< Previous Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 76 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Persiapan sambungan las, seperti kampuh V untuk sambungan tumpul. Kekurangan/ kelemahan mesin potong gas lurus adalah : Kurang cocok untuk pekerjaan produksi dalam jumlah besar. Hanya terbatas untuk memotong lurus dan miring Tidak bisa memotong dengan beberapa mata potong 2. Mesin Potong Gas Radial ( Radial Cutting ) Gambar Mesin Potong Gas Radial Kebanyakan mesin potong gas radial terpasang pada lantai bengkel. Mesin ini mempunyai lengan radial yang tergantung pada batang vertikal dan digerakkan oleh motor listrik yang dapat diatur kecepatannya. Umumnya, sebuah rol magnit digunakan untuk penuntun (guide) pada saat pengoperasian mesin mengelilingi mal ( pola ) yang dipasang. Rol terpasang dibagian atas (ujung kepala pemotongan (cutting head) dan segaris lurus dengan mulut (nozzle) potong. Lengan radial direncanakan untuk mampu bergerak secara universal sepanjang lengannya. lengan raius slang gas Nozzle/ mulut potong mal potong rol magnit pengatur kecepatan Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 77 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Penggunaan mesin potong gas radial antara lain adalah: Untuk pekerjaan yang berukuran (skala) kecil Dapat memotong bentuk tidak tentu dan material yang tebal. Keterbatasan (kelemahan) mesin potong jenis ini adalah : Ukuran profil terbatas sepanjang lengan mesin Hanya dapat memotong permukaan rata (flat), tidak dapat memotong miring (bevel) atau pipa Terbatas bentuk/ disain pola, tidak dapat memotong sudut tajam Sulit dipindah-pindah. 3. Mesin Potong Gas Koordinat ( Cross Carriage ) Gambar Mesin Potong Gas Koordinat Mesin potong gas koordinat dipakai secara luas, karena mesin ini ideal untuk produksi menengah dan partai besar serta profil yang sulit ( kompleks ). Secara teknik mesin ini lebih maju (canggih) serta sangat akurat dalam bekerja. Mesin potong gas koordinat mempunyai batang pembawa yang dipasang secara kuat/kokoh dan bergerak sepanjang sel mesin. Kepala pemotong/ nozzle (cutting head) dipasang pada batang pembawa. Apapun bentuk yang diberikan akan dapat dijiplak dan dipotong dengan pergerakan dari batang pembawa. slang bahan bakar gas Nozzles/ mulut-mulut potong arah gerakan rel panel kontrol alat penjiplak Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 78 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Ada 2 macam mesin potong gas koordinat, yakni “photo-electric” atau “computer guided” Penggunaan mesin potong gas koordinat adalah : Produk menegah dan besar dan dapat dipasang untuk pemotong ganda (multi) Untuk memotong bentuk yang kompleks (sulit) secara akurat. Untuk memotong “multi-profil” dan bentuk yang sama Keterbatasan (kelemahan) mesin potong gas koordinat adalah : Harga mesin mahal Hanya dapat memotong permukaan rata ( flat ) Tidak dapat memotong pipa Sulit dipindahkan-pindah 4. Mesin Potong Pipa (Pipe Cutting) Ada dua tipe mesin pemotong pipa, ada yang mudah dipindah/dibawa (portable) untuk memotong pipa yang tetap (diam) atau mesin yang tetap, di mana biasanya mesin potong pipa portable digerakkan secara manual. Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 79 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Gambar Mesin Potong Pipa “Portable” Gambar Mesin Potong Pipa “Mesin Tetap” rel fleksibel nozzle potong pipa berputar Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 80 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Gambar Mesin Potong “Mesin dan Pipadapat Bergerak” Secara umum penggunaan jenis-jenis mesin potong gas untuk pipa antara lain adalah : Membentuk kampuh V untuk persiapan pengelasan Membuat celah pada pipa Beberapa mesin dapat memotong untuk lubang cabang pipa Keterbatasannya (kelemahan) mesin-mesin potong pipa adalah : Hanya dapat digunakan untuk bentuk