< Previous232 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruInformasi untuk GuruPada pembelajaran sebelumnya, siswa telah mempelajari tentang produk kesehatan, keragaman dan protensi pengembangannya. Pada pembelajaran ini, siswa akan difokuskan untuk mengenali lebih jauh tentang tantangan dari produk kesehatan yang ada sekarang.Proses PembelajaranProses pembelajaran dilanjutkan Tugas 2. Tantangan Produk Kesehatan Khas Daerah. Pada tugas ini siswa diminta untuk mencari data dari lingkungan tifikasi tantangan ditu lis kan dalam sebuah tabel. Siswa diperkenankan mengembang-kan bentuk tabel agar lebih menarik dan infor matif. Dari proses pembelajaran ini siswa akan mengetahui keragaman tantangan yang harus dica-rikan solusinya melalui pe-ngembangan produk. Kera-gaman produk kesehatan dan kebutuhan konsumen meru-pakan salah satu bahan per-timbangan dalam pengembang-an produk dan wirausaha. 278 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 2Produk kesehatan khas daerah memiliki tantangan maupun potensi untuk pengembangannya. Beberapa tantangan yang dimiliki produk kesehatan daerah diantaranya produk yang kurang awet, ketersediaan bahan yang tidak standar kualitasnya, dan tidak kontinu secara kuantitas (jumlah), proses pengolahan yang kurang higienis, produk yang kurang bervariasi atau pemasaran yang sulit.Tantangan tersebut dapat dicarikan solusinya melalui ide dan upaya kreatif dalam pengembangan proses pengolahan, pengemasan, dan pemasaran serta promosi. Upaya-upaya tersebut adalah inovasi yang dapat dilakukan wirausahawan di bidang pengolahan produk kesehatan khas daerah. Produk Kesehatan Khas Daerah Nama Daerah: No. Nama Produk Kesehatan Jenis Produk Siap Pakai/Bahan Baku Industri/ Minuman/Makanan/Obat luar Bahan Hewani/Nabati 1 2 3 4 5 6 dst. Silahkan memodifikasi tabel ini sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu, sehingga menjadi lebih baik dan mudah dimengerti Tugas 2Tantangan Produk Kesehatan Khas Daerah• Carilah informasi melalui pengamatan, wawancara, maupun dari literatur tentang produk kesehatan khas daerahmu atau daerah lain di nusantara. • Diskusikan dengan teman tentang asal daerah, jenis produk kesehatan, tantangan yang ada saat ini.• Tuliskan data dalam bentuk tabel seperti contoh di bawah ini.• Buat presentasi yang informatif dan menarik dengan memanfaatkan paparan tulisan dan gambar.Prakarya 233Informasi untuk GuruSiswa sudah mengetahui peluang wirausaha produk kesehatan khas daerah. Peluang tersebut terutama karena Indonesia memiliki banyak sekali jenis hewan maupun tanaman yang dapat menjadi bahan baku produk kesehatan. Pengelompokan jenis produk kesehatan sebelumnya adalah berdasarkan bentuk dan fungsinya. Pengelompokan produk kesehatan juga dapat dibagi berdasarkan bahan utamanya, menjadi produk berbahan hewani dan nabati.hatan khas daerah yang sudah ada maupun produk yang belum pernah ada, kaitannya dengan bahan bakunya. EvaluasiSiswa dapat mengidentifikasi keragaman jenis produk kesehatan khas daerah. Siswa juga mampu mengelompokkan berdasarkan jenis dan bahan bakunya. RemedialRemedial dapat dilakukan dengan memberikan tugas kepada siswa untuk mencari melakukan riset tentang satu jenis produk kesehatan khas daerah (ditentukan oleh guru) meliputi deskripsi produk (bentuk dan rasa), sejarah atau filosofi, bahan baku produk, dan cara pembuatannya. Prakarya 279D. Bahan untuk Produk Kesehatan Khas DaerahBahan baku produk kesehatan dapat dibagi menjadi bahan nabati dan hewani. Bahan hewani untuk produk kesehatan contohnya telur, susu, tripang, jantung kelelawar, dan sisik trenggiling. Beberapa daerah di Indonesia dapat memiliki produk kesehatan yang khas sesuai bahan hewani yang ada di daerah itu. Bahan nabati untuk produk kesehatan lebih banyak jenisnya daripada bahan hewani. Produk kesehatan tradisional banyak memanfaatkan tumbuhan. Ada sekitar 7000 jenis tanaman di Indonesia yang telah diidendigunakan untuk keperluan medis. 