< Previous222 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruProses PembelajaranGuru menggali pengetahuan siswa tentang berbagai tindakan untuk pencegahan penyakit unggas dengan diskusi dan tanya jawab. Guru dapat menanyakan alasan perlunya dilakukan tindak percegahan. Selanjutnya guru menyampaikan berbagai tindakan pencegahan yang dilakukan untuk pengendalian penyakit unggas.Informasi untuk GuruKegiatan penting dalam budidaya adalah panen dan pascapanen. Unggas pedaging dapat dipanen pada umur sekitar sebulan, bahkan bisa hanya 22 hari sudah panen untuk ayam bibit DOC.Panen ayam pedaging harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik untuk mengurangi jumlah ayam apkir karena kesalahan saat panen. Sebelum panen terlebih dahulu disiapkan peralatan panen seperti timbangan, tali rafia, keranjang ayam, dan lampu senter. Selanjutnya diambil sampel ayam pedaging secara untuk ditimbang sehingga berat badannya diketahui. Sebaiknya ayam yang akan dipanen tidak diberi makan terlalu agar tidak sisa pakan di temapat makan. Pemberian antibiotik pada ayam yang akan dipanen diperbolehkan antara 5-14 hari menjelang panen.Untuk memudahkan pemanenan, ayam terlebih dahulu ayam disekat secara bertahap. Panen harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada yang memar, patah sayap, patah kaki, atau bahkan mati. Ayam yang telah dipanen dimasukan ke dalam keranjang untuk diangkut. Proses PembelajaranGuru menjelaskan kepada siswa ten-tang panen, mulai dari perencaan dan persiapan sampai pelaksanaan panen. Selanjutnya hasil panen siap dipasarkan yang bisa dipasarkan lang-sung ke kosumen akhir atau melalui pedagang pengumpul. Guru mengajak siswa melakukan kunjungan ke peternak unggas peda-ging dan meminta membandingkan proses budidaya yang mereka lakukan dengan proses budidaya unggas pedaging yang mereka kunjungi.Prakarya 2639) Melakukan tindakan pencegahan (vaksinasi) terhadap penyakit-penyakit unggas sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dalam bidang kesehatan hewan 10) Tidak memperjualbelikan ayam pedaging yang dipotong selama pengobatan antibiotika atau hormon, kecuali apabila ternak tersebut dipotong setelah 7 hari dari pemberian antibiotika atau 3 hari dari pemberian hormon yang terakhir 11) Setiap terjadi kasus penyakit terutama yang dianggap/diduga penyakit menular harus segera dilaporkan kepada Dinas Peternakan setempat. e. Panen Hasil yang dipanen dari ayam pedaging adalah daging ayam. Panen ayam pedaging harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik untuk mengurangi jumlah ayam afkir karena kesalahan saat panen. Sebelum panen terlebih dahulu disiapkan peralatan panen seperti timbangan, tali rafia, keranjang ayam, dan lampu senter. Selanjutnya diambil sampel ayam pedaging secara untuk ditimbang sehingga berat badannya diketahui. Sebaiknya ayam yang akan dipanen tidak diberi makan terlalu banyak agar tidak ada sisa pakan di temapat makan. Pemberian antibiotik pada ayam yang akan dipanen diperbolehkan antara 5-14 hari menjelang panen.Untuk memudahkan pemanenan, ayam terlebih dahulu ayam disekat secara bertahap. Panen harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada yang memar, patah sayap, patah kaki, atau bahkan mati. Ayam yang telah dipanen dimasukan ke dalam keranjang untuk diangkut. Pemanenan ayam pedaging broiler dapat dilakukan pada umur 22 hari atau 33 hari. Ayam broiler yang dipanen umur 22 hari lebih menguntungkan karena