< Previous162 Kelas IX SMP Bahan Diskusi:0HQJDSDDGDSHPLVDKDQDQWDUDRUDQJRUDQJGLVHEXW³GRPED´GDQPHUHNDyang disebut “kambing”?$SD\DQJPHQ\HEDENDQPHUHND\DQJWHUJRORQJ³NDPELQJ´JDJDOmengenali siapa raja itu sebenarnya? $SDNDKPHUHND\DQJWHUJRORQJ³GRPED´WDKXEDKZD\DQJPHUHNDOD\DQLdengan memberi makan, minum, pakaian, dll. itu adalah sang raja itu sendiri? Mengapa demikian? 6LDSDNDK\DQJGLPDNVXGNDQGHQJDQVDQJUDMDLWXVHQGLUL"PengantarSetiap orang Kristen, baik tua maupun muda, termasuk remaja, merupakan anggota masyarakat yang saling berhubungan dan saling menolong serta mendukung. Kebebasan yang kita peroleh dalam rangka menjadi dewasa tidak dapat kita pakai semaunya, tanpa memperhitungkan orang lain di sekitar kita. Hidup bersama dengan orang lain membutuhkan sikap-sikap tertentu, terutama kesediaan untuk berperan serta mengembangkan masyarakat.Dalam realitas, kita hidup dan tinggal di tengah-tengah masyarakat yang mempunyai banyak sekali persoalan sosial: kemiskinan, kebodohan, NULPLQDOLWDVQDUNREDNRQÀLNWDZXUDQSRUQRJUD¿SHQFHPDUDQOLQJNXQJDQdan lain-lain. Dalam konteks seperti itu, kita harus menunjukkan kepedulian kita sebagai remaja-remaja murid Kristus. Kita semua dipanggil untuk mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan Yesus, untuk mengembangkan pelayanan yang menyentuh semua aspek kehidupan, baik pada aras personal maupun sosial.B. Remaja di Tengah Masyarakat: Suatu RealitasBiasanya remaja suka hidup berkelompok. Di dalam kelompok itu para remaja dapat belajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang lebih luas yaitu masyarakat.Kelompok yang ada dianggap bukan saja untuk mencapai tujuan hidupnya, namun sekaligus juga merupakan tempat untuk bertumbuh dan mengembangkan kepribadian. Pada umumnya dalam pertemuan kelompok, remaja tidak hanya duduk termenung atau mendiskusikan hal serius, tetapi juga sibuk dengan berbagai kegiatan yang dapat menunjang kepribadiannya. Di dalam kelompok tersebut, akan timbul hubungan persahabatan. Remaja pun berinteraksi di dalam kelompok-kelompok mereka. Di sini terjadilah VDOLQJPHPSHQJDUXKL\DQJVLJQL¿NDQGLDQWDUDWHPDQWHPDQVHED\D5HPDMDpun mengalami berbagai perubahan di dalam proses pertumbuhan mereka. Mereka juga belajar bagaimana menjalankan perannya di tengah masyarakat.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 163Para ahli psikologi setuju bahwa terdapat kelompok-kelompok yang biasanya terbentuk pada usia remaja. Kelompok-kelompok tersebut dapat GLLGHQWL¿NDVLVHEDJDLEHULNXW1. Kelompok sahabat karib Kelompok sahabat karib biasanya terdiri dari dua sampai tiga remaja. Dalam kelompok itu pada umumnya terdiri dari remaja dengan kesamaan jenis kelamin. Jadi ada kelompok sahabat karib laki-laki dan kelompok sahabat karib perempuan. Kelompok sahabat karib merupakan kelompok remaja dengan ikatan yang kuat. Pada umumnya mereka bergabung karena memiliki minat, kemampuan maupun kemauan yang cocok. Kelompok ini juga disebut sebagai peer group.2. Klik atau kelompok persahabatan Klik biasanya terdiri dari empat sampai lima remaja. Mereka bergabung karena ada penyatuan dua pasang sahabat karib Mereka pada umumnya adalah para “remaja awal” atau usia 11-14 tahun. Tingkat interaksi mereka biasanya sangat tinggi.3. Crowds atau kelompok banyak remaja Crowds biasanya terdiri dari banyak remaja, oleh karenanya jarak emosi di antara mereka agak renggang. Kelompok ini biasanya terdiri dari remaja laki-laki maupun perempuan yang memiliki perbedaan kemampuan, kemauan maupun minat. Biasanya mereka memiliki rasa takut karena diabaikan atau tidak diterima oleh teman-teman di kelompok lain.4. Kelompok yang diorganisasikan Kelompok ini merupakan kelompok yang sengaja dirancang dan diorganisasi oleh lembaga maupun