< PreviousTeknik Kerja Elemen dan Mekanika 150 Sabuk Penampang Bulat Sabuk ini dipergunakan untuk alat alat kecil, alat laboratorium yang digerakkan dengan motor kecil jarak antara kedua poros pendek 30 cm maksimum Sabuk V Sabuk ini mempunyai penampang trapesium sama kaki bahan terbuat dari karet permukaan dipeerkuat dengan pintalan lainBagian dalam sabuk diberi serat polister jarak anatar kedua poros dapat mencaoai 5 meter dengan perbandingan putaran 1 – 1 sampai 7 : 1 Kecepatan putara antara 10 sampai 20 m/detik Daya yang ditrasmisikan dapat mencapai 100 Hp Sabuk Gilir Merupakan penemuan baru dalam hal transmisisabuk.sabuk ini dapat meniadakan kekurangan pada transmisi sabuk yaitu ketepatan perbandingan putaran seperti pada roda gigi . Penggunaan pada mesin jahit, foto copy, computer Pemilihan sabuk V Beberapa tipe dalam pemilihan sabuk V anatara lain Tipe A sabuk dengan lebar 13 x 9 Tipe B sabuk dengan lebar 17 x 11 Tipe C sabuk dengan lebar 22 x 14 Tipe D sabuk dengan lebar 32 x 19 Tipe E sabuk dengan lebar 38 x 25 Teknik Kerja Elemen dan Mekanika 151 Teknik Kerja Elemen dan Mekanika 152 Tipe ini hanya berbeda dimensi penampangnya saja Pemilihan sabuk ini berdasarkan atas daya yang dipindahkan , putran motor penggerak putaran motor yang digerakkan, jarak poros, pemakaian sabuk Sabuk V hanya bisa digunakan untuk menghubungkan poros poros yang sejajar dengan arah putaran yang sama . Tranmisi sabuk lebih halus suaranya bila dibanding dengan transmisi roda gigi atau ranyai Ukuran diameter puli harus tepat , karena kalau terlalu besar akan terjadi slip karena bidang kontaknya lebih lebar/banyak. Kalau terlalu kecil sabuk akan terpelintir atau menderita tekukan tajam waktu sabuk bekerja Kalau sabuk sudah terpaasang maka akan terjadi difleksi bagian atas ( bagian menarik ) Difleksi ini ada harga batasnya .Besar kecilnya tergantung juga oleh tegangan pada sabuk tersebut Diflek dianggap normal kalau besarnya 1,6 mm pada setiap 100mm panjang Teknik Kerja Elemen dan Mekanika 153 Kesalahan pemasangan pada Ban/Belt pada puly Teknik Kerja Elemen dan Mekanika 154 Teknik Kerja Elemen dan Mekanika 155 PERHITUNGAN SABUK DAN PULI SABUK DATAR Pemindahan daya dengan sabuk Sabuk adalah merupakan salah satu komponen transmisi (pemindahan daya) dalam pemesinan. Bentuk dan ukuran sabuk bervariasi sesuai dengan tujuan kegunaannya. Selain sebagai pemindah daya atau transmisi, sabuk juga dapat berfungsi sebagai pembalik arah putaran. Untuk putaran yang searah, hubungan sabuk dengan hubungan lurus, sedangkan untuk pemindahan arah putaran, hubungan sabuk dengan di silang. Pemindahan daya dengan sabuk dapat dibedakan : a. Pemindahan daya dengan sabuk datar b. Pemindahan daya dengan sabuk V c. Pemindahan daya dengan sabuk bergigi Pemindahan daya dengan tali Pemindahan daya dengan ban sabuk sendiri, dilihat dari arah putaran dari poros penggerak dan poros yang digerakkan dapat dibagi menjadi : 1. Sabuk terbuka. Sabuk terbuka tanpa puli penegang. Sabuk terbuka dengan puli penegang. Sabuk terbuka yang menggerakkan beberapa poros. 