biaya lebih sedikit dan resiko kematian ayam lebih rendah. Alat yang dibutuhkan pada saat panen adalah timbangan dan keranjang untuk menyimpan ayam yang telah dipanen.Tugas 7Kamu sudah mengetahui tentang budidaya ayam pedaging. Carilah dari berbagai sumber tentang berbagai penyakit yang menyerang ayam pedaging serta cara pengendaliannya!Prakarya 223Informasi untuk GuruSiswa diberikan penjelasan untuk mengevaluasi budidaya unggas yang telah mereka lakukan. Evaluasi mencakup pelaksanaan, hasil panen, perhitungan biaya yang mereka keluarkan dan hasil penjualannya.Proses PembelajaranGuru mengajak siswa untuk memasarkan sendiri unggas pedaging hasil budidaya mereka. Selanjutnya guru menjelaskan tentang analisis ekonomi dari wirausaha yang dilakukan. Guru meminta siswa untuk membuat laporan dalam bentuk portofolio dan mempresentasikannya di dalam kelas.Informasi untuk GuruAgar dapat melakukan wira-usaha maka harus dipahami terlebih dahulu seluk-beluk bidang wirausaha yang akan ditekuni. Dalam pembelajaran sebelumnya siswa sudah me-ngetahui teknik budidaya ung-gas pedaging. Berdasarkan pe-ngetahuan yang dimiliki siswa sudah dapat membuat rencana wirausaha. Langkah-langkah untuk me-nyusun wirausaha adalah:1. Menentukan jenis ternak yang akan dibudidayakan2. Menentukan lokasi kandang3. Menentukan skala usaha yang akan dibuat.Guna mengurangi resiko, wirausaha dapat dimulai dengan skala usaha yang kecil. Sambil melaksanakan wirausaha dalam skala kecil siswa dapat mempelajari berbagai hal sehingga dapat menjadi pengalaman dan pedoman jika suatu saat nanti ingin memperbesar skala usaha. Siswa dapat menerapkan prinsip learning by doing (belajar sambil bekerja).264 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 2f. Pasca panenKegiatan pasca panen untuk ayam pedaging adalah mengumpulkan semua peralatan dan membersihkannya. Pemeliharaan bangunan kandang dilakukan setelah panen.Sekarang kamu sudah memahami budidaya ayam pedaging. Keberhasilan wirausaha sangat ditentukan oleh pemasaran produk yang dihasilkan. Pemasaran merupakan bagian ujung dari suatu wirausaha, tapi sangat menentukan keberlanjutan wirausaha.E. Perencanaan Wirausaha Di Budidaya Unggas PedagingKamu sudah mendapatkan pembelajaran wirausaha dan budidaya unggas pedaging. Cobalah susun suatu rencana wirausaha di bidang budidaya ayam pedaging! Mulai dengan membuat perencanaan dan melakukan analisis biaya!Berikut ini adalah hal-hal penting harus direncanakan sebelum memulai wirausaha, yaitu:1. Menentukan jenis ternak yang akan dibudidayakanBerdasarkan pengalaman survei pasar yang kamu lakukan pada pembelajaran sebelumnya, kamu dapat menentukan jenis unggas yang akan dibudidayakan. Pilih jenis unggas yang produk budidaya laku dipasaran atau produk yang kompetitornya lebih sedikit.2. Menentukan lokasi kandangBerdasarkan pembelajaran sebelumnya, kamu tentu sudah dapat memilih lokasi kandang.Tugas 8Cobalah kamu pelajari cara beternak unggas pedaging yang biasa dilakukan di daerah sekitarmu! Lakukan dengan melalui wawancara dengan pelaku usaha budidaya dan observasi ke lokasi! Catatlah hasil wawancara dan observasimu!224 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruProses Pembelajaran.Guru menjelaskan kepada siswa langkah-langkah membuat rencana wira-usaha di bidang budidaya unggas pedaging. Guru mengajak siswa untuk memilih jenis unggas yang akan dibudidayakan dengan melakukan survei pasar terlebih dahulu. Pengayaan Guru mengajak