< Previous12 Kelas IX SMP 4. Gereja bagai bahtera muatannya penuh,beraneka manusia yang suka mengeluh,yang hanya ikut maunya, mengritik dan sok tahusehingga bandar tujuan menjadi makin jauh.Tetapi bila umat-Nya sedia mendengar,tentulah Tuhan memberi petunjuk yang benar.5. Gereja bagai bahtera di laut yang seram,mengarahkan haluannya ke pantai seberang.Hai ‘kau yang takut dan resah, ‘kau tak sendirian;teman sejalan banyaklah dan Tuhan di depan!Bersama-sama majulah, bertahan berteguh;tujuan akhir adalah labuhan Tuhanmu!Syair dan lagu: “Ein Schiff das man Gemeinde nennt”Karya Martin G. SchneiderPenerjemah: YAMUGERI. Doa Penutup Ya Bapa, terima kasih atas gereja yang telah Engkau panggil keluar untuk menjadi pelayan-pelayan-Mu. Tolonglah kami agar kami sungguh-sungguh menjadi alat-Mu di tengah-tengah dunia. Kami percaya bahwa Engkau tidak memandang diri kami secara pribadi ataupun kondisi gedung gereja kami, karena kami mengerti bahwa yang terpenting adalah kesungguhan kami untuk menjadi alat-alat-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami telah berdoa. Amin.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 13 Mengenal Gerejaku Bahan Alkitab: Yohanes 17:18-21; Kisah 15; 1 Korintus 1:10-13; 1 Korintus 12:9-27; Yeremia 29:4-7A. Pendahuluan Kegiatan 1Ada berapa banyak gereja yang terwakili oleh murid-murid di kelas ini? Adakah gereja-gereja lain di sekitar desa, kecamatan, kabupaten, dan kotamu? Ada berapa banyak jenis-jenis gereja yang ada? Mungkin di tempat kamu ada gereja-gereja yang bernama Huria Kristen Batak Protestan, atau Gereja Methodist, Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat, Gereja Kalimantan Evangelis, Gereja Kristen Jawi Wetan, Gereja Kristen Indonesia di Tanah Papua, Gereja Protestan Indonesia di Buol Toli-toli, Gereja Kristen Protestan Mentawai, Gereja Reformed Injili Indonesia, Gereja Pantekosta di Indonesia, Gereja Bethany Indonesia, Gereja Injil Sepenuh Indonesia, Gereja Ortodoks Indonesia, Gereja Katolik Roma, Bala Keselamatan, dan masih banyak lagi. Coba sebutkan nama-nama gereja yang lain yang kamu kenal atau yang pernah kamu dengar! Kerjakan bersama-sama dengan temanmu sebangku, dan tuliskan nama-namanya di bawah ini. .......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................Kegiatan 2Sekarang, coba diskusikan, mengapa ada begitu banyak gereja di Indonesia? Lalu tuliskan jawabanmu di bawah ini:.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................BabII14 Kelas IX SMP B. Gereja yang Terpecah-Pecah: Perpecahan Pertama Pada perjamuan terakhir bersama murid-murid-Nya, Tuhan Yesus berdoa agar murid-murid-Nya dan semua pengikut-Nya tetap bersatu. Dalam doa-Nya, Tuhan mengatakan: supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku (Yoh. 17:21). Tampaknya sejak awal sekali Tuhan sudah menyadari bahwa murid-murid-Nya akan terancam perpecahan. Doa-Nya menunjukkan bahwa kesatuan murid-murid dan pengikut-Nya sangat penting karena kesatuan itu mencerminkan kesatuan Yesus dengan Bapa-Nya di surga, dan dengan kesatuan itu juga para murid memberikan kesaksian mereka kepada dunia. Namun pada kenyataannya kita juga melihat bahwa perpecahan tetap terjadi. Dalam Kisah Para Rasul pasal 15 kita menemukan bagaimana gereja perdana diperhadapkan dengan sejumlah pertanyaan yang berat, yang mengancam gereja untuk terpecah. Ketika itu muncul pertanyaan yang sangat mendesak: ”Apakah orang-orang bukan Yahudi yang ingin menjadi