orang dewasa. Hal ini misalnya terjadi di kelompok keagamaan maupun di sekolah (OSIS) atau di masyarakat (Karang Taruna). Kelompok seperti ini biasanya terbuka bagi sesama remaja.5. Geng Merupakan kelompok yang terbentuk dengan sendirinya. Biasanya terbentuk karena adanya pelarian dari empat jenis kelompok di atas. Anggotanya dapat terdiri dari sesama jenis kelamin atau dapat juga berbeda. Seringkali mereka menghabiskan waktu untuk menganggur dan kadang-kadang mengganggu sesama remaja yang lain. Hal ini terjadi karena ketidakpuasan yang diterima dari kelompok lain. Ada geng yang agresif bertingkah laku mengganggu, namun juga ada yang bersikap tenang.164 Kelas IX SMP Ada sejumlah alasan mengapa para remaja ingin bergabung di dalam kelompok. Misalnya karena ingin diterima oleh orang-orang dalam kelompok, atau ingin mendapatkan pengakuan, atau karena merasa kecakapannya belum diterima oleh orang dewasa. Di samping itu ketika berada di antara teman-temannya sendiri, remaja juga merasakan dirinya bebas. Mereka dapat merencanakan kegiatan-kegiatan bersama, entah yang sekadar iseng atau nakal, atau malah yang justru bermanfaat. Dalam kelompok tersebut remaja juga diberikan kesempatan untuk belajar tentang dirinya sendiri, membagikan, dan mengemukakan pikiran sangat dihargai. Keadaan ini jarang terjadi di luar kelompok. Meskipun demikian, seringkali mereka mempunyai masalah yang sama, misalnya masalah belajar, pacaran, dan tekanan dari orang tua. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui kelompok-kelompok tersebut, sesungguhnya remaja mempunyai kepedulian terhadap situasi dan kondisi kelompoknya dan pada akhirnya juga peduli kepada masyarakat tempat mereka hidup. Sebagai remaja khususnya remaja Kristen, sikap peduli tersebut seharusnya diperlihatkan melalui cara berpikir, berbicara dan bertindak yang baik dan manunjukkan identitas remaja sebagai murid Kristus. Hal ini sesuai dengan Surat Efesus 2:10 berbunyi, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya”. Artinya, baik secara sendiri-sendiri maupun melalui kelompok-kelompoknya, para remaja yang sudah lebih dulu menerima penyelamatan dari Kristus, pada gilirannya wajib untuk aktif menyatakan dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang baik di dalam kehidupan bermasyarakat. .HJLDWDQ5HÀHNVL'LUL1. IdeQWL¿NDVikan dirimu, dari kelima jenis kelompok di atas, kamu termasuk kelompok yang mana?2. Apa alasanmu masuk dalam kelompok tersebut?3. Apa kegiatan kelompokmu?4. Menurut kamu apa yang menguntungkan dengan masuk dalam kelompok tersebut?5. Tuliskan laporanmu dan berikan kepada gurumu!C. Landasan Kristiani, Peran dan Kepedulian Remaja di Tengah MasyarakatApa yang menjadi dasar alkitabiah maupun teologis untuk peran dan kepedulian remaja bagi masyarakatnya? Salah satu hal terpenting yang diungkapkan oleh Alkitab adalah bahwa Allah adalah sang pencipta segala sesuatu di dunia ini, sebagaimana diungkapkan dalam Kejadian 1:31 “... Allah Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 165melihat segala yang dijadikan-Nya itu sungguh amat baik.” Ciptaan yang baik ini adalah dunia dengan segala isinya termasuk alam sekitar, maupun masyarakat dengan kebudayaannya, telah diatur oleh Tuhan yang berdaulat serta meminta tanggapan maupun tanggung jawab manusia (bdk. Kej. 2, Mat. 25:31-46). Sayang keteraturan dan rencana Tuhan agar manusia berada dalam keadaan yang kudus telah jatuh dan dinodai oleh manusia ciptaan Allah itu sendiri.Manusia jatuh ke dalam dosa karena melanggar perintah Tuhan. Karena itu manusia harus dihukum (Kej. 3). Meskipun demikian, pokok utama yang diungkapkan dalam Alkitab bukanlah penghukuman dan penghakiman Allah, melainkan kasih dan penebusan-Nya. Allah