< Previous2 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku Guru1.1 PengertianMata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan mengembangkan pengetahuan dan melatih keterampilan kecakapan hidup berbasis seni, teknologi dan ekonomi. Pembelajaran ini berawal dengan melatih kemampuan ekspresi-kreatif untuk menuangkan ide dan gagasan agar menyenangkan orang lain, dan dirasionalisasikan secara teknologis sehingga keterampilan tersebut bermuara apresiasi teknologi terbarukan, hasil ergonomis dan aplikatif dalam memanfaatkan lingkungan sekitar dengan memperhatikan dampaknya terhadap ekosistem, manajemen, dan ekonomis.Kehidupan dan berkehidupan manusia membutuhkan keterampilan tangan untuk memenuhi standar minimal dan kehidupan sehari-hari sebagai kecakapan hidup. Keterampilan harus menghasilkan karya yang menyenangkan bagi dirinya maupun orang lain serta mempunyai nilai kemanfaatan yang sesungguhnya, maka pelatihan berkarya dengan menyenangkan harus dimulai dengan memahami manfaat karya bagi lingkungan dan estetika (keindahan) sebagai dasar penciptaan karya selanjutnya. Pelatihan mencipta, memproduksi, dan memelihara karya dalam memperoleh nilai kebaruan (novelty) akan bermanfaat untuk kehidupan manusia selanjutnya. Prinsip mencipta, yaitu memproduksi (membuat) dan mereproduksi (membuat ulang) diharapkan meningkatkan kepekaan terhadap kemajuan jaman sekaligus mengapresiasi teknologi kearifan lokal yang telah mampu mengantarkan manusia Indonesia mengalami kejayaan di masa lalu. Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di kelas terakhir pada sekolah lanjutan atas didahului dengan wawasan tentang konteks berkarya dan peluang wirausaha dari prakarya yang akan dibuatnya. Pembelajaran dimulai dengan memahami fakta-fakta dan peluang Indonesia dalam pengembangan kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan yang terkait dengan tema proyek pada Kelas XII. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap akan diberikan pada aktivitas pembelajaran. Sebagian besar tugas dan proyek dilakukan dalam kelompok agar memberi dampak kepada pendidikan karakter yang berupa kecerdasan kolektif dalam praktek wirausaha, baik pada kerajinan, rekayasa, budidaya, maupun pengolahan. Ekspresi Kreatif Rasionalisasi Penerapan Fakta Gambar 1.1 Tujuan formal pendidikan Prakarya dan KewirausahaanPrakarya 3Gambar 1.2 Tujuan formal pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan1.2 Tujuan Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XIITujuan Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dapat diuraikan sebagai berikut:1. Memfasilitasi siswa berekspresi kreatif melalui keterampilan teknik berkarya ergonomis, teknologi dan ekonomis.2. Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetika, artistik, ekosistem dan teknologis 3. Melatih memanfaatkan media dan bahan melalui prinsip kreatif, ergonomis, higienis, tepat-cekat-cepat, dan berwawasan lingkungan4. Menghasilkan karya yang siap dimanfaatkan dalam kehidupan, bersifat pengetahuan maupun landasan pengembangan berdasarkan teknologi kearifan lokal maupun teknologi terbarukan.5. Menumbuh kembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola penciptaan karya (produksi), mengemas, dan usaha menjual berdasarkan prinsip ekonomis, ergonomis, dan berwawasan lingkungan6. Melatih kemampuan berpikir kritis (Critical Thinking) dalam memahami hubungan sebab-akibat; menganalisis perbedaan dan persamaan, berpikir abstrak dan penyelesaian masalah (Problem Solving).7. 4 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku Guru1.3 Ruang Lingkup Pembelajaran Prakarya dan KewirausahaanLingkup materi pelajaran Prakarya di SMA sederajat disesuaikan dengan potensi sekolah, dan daerah setempat, karena sifat mata pelajaran ini menyesuaikan dengan kondisi dan potensi yang ada di daerah tersebut. Penyesuaian ini berangkat dari pemikiran ekonomis, budaya dan sosiologis. Ekonomis, karena pada tingkat usia remaja sudah harus dibekali dengan prinsip kewirausahaan agar dapat tercapai kemandirian paska sekolah. Budaya yaitu pengembangan materi kearifan lokal melalui prakarya. Sosiologis, karena teknologi tradisi mempunyai nilai-nilai kecerdasan kolektif bangsa Indonesia. Pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan terdapat empat (4) strand yaitu Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, dan Pengolahan. Penjelasan ruang lingkup dari masing-masing strand tersebut adalah sebagai berikut,1. Kerajinan Kerajinan menekankan kepada kreativitas, keterampilan tangan dan rasa estetika. Pembelajaran diberikan melalui kegiatan riset, berpikir kreatif dan melakukan pekerjaan tangan yang diwujudkan dalam prosedur pembuatan. Riset dibutuhkan untuk menjadi landasan berkarya agar menghasilkan produk yang inovatif dan disukai oleh calon pembeli. Pemahaman karakter