< Previous112 Kelas IX SMP - Bagaimana kita dapat mewujudkan toleransi dalam kehidupan bersama? - Dalam aspek-aspek apa sajakah kita perlu bertoleransi?Diskusikan pertanyaan-pertanyaan ini dengan guru dan teman-temanmu!C. Toleransi dalam Ajaran KristenToleransi merupakan sebuah konsep yang berulang kali dapat kita temukan di dalam Alkitab. Dalam Perjanjian Lama, bangsa Israel diminta untuk mengasihi orang asing yang tinggal bersama mereka (Ul. 10:18-19, Mzm.146:9, Im. 19:33-34). Istilah orang asing dalam teks ini menunjuk kepada orang asing yang telah meninggalkan bangsanya sendiri dan diam bersama Israel. Bagian Alkitab ini menunjukkan dengan jelas bagaimana perlakuan umat Allah yang semestinya terhadap kelompok yang berbeda dari mereka, yaitu dengan menyatakan kasih persaudaraan kepada mereka. Selain itu, ajaran Alkitab tentang imago Dei yaitu bahwa manusia segambar dan serupa dengan Allah (bdk. Kej. 1:26-27) adalah landasan yang tepat untuk pemahaman toleransi. Allah memang menghendaki semua umat manusia diperlakukan dengan penghormatan yang sama karena mereka mempunyai martabat yang sama sebagai manusia yang diciptakan menurut gambar Allah. Dalam kitab Perjanjian Baru, konsep toleransi tampak dalam kisah murid-murid Tuhan Yesus yang menemukan orang-orang tertentu yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang serupa dengan apa yang Tuhan Yesus lakukan. Dalam Markus 9:38-40 dikisahkan bahwa Yohanes melaporkan kepada Yesus, “…kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.” Tetapi apa jawab Yesus? Ia malah memerintahkan murid-murid-Nya untuk membiarkan orang itu. “Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.”Sikap dan ajaran Tuhan Yesus mengenai toleransi juga tampak ketika Tuhan Yesus berhadapan dengan sikap para murid-Nya yang justru tidak memperlihatkan toleransi. Pada suatu kali Tuhan Yesus sedang mengajar dan banyak orang yang datang kepada-Nya sambil membawa anak-anak mereka yang masih kecil kepada Yesus (Luk. 18:15-16). Mereka ingin agar Tuhan menjamah anak-anak itu atau memberkati mereka. Melihat hal ini murid-murid marah. Mereka merasa kehadiran anak-anak itu mengganggu. Namun Yesus justru bersikap sebaliknya. Ia memerintahkan murid-murid-Nya untuk membiarkan anak-anak itu datang kepada-Nya. “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.” (Luk. 18:16).Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 113Tuhan Yesus sendiri mengungkapkan perintah-Nya secara eksplisit kepada para murid dalam Matius 5:44, yaitu agar mereka mengasihi musuh dan mendoakan mereka yang menganiaya para murid. Musuh yang dimaksudkan pada konteks ini dapat dipahami sebagai orang yang tidak sepaham, sepandangan, sealiran, atau seagama dengan kita. Tentu hal ini tidak mudah dilakukan, akan tetapi satu-satunya alasan untuk mengasihi orang-orang tersebut ialah karena Allah juga memelihara setiap orang dalam anugerah-Nya. Dalam pengajaran Tuhan Yesus tentang kasih terdapat unsur pengakuan terhadap keterikatan umat manusia secara keseluruhan sebagai anak-anak Bapa. Kasih memikirkan yang baik bagi orang lain, bukan hanya mementingkan diri sendiri. Pengajaran Tuhan Yesus mengenai kasih mempunyai implikasi terhadap kesamaan derajat semua manusia, termasuk hak dan penghormatan yang seharusnya dimiliki. Dengan demikian, pemahaman orang Kristen tentang toleransi seharusnya tidak hanya terbatas pada kesediaan untuk bersabar terhadap praktik iman dan kepercayaan orang lain, tetapi juga memberikan penghormatan yang tulus kepada mereka yang berbeda dari kita. Dengan bertoleransi kita memberikan penghormatan terhadap hak seseorang untuk berpegang teguh