Bapa, Sang Pencipta, ternyata juga Allah yang berkenan menebus ciptaan-Nya yang sudah jatuh. Penyelamatan manusia bahkan seluruh semesta – telah dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu sebagai pengikut Kristus, kita semua dipanggil menjadi pelayan dan terlibat dalam kehidupan masyarakat. Ini adalah kesempatan yang diberikan oleh Tuhan kepada kita untuk menjadi pelayan Allah dan sesama.Dalam Perjanjian Lama, para nabi memberitakan pentingnya hidup kudus dan peduli kepada masalah-masalah sosial (Ams. 5:21-24). Demikian juga Yesaya mengutuk perayaan-perayaan keagamaan serta persembahan umat 7XKDQNDUHQDPHUHNDPHODNXNDQQ\DGHQJDQNHPXQD¿NDQ0HUHNDVHWLDberibadah, namun pada saat yang sama mereka melakukan kejahatan. Di dalam Yesaya 1:16-17 dikatakan, “… Berhentilah berbuat jahat; belajarlah berbuat baik, usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang yang kejam, belalah hak-hak anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda”. Dalam Perjanjian Baru, kepedulian kepada sesama tetap diteruskan sebagaimana yang diungkapkan dalam Perjanjian Lama. Kitab Injil mengungkapkan tekanan kepada perspektif kenabian tersebut selalu terungkap di dalam kehidupan dan pengajaran Tuhan Yesus, sebagaimana yang diungkapkan dalam Matius 25:35: “...ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan…”. Demikianlah setiap orang Kristen diajak untuk turut melakukan dan meneladani apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dalam kehidupan dan pelayanan-Nya di dunia.Rasul Paulus mengatakan bahwa dalam usaha berperan serta bagi pengembangan masyarakat, kita harus memperlakukan orang lain sebagai subjek yang setara. Sesama kita dalam masyarakat bukanlah objek yang tidak setara dengan kita. Hal itu diungkapkan dalam Galatia 3: 28: “Tidak ada orang Yahudi atau Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua satu di dalam Kristus Yesus”. Jelas kesadaran dan ungkapan Paulus ini merupakan usaha yang menghancurkan sekat-sekat sosial yang dapat memisahkan kita dengan sesama warga 166 Kelas IX SMP masyarakat. Siapa pun kita dan apapun peran kita di masyarakat, semuanya merupakan subjek yang sama dan sederajat. Bagaimana pengajaran alkitabiah dan pemahaman teologis tersebut dapat dihubungkan dengan perilaku para pelayan atau utusan Kristus dalam masyarakat pada masa kini? Jelas orang Kristen harus berada dan menjadi bagian dari masyarakat, tempat yang telah ditentukan oleh Allah bagi kita, sekaligus kehadirannya menjadi berkat bagi lingkungan. D. Pelayanan Holistik Bagi Masyarakat Pelayanan bagi sesama, terutama di tengah-tengah masyarakat memang dapat menarik dan memuaskan, namun upaya tersebut dapat saja dengan risiko menghabiskan banyak waktu. Kita harus membuat keseimbangan antara pelayanan dalam keluarga, gereja maupun masyarakat secara seimbang. Orang Kristen termasuk remaja memang dapat melayani masyarakat dengan berbagai cara. Motivasinya harus meneladani motivasi Kristus, yaitu mengasihi sesama, tidak egois dan dilakukannya untuk memuliakan dan atas nama Tuhan.Howard Clinebell (1989) mengusulkan bagaimana beberapa fungsi pertolongan kepada sesama dan manfaat yang berbeda yang akan mereka WHULPD)XQJVLIXQJVLWHUVHEXWGDSDWGLLGHQWL¿NDVLVHEDJDLEHULNXW1. Fungsi menyembuhkanPelayanan ini bertujuan untuk menyembuhkan hati dan perasaan. Seringkali tekanan batin (trauma, stres, kehilangan) dapat menyebabkan penyakit lain, misalnya sakit jantung, sakit mag, tekanan darah tinggi/stroke. 