bahan baku multak dibutuhkan agar dapat menghasilkan rancangan produk kerajinan yang berkualitas baik secara estetis maupun fungsi. Prosedur memproduksi melalui beberapa tahapan dan langkah kerja. Pada tahapan yang berbeda, langkah kerja dapat dilakukan oleh orang yang berbeda. Kinerja ini menumbuhkan wawasan, kecakapan berkarya masing-masing individu, toleransi sosial serta social corporateness agar menghasilkan produk yang standar. Kerajinan yang dirancang, diproduksi, direproduksi, dan dikemas berdasarkan potensi lingkungan yang ada.2. RekayasaRekayasa yang diartikan usaha memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari dengan berpikir rasional dan kritis sehingga menemukan kerangka kerja yang efektif dan efisien. Kata ‘rekayasa’ merupakan terjemahan bebas dari kata engineering yaitu perancangan dan rekonstruksi benda atau pun produk untuk memungkinkan penemuan produk baru yang lebih berperan dan memiliki kegunaan. Prinsip rekayasa adalah memanfaatkan sistem, bahan, dan teknologi untuk ide produk rekayasa yang disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan manusia. Oleh karenanya, rekayasa harus seimbang dan selaras dengan kondisi dan potensi daerah setempat menuju karya yang mempunyai nilai manfaat dan keterjualan yang tinggi.Prakarya 53. BudidayaBudidaya berpangkal pada cultivation, yaitu suatu kerja yang berusaha untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk agar tumbuh lebih besar, dan berkembang dalam jumlah. Kinerja ini membutuhkan perasaan berempati pada proses hidup, tumbuh dan berkembang. Prinsip pembinaan rasa dalam kinerja budidaya ini akan memberikan hidup pada tumbuhan atau hewan. Kinerja budidaya membutuhkan sistem yang berjalan rutin, seperti kebiasaan hidup orang: makan, minum, dan bergerak. Seorang pembudidaya harus memahami karakter tumbuhan atau hewan yang dibudi dayakan. Konsep cultivation tampak pada penyatuan diri dengan alam dan pemahaman tumbuhan atau binatang. Pemikiran echosystem menjadi langkah yang selalu dipikirkan keseimbangan hidupnya. Manfaat edukatif budidaya ini adalah pembinaan perasaan, pembinaan kemampuan memahami pertumbuhan dan menyatukan dengan alam (echosystem) menjadi anak dan tenaga kerja yang berpikir sistematis namun manusiawi dan kesabaran. Hasil budidaya tidak akan dapat dipetik dalam waktu singkat melainkan membutuhkan waktu dan harus diawasi dengan penuh kesabaran. Bahan dan perlengkapan teknologi budidaya sebenarnya dapat diangkat dari kehidupan sehari-hari yang variatif, karena masing-masing daerah mempunyai potensi kearifan yang berbeda. Budidaya telah dilakukan oleh pendahulu bangsa ini dengan teknologi tradisi, namun telah menunjukkan konsep budidaya yang memperhitungkan musim, namun belum mempunyai standar ketepatan dengan suasana/iklim cuaca maupun ekonomi yang sedang berkembang, maka pembelajaran prakarya-budidaya diharapkan mampu menemukan ide pengembangan berbasis bahan tradisi dengan memperhitungkan keberlanjutan materi atau bahan tersebut.6 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku Guru4. PengolahanPengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda produk jadi agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak. Pada prinsipnya kerja pengolahan adalah mengubah benda mentah menjadi produk matang dengan mencampur, memodifikasi bahan tersebut. Oleh karenanya kerja pengolahan menggunakan rancangan sistem, yaitu mengubah masukan menjadi keluaran sesuai dengan rancangan yang dibuat. Sebagai contoh: membuat makanan atau memasak makanan; kinerja ini membutuhkan rancangan yang tepat akan tetapi juga membutuhkan perasaan terutama rasa lidah dan bau-bauan agar sedap. Kerja ini akan melatih rasa dan kesabaran maupun berpikiran praktis serta tepat. Kognisi untuk menghafalkan rasa bumbu, serta racikan yang akan membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Manfaat pendidikan teknologi pengolahan bagi pengembangan kepribadian siswa adalah: pelatihan rasa yang dapat dikorelasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pengolahan telah dilakukan oleh pendahulu bangsa kita dengan teknologi tradisi yang sederhana, namun telah menunjukkan konsep pengolahan yang dapat dipergunakan (applicabel) namun belum mempunyai standar ketepatan dalam komposisi dan prosedur. Pembelajaran prakarya-pengolahan diharapkan mampu menemukan ide pengembangan berbasis bahan tradisi dengan memperhitungkan ketepatan bahan dan sistem.BAB IIPrinsip-prinsip Pembelajaran dan Penilaian Prakarya dan Kewirausahaan8 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku Guru2.1 Prinsip Pembelajaran Prakarya dan KewirausahaanPrinsip Prakarya dan Kewirausahaan adalah karya yang mempunyai nilai keterjualan oleh karenanya karya tersebut harus memenuhi standar pasar, yaitu: menyenangkan pembeli, nilai kemanfaatan, kreatif serta