Kristen harus terlebih dahulu menjadi Yahudi?” Ada beberapa pemimpin gereja saat itu yang menuntut agar orang-orang Yahudi yang ingin menjadi Kristen, terlebih dahulu harus disunat, lalu mereka diwajibkan menjalankan seluruh hukum Taurat. Mereka dipimpin oleh Petrus dan Yakobus. Kelompok yang lain, yang dipimpin oleh Paulus, tidak setuju. Mereka berpendapat bahwa untuk menjadi Kristen, menjadi pengikut Kristus, orang tidak perlu menjadi Yahudi terlebih dahulu. Mereka dapat langsung datang kepada Kristus dan tidak perlu lagi dibebani dengan aturan-aturan Taurat. Karena itulah pada sekitar tahun 50 M. diadakan persidangan di Yerusalem yang dikenal sebagai KonsiliYerusalem atauKonferensi Apostolik. Pada akhir persidangan itu dicapai kesepakatan untuk memberlakukan peraturan minimal untuk orang Kristen, yaitu: mereka harus menjauhkan diri dari Sumber : Dok. KemdikbudGambar 2.1 Konsili YerusalemPendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 15(1) makanan yang dipersembahkan kepada berhala, (2) darah, (3) daging binatang yang mati dicekik, dan (4) percabulan (Kis. 15:29).Keempat peraturan ini sudah dianggap cukup untuk seorang Kristen, sehingga menjadi Kristen tidak berarti menjadi Yahudi terlebih dahulu. C. Perpecahan-Perpecahan Berikutnya Perpecahan yang diselesaikan di konferensi di Yerusalem itu bukanlah yang terakhir. Kita menemukan banyak perpecahan lainnya sesudah itu. Di Korintus terjadi perpecahan gereja ketika orang-orang saling berkelompok berdasarkan rasul-rasul tertentu. Ada yang mengaku sebagai anggota golongan Paulus, Apolos, Kefas (Petrus), atau bahkan Kristus! Masing-masing menganggap pemimpinnya lebih hebat daripada yang lain. Nah, menurut kamu manakah dari mereka yang paling hebat? Paulus menjelaskan, tidak satupun! Sungguh keliru bila kita membanggakan diri kita berdasarkan tokoh-tokoh pemimpin yang mendirikan gereja kita, karena, kata Paulus, ”Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?” (1Kor. 1:13). Perpecahan berikutnya yang terjadi di Korintus ialah ketika anggota-anggota jemaat di sana membangga-banggakan diri mereka berdasarkan karunia-karunia roh yang mereka miliki (1Kor. 12:9-27). Ada yang membanggakan karunia untuk mengadakan mujizat, membedakan bermacam-macam roh, berkata-kata dengan bahasa roh, menafsirkan bahasa roh, dan lain-lain. Paulus menegur jemaat di Korintus dan membandingkan mereka dengan tubuh kita. Sama seperti tubuh yang mempunyai berbagai anggota dengan tugas dan peranannya masing-masing, setiap orang diberi karunia untuk menjalankan tugas dan peranannya yang berbeda-beda dan saling melengkapi. Karena itu sungguh keliru bila mereka lalu saling menganggap sesama mereka lebih rendah dan tidak berguna. Perpecahan-perpecahan berikutnya terjadi antara Gereja Timur (Gereja Katolik Timur atau Gereja Ortodoks) dengan Gereja Barat (Gereja Katolik Roma) pada tahun 1054. Perpecahan itu terjadi ketika gereja-gereja di Timur merasa bahwa Gereja Barat telah menambahkan kata ¿OLRTXH dalam pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel, sehingga kata-kata ”Kami percaya kepada Roh Kudus, yang keluar dari Sang Bapa dan Sang Anak”. Kata-kata ”dan Sang Anak” dirasakan oleh Gereja Timur sebagai pelecehan terhadap Roh Kudus dan menjadikan-Nya lebih rendah dan tidak lagi sejajar dengan Sang Anak. Perpecahan lebih lanjut terjadi pada tahun 1517 ketika Martin Luther memakukan 95 dalilnya di pintu gereja di Wittenberg yang isinya mengkritik