1. Bahan Hewani untuk Produk Kesehatan Berikut ini adalah beberapa contoh bahan hewani dan khasiatnya untuk kesehatan,a. TelurTelur memiliki kandungan protein yang tinggi. Kandungan zat gizi biologis pada telur mentah adalah 51% sedangkan pada telur matang 91%, atau hampir dua kali lipat daripada protein yang diserap tubuh dari telur mentah. Putih telur padat bermanfaat untuk pasien kemoterapi dan pasien sakit ginjal. Pada abad pertengahan pun putih telur digunakan untuk mengobati luka dan patah tulang.Tantangan Produk Kesehatan Khas Daerah No. Nama Produk Kesehatan Jenis Makanan/Minuman/Obat luar 1 Jamu Kunyit Asem Minuman 2 3 4 5 dst. Silahkan memodifikasi tabel ini sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu, sehingga menjadi lebih baik dan mudah dimengerti 234 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruInformasi untuk GuruPada Tugas 3 telah diidentifikasi bahan produk kesehartan khas daerah. Pembelajaran selanjutnya adalah mengetahui produksi produk kesehatan pada dasarnya ada empat (4) cara yaitu pembuatan simplisiaadalah potongan kecil dari bahan-bahan yang dikeringkan. Penyulingan EvaluasiSiswa memahami teknik pembuatan teknik penyulingan dan peracikan.PengayaanSiswa dapat diminta untuk mempraktikkan pembuatan simplisia atau peracikan satu jenis produk kesehatan. RemedialSiswa diminta untuk mencari informasi dan mempraktikkan salah satu teknik pembuatan produk kesehatan, misalnya salah satu jenis jamu.286 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK E. Teknik Pengolahan Produk Kesehatan Khas DaerahTeknik pengolahan produk bergantung dari bahan baku dan produk akhir yang akan dibuat. Pada dasarnya teknik yang digunakan untuk pengolahan produk kesehatan terdiri atas pengeringan (pembuatan simplisia), penyulingan, dan peracikan. Pengeringan digunakan untuk menurunkan kandungan air pada bahan, baik nabati maupun hewani. Pengeringan bertujuan untuk membuat bahan menjadi awet dan praktis dalam penggunaannya. Proses pengawetan harus tepat agar tidak merusak atau menghilangkan kandungan bahan pentingnya.Berikut ini adalah beberapa teknik pengolahan produk kesehatan yang umum digunakan, dengan contoh penerapannya untuk pengolahan rimpang jahe dan teripang.1. Pembuatan Simplisia Simplisia adalah bahan alami yang dikeringkan, yang digunakan sebagai obat. Simplisia dapat berupa bahan hewani maupun nabati. Pengeringan adalah proses pengurangan kadar air hingga sekitar 8-10%, bertujuan untuk membuat bahan tahan terhadap jamur. Proses pembuatan simplisia meliputi tahap pencucian, pemotongan (untuk mendapatkan ukuran yang lebih kecil), dan pengeringan. Pengeringan dapat memanfaatkan pengeringan alami atau menggunakan mesin pengering (dryer). Pengeringan alami dapat dilakukan dengan memanfaatkan sinar matahari langsung atau diangin-angin tanpa terpapar matahari langsung.Bahan-bahan Khas Daerah Nama Daerah: No. Nama Bahan (Tripang/ buah/kacang dll) Peluang Produk Kesehatan 1 2 3 4 5 6 dst. Silahkan memodifikasi tabel ini sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu, sehingga menjadi lebih baik dan mudah dimengerti Prakarya 235Informasi untuk GuruPemahaman tentang bahan baku khas daerah dan teknik produksi produk kesehatan sudah dimiliki oleh siswa. Hal tersebut merupakan dasar untuk pengembangan pengolahan produk kesehatan khas daerahIde pengembangan produk kesehatan khas daerah akan menjadi dasar perencanaan wirausaha produk khas daerah. Perancanaan tersebut akan dibuat menjadi sebuah proposal usaha yang merupakan proyek di akhir semester ke dua.guru menjelaskannya. Paparan dapat disertai dengan diskusi. Siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan penda-pat tentang tahapan proses pe-rancangan berdasarkan peng-alaman mengikuti Mata Pela-jaran Prakarya pada tingkatan kelas sebelumnya (Kelas VII-XI) dan pada semester lalu. Siswa juga diberikan kesempatan untuk menambahkan contoh proses pencarian ide yang dapat dilakukan.Evaluasi Siswa memahami tahapan proses dan kegiatan yang dilakukan dalam setiap tahapan. Pemahaman tersebut akan menjadi dasar dalam pelaksanaan tugas pengembangan produk kesehatan khas daerah yang akan dilakukan selanjutnya.288 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 2Pembuatan tepung teripang dilakukan dengan cara memisahkan daging teripang dengan isi perutnya. Teripang dibelah dengan menggunakan pisau dan dicuci dengan air mengalir sehingga daging teripang betul-betul bersih. Daging tripang lalu dipotong kecil-kecil dan dikeringkan. Daging tripang yang sudah kering dihaluskan dengan blender hingga menjadi tepung teripang.Isi perut teripangPenepunganTepung teripang Pemisahan daging dengan isi perut Pengeringan Daging teripang Isi perut teripang Pengecilan ukuran daging teripang Penepungan Tepung teripang Teripang Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 8.16 Bagan Pembuatan Tepung Tripang236 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruInformasi untuk GuruPembelajaran tentang pengembangan produk dilanjutkan dengan Tugas 4, membuat pembuatan tugas ini menuntut kreativitas para siswa. Pada akhir tugas, para siswa harus menghasilkan minimal satu produk kesehatan khas daerah untuk dikembangkan menjadi proposal usaha.ide-ide dan tidak takut untuk melakukan kesalahan. Pada proses ini siswa akan melakukan diskusi, melakukan eksperimen pengolahan bahan serta me-milih kemasan yang paling tepat untuk diproduksi. Tugas ini dilakukan dalam kelompok.EvaluasiSetiap kelompok menghasilkan satu atau lebih rancangan produk kesehatan khas daerah.PenilaianPenilaian dilakukan terhadap proses kerja di dalam kelompok, kelengkapan presentasi, teknik presentasi, dan produk akhir.296 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 23. Penghitungan Biaya ProduksiPenghitungan biaya produksi produk kesehatan khas daerah, pada dasarnya sama dengan cara penghitungan produk makanan khas daerah. Biaya yang harus dihitung adalah biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead. Bahan baku dapat terdiri atas bahan baku utama dan bahan baku tambahan. Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku. Biaya produksi termasuk biaya tenaga kerja. Jasa tenaga kerja ditetapkan sesuai ketrampilan yang dimiliki pekerja dan sesuai kesepakatan antara pekerja dengan pemilik usaha atau kesepakatan dalam kelompok kerja. Biaya produksi menentukan harga jual produk. Penentuan harga jual juga harus mempertimbangkan modal dan biaya yang sudah dikeluarkan untuk produksi. Pada pengolahan produk kesehatan membutuhkan peralatan dan mesin kerja. Biaya pembelian alat-alat kerja tersebut dihitung sebagai modal kerja. Biaya modal kerja ini akan terbayar dengan laba yang diperoleh dari hasil penjualan. Titik impas (Break Even Point) adalah seluruh biaya modal yang telah dikeluarkan sudah kembali. Setelah mencapat titik impas, sebuah usaha akan mulai dapat menghitung keuntungan penjualan.Tugas 4Pengembangan Produk Kesehatan Khas Daerah• Carilah ide pengolahan yang akan dibuat. Pencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming dalam kelompok.• Buatlah riset mendalam sesuai dengan ide pengolahan yang disepakati meliputi pengadaan bahan, teknik pengolahan, pengemasan, dan pemasaran.• Diskusikan hasil riset tersebut dan tentukan teknik yang akan digunakan untuk membuat, serta bahan dan alat yang dibutuhkan.• Buat petunjuk pembuatan atau resep dari produk tersebut dalam bentuk tulisan mapun gambar.