siswa untuk melakukan survei pasar se-hingga dapat memilih jenis unggas yang prespektif untuk dikembangkan. Siswa dapat mengajukan pertanyaan ke-pada responden tentang: 1. Jenis produk budidaya unggas pedaging yang dipasarkan.2. Jenis unggas pedaging yang paling laku di pasar.3. Harga daging unggas.4. Jumlah daging unggas yang diperjualbelikan.5. Pengemasan produk budi-daya unggas pedaging.Informasi untuk GuruMembuat rencana wirausaha dimulai dengan menentukan jenis unggas yang akan dibudidayakan. Siswa sudah menentukan jenis unggas yang akan dibudidaya melalui survei pasar. Dengan melakukan survei pasar maka akan mendapat informasi tentang unggas yang prospektif untuk dikembangkan. Selanjutnya adalah menentukan lokasi kandang yang sesuai dan skala usaha budidaya yang akan dibuat sehingga dapat melakukan analisis kebutuhan dan memperkirakan keuntungan yang diperoleh. Komponen biaya dalam wirausaha terdiri dari biaya tetap dan tidak tetap. Prakarya 2653. Menentukan skala usaha yang akan dibuat.Guna mengurangi resiko, wirausaha dapat dimulai dengan skala usaha yang kecil. Sambil melaksanakan wirausaha dalam skala kecil kamu dapat mempelajari berbagai hal sehingga dapat menjadi pengalaman dan pedoman jika suatu saat nanti kamu ingin memperbesar skala usaha. Kamu dapat menerapkan prinsip learning by doing (belajar sambil bekerja). Selanjutnya dilakukan analisis biaya yang diperlukan dalam wirausaha di bidang budidaya ternak unggas pedaging. Komponen biaya produksi dalam usaha ternak unggas sangat ditentukan oleh skala wirausaha. Semakin besar skala wirausaha, semakin besar pula biaya yang dibutuhkan.Komponen biaya dalam suatu wirausaha terdiri atas biaya tetap dan tidak tetap. Biaya tetap, yang terdiri dari biaya pembuatan kandang dan pembelian peralatan kandang, sedangkan tidak tetap terdiri biaya bibit, pakan, dan obat-obatan.Contoh analisis biaya usaha budidaya unggas pedaging. Jumlah biaya yang dibutuhkan sangat tergantung skala usaha. Jadi kamu dapat mencoba membuat analisis biaya untuk skala usaha kecil serta memaksimalkan sumber daya yang ada di sekitar tempat tinggal. Contoh komponen biaya tetap dan tidak tetap dalam wirausaha di bidang budidaya ternak unggas pedaging dapat kamu lihat pada tabel di bawah ini. Kamu dapat menambah jenis pengeluaaran lainnya sesuai dengan kebutuhan atau wilayah tempat tinggalmu. Tugas Coba lakukan survei pasar terhadap berbagai produk budidaya unggas pedaging di wilayah tempat tinggalmu untuk mencari informasi tentang:1. Jenis produk budidaya unggas pedaging yang dipasarkan2. Jenis unggas pedaging yang paling laku di pasar3. Harga daging unggas4. Jumlah daging unggas yang diperjualbelikan 5. Pengemasan produk budidaya unggas pedagingKamu dapat menggunakan metode wawancara terhadap beberapa orang pedagang dan pembeli yang ada di pasar yang dikunjungi.Prakarya Proses PembelajaranGuru mengajak siswa untuk melakukan analisis kebutuhan biaya dalam wirausaha di bidang unggas pedaging. Guru juga mengajak siswa untuk mempraktekan wirausaha, misalnya mencoba memasarkan produk budidaya dari unggas pedaging.PenilaianGuru menyiapkan catatan untuk penilaian presentasi dan aktivitas diskusi dari siswa. Penilaian dilakukan terhadap:1. Sikap, yaitu keaktifan saat berdiskusi, kerjasama, dan sikap toleransi2. Pengetahuan, yaitu kerincian dan ketepatan pengetahuan.3. Keterampilan, yaitu kemampuan mengemukakan pendapat.266 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK PengeluaranNo. Jenis pengeluaranJumlahsatuanSatuan Harga/satuanJumlah(Rp)Biaya tetap1Pembuatan kandangunit2Peralatan kandang:Tempat makanTempat minumGalon airLampu peneranganBiaya tidak tetapNo. Jenis pengeluaranJumlahsatuanSatuan Harga/satuanJumlah(Rp)1Bibit 2Pakan3Obat-obatan4VitaminPenerimaanNo. Jenis penerimaanJumlahsatuanSatuan Harga/satuanJumlah(Rp)1Penjualan unggas2Penjualan kotoran unggasF. Praktek Menyusun Rencana Wirausaha Unggas PedagingCobalah kamu lakukan praktik wirausaha! Kamu dapat memulai dengan mencoba membuat analisis biaya untuk skala usaha kecil budidaya unggas pedaging, Selanjutnya cobalah terlibat dalam kegiatan wirausaha. Sebagai permulaan kamu dapat mencoba ikut memasarkan produk hasil wirausaha yang ada di wilayah tempat tinggalmu. Tugas 10Lakukan secara berkelompok dengan teman sekelasmu untuk membuat analisis biaya usaha ternak unggas pedaging.226 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruInformasi untuk GuruHarus dipahami bahwa budidaya ternak unggas pedaging berhubungan makhluk hidup, yaitu pedaging yang dipelihara sampai panen dalam keadaan hidup. Usaha ternak unggas pedaging sangat ditentukan oleh kondisi unggas. Semakin bagus kondisi ayam semakin bagus harga yang didapat, tapi sebaliknya semakin buruk kondisi ayam, maka semakin rendah harga yang didapatkan. Usaha ternak ayam pedaging harus dilakukan dengan perencanaan budidaya yang baik agar keuntungan yang didapatkan bisa optimal. Usaha budidaya unggas pedaging bukanlah usaha sambilan, tapi harus dilakukan sepenuh hati dan sungguh-sungguh agar tidak mengalami kerugian.Proses PembelajaranModel pembelajaran dalam bagian ini model ceramah. Guru menjelaskan sikap-sikap yang harus diterapkan oleh siswa untuk sukses dalam berwira-usaha.Informasi untuk GuruBeberapa kiat untuk memulai usaha unggas pedaging adalah memilih waktu yang tepat untuk memulai usaha budidaya unggas pedaging agar hasil dipanen pada harga unggas sedang bagus, memulai usaha unggas pedaging pada musim dan cuasa yang tepat, serta memulai dengan skala kecil terlebih dahulu.Proses Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab. Guru menekankan pada siswa agar berani memulai suatu usaha, tanpa perlu takut dengan resiko. Penilaian Guru melakukan penilaian terhadap prestasi siswa selama proses pembelajaran. Penilaian dilakukan terhadap individu siswa maupun kelompok. Penilaian dilakukan terhadap: sikap, yaitu keaktifan saat berdiskusi, kerjasama dan sikap toleransi, pengetahuan, yaitu kerincian dan ketepatan pengetahuan, dan ketrampilan, yaitu kemampuan mengemukakan pendapat. Prakarya 2273.9 Panduan Pembelajaran Pengolahan Produk Kesehatan Khas DaerahInformasi untuk GuruPada bagian awal semester dua, siswa kembali diberikan penjelasan tentang tujuan dari pembelajaran. Siswa diperkenankan memaparkan pemahamannya tentang tujuan-tujuan pembelajaran yang tertera pada halaman buku teks. Siswa juga diperkenankan untuk menanyakan kegiatan apa saja yang akan terjadi dalam pembelajaran satu semester. Kegiatan bertukar pikiran ini bertujuan agar siswa dapat mempersiapkan dirinya, baik secara mental lumnya telah memberikan ke-sempatan siswa mengenal bahan-bahan dan produk yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Pada Prakarya dan Ke-wirausahaan kelas XII semester kedua, siswa akan lebih jauh melihat peluang pengembangan wirausaha produk kesehatan yang berbasis pada potensi khas daerah. Potensi daerah dapat