2. Sabuk silang. Sabuk silang Sabuk silang tegak lurus : tanpa puli penghantar dengan puli penghantar Keuntungan pemindahan daya dengan sabuk dibandingkan dengan transmisi lain. Dapat terjadi slip pada beban lebih (over load), sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada alat-alat transmisi, poros dan bantalan. Dapat meredam goncangan dan kejutan. Dapat digunakan untuk memutar poros yang digerakkan dalam dua arah, tanpa mengubah kedudukan motor penggerak (pemindahan dengan sabuk bersilang). Poros yang digerakkan dapat berkedudukan sembarang terhadap penggerak. Teknik Kerja Elemen dan Mekanika 156 Pemindahan Daya dengan Sabuk Terbuka (Open-belt Drive) Pemindahan dengan sabuk terbuka dipakai untuk pemindahan daya antara 2 buah poros sejajar atau lebih dan berputar searah. Karena pada sabuk terbuka mudah terjadi slip, maka pemindahan sistem ini dimaksudkan juga untuk pemindahan-pemindahan daya dimana tidak diperlukan per-bandingan transmisi secara tepat. a) Pemindahan daya dengan sabuk terbuka tanpa puli penegang Pemindahan dengan ban sabuk terbuka tanpa puli penegang, digunakan udaya puli-puli besar dan perbandingan transmisi tidak terlalu besar. Gam-han daya dengan sabuk terbuka tanpa puli penegangDengan perbandingan transmisi tidak terlalu besar, bidang gesek antara puli dengan sabuk lebih besar (sudut kontak menjadi lebih besar). b) Pemindahan daya dengan sabuk terbuka dengan puli penegang pemindahan daya dengan sabuk terbuka dengan puli penegang, digunakan jika perbandingan transmisi besar dan jarak poros dekat (bidang singgung antara ban dengan puli kecil, karena puli penggerak kecil) atau jika diperlukan tegangan ban yang lebih besar. Gambar 2. Pemindahan daya dengan sabuk terbuka dengan puli penegang Teknik Kerja Elemen dan Mekanika a. Tanpa puli penegang b. Dengan puli penegang Gambar 3. Pemindahan daya antara beberapa poros c) Pemindahan daya dengan ban sabuk untuk beberapa poros, dengan/tanpa puli penegang Pemindahan daya dengan sabuk terbuka antara beberapa poros, digunakan jika diperlukan pemindahan daya dari satu poros penggerak kepada lebih dari satu poros yang digerakkan. Semua poros dipasang sejajar dan berputar searah. Puli penegang diperlukan jika dikehendaki bidang gesek antara sabuk dengan puli lebih besar, perbandingan transmisi lebih besar atau untuk menambah tegangan pada sabuk. Pemindahan Daya dengan Sabuk SilangPemindahan daya dengan sabuk silang digunakan untuk poroswanan arah. Pada bagian persilangan terjadi gesekan dan getaran antar bagian byang berlawanan.Untuk mengurangi getaran yang telalu besar, kedua poros dit(jarak A minimum > 20 b, dimana b = lebar ban) dan berpum/s). Slip pada sabuk silang lebih kecil, dibandingkan dengan padasinggung dengan puli lebih besar. Teknik Kerja Elemen dan Mekanika 158 Gambar 4. Pemin-dahan daya dengan sabuk silang Pemindahan dengan Ban Sabuk Bergigi Gambar 5. Ban sabuk Kekurangan ban sabuk bergigi ini hanyalah kecenderungan gigi dari ban keluar dari salurannya pada puli, jika ban kurang tegang. Pemindahan dengan ban bergigi banyak digunakan pada me-sin-mesin kayu portable, mesin jahit dan pada banyak jenis mesin lainnya. DASAR-DASAR PERHITUNGAN PEMINDAHAN DAYA DENGAN SABUKKalau tidak terjadi slip antara ban dan puli, kecepatan keliling kedua puli sama :v = π D1.n1 = π D2.n2 (1) v = kecepatan keliling kedua puli D1 = diameter puli penggerak D2 = diameter puli yang digerakkan Teknik Kerja Elemen dan Mekanika 159 n1 = putaran puli penggerak n2 = putaran puli yang digerakkan Dari rumus diatas dapat dihasilkan persamaan-persamaan sebagai berikut : D1.n1 = D2.n2 atau : (2) Perbandingan transmisi i = (3) Jika daya yang dipindahkan P, maka momen puntir yang terjadi : Pada puli penggerak : T1 = (4) n1 = putaran puli penggerak P = daya motor Gaya keliling pada puli penggerak : F1 = (5) r1 = Pada puli yang digerakkan jika tidak ada kehilangan daya : T2 = (6) n2 = putaran puli yang digerakkan/detik Gaya keliling pada puli yang digerakkan : F2 = (7) r2 = 2221DDnn2221DDnn1nP.2π111rT2D12nP.2π122rT2D2Next >