• Buat rancangan alur produksi dan K3 dari produk tersebut dalam bentuk tulisan mapun gambar. • Susunlah semua hasil diskusi, hasil riset, daftar bahan dan alat, serta petunjuk pembuatan, rancangan alur produksi ke dalam sebuah laporan portofolio yang baik dan rapi.Prakarya 237Informasi untuk Guru Sebuah produk untuk dapat memasuki pasar membutuhkan pengemasan dan promosi. Pada pembelajaran ini siswa akan membuat rancangan kemasan dan kegiatan promosi untuk produk kesehatan khas daerah yang telah direncanakan oleh masing-masing kelompok. Kemasan yang dirancang sedapat mungkin memiliki identitas dari produk maupun kelompok (wirausahawan). Biaya yang dibutuhkan untuk produksi kemasan dan kegiatan promosi dimasukan ke dalam penghitungan pembiayaan.informasi tentang bahan dan cara penggunaan produk. Siswa menetap kan rancangan serta menghitung biaya produksi ke-masan. Pada perancangan pro-mosi, siswa diberikan kebebasan untuk menghasilkan ide-ide tentang cara dan media yang kreatif serta inovatif untuk mempromosikan produk kese-hatan khas daerah. Siswa di-arahkan untuk membuat ran-cangan promosi yang rendah biaya namun efektif dalam menarik minat pembeli.EvaluasiSiswa membuat rancangan kemasan dan program promosi yang akan dicantumkan di dalam proyek proposal usaha.298 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 2Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 8.20 Kemasan Bubuk Beras Kencur Instan untuk Satu Cangkir Minuman KesehatanTugas 5Perancangan Kemasan• Buatlah rancangan label dan kemasan untuk produk kesehatan khas daerah dengan pertimbangan ketersediaan material kemasan dan keterampilan pembuatan kemasan yang ada di lingkungan sekitar. • Hitung perkiraan biaya pembuatan kemasan. Cara penghitungan biaya produksi kemasan sama dengan penghitungan biaya produksi produk.238 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Proses PembelajaranSiswa diminta untuk mencari informasi dari berbagai sumber tentang pengertian dan bentuk proposal usaha. Informasi dapat diperoleh dari beberapa sumber. Siswa kemudian menganalisis informasi-informasi yang diperoleh dan merumuskan dengan bahasanya sendiri tentang apa dan bagaimana sebuah proposal usaha. Analisis dapat dilakukan secara individual atau berkelompok tergantung dari kondisi kelas. Siswa dapat mempresentasikan hasil analisisnya di depan kelas secara bergantian, agar antar siswa lain dapat saling belajar.Evaluasi Siswa memahami prinsip dari proposal usaha dan mampu membuat proposal usaha sederhana sesuai dengan wirausaha yang akan dilaksanakan. PenilaianPenilaian yang dilakukan meliputi penilaian terhadap proses selama kegiatan pembuatan proposal usaha berlangsung, kelengkapan isi proposal, dan presentasi akhir.304 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 2Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 4.23 Contoh Desain Sampul Muka Proposal UsahaPrakarya 239Informasi untuk GuruPada akhir semester siswa diminta untuk melakukan terdiri dari evaluasi individu dan evaluasi kelompok. Pada evaluasi individu, siswa melakukan evaluasi terhadap pencapaiannya dalam pembelajaran di semester dua. Pada evaluasi kelompok, siswa melakukan evaluasi terhadap kelompok dan peranannya dalam kelompoknya. Hasil evaluasi tersebut akan dijadikan rujukan untuk dilakukannya penilaian akhir dan remedial.Siswa juga diperkenankan untuk melihat kembali tujuan pembelajaran yang ada pada bagian awal Buku Teks untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran sudah dicapai. Prakarya 305Evaluasi Diri Semester 2Evaluasi diri pada akhir semester 2 terdiri atas evaluasi individu dan evaluasi kelompok. Evaluasi individu dibuat untuk mengetahui sejauhmana efektivitas pembelajaran terhadap masing-masing siswa. Evaluasi individu meliputi evaluasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Evaluasi