2. Fungsi membimbingOrang yang kita layani membutuhkan jalan keluar dari masalah yang dihadapi. Sebaiknya pelayan Kristen dan orang yang dilayani mencari bersama alternatif yang paling cocok untuk jalan keluar suatu masalah. Pada saat yang sama diharapkan tidak menimbulkan dampak ketergantungan.3. Fungsi menopangPelayan Kristen melakukan topangan agar orang atau pun kelompok yang ditolong dapat bertahan dalam situasi kesedihan, krisis, atau kehilangan yang dialami.4. Memperbaiki hubungan (perdamaian)Hampir semua masalah selalu ada hubungannya atau menyangkut orang lain (dalam keluarga, dengan tetangga, dengan teman, dalam komunitas, juga dalam masyarakat). Relasi atau hubungan yang rusak perlu didamaikan, untuk itu diperlukan pertolongan untuk memperbaiki hubungan. Di sini pelayan Kristen perlu menjadi seorang perantara yang netral untuk menciptakan jalur komunikasi yang baik.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 1675. Fungsi pengasuhan/pemeliharaanDi sini yang diharapkan adalah pelayan Kristen dapat memelihara atau memberdayakan orang yang dilayani. Bukan sebaliknya menciptakan ketergantungan karena hal itu hanya akan membuat orang yang dilayani menjadi semakin lemah.Sumber : Dok. KemdikbudGambar 13.1 Pelayanan kepada sesama dari manapun pintu masuknya, namun harusPHQ\HQWXKVHPXDDVSHNNHKLGXSDQDVSHN¿VLNVRVLDOPHQWDOVSLULWXDOKROLVWLNOrang atau manusia yang kita layani sesungguhnya memiliki hidup yang kompleks. Siapakah dari kamu yang telah berhasil untuk mengatasi semua masalah sendirian? Mungkin tidak banyak yang sungguh-sungguh sudah berhasil. Pada waktu kamu melayani orang lain, sebaiknya kamu mendengarkan lebih dulu apa yang disampaikan oleh orang yang kamu layani. Kamu perlu memperoleh gambaran yang jelas dan cukup lengkap tentang keadaan orang yang kamu layani. Beberapa pertanyaan yang dapat kita kemukakan kiranya dapat menyentuh semua aspek kehidupannya secara utuh (sering disebut: KROLVWLNPLVDOQ\DNRQGLVLNHVHKDWDQ¿VLNDWDXMDVPDQLNHWHJDQJDQdan penderitaan mental atau psikis, misalnya kesedihan, depresi, rasa bersalah, NRQÀLNEDWLQPDVDODK\DQJEHUKXEXQJDQGHQJDQRUDQJODLQDWDXPDVDODKsosial, misalnya persoalan keluarga, masalah ekonomi, masalah budaya. (4) kekosongan rohani/spiritualitas, misalnya: rasa berdosa, rasa tidak aman, tidak adanya persekutuan, kurang berdoa, kekosongan hidup spiritualitas.168 Kelas IX SMP Pendekatan menyeluruh atau holistik perlu dipahami oleh pelayan Kristen saat melayani orang lain. Mengapa hal ini perlu kita perhatikan? Seorang pelayan Kristen harus memahami pendekatan holistik sebagaimana yang Tuhan Yesus lakukan. Di dalam kitab Injil kita dapat melacak pelayanan Tuhan Yesus. Pertolongan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus selalu menuju kepada NHXWXKDQKROLVWLN0HVNLSXQSLQWXPDVXNSHOD\DQDQGDULDVSHN¿VLNDWDXspiritual atau sosial atau mental, namun selalu penyembuhan yang dilakukan akhirnya menuju kepada keutuhan. Misalnya Tuhan Yesus menyembuhkan banyak orang (Mat. 4:23-25), penyembuhan seorang anak pegawai istana (Yoh. 4:46-53), Dia mengampuni seorang perempuan yang berzinah (Yoh. 8:1-11), dan menunjukkan kepedulian-Nya kepada Zakheus, seorang pemungut cukai, yang tidak disukai masyarakatnya (Luk. 19:1-10).Kehidupan manusia yang bersifat holistik dapat diungkapkan, seperti gambar di bawah ini:Dari bagan di atas, tampak bahwa seluruh aspek kehidupan manusia (aspek ¿VLNVRVLDOPHQWDOVSLULWXDOSDGDKDNLNDWQ\DVDOLQJEHUNDLWDQGDQVDOLQJmempengaruhi dan membentuk keberadaan manusia sebagai suatu keutuhan. Memang kita dapat membedakan satu aspek dari aspek yang lain untuk kepentingan pemahaman dan analisis. Meskipun demikian dalam realitas kita tidak dapat memisah-misahkannya. Karena keterkaitan tersebut, tidak jarang kita menjumpai adanya tumpang tindih antara satu aspek dengan aspek yang lain. Contoh, apabila kita ingin mengikuti ibadah remaja di tempat tertentu. $SDNDKLWXVHEDENDQNDUHQDNLWDPHULQGXNDQWHPSDWQ\D\DQJWHGXK¿VLNatau karena senang akan keindahan ornamen dan arsitekturnya (mental) atau rindu akan keakraban antarteman (sosial)? Misalnya sehabis ibadah biasanya kita menikmati minum dan makanan kecil bersama (sosial), ataukah kita benar-benar dapat merasa damai dan syahdu saat beribadah (spiritual)? SPIRITUALSOSIALMENTALFISIKMANUSIASumber : Dok. KemdikbudGambar 13.2 Kehidupan manusia yang bersifat holistik.