berupa bahan nabati dan hewani, maupun proses pengolahan yang berkembang di daerah setempat.Proses PembelajaranSiswa diberikan kesempatan untuk terlibat dalam diskusi tentang tujuan pembelajaran pada semester pertama. Guru juga akan memberikan motivasi agar siswa mulai memikirkan ide-ide produk kesehatan khas daerah untuk rencana wirausaha. Guru juga mengingatkan agar siswa memanfaatkan hasil evaluasi proyek simulasi wirausaha produk pangan modifikasi khas daerah dalam pengembangan rencana kegiatan pada semester dua.Prakarya 271Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:• Menghayati bahwa akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir kreatif untuk membuat produk pengolahan serta keberhasilan wirausaha adalah anugerah Tuhan. • Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam membuat produk kesehatan khas daerah dari lingkungan sekitar untuk membangun semangat usaha.• Mendesain dan membuat produk serta pengemasan produk kesehatan khas daerah berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya. • Mempresentasikan karya dan proposal usaha produk kesehatan khas daerah dengan perilaku jujur dan percaya diri.• Menyajikan simulasi wirausaha pengolahan produk kesehatan khas daerah berdasarkan analisis mengelolaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.BAB VIIIWirausaha PengolahanProduk Kesehatan Khas DaerahTujuan PembelajaranPada akhir pembelajaran, berikan tanda pada tujuan yang sudah berhasil dicapai!228 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruInformasi untuk GuruPembelajaran pada semester dua adalah pengolahan produk kesehatan khas daerah. Pembelajaran akan diakhiri dengan proyek pembuatan proposal usaha produk kesehatan khas daerah. Produk kesehatan khas daerah terdiri dari produk kesehatan siap pakaikemasan dan minyak untuk obat luar maupun produk bahan baku obat. Konsep UmumPada umumnya produk kesehatan dipahami hanya sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit. Produk kesehatan cakupannya lebih luas daripada obat penyembuh penyakit. Produk kesehatan yang dipelajari pada semester 2 ini meliputi produk-produk yang berperan dalam upaya menjaga kesehatan, menyembuhkan dari penyakit dan menjaga stamina serta produk bahan baku industri obat.Obat juga dapat dibagi menjadi obat tradisional dan obat modern. Pemahaman tentang obat tradisional dan modern harus dipahami sejak awal, untuk memudahkan pemahaman ter-hadap materi pembelajaran yang akan diberikan. Pembeda prinsip terhadap obat tradisional dan modern adalah pada ketetapan dan keterukuran dari kualitas dan komposisi bahan, proses produksi, produk serta khasiatnya. Obat tradisional dan obat modern keduanya secara empirik terbukti berkhasiat. Obat modern dibuat dari kualitas bahan baku dan proses yang standar, dengan telah melalui tes laboratorium. Tes labortorium dilakukan untuk mengetahui secara tepat kandungan zat yang ada di dalamnya, sehingga dapat diketahui khasiat maupun efek samping yang dapat disebabkan oleh obat tersebut. Pada pembuatan obat tradisional kualitasnya tergantung kepada keahlian peramunya. Obat tradisional juga tidak secara khusus menguji kualitas produk. Obat tradisional dapat menjadi inspirasi dan dikembangkan menjadi obat modern. 