kelompok adalah untuk mengetahui interaksi yang terjadi dalam kelompok dan kaitannya dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Evaluasi Diri (individu)Bagian A. Berilah tanda cek (v) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.Keterangan: 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat SetujuBagian B. Tuliskan pendapatmu tentang pengalaman mengikuti pembelajaran Pengolahan di Semester 2Bagian ANo. Aspek Evaluasi123451.Saya mengetahui hubungan produk kesehatan khas daerah dengan industri farmasi 2. Saya mengetahui jenis-jenis produk kesehatan khas daerah yang ada di sekitar3. Saya mengetahui teknik dasar pengolahan produk kesehatan4. Saya memiliki banyak ide untuk produk kesehatan khas daerah5.Saya terampil membuat satu produk kesehatan khas daerah6.Saya terampil merencanakan proses produksi dan K3 untuk produk kesehatan khas daerah7.Saya terampil menghitung biaya produksi, menetapkan harga jual produk dan BEP8.Saya terampil mengelola SDM dalam kelompok9.Saya terampil membuat proposal usaha10.Saya puas dengan hasil kerja saya pada Semester 2Bagian BKesan dan pesan setelah mengikuti pembelajaran Pengolahan Semester 2:306 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 2Evaluasi Diri (kelompok)Bagian A. Berilah tanda cek (v) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.Keterangan: 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat SetujuBagian B. Tuliskan pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompokBagian ANo. Aspek Evaluasi123451.Semua anggota kelompok kami memiliki sikap yang baik2. Semua anggota kelompok kami memiliki pengetahuan yang lengkap tentang materi pembelajaran Semester 23. Semua anggota kelompok kami memiliki keterampilan yang beragam4. Semua anggota kelompok kami memiliki keterampilan kerja yang tinggi5.Kelompok kami mampu melakukan musyawarah6.Kelompok kami melakukan pembagian tugas dengan adil7.Anggota kelompok kami saling membantu8.Kelompok kami mampu menjual banyak produk pengolahan9.Kelompok kami melakukan presentasi dengan baik10.Saya puas dengan hasil kerja kelompok kami pada Semester 2Bagian BPengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok:240 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruDaftar PustakaCross, Nigel. 2011. Design Thinking: Understanding How Designers Think and Work. New York: BergDepartemen Perdagangan Republik Indonesia. 2008. Buku 1: Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015, Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025. Jakarta: Departemen Perdagangan Republik Indonesia.Kumar, Vijay. 2013. 101 Design Methods: A Structured Approach for Design Innovation in Your Organization. New Jersey: John Willey & Sons.O’Connor, Justin. 2010. The Cultural and Creative Industries: literature review, 2nd Edition, Creativity Cultures Education.Rossa, Lula. 2012. Material Research and Innovation in The Creative Industries, Report on The Round Table Discussion. Brussel: European CommisionUNDP. 2013. Widely Local Development Pathways, Creative Economy Report 2013, Special Edition. United Nation/UNDP/UNESCOhttp://www.parekraf.go.id diakses 5 Juli 2014Budiharto Widodo, 2010, Robotika, Yogyakarta : Andi HARTONO Budi, 2014, Tiap Orang Bisa Menjadi Pengusaha Sukses dan Kelas Dunia melalui UMKM. Jakarta : PT Gramedia.Prasetyo Hadi dan Widodo Sapto, 2009, Programable Logic Control (PLC).Bandung: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri.Sanjaya Mada, 2013, Membuat Robot bersama Profesor Bolabot. Yogyakarta : Gava Media. Suyadhi Taufik Dwi Septian, 2012, Robot B.E.A.M. Yogyakarta: Andi.Tjahyadi Cristianto dan Emmanuella Michelle, 2013, Membuat Robot Green Bird. Jakarta : Penebar Swadaya Grup.Toni Supriatna, 2014, Belajar mudah merangkai Rangkaian Elektronika. Email: katapena.penerbit@gmail.comNext >