praktik-praktik yang dilakukan oleh Gereja Katolik saat itu, seperti penjualan 16 Kelas IX SMP surat-surat pengampunan dosa, pengumpulan relikui-relikui orang-orang kudus untuk meningkatkan kesempatan untuk lepas dari api penyucian, dan lain-lain. Perpecahan-perpecahan lainnya terjadi terus terutama ketika terjadi perbedaan pemahaman tentang ajaran ataupun praktik ibadah dan organisasi gereja. Seringkali pula pertikaian antara individu-individu tertentu memecah-belah gereja. Hubungan yang rusak menyebabkan satu atau beberapa orang keluar dari gereja itu lalu mendirikan gereja baru. Kegiatan 3Perhatikanlah kehidupan gerejamu dan gereja-gereja yang lain! Apakah pengalaman jemaat Korintus juga dapat kamu temukan dalam kehidupan gereja-gereja tersebut? Apakah ada orang-orang Kristen yang menganggap gereja mereka lebih hebat dan lebih benar, bahkan lebih selamat, daripada yang lain? Coba diskusikan hal ini dengan teman kamu sebangku dan tuliskan kesimpulan kamu di bawah ini! .......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................D. Gereja di Indonesia Kegiatan 4Di atas telah disebutkan beberapa gereja yang terdapat di Indonesia. Apakah nama gerejamu? Tahukah kamu bagaimana sejarah terbentuknya gerejamu? Coba tanyakan kepada pendetamu dan ceritakan kisah pembentukan gerejamu secara singkat di bawah ini: .......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................Kekristenan datang ke Indonesia pada waktu yang cukup awal. Beberapa peninggalan sejarah menunjukkan bahwa di Barus, Sumatera Utara, pernah hadir Kekristenan Nestorian yang berasal dari Suriah. Bentuk Kekristenan ini juga pernah hadir di Tiongkok dan meninggalkan sebuah prasasti besar di Xi-nan. Namun demikian, sama seperti Kekristenan Nestorian di Tiongkok yang kemudian punah, Kekristenan Nestorian di Barus pun hilang begitu saja. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 17Mengapa demikian? Rupanya orang-orang Kristen Nestorian ini terasing dari masyarakat sekitarnya. Mereka hidup dengan tata cara orang-orang Suriah, menggunakan bahasa Suriah yang tidak dipahami oleh masyarakat sekitar. Kekristenan berikutnya datang pada abad XVI bersama orang-orang Portugis dan Belanda yang mencari rempah-rempah di Kepulauan Nusantara. Maka terbentuklah kelompok-kelompok Katolik Roma dan Protestan, sesuai dengan agama orang-orang Portugis dan Belanda, di berbagai wilayah di Maluku dan belakangan di Nusa Tenggara Timur. Persaingan kaum kolonialis Portugis dengan Belanda kemudian juga melahirkan persaingan antara Gereja Katolik Roma dan Gereja-gereja Protestan. Misalnya, ketika orang-orang Portugis dikalahkan Belanda di Maluku, mereka melarikan diri ke Timor Timur (sekarang menjadi Timor Leste) dan Flores dan di sana mereka membentuk kelompok-kelompok umat Katolik Roma. Sementara itu, orang-orang Katolik di Maluku banyak yang dipaksa Belanda untuk pindah menjadi Kristen Protestan.Di Maluku orang-orang Kristen Protestan kemudian membentuk apa yang disebut Indische Kerk (artinya, Gereja Hindia) yang kini berubah nama menjadi Gereja Protestan Indonesia yang merupakan himpunan sejumlah gereja yang berlatar belakang dari Indische Kerk. Kemudian datang pula bermacam-macam zendeling atau misionaris (pengabar Injil) yang bekerja di berbagai wilayah Indonesia. Ada yang berasal dari Gereformeerd Zendingsbond (GZB), dari NZV(Nederlandsche Zendingsvereeniging) NB(NederlandsBijbelgenootschap), NGZV (Nederlandsche Gereformeerde