272 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 2A. Produk Kesehatan Khas Daerah sebagai Pendukung Industri FarmasiIndustri farmasi adalah industri terkait ketersediaan obat-obatan. Obat adalah paduan bahan yang digunakan diantaranya untuk mencegah, menyembuhkan, dan memulihkan dari penyakit. Industri farmasi menjadi bagian penting dari upaya menjaga kesehatan masyarakat. Produksi dari industri farmasi dapat berupa ramuan obat jadi atau bahan baku obat. Produk ramuan obat jadi atau siap saji yang khas daerah dapat berupa obat tradisional seperti jamu-jamuan. Produk bahan baku obat khas daerah diantaranya adalah minyak atsiri. Minyak atsiri ada beragam jenisnya dan dapat berasal dari tumbuhan khas daerah. Produk Kesehatan Khas DaerahProduk Setengah Jadi Khas DaerahProduk Jadi Khas DaerahSumber: Dokumen KemdikbudGambar 8.1 Produk Kesehatan Khas Daerah terdiri dari Produk Jadi dan Produk Setengah Jadi Produk Kesehatan Khas Daerah Produk Jadi Khas Daerah Produk Setengah Jadi Khas Daerah Sumber: hanjuang.com, http://sajenjamu.wordpress.com/, http://ciptapratamatrans.indonetwork.co.id/Gambar 8.2 Minuman Kesehatan (1), Ramuan Jamu (2) dan Minyak Atsiri (3)Prakarya 229Proses PembelajaranProses pembelajaran terdiri dari paparan dan diskusi tentang potensi wirausaha produk kesehatan khas daerah. Paparan pada Buku Teks bersifat umum dalam konteks potensi bahan yang ada di seluruh Indonesia. Guru dapat menambahkan materi tentang produk kesehatan yang ada di daerah. Siswa diberikan kebebasan untuk mengemukakan pendapat tentang pengembangan produk, dan kaitannya potensi daerahnya.atau dikumpulkan kepada guru sebagai bagian dari portofolio siswa.EvaluasiSiswa memiliki pemahaman tentang pengelompokan produk kesehatan berdasarkan kepada jenisnya. Siswa juga memahami perbedaan prinsip produk kesehatan tradisional dan modern. 274 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Minyak atsiri atau dikenal dengan sebutan minyak esensial (dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku farmasi, parfum, kosmetika, dan penambah aroma pada industri makanan dan minuman. Minyak atsiri yang diproduksi Indonesia, tidak hanya digunakan untuk industri dalam negeri melainkan 11 jenis diantaranya merupakan komoditas ekspor. Komoditas utama ekspor minyak atsiri Indonesia terdiri atas minyak nilam, minyak akar wangi, minyak pala, minyak cengkeh, minyak sereh wangi, minyak kenanga, minyak kayu putih, minyak cendana, minyak kayu manis, lawang, dan misol. Minyak nilam dan pala memenuhi 90% kebutuhan dunia, sedangkan minyak daun cengkeh memenuhi 70% kebutuhan dunia. Tabel 4.1 Komoditas Utama Ekspor Minyak Atsisi Indonesia Latihan 1Indonesia memiliki kekayaan hayati yang diantaranya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk kesehatan. Diskusikan dengan temanmu, produk khas daerahmu atau daerah lain di Indonesia yang digunakan untuk mencegah, menyembuhkan dan memulihkan kesehatan. Tuliskan dan gambarkan informasi tentang produk tersebut dan presentasikan kepada teman sekelas. Perhatikan presentasi temanmu, catat hal-hal penting yang akan memperkaya pengetahuanmu tentang produk kesehatan khas daerah.Komoditas EksportSentra Produksi1.Minyak Nilam (Patchouli Oil)Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Bengkulu, Jawa Tengah2.Minyak Akar Wangi (Vetiver Oil)Jawa Barat3.Minyak Pala (Nutmeg Oil)Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Maluku4.Minyak Cengkeh (Cloves Oil)Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan5.Minyak Sereh Wangi (Citronella Oil)Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur6.Minyak Kenanga (Cananga Oil)Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta7.Minyak