< Previous 86 PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF Grinding wheel ini terdiri dari banyak bentuk dan ukuran (Gambar 266). Wheel pada gambar (a) plain wheel merupakan jenis yang digunakan pada bench grinder dan pedestal grinder. Penggerindaan dilakukan pada permukaan depan (atau bagian pinggir) wheel. Wheel pada gambar (b) dibentuk untuk pekerjaan khusus. Wheel pada gambar (c) dan (d) dibuat seperti bentuk cangkir untuk menjadikan sisi wheel sebagai permukaan untuk menggerinda. Selain ukuran dan bentuk, grinding wheel diidentifikasi berdasarkan kode yang memberikan informasi mengenai konstruksinya: 1. Abrasive. Dua jenis yang digunakan yaitu aluminium oxide yang digunakan untuk penggerindaan umum, dan silicon carbide yang digunakan untuk penggerindaan khusus. 2. Ukuran grain. Ukuran ini berkisar antara kasar sampai sangat halus. 3. Grade. Grade ini dipertimbangkan berdasarkan tingkat kekerasan, dari lunak ke keras. Kekerasan wheel bergantung pada jenis pengikatan (bond). 4. Jenis bond. Partikel (grain) wheel diikat bersama dengan material pengikat. Jumlah, jenis dan kekuatan material pengikat akan menentukan tingkat kekerasan grinding wheel. (a) Wheel Lunak (b) Wheel Keras Gambar 2.32. Struktur Grinding wheel Sebuah gambaran perbesaran pada grinding wheel ditunjukkan pada Gambar 267. Struktur soft grade wheel terlihat pada gambar (a), dimana butir-butir abrasive (daerah abu-abu) disatukan oleh perekat tipis (daerah hitam). Daerah 87 PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF putih menunjukkan poros-poros kecil yang dibutuhkan untuk clearence pemotongan. Struktur wheel yang lebih keras, yang memiliki ukuran partikel (grain) yang sama tetapi memiliki ikatan yang lebih berat dan lebih kuat diperlihatkan pada gambar (b). Soft grade wheel akan lebih cepat aus daripada yang keras, tetapi tidak akan menyumbat dengan mudah. Meskipun struktur wheel yang lebih keras tidak akan aus dengan cepat, tetapi cenderung menyumbat saat digunakan pada logam yang lebih lunak. Mengganti grinding wheel Ketika grinding wheel baru akan dipasang pada gerinda, yang digunakan adalah wheel yang nomornya sesuai dengan nomor wheel lama. Sebelum melakukan pemasangan, wheel harus diperiksa apakah ada yang retak. Grinding wheel harus berbunyi „berdering‟ apabila dipegang dan dipukul sedikit. Mounting spindle dan flange harus dibersihkan agar wheel dapat masuk dengan mudah. Jangan dimasukkan dengan paksa. Gunakan blotter disc bersih pada masing-masing sisi wheel terhadap flange. Kencangkan nut secukupnya untuk menahan wheel dengan kuat, kemudian pasanglah kembali guard dan atur benda yang akan dikerjakan sehingga dekat dengan wheel. Hidupkan grinding wheel, biarkan berputar sampai mencapai kecepatan penuh dan biarkan selama satu atau dua menit. Hentikan grinding wheel dan periksa kembali wheel sebelum menggunakannya. Meratakan grinding wheel Gambar 2.33. Dressing tool untuk Grinding wheel Untuk mengasah grinding wheel, gunakan wheel dressing tool (Gambar 268). Tool ini terdiri dari handle dengan perangkat washer yang dipasang pada 88 PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF sebuah pin pada satu ujung. Beberapa washer berbentuk bundar dan yang lainnya memiliki ujung yang runcing. Wheel dibiarkan dalam keadaan berputar dengan dressing tool yang bertumpu pada tool rest. Washer kemudian didekatkan secara perlahan pada wheel dan tool digerakkan secara perlahan di seluruh permukaan wheel untuk melakukan perataan. Operasi ini dilanjutkan sampai permukaan wheel rata. Setelah diratakan, tool rest harus diatur sedekat