pada suatu pandangan, walaupun kita tidak harus menyetujui isi pandangan itu. Berkaitan dengan teladan Tuhan Yesus, maka sebagai orang Kristen, termasuk remaja, kita memiliki dasar yang kuat untuk toleran dengan semua orang. Sebagaimana Tuhan Yesus memandang bahwa semua orang sederajat di hadapan Allah, demikianlah kita juga harus memandang bahwa semua orang apapun latar belakangnya adalah setara. Sikap Tuhan Yesus yang toleran membuka cakrawala berpikir kita untuk menerima semua orang sebagai saudara. Kita tidak boleh menjadi orang yang sombong dan merasa paling benar di antara masyakarat, entah karena beragama Kristen, atau termasuk dalam kelompok mayoritas. Sikap kasih yang diajarkan dan diperintahkan Tuhan Yesus menjadi dasar dan fondasi untuk bersikap toleran, dengan tidak membeda-bedakan sesama, dan tidak merendahkan orang yang berbeda dengan kita. Kegiatan 3 : Mendalami AlkitabBentuklah kelompok yang terdiri dari 4-5 orang! Pilihlah salah satu bagian Alkitab dan jawablah pertanyaan berikut! Imamat 19:33-34Mazmur 146:9Lukas 2:46Yohanes 4:9Matius 5:44Matius 9:9-13Markus 7:24-30114 Kelas IX SMP 1. Siapa sajakah tokoh yang terdapat dalam teks Alkitab yang kamu baca?. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. Apa pesan yang terdapat dalam teks tersebut?. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3. Sebutkan bentuk toleransi yang terdapat dalam teks yang kamu baca!. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4. Sebutkanlah tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan toleransi dalam kehidupan bersama! . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5. Berikanlah solusi atau jalan keluar terhadap tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan toleransi!. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Kegiatan 4 : Bermain PeranBentuklah kelompok untuk memerankan drama sesuai dengan kisah dalam Lukas 18:15-16, 1 Korintus 8:1-13, atau 2 Korintus 2:1-8! Jumlah anggota kelompok disesuaikan dengan kebutuhan. Buatlah naskah drama dengan memperhatikan alur ceritanya! Pentaskan drama ini sesuai dengan kesepakatan bersama guru kamu! Guru akan menilai penampilanmu!D. Melihat Kembali Apa yang Telah Dipelajari Toleransi dalam kehidupan beragama sangatlah penting. Sikap toleransi tidak hanya dikembangkan di gereja dan masyarakat, namun juga di sekolah. Dalam pelajaran-pelajaran Agama Kristen di sekolah selalu ditekankan Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 115pentingnya kita hidup bertoleransi dengan sesama kita yang berbeda. Berbagai masalah yang melanda kehidupan kita sebagai suatu bangsa, khususnya sejak pergantian rezim pemerintahan dari Orde Baru ke Orde Reformasi, terjadi justru karena toleransi tidak dihargai dan dijunjung tinggi, yang muncul malah eksklusivisme dan fanatisme sempit terhadap agama sendiri. +DOLQLPHQ\HEDENDQWLPEXOQ\DEHUEDJDLNRQÀLNSHUVHOLVLKDQSHUSHFDKDQberkepanjangan yang telah memakan banyak korban. Beberapa hal yang perlu dikembangkan oleh remaja untuk memiliki sikap hidup toleran adalah sebagai berikut:1. Mengembangkan saling pengenalan secara mendalam. Dengan berjumpa dan mengenal orang-orang yang berbeda dengan kita, akan muncul pemahaman pada diri kita mengapa orang-orang dengan agama tertentu melakukan praktik keagamaan tertentu. Misalnya, mengapa orang Islam melakukan salat lima kali sehari? Mengapa mereka berpuasa pada bulan Ramadan? Mengapa orang Hindu di Bali mempersembahkan sesajen setiap hari? Memahami tidak berarti kita harus menyetujui apa yang orang lain percayai dan lakukan. Namun dengan mengenal mereka, kita akan mampu membangun pemahaman pada diri kita sendiri, dan pada gilirannya akan mampu menghargai praktik-praktik yang berbeda itu. Kalau dimungkinkan dicari titik temu, sebagai sikap peduli kepada sesama. 