bertanggungjawab terhadap ciptaannya berdasarkan logika matematis maupun pengetahuan estetis. Secara garis besar dapat dilakukan melalui:• Mengamati lingkungan sekitar baik fisik maupun pasar yang menjadi bahan eksplorasi (pencarian), eksperimentasi (percobaan) dan eksperiensi (memperoleh pengalaman), melalui kegiatan melihat, membaca, mendengar, mencermatinya, meneliti berbagai objek alami maupun buatan (artifisial) dengan kunjungan lapangan, kajian pustaka, dan mencipta karya visual;• Mendorong keingintahuan siswa setelah melakukan pengamatan berbagai gejala alami, artifisial maupun sosial dengan merumuskan pertanyaan berdasarkan kaitan, pengaruh dan kecenderungannya; • Mengumpulkan data dan menciptakan karya dengan merumuskan daftar pertanyaan berdasarkan hasil identifikasi, menentukan indikator keterjualan, kelayakan penampilan (estetik-ergonomis) dengan melakukan wawancara dan atau mengeksplorasi alam dan gejala preferensi pasar (marketable) sebagai inspriasi menciptakan karya; • Menampilkan kembali hasil ciptaannya melalui presentasi oral dan karya secara protofolio berdasarkan hasil olahan secara pribadi, kelompok maupun projektif sehingga mempunyai nilai keterjualan serta mempunyai wawasan pasar yang sesuai dengan lingkungan daerah maupun nasional. • Merekonstruksi karya Prakarya secara teknologi, seni dan ekonomis (efisiensi dan efektivitas) yang dapat dimanfaatkan untuk mengapresiasi karya teknologi terbarukan dan keterjualan. Pencarian Data Analisis Berkarya Presentasi Gambar 2.1 Prinsip Pembelajaran Prakarya dan KewirausahaanPrakarya 92.2 Strategi Pembelajaran Prakarya dan KewirausahaanPengalaman belajar yang paling efektif adalah apabila siswa/ seseorang mengalami/berbuat secara langsung dan aktif di lingkungan belajarnya. Pemberian kesempatan yang luas bagi siswa untuk melihat, memegang, merasakan, dan mengaktifkan lebih banyak indra yang dimilikinya, serta mengekspresikan diri akan membangun pemahaman pengetahuan, perilaku, dan keterampilannya. Oleh karena itu, tugas utama pendidik/guru adalah mengondisikan situasi pengalaman belajar yang dapat menstimulasi atau merangsang indra dan keingintahuan siswa. Hal ini perlu didukung dengan pengetahuan guru akan perkembangan psikologis siswa dan kurikulum di mana keduanya harus saling terkait. Saat pembelajaran, guru hendaknya peka akan gaya belajar siswa di kelas. Dengan mengetahui gaya belajar siswa di kelas secara umum, guru dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Pendidik/guru hendaknya menyiapkan kegiatan belajar mengajar yang melibatkan mental siswa secara aktif melalui beragam kegiatan, seperti: kegiatan mengamati, bertanya/ mempertanyakan, menjelaskan, berkomentar, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, dan sejumlah kegiatan mental lainnya. Guru hendaknya tidak memberikan bantuan secara dini dan selalu menghargai usaha siswa meskipun hasilnya belum sempurna. Selain itu, guru perlu mendorong siswa supaya siswa berbuat/berpikir lebih baik, misalnya melalui pengajuan pertanyaan menantang yang ‘menggelitik’ sikap ingin tahu dan sikap kreativitas siswa. Dengan cara ini, guru selalu mengupayakan agar siswa terlatih dan terbiasa menjadi pelajar sepanjang hayat. Beberapa model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan dapat dijadikan acuan pengajaran keterampilan di kelas, antara lain seperti berikut.Metode pembelajaran untuk Prakarya dan Kewirausahaan adalah pembelajaran saintifik yang menekankan pada riset, yang dilakukan dalam kegiatan inti pembelajaran. Prinsip metode pembelajaran saintifik adalah 5M, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Deskripsi kegiatan dan penjelasan tentang bentuk hasil belajar terdapat pada Tabel 1: Deskripsi Langkah Pembelajaran di bawah ini.10 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Tabel 1: Deskripsi Langkah Pembelajaran Langkah PembelajaranDeskripsi KegiatanBentuk Hasil Belajar Mengamati (observing)mengamati dengan indra (membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati Menanya (questioning)membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi. jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan siswa (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik) Mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting) mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/ menambahi/ mengembangkan jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Prakarya Langkah PembelajaranDeskripsi KegiatanBentuk Hasil Belajar Menalar/Mengasosiasi (associating) mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan.mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari duafakta/konsep/teori, menyintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antarberbagai jenis fakta/konsep/teori/ pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber. Next >