Zendingsvereeniging), Utrecht Zendings Vereeniging, dsb. yang umumnya melahirkan gereja-gereja yang beraliran Calvinis (dikenal juga dengan nama lainnya yaitu Hervormd, Gereformeerd, Reformed atau Presbiterian). Sumber: www.wikipedia.comGambar 2.2 Prasasti Nestorian di Xi-nan18 Kelas IX SMP Ada juga lembaga-lembaga penginjilan dari Jerman seperti Rheinische Missionsgesellschaft (RMG) yang bekerja di Tanah Batak, Nias, Kep. Mentawai, Kalimantan, dan lain-lain. yang melahirkan gereja-gereja Lutheran di Indonesia. Ada Evangelisches Missionswerk in Südwestdeutschland (EMS) yang melayani di Sulawesi Bali, Halmahera, dan juga Basel Mission (kini berganti nama menjadi Mission 21) yang bekerja di Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan lain-lain. Seperti yang sudah disinggung dalam Bab 1, berbagai gereja di Indonesia terbentuk lewat pelayanan di kalangan suku-suku tertentu. Karena itulah terbentuk Gereja Toraja yang merupakan hasil pekabaran Injil di kalangan suku Toraja, Gereja Kristen Sumba yang berkembang dari pekabaran Injil di antara suku Sumba, Gereja Masehi Injili di Timor, yang merupakan hasil pemberitaan Injil di kalangan suku-suku di Timor, Gereja Batak Karo Protestan, yang dilahirkan dari pemberitaan Injil di masyarakat Karo di Sumatera Utara, dst. Di satu pihak strategi ini menolong mempermudah penyebaran Injil di kalangan suku-suku tertentu, namun di pihak lain, usaha ini menghasilkan gereja-gereja suku yang terpisah-pisah dari gereja yang lainnya. Pada bab yang lalu sudah disebutkan dampak kehadiran gereja-gereja suku ini. Sekarang, pikirkanlah lebih jauh apakah dampak positif dan negatifnya? Coba diskusikan masalah ini dengan teman-temanmu! .......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................Di kemudian hari ada pula gereja-gereja yang datang dari Amerika Serikat yang kemudian menyebarkan injil dan melahirkan Gereja Methodist Indonesia, Christian Missionary Alliance (CMA) yang aktif di Kalimantan Timur dan Bali, dan lain-lain. Datang pula kelompok Bala Keselamatan, sebuah aliran yang terbentuk di Inggris dan mengembangkan pelayanannya di Jawa (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Jombang), Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, dan lain-lain. Pada abad ke-20 dan berikutnya kita menyaksikan banyak sekali misionaris yang datang ke Indonesia – kebanyakan dari Amerika Serikat -- dan membawa berbagai bentuk kekristenan yang lain, seperti gereja-gereja pentakostal dan karismatik, gereja-gereja Menonit, Advent, Baptis, gereja-gereja injili, Gereja Mormon, Gereja Kristus, Ahli Ilmu Pengetahuan (Christian Science), dan lain-lain. Gereja yang terakhir berkembang di Indonesia adalah gereja-gereja Ortodoks yang berasal dari Timur Tengah (Suriah) dan Yunani. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 19Menurut kamu, apakah dampak positif dan negatif dari kehadiran beraneka ragam gereja seperti di atas bagi kesaksian orang Kristen di Indonesia? Coba diskusikan! ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................Untuk menghindari perpecahan lebih lanjut gereja-gereja di Indonesia pada tanggal 25 Mei 1950, 22 gereja Protestan di Indonesia berkumpul di Jakarta dan mendirikan Dewan Gereja-gereja di Indonesia (sekarang berganti nama menjadi Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia). Kini jumlah anggota PGI mencapai 88 gereja. Selain PGI ada pula sejumlah organisasi antargereja seperti PII (Persekutuan Injili Indonesia), PGLII (Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia), PGPI (Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia), PBI (Persekutuan Baptis Indonesia), GMAHK (Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh). Di kalangan Gereja Katolik Roma kita mengenal KWI (Konferensi Waligereja Indonesia), yaitu perhimpunan para uskup Gereja Katolik Roma di Indonesia. Pada kenyataannya, doa dan harapan Tuhan Yesus supaya anak-anak Tuhan tidak terpecah-pecah masih jauh dari kenyataan. Namun tanda-tanda kerja sama dan keinginan untuk bersatu itu masih tetap ada. Pada bulan Mei 2013, menjelang Sidang Raya ke-10 Dewan Gereja-gereja se-Dunia, gereja-gereja di Indonesia mengadakan celebration of unity (perayaan keesaan) sebagai acara pendahuluan Sidang Raya tersebut di Jakarta.Acara ini diikuti oleh PGI, PGPI, PGLII, PBI, Gereja Ortodoks, Bala Keselamatan, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan juga oleh semua keuskupan Gereja Katolik Roma di Indonesia. Ini adalah sebuah pesta rohani yang ingin menunjukkan semangat dan harapan persatuan gereja-gereja di seluruh Indonesia. Bersatu tidak berarti gereja-gereja itu melebur menjadi satu gereja saja, melainkan bersatu dalam arti satu jiwa dan satu hati untuk mengutamakan pelayanan kepada sesama demi nama Tuhan Yesus Kristus. E. Gereja Mengusahakan Kesejahteraan Kota Nabi Yeremia dalam kitabnya, memberikan nasihat kepada orang-orang Yahudi yang tinggal di pembuangan di Babel agar mereka mengusahakan kesejahteraan bagi lingkungannya. 4´%HJLQLODK¿rman TUHAN semesta alam, Allah Israel, kepada semua orang buangan yang diangkut ke dalam pembuangan dari Yerusalem ke Babel: 5 Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk 20 Kelas IX SMP kamu nikmati hasilnya; 6 ambillah isteri untuk memperanakkan anak laki-laki dan perempuan; ambilkanlah isteri bagi anakmu laki-laki dan carikanlah suami bagi anakmu perempuan, supaya mereka melahirkan anak laki-laki dan perempuan, agar di sana kamu bertambah banyak dan jangan berkurang! 7 Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. (Yeremia 29 : 4-7)Surat ini dikirim oleh Nabi Yeremia kepada orang-orang Yahudi yang saat itu membentuk kelompok-kelompok eksklusif dan tidak mau bergaul dengan orang-orang Babel. Alasannya tentu jelas. Mereka marah kepada orang-orang Babel yang telah membuat mereka menderita dan membawa mereka ke negeri asing, negeri pembuangan, di Babel. Namun demikian, dari apa yang dikatakan oleh Nabi Yeremia, kita dapat menyimpulkan bahwa mereka tidak boleh hidup eksklusif dan tidak peduli dengan masyarakat di sekelilingnya. Dalam konteks masa kini, gereja pun harus sadar bahwa gereja hadir di dunia bukan hanya untuk dirinya sendiri. Gereja hadir untuk menjadi berkat bagi kota dan seluruh dunia. Itulah sebabnya banyak gereja yang terlibat dalam gerakan-gerakan untuk menolong orang lain. Beberapa gereja di Indonesia aktif dalam gerakan untuk melestarikan lingkungan hidup dan dengan demikian membuat dunia ini lebih layak untuk kita diami. Hal itu pun akan menolong kita untuk melestarikan bumi kita. Di Minahasa, Kerapatan Gereja Protestan Minahasa mendesak pemerintah untuk menetapkan pencemaran di Teluk Buyat sebagai bencana nasional. Bencana ini disebabkan oleh kehadiran sebuah perusahaan tambang emas di sana.Di Sumatera Utara, Huria Kristen Batak Protestan terlibat dalam gerakan untuk menolak perusakan lingkungan karena penebangan hutan. Gereja