Kayu Putih (Cajeput Oil)Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, Papua8.Minyak Cendana (Sandal Wood Oil)NTT9.Minyak Kayu Manis (Cinamon Oil)Sumatera Barat10.LawangPapua11.MasoiPapuaSumber: Dewan Atsiri Indonesia230 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruInformasi untuk GuruPada bagian ini siswa diarahkan untuk mengetahui potensi Indonesia dalam wirausaha produk kesehatan. Di Indonesia tersebar sekitar 40.000 jenis tumbuhan yang dapat menghasilkan diantaranya merupakan bahan baku obat.Proses PembelajaranProses pembelajaran terdiri dari paparan dan diskusi. Siswa dapat di-minta untuk mempelajari informasi yang terdapat pada buku teks dan mendiskusikannya dengan teman. Berikan kesempatan kepada peserta untuk mengemukakan dan saling bertanya dengan siswa lainnya.EvaluasiSiswa menyadari banyaknya peluang pengembangan produk kesehatan yang dapat dibuat. Kesadaran tersebut mendorong munculnya banyak ide produk kesehatan yang memanfaatkan bahan baku dari daerah sekitar.Prakarya B. Kewirausahaan Pengolahan Produk Kesehatan Khas DaerahWirausaha produk kesehatan dapat meliputi penyediaan bahan baku industri farmasi dan produksi produk kesehatan yang siap pakai. Produk kesehatan siap pakai contohnya minuman jahe dan jamu-jamuan, sedangkan bahan baku industri farmasi contohnya adalah minyak atsiri. Produk jadi maupun produk setengah jadi untuk bahan baku industri, keduanya memiliki potensi yang besar mengingat kekayaan hayati Indonesia. Produk siap jadi maupun produk bahan baku industri memiliki peluang pasar yang luas, tidak hanya di dalam negeri namun juga di luar negeri. Peluang wirausaha produk kesehatan harus dimanfaatkan karena bahan produk kesehatan tersebut pada umumnya merupakan kekayaan hayati yang terdapat di alam tropis Indonesia. Di Indonesia tersebar sekitar 40.000 jenis tumbuhan yang dapat menghasilkan berbagai jenis bahan kimia. Bahan kimia yang dihasilkan sangat potensial diolah menjadi bahan pangan, kosmetika, dan obat-obatan untuk diusahakan secara ekonomi.Pasar dari produk kesehatan siap pakai adalah pengguna perorangan. Produk kesehatan terutama produk untuk menjaga kesehatan dan stamina dapat menjadi bagian dari keseharian atau produk yang dikonsumsi setiap hari. Produk kesehatan siap pakai dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang saat ini mulai menjadi kesadaran banyak orang. Produk dengan pasar perorangan harus mempertimbangkan kemudahan cara pemakaian dan kemasan yang baik serta menarik. Produk kesehatan siap pakai dipasarkan secara eceran melalui toko obat, warung, atau supermarket. Promosi yang dilakukan untuk memberikan informasi produk kepada calon pembeli secara umum, melalui pameran produk, poster, iklan, sms dan lain-lainnya.Pasar dari bahan baku industri kesehatan seperti minyak atsiri adalah industri-industri farmasi. Promosi dilakukan langsung kepada industri farmasi yang menjadi pasar sasaran. Promosi dapat dilakukan dengan mendatangi industri tersebut untuk presentasi dan memberikan contoh produk. Promosi juga dapat dilakukan melalui pameran khusus produk bahan baku atau pameran farmasi. Kemasan yang digunakan produk setengah jadi untuk bahan baku farmasi, harus dapat menjaga keawetan bahan baku yang berada di dalamnya. Produk bahan baku belum tentu akan langsung digunakan setelah pembelian. Bahan baku harus dapat bertahan selama tersimpan hingga saatnya digunakan oleh industri tersebut. Kemasan