2. Mengembangkan sikap saling menghargai. Hal ini terjadi karena mengakui bahwa setiap agama mempunyai keistimewaan atau keunikan. Dengan demikian sikap toleran juga merupakan suatu sikap yang terus-menerus mau belajar dari orang lain, sehingga akan terjadi proses memperkaya dan mengembangkan diri. Dengan demikian remaja akan terhindar dari sikap mau menang sendiri, egois, sombong, dan sikap merendahkan orang lain, bahkan juga menghindarkan diri dari tindak kekerasan terhadap orang yang berbeda pemahaman dan keyakinan.3. Mengembangkan rasa saling percaya dalam kemajemukan. Saling pengenalan akan berkembang lebih jauh kepada kesadaran tentang kesetaraan dan keadilan. Hal ini selanjutnya akan melahirkan rasa saling percaya yang dapat menolong kita memperkuat kehidupan komunitas. Sikap rasa saling percaya ini memungkinkan adanya kerja sama dengan orang yang berbeda. Untuk itu diharapkan ada kejujuran, ketulusan, tanggung jawab, agar dapat dipercaya oleh orang lain. Rasa saling percaya akan mengikis prasangka, mudah curiga, pandangan yang stereotipikal, dan sebaliknya akan menumbuhkan sikap rasional dan toleransi.Remaja masih dalam tahap transisi dari masa kanak-kanak menuju kepada tahap kedewasaan. Oleh karena itu perlu diingat agar sikap toleransi tidak membuat remaja mengalami kebimbangan, namun dengan memperkuat pemahaman tentang ajaran kristiani dan mengembangkan kehidupan 116 Kelas IX SMP spiritualitas dengan Tuhan, remaja akan memiliki identitas kristiani yang kokoh dan tidak terombang ambing oleh angin pengajaran. Untuk itu kita dapat terus-menerus mempelajari, menggali, dan menghidupi iman yang dipercayainya. Dengan demikian akan ada keseimbangan antara memperkuat citra diri kristiani dan sikap memahami, menghargai serta mempercayai orang lain. Kegiatan 5 : Penilaian Diri Berikan tandD¥MLNDNDPXVHWXMXGDQWDQGDX jika kamu tidak setuju atas pernyataan di bawah ini! Manakah yang merupakan bagian dari sikap toleransi? Kemukakan alasanmu!No.PernyataanSetuju/Tidak SetujuAlasan1.Berteman dengan teman yang berasal dari suku yang sama.2.Menghadiri undangan teman yang berbeda agama.3.Mengurangi volume TV saat kakak sedang tidur.4.Membiarkan teman yang terkena bencana alam karena berbeda agama.5.Menjenguk teman seiman yang sedang sakit6.Membesarkan volume radio ketika tetangga sedang beribadah.7.Mengejek teman yang beragama lain atau berasal dari suku lain.8.Tidak menertawakan kesalahan atau kekurangan orang lain.9.Menghalangi teman yang pergi ke pura.10.Memuji kemenangan orang lain.Nilailah diri kamu berdasar pernyataan di atas! Apakah kamu merupakan orang yang toleran? Jika belum, apa yang akan kamu lakukan untuk mengembangkan sikap toleran dalam diri kamu?Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 117Sumber : Dok. KemdikbudGambar 9.1 Hidup bersama orang lain.Belajar hidup bersama dengan orang lain, bukan sekadar slogan atau pemahaman.Tetapi yang penting penerapan secara konkret, sehingga menjadi gaya hidup.E. Perlunya Transformasi Lingkungan SosialLingkungan sosial yang utama adalah keluarga, sekolah, gereja, dan masyarakat sebagai lingkungan terdekat. Oleh karena itu, perlu adanya pembekalan dan pengembangan diri agar menjadi pribadi yang toleran dan dapat mengembangkan lingkungan. Dengan demikian, belajar bukan hanya sekadar menerima pengetahuan, namun juga ada kesempatan untuk menerapkannya bagi pengembangan dan pembaharuan lingkungan atau transformasi sosial. Dengan sikap seperti itu