Kristen Protestan Indonesia, yang terletak di Sumatera Utara, juga menunjukkan keberpihakannya kepada rakyat dan lingkungan yang rusak karena penebangan pohon-pohon kemenyan yang menjadi getahnya sumber pendapatan masyarakat setempat. Semua ini dengan jelas menunjukkan bahwa gereja harus menjadi berkat bagi lingkungan sekitarnya. Orang Kristen tidak cukup kalau ia hanya berdoa, membaca Alkitab, pergi ke gereja, memuji Tuhan saja. Ada banyak tugas yang harus ia kerjakan bagi masyarakat di sekitarnya. F. Penilaian1. Buatlah sebuah ”pohon gereja” yang menggambarkan bagaimana hubungan gerejamu dengan gereja-gereja lain yang ada di Indonesia. Kalau kamu mengalami kesulitan, coba lihat artikel ”Protestanisme” dalam Wikipedia bahasa Indonesia, https://id.wikipedia.org/wiki/Protestanisme. Coba cari, di manakah gerejamu berada pada pohon itu? Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 212. Apa hal-hal yang dapat kamu syukuri dari kehadiran gerejamu di Indonesia?3. Apa hal-hal yang menurut kamu harus diperbaiki dan dikoreksi dari gerejamu saat ini?4. Apa yang harus dilakukan gerejamu untuk meningkatkan kesaksiannya di Indonesia supaya kasih Kristus benar-benar menjadi nyata bagi masyarakat Indonesia pada umumnya?5. Di atas dikatakan, ”Bersatu tidak berarti gereja-gereja itu melebur menjadi satu gereja saja, melainkan bersatu dalam arti satu jiwa dan satu hati untuk mengutamakan pelayanan kepada sesama demi nama Tuhan Yesus Kristus.” Menurut kamu, apa yang harus dilakukukan gerejamu untuk mewujudkan kesatuan jiwa dan hati untuk mengutamakan pelayanan kepada sesama demi nama Tuhan Yesus Kristus? Ingatlah apa yang dikatakan oleh nabi Yeremia dalam peringatannya agar bangsa Israel menjadi berkat bagi masyarakat kota tempat mereka tinggal dan dibuang.6. Hubungi organisasi persatuan gereja yang ada di wilayah kamu, baik itu berupa sinode gereja kamu sendiri, Persekutuan Gereja Indonesia Wilayah, PII, PLPI, PBI, GMAHK, dan lain-lain., dan tanyakan kepada pimpinannya, apa langkah-langkah yang sudah dan akan mereka lakukan untuk mewujudkan doa Yesus ”supaya mereka semua menjadi satu”. Lalu buatlah karangan singkat yang berjudul, ”Peranan Gerejaku dalam Mewujudkan Kesatuan Gereja”.7. Pada hari Minggu mendatang, mintalah temanmu yang berasal dari gereja yang berbeda sinode dengan gerejamu (mis. kamu dari Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat -- GPIB, minta temanmu yang Katolik atau dari Huria Kristen Batak Protestan, untuk mengajak kamu ke gerejanya dan beribadahlah di sana. Rasakan dan nikmatilah persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan yang dapat kamu amati. Sejauh mana kamu masih dapat menghayati pengalaman iman kristiani kamu di tempat yang berbeda?G. RangkumanAda banyak gereja di dunia. Gereja-gereja itu umumnya lahir dari perpecahan. Padahal Tuhan Yesus tidak menghendaki perpecahan gereja, sebab hal itu justru akan menghambat kesaksian gereja kepada dunia bahwa Tuhan Yesus telah mendamaikan seluruh umat manusia. Karena itu, gereja-gereja kita terpanggil untuk mengusahkan persatuan dan kerja sama yang baik satu sama lain. Gereja juga terpanggil untuk mengusahakan kesejahteraan umat manusia di dunia. Ada banyak hal yang telah dan dapat dilakukan oleh gereja, antara lain melestarikan lingkungan hidup dan berjuang melawan pengrusakannya. Masih banyak tugas lain yang dapat dikerjakan oleh gereja di dunia untuk mewujudkan keberpihakannya bagi kehidupan. Next >