bahan baku harus berisi keterangan teknis tentang isinya dengan desain visual yang sederhana. Produk bahan baku tidak dipajang di toko, sehingga tidak dituntut untuk memiliki tampilan visual yang menarik perhatian.Mengapa wirausaha produk kesehatan? • Indonesia kaya akan bahan baku • Teknologi pengolahan cukup sederhana dan dapat dipelajari • Investasi alat dan mesin dapat disesuaikan dengan dana yang tersedia • Pasar sangat terbuka lebar Prakarya 231Informasi untuk GuruSiswa akan diberikan pengetahuan tentang pengelompokan jenis-jenis produk kesehatan, untuk memudahkan mereka dalam mencari ide inovatif dan arah pengembangan yang dilakukan. Ide inovatif diarahkan kepada pengembangan protensi bahan baku yang ada di daerah sekitar.Proses PembelajaranSiswa diminta mengemukakan pendapatnya tentang jenis-jenis produk kesehatan. Berikan kebebasan siswa untuk mengemukakan pendapatnya secara bebas sesuai pemahamannya masing-masing. Pendapat boleh jelaskan tentang produk-produk kesehatan dan potensi pengembangannya menjadi wirausaha di daerah masing-masing.Proses pembelajaran dilanjut -kan dengan Tugas 1. Membuat Daftar dan Deskripsi Produk Kesehatan Khas Daerah. Siswa diminta untuk melakukan riset tentang produk-produk kese-hatan khas daerah. Riset dapat dilakukan dengan pencarian data dari literatur atau menanya kepada orang tua, kerabat dan wirusahawan produk kesehatan yang ada di daerah setempat. Hasil riset dimanfaatkan untuk membuat daftar tentang produk kesehatan khas daerah. Salah satu yang paling potensial dari jenis produk kesehatan dalam daftar tersebut dipilih dan dipelajari secara lebih mendalam. Siswa diminta menuliskan dan menggambarkan informasi lebih lengkap tentang satu jenis produk kesehatan tersebut. Siswa juga diperkenankan (tidak diwajibkan) untuk membawa produk kesehatan yang dipilihnya tersebut, untuk dipelajari bentuk, cita rasa, dan pengemasannya secara bersama-sama dengan teman di kelas. 276 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 2 C. Produk Kesehatan Khas DaerahProduk kesehatan khas daerah dapat dibagi atas produk siap pakai dan bahan baku. Produk siap pakai atau produk jadi adalah produk kesehatan yang dapat langsung dikonsumsi, sedangkan produk setengah jadi adalah produk yang menjadi bahan baku dari industri farmasi. Produk setengah jadi akan diolah oleh industri untuk menjadi produk jadi. Produk siap pakai dapat dibagi menjadi produk kesehatan yang digunakan di luar tubuh dan produk kesehatan yang diminum atau dimakan. Produk kesehatan yang diminum dapat berupa obat yang menyembuhkan penyakit atau minuman untuk menjaga kesehatan dan stamina, serta pemulihan kesehatan. Minuman untuk menjaga kesehatan dan stamina misalnya minuman jahe yang diminum pada saat udara dingin. Di daerah Jawa Barat, minuman jahe dengan gula merah dikenal dengan sebutan bandrek sedangkan di Jawa Tengah, minuman jahe dengan tambahan rempah-rempah lainnya dikenal dengan wedang uwuh.Beberapa contoh produk jadi lain yang dikenal di Indonesia di antaranya jamu kunyit asem, jamu beras kencur, minyak kayu putih, dan minyak tawon. Produk setengah jadi diantaranya adalah minyak atsiri. Minyak atsiri sangat banyak jenisnya, diantaranya adalah minyak nilam, minyak kayu putih, minyak cengkeh. Produk kesehatan dapat berupa produk jadi dan produk setengah jadi. Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 8.4 Kemasan Produk untuk Pasar Perorangan (1) dan Pabrik (2) Next >