< PreviousTeknik Kerja Elemen dan Mekanika 140 Gambar 2. Roda gigi silindris bergigi lurus Gambar 3. Gambar 4. Perbandingan putaran antara dua roda gigi yang berpasangan, berbanding terbalik dengan jumlah gigi-giginya. Perbandingan putaran dapat disebut juga perbandingan transmisi dan diberi lambang i. i = 121221DDzznn Teknik Kerja Elemen dan Mekanika 141 Dengan cara ini dapat dicari perbandingan putaran untuk proses dengan roda gigi bersusun. Contoh : Bila putaran poros I n1, maka : n1 : n2 = z2 : z1, maka putaran poros II n2 : n1 . Untuk poros II dan III berlaku : N2 : n3 = z4 : z3 N3 = n2 . Jadi n3 = n1 . (lihat gambar 5-4). Dengan cara yang sama didapat : n4 = n1 . jadi putaran poros ke empat dapat dicari, tanpa menghitung lebih dulu putaran poros II dan III. Keliling lingkaran bagi : L = π D = z . p ; D = Hasil bagi disebut modul gigi dan ditulis dengan lambang m. Harga m untuk gigi-gigi dapat dilihat dilihat pada tabel 5.1. 21zz43zz4321.zzzz654321..zzzzZZπp . zπp . zπp Teknik Kerja Elemen dan Mekanika 142 Gambar 5. Roda gigi dengan diameter lingakaran bagi sama, tetapi Gambar 6. Sepasang gigi sedang bersinggungan. Tabel 1 Deretan Modal Untuk memproduksi gigi, selain p maka m memegang peranan pentuntuk dua roda gigi yang berpasangan harga m harus sama. PERHITUNGAN KEKUATAN PADA RODA GIGI SILINDRIS BERGIGI LURUS Untuk menentukan ukuran-ukuran gigi pada roda gigi, beberapa faktor harus ditinjau : a. kekuatan gigi terhadap lenturan. Modul M ( mm) 0,3..1,0 1,25…4,0 4,5..7 Kenaikan angka 0,1 0,25 0,5 Teknik Kerja Elemen dan Mekanika a. Kekuatan gigi terhadap tekanan. C. Pemeriksaan terhadap panas yang terjadi. Disamping yang disebut diatas, faktor pengerjaan memegang peranan penting, karena ketidak sempurnaan dapat menyebabkan getaran dan tumbukan, yang menyebabkan patah atau aus secara cepat. Dari gambar dapat dilihat :αsin 2mzPB2lingkaran diameter PMαSin PMPBPMPBαSin Teknik Kerja Elemen dan Mekanika 144 Agar tidak terjadi “undercutting”, maka : Untuk α = 20o Untuk α = 15o a. Kekuatan gigi terhadap kelenturan. Pada waktu roda gigi berputar, bekerja gaya pada profil gigi yang berkontak, dengan arah yang sesuai dengan garis kontak. Gaya ini tegak lurus terhadap profil gigi. Letak garis kerja gaya berubah-ubah sesuai dengan kedudukan pada awal dan akhir cengkeraman. Penampang berbahaya terletak pada kaki gigi, mendapat beban merupakan kombinasi len-tur, tekan dan geser. Karena letak gaya berpindah-pindah selama gigi mulai masuk kontak sambil meninggalkan pasangan, dan letak ini berpindah dari kepala sampai hampir ke dek-at kaki (lihat perjalanan pasangan gigi, gambar 6.). Maka untuk memudahkan perhitungan dipakai suatu gaya ekuivalen, yang dianggap bekerja pada kepala gigi (lihat gambar 9.), terbagi rata dengan resultante F. untuk menghitung besar gaya F, dipakai gaya keliling yang bekeja pada lingkaran bagi. Jadi Menurut Prof. Bach : Momen bengkok pada