diharapkan, dapat tercipta suatu lingkungan dan suasana belajar yang baik, yang diharapkan oleh semua pihak. Dalam suasana demikian akan berkembang suatu relasi antarsesama yang kondusif untuk memberikan suatu kontribusi yang positif bagi kelompok-kelompok keagamaan, bahkan juga kelompok-kelompok lain, misalnya kelompok etnik dan berbagai lain dalam masyarakat.Belajar untuk bertoleransi bukan hanya sekadar teori namun juga perlu diterapkan di lingkungan sekitar kita. Hal itu sesungguhnya merupakan transformasi sosial. Ini sangat penting, karena pada hakikatnya setiap orang membutuhkan lingkungan yang damai dan inklusif, sehingga setiap individu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 118 Kelas IX SMP maupun kelompok dapat merasa aman dan nyaman hidup dalam perbedaan atau kemajemukan. Setiap orang akan belajar memiliki kepekaan, toleransi, dan berusaha memahami ide-ide orang lain. Setiap orang membutuhkan kemampuan untuk melihat lingkungannya sebagai tempat kemajemukan, bahkan termotivasi untuk memanfaatkan perbedaan bagi kepentingan semua orang atau lingkungannya. Dalam keadaan seperti ini, interaksi dan pemahaman terhadap orang lain menjadi suatu kebutuhan bersama. Kalau kamu dapat membangun sikap toleran di dalam dirimu, maka kamu berpotensi menjadi “agen perubahan sosial” yang memiliki komitmen pada transformasi masyarakat untuk menghapuskan jarak atau perbedaan yang ada. Bahkan lebih dari itu kamu dapat membangun masyarakat yang majemuk. Beberapa komitmen tersebut dalam perspektif Kristen disebut sebagai Kaidah Emas, yang berbunyi, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” (Mat. 7:12). Dalam kaidah seperti ini, semua bentuk egoisme mestinya ditolak, karena egoisme hanya akan menghalangi seseorang menjadi manusia yang bermartabat. Beberapa komitmen untuk menuju kepada transformasi lingkungan, antara lain:a. Komitmen pada budaya tanpa kekerasan dan menghargai kehidupan. b. Komitmen kepada budaya solidaritas dan relasi yang setara serta adil.c. Komitmen kepada budaya menghormati hak-hak asasi manusia dan kerja sama yang setara antarindividu.d. Komitmen kepada budaya toleransi dan hidup dalam kebenaran.Transformasi kesadaran akan membawa kita kepada transformasi lingkungan. Lingkungan kita tidak mungkin berubah apabila anggota-anggotanya menolak untuk berubah. Transformasi anggota lingkungan, individu maupun kelompok, sangat dibutuhkan agar perubahan yang positif dan menghadirkan perdamaian di lingkungan kita.Kegiatan 6: Penugasan a. Bersama dengan teman kelompok yang terdiri dari 4-5 orang, siswa diminta mencari kasus yang tidak mendukung toleransi atau kasus-kasus intoleransi dalam kehidupan bersama. Kasus dapat ditemukan baik di lingkungan sekolah, gereja dan masyarakat, misalnya kasus penutupan gereja HKBP )LOGDHOO¿DGDQ*.,<DVPLQPDXSXQNDVXVODLQQ\D\DQJEHUNDLWDQGHQJDQisu SARA, seperti penolakan terhadap pejabat yang beragama lain, melalui media cetak maupun elektornik, kemudian siswa diminta menjawab pertanyaan berikut!1. Apakah kasus ini dapat menciptakan perdamaian dalam kehidupan bersama? Jelaskan pendapat kalian!Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 1192. Siapakah yang menjadi korban dalam kasus ini?3. Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah inib. Renungkanlah ayat ini: Matius 5:44 “Tetapi aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Bagikan pengalamanmu tentang ayat tersebut, berkaitan dengan toleransi.F. Penilaian1. Seorang teman kamu mengatakan bahwa mengucapkan “Selamat Idul Fitri” kepada teman yang beragama Islam bertentangan dengan kaidah-kaidah iman Kristen. Teman kamu yang lain mengatakan, sebagai bentuk toleransi, kita tidak boleh mengkritik pendapat teman itu. Bagaimana menurut kamu sendiri? 