mungkin dengan bagian sisi wheel untuk mencegah agar bidang yang diratakan tidak macet di antara wheel dan rest. Sangat berbahaya jika meggunakan grinder tanpa mengatur tool rest dengan benar. Benda kerja yang macet di dalam celah antara wheel dan rest dapat menyebabkan wheel rusak dan mengakibatkan cidera. Menggerinda Tool Untuk menggerinda tool kecil, seperti punch, chisel, bagian tajam tool harus ditempatkan berlawanan dengan arah putar wheel. Tool harus ditopang pada tool rest, dipandu dengan tangan kiri. Bagian ujung harus mengarah ke atas pada bagian pinggir wheel, sementara digerinda, tool harus digerakkan secara perlahan di seluruh wheel sehingga keseluruhan permukaan grinding wheel digunakan. Gambar 2.34. Menggerinda Tool Metode memegang tool yang benar pada grinding wheel saat melakukan pengasahan. 89 PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF Gambar 2.35. Metode Memegang Tool pada Grinding Wheel Metode yang tidak benar, tool dapat terjepit di antara rest dan grinding wheel. Ketika menggerinda punch, punch harus diputar agar dapat digerinda secara merata di sekeliling punch. Benda-benda yang rata ditopang pada permukaan tool rest. Memperlihatkan metode penempatan tool yang salah saat pengasahan. Saat mengerinda, jangan memberikan terlalu banyak penekanan, tool jangan terlalu lama ditahan pada wheel sebelum dicelupkan di air. Penggerindaan dapat menyebabkan tool menjadi panas dan panas yang berlebihan akan cepat berpengaruh pada bagian yang dikeraskan pada tool. Kelebihan panas akan terlihat dengan adanya perubahan warna pada logam. Keselamatan Penggerindaan Gambar 2.36. Bench Grinder 90 PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF Patuhilah peraturan keselamatan berikut ketika menggunakan gerinda: 1. Gunakan goggle atau face shield. 2. Sesuaikan safety shield pada mesin. 3. Pastikan bahwa rest telah diatur dengan benar. 4. Pastikan bahwa grinding wheel terpasang dengan aman. 5. Perhatikan apakah ada kerusakan pada grinding wheel. 6. Biarkan grinding wheel mencapai kecepatan penuh sebelum digunakan. 7. Berdirilah di samping grinding wheel apabila memungkinkan. 8. Jangan memberi beban berlebihan pada grinding wheel dengan menekan benda kerja terlalu kuat. 9. Pakailah plier untuk memegang object yang kecil, jangan dengan tangan. 10. Untuk penggerindaan yang berat, gunakan sarung tangan dari kulit. Menggunakan Bench Grinder Hal-hal yang Perlu Diperhatikan: Bench grinder memutar abrasive wheel atau wire brush wheel pada kecepatan tinggi. Wheel ini digunakan untuk membersihkan logam dari benda kerja, menajamkan tool dan membersihkan part. Jenis wheel yang digunakan akan bergantung pada jenis dan tingkat kekerasan material. Baik menggerinda atau mengkilapkan, gunakan wheel yang benar untuk material yang digerinda atau digosok. Tanyakan kepada supervisor, untuk memperagakan perbedaan antara grinding wheel untuk material lunak atau keras dan wire brush wheel. Saat abrasive wheel menjadi aus, celah di antara wheel dan tool rest akan membesar. Pastikan tool rest berada pada posisi sedekat mungkin dengan grinding wheel, tetapi tidak menyentuhnya. Lebar celah kira-kira 1/16 inchi (1,5 mm). 91 PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF Bagian muka abrasive wheel harus dalam keadaan rata. Hal ini dilakukan dengan dressing tool, yang membersihkan sejumlah abrasive compound. Apabila abrasive wheel tidak rata, mintalah supervisor untuk memperagakan cara menggunakan dressing tool. Saat menggerinda tool, tool tidak boleh mengalami panas berlebihan. Panas yang berlebihan akan mempengaruhi tingkat kekerasannya. Apabila tool menjadi terlalu panas dan dibiarkan mendingin secara perlahan, maka tool akan menjadi lunak. Apabila didinginkan dengan cepat maka akan rapuh. Saat membentuk logam, dinginkan logam tersebut ke wadah air yang dipasang di bagian bawah gerinda. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah agar logam tidak terlalu panas. Beberapa bench grinder tidak disediakan dengan wadah air. Apabila terjadi hal yang demikian, wadah air harus disediakan di dekat gerinda sehingga dapat mendinginkan bagian yang digerinda. Melakukan persiapan Gambar 2.37. Persiapan Menggunakan Bench Grinder Sebelum mulai menggunakan bench grinder, sangat penting untuk mempersiapkannya dengan benar. Ketika beroperasi, abrasive wheel berputar pada kecepatan tinggi menghasilkan partikel dan percikan api yang panas serta berbahaya. Pastikan gerinda dimatikan dan dilepaskan dari power supply sebelum mengaturnya. 92 PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF Tindakan Pencegahan untuk Keselamatan Gambar 2.38. Tindakan Pencegahan untuk Keselamatan Gambar 2.39. Safety Regulations Perlengkapan keselamatan HARUS terpasang sebelum mengoperasikan gerinda. Perlengkapan ini adalah wheel guard, safety shield yang transparan, tool rest, wadah air dan tool pelindung wajah yang lengkap. 93 PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF Gunakan grinding wheel yang benar Gambar 2.40. Grinding Wheel Gerinda mungkin memiliki abrasive grinding wheel untuk membersihkan logam, wire wheel untuk membersihkan part, atau keduanya. Pastikan grinding wheel yang digunakan sesuai dengan material yang dikerjakan. Atur tool rest Gambar 2.41. Tool Rest Dengan grinding wheel yang terpasang pada gerinda, aturlah tool rest. Posisikan tool rest dengan jarak 1/16 inchi (1,5 mm) di antara wheel dan tool rest serta tingginya sama dengan titik pusat grinding wheel. Untuk mengatur tool rest, kendorkan bolt pengatur dan longgarkan tool rest dengan box wrench. Atur tool rest dengan ketinggian dan jarak yang benar dari grinding wheel kemudian kencangkan bolt pengatur. Jika tidak yakin, tanyakan kepada supervisor. 94 PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF Hubungkan ke power supply Gambar 2.42. Menghubungkan Gerinda pada Power Supply Hubungkan gerinda pada power supply. Pakailah face shield, berdirilah di sisi grinding wheel dan hidupkan gerinda. Setelah gerinda berputar sesuai dengan kecepatan, berpindahlah ke depan gerinda, tahan bagian yang digerinda dengan kuat pada tool rest, dan gerakkan dengan perlahan ke depan sampai bagian yang digerinda tersebut bersentuhan dengan grinding wheel. Grinding wheel mengikis logam yang bersentuhan. Sekali-sekali celupkan logam yang digerinda ke dalam air untuk mendinginkannya. 95 PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF Mematikan Gambar 2.43. Tombol On Off pada Gerinda Setelah selesai, matikan power dari gerinda. Abrasive Cut Off Saw Gambar 2.44. Abrasive Cut Off Saw Abrasive cut off saw memotong material dengan cara memutar abrasive wheel yang tipis (Gambar 279). Kebanyakan material, kaca, keramik dan bahan logam lain (tetapi bukan aluminium, zinc atau logam lunak lainnya) dapat dipotong sesuai dengan toleransi yang diizinkan. Hardened steel tidak perlu dilunakkan lagi sebelum dipotong. Pemotongan abrasive dibagi menjadi dua bagian, kering dan basah. Pemotongan abrasive basah, meskipun tidak secepat pemotongan kering, menghasilkan permukaan yang lebih halus dan memungkinkan pemotongan dilakukan sesuai dengan toleransi yang diizinkan. Dalam pemotongan kering, Next >