kaki gigi : Mb = Wb . ı b Atau F.H = 1/6 bh2 . ı b α sin2mzhkαsin PBhkPBhkαSin 2α sin M2hkZ2mingigi 1720 sin m2mα sin M2hkZo22mingigi 1715 Sin2Zo2minnP2π1PTdan D2TF Gambar 8. Teknik Kerja Elemen dan Mekanika Gambar 9. Gaya-gaya bekerja pada kepala gigi Untuk roda gigi involut maka harga di normalisir : H = 2,25 = 2,25 Untuk gigi normal (tanpa koregasi) gaya h = 0,55 p. Atau F = c . p . b Faktor c tergantung pada bahan dan diberi nama faktor bahan. Disini belum diperhitungkan faktor kecepatan. Oleh karena itu ditambahkan koreksi dan men-jadi faktor bahan dan kecepatan : C = πpb.p14,3b ıb ıb.p. 14,31Fı0,55p b61πp F.2,25b214,3b ı.vaaαTeknik Kerja Elemen dan Mekanika146 V adalah kecepatan keliling titik pada lingkaran kisar. V m/s = ω . R = ω Harga α dan a, lihat tabel 5.2 dan 5.3 Tabel 2. Tabel 3. Dn π2Dn π2Macam Tabel α Beban besar dengan tumbukan Beban normal kontinyu Beban normal tidak kontinyuBeban ringan Diputar tangan 0,6 0,8 1,2 1,5 Macam kualitet pengerjaan a Gigi dicor kasar Gigi difris atau di “hobbing” Gigi dikerjakan halus atau dari bahan buatan 1,5 3 10 Teknik Kerja Elemen dan Mekanika 147 Tebal gigi b harus diambil tidak terlalu besar. Bila tebal gigi terlalu besar, terjadi kemungkinan, profil gigi tidak bersinggungan pada seluruh tebal, dan bila ini terjadi, dapat me-nyebabkan patah pada ujung gigi (gb. 10). Roda gigi yang dikerjakan halus dapat diambil lebih lebar dari pada roda gigi dengan profil kasar, juga ketelitian letak bantalan sangat menentukan. Gambar 10. BAHAN ı b )mmN(2 14,3b ıGG 195 GG 245 GG 510 Fe 490 Fe 590 Fe 690 G CuSn 12 Akulon 40 50 90 100 120 140 70 2,8 3,5 6,3 7,0 8,4 10,0 5,0 3,0 Teknik Kerja Elemen dan Mekanika 148 Soal: Apa fungsi roda gigi: Lurus Helix Cacing Rack Payung 2. Jika roda gigi 1 punya jumlah 30, dan gigi 2 punya jumlah 45, berapa rasio per-putarannya. Teknik Kerja Elemen dan Mekanika 149 BAB IV PULLEY Pulley merupakan tempat bagi ban mesin/sabuk atau belt untuk berputar. Sabuk atau ban mesin dipergunakan untuk mentrans-misikan daya dari poros yang sejajar.Jarak antara kedua poros ter-sebut cukup panjang , dan ukuran ban mesin yang dipegunakan dalam sistem transmisi sabuk ini tergantung dari jenis ban sendiri. Sabuk/Ban mesin selalu dipergunakan dengan komonen pasangan yaitu puli. Dalam transmisi ban mesin ada dua puli yang digunakan yaitu Puli penggerak Puli yang digerakkan Dasar bekerjanya pada transmisi adalah berdasarkan adanya gesekan saja. Yaitu gesekan dari sabuk atau puli. Sabuk biasanya meneruskan daya dari puli yang dipasang pada motor listrik,motor bakar, generatorlistrik kepuli pada alat – alat yang di gerakkan oleh motor-motor penggerak tersebut Macam Ban Mesin Sabuk Rata Sabuk rata terbuat dari kulit `kain, plastik, atau campuran ( sintetik )Sabuk ini dipasang pada silinder rata dan meneruskan pada poros yang berjarak kurang dari 10 meter perbandingan transmisi dari 1 : 1 sampai 1 : 6 Next >