2. Sebutkan minimal tiga tantangan yang dihadapi ketika kita hidup bersama orang lain! Tantangan manakah yang paling sulit? Mengapa demikian? 3. Berapa banyak teman yang beragama lain yang kamu kenal dengan akrab? Kalau di lingkungan kamu mayoritas penduduknya beragama Kristen, pernahkah kamu berusaha mencari teman yang beragama lain? Kalau tidak pernah, apa sebabnya? 4. Berikanlah contoh-contoh bentuk budaya tanpa kekerasan dan menghargai kehidupan yang ada di lingkungan kamu (sekolah, masyarakat setempat, lingkungan gereja, dan lain-lain.).G. RangkumanToleransi secara luas adalah suatu sikap atau perilaku manusia yaitu menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan, dan juga sikap yang mengandung kegigihan untuk mempertahankan hidup atau keyakinannya.Tuhan Yesus mengajarkan untuk mengasihi musuh atau orang yang tidak sepaham atau sepandangan dengan kita dan mendoakan mereka. Berhubungan dengan sikap Tuhan Yesus tersebut, maka sebagai orang Kristen kita memiliki dasar yang kuat untuk toleran dengan semua orang. Sebagaimana Tuhan Yesus memandang bahwa semua orang adil dan setara, demikianlah kita juga harus memandang bahwa semua orang apapun latar belakangnya adalah sama.Sikap yang harus dilakukan untuk mengatasi kesulitan dalam mewujudkan sikap toleransi adalah membuat transformasi sosial mengingat bahwa semua manusia setara di hadapan Tuhan, manusia memiliki hak dan derajat yang sama.120 Kelas IX SMP H. Nyanyian PenutupPilihlah salah satu lagu rohani berbahasa daerah sesuai tema pelajaran hari ini! Nyanyikanlah bersama-sama guru dan teman sekelasmu!I. Doa Litani Ya Bapa yang baikDalam pengasihan dan rahmat-Mu, Kami mohon curahkan hikmat atas kamiSehingga kami menjadi pribadi yang mencerminkan kasih-MuDalam pikiran, tutur kata dan perbuatan kamiMenjadi orang yang teguh pendirian dalam imanPada saat yang sama toleran terhadap sesamaTolonglah kami sejak saat muda, meneladani Kristus Tuhan kamiDalam pikiran, tutur dan tindakan kami. Amin.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 121Membangun Perdamaian, Merajut ToleransiBahan Alkitab: Mazmur 133:1-3; Kisah Para Rasul 10:1-48A. PendahuluanMenyanyikan Kidung Jemaat 260 : 1-2Dalam Dunia Penuh KerusuhanDalam dunia penuh kerusuhan, di tengah kemelut permusuhan Datanglah kerajaanMuDi gereja yang harus bersatu, agar nyata manusia baruDatanglah kerajaanMuDatanglah datanglah datanglah kerajaanMuMemerangi gelap kemiskinan menyinarkan terang keadilanDatanglah kerajaan-MuDi lautan di gunung di ladang dan di bandar, di pasar, di jalanDatanglah kerajaan-MuDatanglah datanglah datanglah kerajaan-MuDoa LitaniLaki-laki : Di tengah kemelut, pertikaian, dan perpecahanPerempuan : Tuhan, jadikan kami alat-Mu untuk membawa perdamaian-MuLaki-laki : Di tengah lingkungan remaja yang tidak melakukan kehendak-0X\DQJKLGXSQ\DWDNWHUDUDKPHODZDQNDVLKGDQ¿UPDQ0XPerempuan : Tuhan, jadikan kami alatMu untuk membawa perubahanLaki-laki : Di tengah masyarakat yang membutuhkan kasih, pertolongan dan keadilan TuhanPerempuan : Jadikan kami pembawa toleransi dan membangun perdamaianLaki-laki : Trimakasih Tuhan untuk teladan-Mu bagi toleransi dan perdamaian.Amin PengantarPertanyaan utama yang sering kita dengar selama ini adalah betulkah agama mempunyai peranan untuk memperdamaikan dan mengembangkan toleransi? Bukankah realitas sehari-hari yang terlihat adalah gejala ketidakharmonisan dan sikap intoleran? Bukankah seringkali agama justru menunjukkan wajahnya yang kejam dan sikap intoleran? Bahkan di dalam sebuah agama BabXNext >