knight, Perciakan Kisah Anak-Anak Manusia, hal 31)Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti 23bRenungkan dan resapkan dalam hati cerita di atas. Kemudian buatlah daftar pertanyaan berkaitan dengan cerita tersebut!c.Bahaslah dan diskusikan pertanyaan tersebut bersama teman-temanmu dan guru!Dalam cerita tersebut raja telah memberikan dirinya dan hidup bersama dengan rakyatnya yang menderita.Demikian juga Allah yang MahatinggI rela hadir ke dunia, untuk merasakan suka duka hidup manusia. Puncak pemberian diri Allah adalah Putra-Nya Yesus Kristus. 2. Mendalami Ajaran Gereja mengenai makna hidup beriman Kristiani menurut dokumen Gaudium et Spes art. 14 dan kutipan teks Kitab Suci dari Injil Matius 7: 21-24.a. Bacalah dengan teliti Ajaran Gereja dari dokumen Konsili Vatikan II tentang Gaudium et Spes art 14 dan Injil Matius 7:21-24 berikut ini.Gaudium et Spes art 14Maka terutama kepada umat beriman Katolik, Konsili Suci mengarahkan perhatiannya. Berdasarkan Kitab Suci dan tradisi, Konsili mengajarkan bahwa Gereja yang sedang mengembara ini perlu untuk keselamatan, yakni Kristus.Ia hadir bagi kita dalam tubuh-Nya yakni Gereja. Dengan jelas-jelas menegaskan perlunya iman dan baptis, Kristus sekaligus menegaskan perlunya Gereja, yang dimasuki orang-orang melalui baptis bagaikan pintunya. Maka dari itu, andai kata ada orang yang benar-benar tahu bahwa Gereja Katolik itu didirikan oleh Allah melalui Yesus Kristus sebagai upaya yang perlu, namun tidak mau masuk ke dalamnya atau tetap tinggal di dalamnya, ia tidak dapat diselamatkan.Dimasukkan ke dalam serikat Gereja mereka yang mempunyai Roh Kristus, menerima baik seluruh tata susunan Gereja serta seluruh upaya keselamatan yang diadakan di dalamnya, dan dalam himpunannya yang kelihatan digabungkan dengan Kristus yang membimbingnya melalui Imam Agung 24 Kelas IX SMP dan para Uskup dengan ikatan-ikatan ini, yakni: pengakuan iman, sakramen-sakramen dan kepemimpinan Gerejani serta persekutuan. Tetapi tidak diselamatkan, orang yang meskipun termasuk anggota Gereja namun tidak bertambah dalam cinta kasih; jadi yang “dengan badan” memang berada dalam pangkuan Gereja, melainkan tidak “dengan hatinya”. Pun hendaklah semua putra Gereja menyadari, bahwa mereka menikmati keadaan yang istimewa itu bukan karena jasa-jasa mereka sendiri, melainkan berkat rahmat Kristus yang istimewa pula. Dan bila mereka tidak menanggapi rahmat itu dengan pikiran, perkataan dan perbuatan, mereka bukan saja tidak diselamatkan, malahan akan diadili lebih keras.Para calon baptis, yang karena dorongan Roh Kudus dengan jelas meminta supaya dimasukkan ke dalam Gereja karena kemauan itu sendiri sudah tergabungkan padanya. Bunda Gereja sudah memeluk mereka sebagai putra-putrinya dengan cinta kasih dan perhatiannya.Hal Pengajaran yang Sesat(Matius 7:21-24)21Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti 25b.Buatlah kelompok diskusi dengan anggota 5-6 orang, kemudian bahaslah dalam kelompok hal-hal berikut ini.1) Apakah makna hidup beriman Kristiani menurut bacaan tersebut?2) Menurutmu, manakah sebenarnya kekhasan iman Kristiani?3) Apa saja aspek hidup beriman Kristiani yang terungkap dalam teks tersebut?4) Dari Matius 7: 21-24, apa yang dikehendaki oleh Tuhan dalam mengamalkan iman menurut teks Kitab Suci tersebut?5) Iman tidak dapat berkembang begitu saja jika tidak kita perjuangkan dan upayakan. Ingat-ingatlah kembali pengalamanmu dalam memperjuangkan perkembangan imanmu, siapa orang yang paling berperan dalam perkembangan imanmu dan mengapa kau anggap demikian?c.Setelah selesai mengerjakan tugas kelompok, masing-masing kelompok melaporkan hasilnya. Kelompok lain dapat memberi tanggapan atau mengajukan pertanyaan yang bersifat informatif kepada kelompok yang melakukan presentasi.Next >