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 169Dalam pelaksanaan pelayanan, seluruh segi kehidupan pihak yang dilayani harus diperhatikan. Namun karena berbagai keterbatasan, mungkin hanya aspek-aspek tertentu saja yang diutamakan. Meskipun demikian, tidak berarti kita mengabaikan aspek-aspek lainnya. Sebagaimana Tuhan Yesus pada waktu menolong atau melayani orang lain, meskipun yang diderita hanya salah satu DVSHNVDMDPLVDOQ\DKDQ\DDVSHN¿VLNDWDXPHQWDOVDMDWHWDSL7XKDQ<HVXVselalu bertujuan untuk mengutuhkan orang tersebut (holistik).Kegiatan 3: Pelayanan HolistikTulislah pelayanan holistik yang telah kamu lakukan!No.Aspek KehidupanSiapa yang DilayaniEvaluasi Hasil Pelayanan 1.Aspek Fisik2.Aspek Mental3.Aspek Spiritual / Rohani4.Aspek SosialE. Perubahan Sosial dan Dampaknya bagi MasyarakatKita hidup dan tinggal di tengah-tengah masyarakat yang mempunyai banyak sekali persoalan sosial. Kemiskinan, kebodohan, kriminalitas, QDUNREDNRQÀLNWDZXUDQSRUQRJUD¿SHQFHPDUDQOLQJNXQJDQDGDODKcontoh-contoh persoalan sosial yang menimpa masyarakat kita saat ini. Di sinilah kita sebagai pengikut Kristus harus menunjukkan kepedulian kita. Kita dituntut untuk mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan Yesus, yaitu dengan memperhatikan dan memberikan pertolongan dalam bentuk apa pun yang dapat kita berikan, sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab kita di tengah-tengah masyarakat.Perubahan masyarakat secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan di dalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat. Perubahan sosial dapat dilakukan dengan mengubah pola hidup manusia agar menjadi lebih baik dan bermartabat. Misalnya, dari kebiasaan untuk membuang sampah sembarangan, atau bahkan buang air besar di sungai, masyarakat diajak untuk memelihara lingkungan yang bersih dan sehat dan membuang sampah dan kotoran pada tempatnya. Perubahan sosial dapat juga dilakukan dengan membuat orang tidak merasa puas dengan hasil karya yang dicapainya sekarang, sehingga mereka akan 170 Kelas IX SMP mencari upaya untuk meningkatkan hasil kerja mereka. Misalnya, banyak pedagang kaki lima yang bekerja dari pk. 5 pagi hingga pk. 8 malam, namun penghasilannya hanya cukup untuk biaya makan satu hari saja. Mungkin orang-orang seperti ini perlu diberikan ketrampilan untuk meningkatkan jualannya, baik dalam segi kualitas maupun jenisnya, sehingga penghasilan mereka dapat bertambah, dan jam kerja mereka tidak usah begitu lama. Bentuk perubahan lainnya adalah perubahan orientasi kerja. Banyak warga masyarakat yang lebih suka beralih ke dunia industri daripada bertahan di pertanian karena di situ mereka lebih cepat memperoleh gaji, dan penghasilan lebih terjamin. Namun bila semakin banyak orang meninggalkan dunia pertanian, siapakah yang akan menghasilkan pangan untuk masyarakat kita? Perubahan sosial di sini termasuk di dalamnya perubahan nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Dengan demikian, perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur atau struktur sosial dan perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain. Tetapi perubahan yang terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan adanya suatu masyarakat yang meng¬alami perubahan yang lebih cepat bila dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menonjol atau tidak menampakkan adanya suatu perubahan. Juga terdapat adanya perubahan-perubahan yang memiliki pengaruh luas maupun terbatas. Di samping itu ada juga perubahan-perubahan yang prosesnya lambat, dan perubahan yang berlangsung dengan cepat. Perubahan sosial dan kebudayaan belakangan ini terjadi dengan sangat cepat karena pengaruh perkembangan informasi dari luar. Gaya hidup orang kota telah merasuk ke desa. Banyak orang di desa merasa ketinggalan kalau mereka tidak mengikuti gaya hidup orang kota. Padahal gaya hidup kota belum tentu lebih baik daripada gaya hidup di pedesaan. Di masyarakat luas, materialisme telah merambah luas dalam kehidupan sehari-hari. Uang dan materi menjadi ukuran sukses manusia. Untuk menjadi kaya, orang tidak segan-segan melakukan apa saja, bahkan juga hal-hal yang dilarang oleh hukum dan negara. Misalnya membabat hutan untuk membuka kebun-kebun sawit terlarang. Atau menggali tambang batubara di tempat-tempat yang mestinya menjadi hutan lindung nasional. Atau membangun vila-vila di bukit-bukit sehingga menimbulkan longsor dan banjir di kota-kota sekitarnya. Semua ini disebabkan oleh pola hidup yang egoistis, yang tidak peduli dengan kesejahteraan bersama. Perubahan sosial budaya sebagaimana diungkapkan di atas dampaknya dapat mengubah adat, kebiasaan, cara pandang, bahkan ideologi suatu masyarakat. Hal ini tentu saja mempengaruhi pola dan perilaku masyarakatnya.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 171Kegiatan 4: PenugasanWawancarailah tokoh masyarakat (misalnya ketua RT atau RW) tentang perubahan yang terjadi dalam masyarakat di lingkungannya. Perubahan apa saja yang terjadi dan dampak bagi masyarakat setempat. Tugas ini akan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Contoh lembar wawancara:Nama Tokoh Masyarakat: Jabatan:Hari/Tanggal Wawancara:Perubahan apa yang terjadi?..................................................................................................Mengapa perubahan tersebut dapat terjadi?..................................................................................................Bagaimana dampak positif dari perubahan tersebut?..................................................................................................Bagaimana dampak negatif dari perubahan tersebut?..................................................................................................Bagaimana saran tokoh masyarakat tentang peran remaja di tengah-tengah lingkungannya?..................................................................................................F. Sikap Remaja di Tengah Perubahan SosialDi tengah-tengah perubahan masyarakat, kita diharapkan mempunyai kepedulian terhadap lingkungan. Rasa peduli adalah ibarat batu bata untuk bangunan yang bernama kasih. Tanpa adanya kepedulian tidak mungkin terdapat rasa kasih pada seseorang. Apa yang dimaksud dengan kepedulian? Kepedulian adalah kesanggupan untuk peka terhadap kebutuhan orang lain dan kesanggupan untuk turut merasakan perasaan orang lain serta berempati (menempatkan diri dalam keadaan orang lain). Ini sangat penting ketika kita menerapkan fungsi-fungsi pelayanan kristiani yang disebutkan di atas.Kepekaan dan kepedulian membuat orang melihat keluar dari dirinya, dan menyelami perasaan dan kebutuhan orang lain, lalu menanggapi dan melakukan perbuatan yang diperlukan untuk orang lain dan dunia di sekelilingnya. Kepekaan dan kepedulian adalah nilai yang sangat penting dimiliki setiap. Pada nilai ini terkait banyak nilai lainnya, antara lain: meneladani Kristus, kejujuran, kerendahan hati, cinta kasih, keramahan, kebaikan hati, kebijaksanaan, dan sebagainya. Kebahagiaan yang dialami seseorang sebagian besar adalah hasil Next >