lingkaran/ pipa Kebanyakan mesin tidak dapat memotong bentuk yang rumit Banyaknya mesin terbatas untuk ukuran pipa tertentu. Teknik-teknik Jiplak Ada tiga teknik jiplak ( tiru ) yang digunakan pada pemotongan dengan gas adalah : Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 81 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Menggunakan magnit “photo-electric”/ optik Komputer 1. Jiplak dengan Magnit Gambar Alat Jiplak pada Mesin Potong Gas Proses ini dimulai dengan membuat pola ( mal ) sesuai bentuk yang akan dipotong; dipasangkan pada suatu alat pengikat pada mesin. Kemudian rol “elektro-magnit” akan kontak dengan pola tersebut dan mengikuti bentuk pola, baik bagian dalam maupun luar. Pola dapat dibuat dengan cara-cara berikut : Buat pola dari pelat baja karena bersifat magnetik Buat dari bahan pelat dengan ketebalan 3-6 mm; jangan terlalu tipis karena akan mudah bengkok atau rusak. Bila membuat suatu pola luar (eksternal), maka ukurannya diperkecil setengah dari diameter rol dan ditambah dengan setengah lebar potong. ROL MAGNIT MAL/ POLA DUDUKAN Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 82 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Contoh cara menghitung pola luar / eksternal: Perhitungan : Radius lingkaran luar = 100 mm ½ diameter rol = 6,5 mm ½ lebar potongan = 0,8 mm Radius pola = 100 – 6,5 mm (1/2 dia.rol) = 93,5 mm = 93,5 + 0,8 (1/2 lebar potongan) Pola eksternal = 94,3 mm Bila membuat suatu pola bagian dalam ( internal ), maka ukurannya diperbesar setengah diameter rol dan dikurangi setengah lebar potongan. Contoh. rol magnit radius rol pola radius lingkaran potong radius pola lebar potongan (1,6 mm) rol magnit pola radius pola lebar potongan (1,6 mm) radius lingkaran potong Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 83 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Perhitungan : Radius lingkaran dalam = 100 mm ½ diameter rol = 6,5 mm ½ lebar potongan = 0,8 mm Radius pola = 100 – 6,5 mm = 106,5 mm = 106,5 – 0,8mm Pola internal = 105,7 mm 2. Photo-Electric/ Optik Gambar Alat Optik pada Mesin Potong Gas Pola “photo-electric” / optik sangat sesuai untuk memotong bahan dalam jumlah besar (sangat banyak), karena beberapa kepala pemotong ( cutting head ) dapat dipasang pada koordinatnya (croos carriage). Langkah-langkah membuat pola : Gunakan kertas putih yang bersih Gambar secara benar garis potong dengan tinta hitam (lebar garis 0,5 – 1,0 mm) panel kontrol alat jiplak (optik) gambar pada kertas putih Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 84 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Hindari sudut yang tajam, buat sedikit radius; sebaliknya sedikit titik saja akan dapat mengakibatkan pembacaan oleh alat optik menyimpang kemana-mana. Letakkan gambar dibawah kepala “photo-electric scanning” (optik) di mana ada titik cahaya menyorot gambar. Sebelum memulai pemotongan, atur titik cahaya dan arahkan pada luar atau dalam gambar dengan jarak setengah lebar potong. Pola dengan Sistem Komputer Peralatan yang terbaru (up to date) sering menggunakan sistem komputer. Sudah barang tentu ini lebih akurat, untuk itu perlu pelatihan khusus dan pengetahuan untuk memprogramkan mesin untuk membuat garis potong. Seperti pada “photo-electric”, maka sistem komputer juga cocok untuk produksi dalam jumlah banyak ( mass product ) dan bentuk profil yang sulit /khusus. c. Nozzle Potong Kecepatan Tinggi Nozzle potong kecepatan tinggi, berbeda dengan tipe standar dan bekerja pada kecepatan potong yang tinggi, Nozzle ini meruncing ke ujung, yakni didisain untuk menghasilkan potongan yang kecil, sedikit logam yang terhbuang dan sedikit oksigen yang dibutuhkan, serta hasil potongan yang kecil (sempit). Nozzle standar Nozzle kecepatan tinggi oksigen potong lebar potongan lebih sempit dari yang standar Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 85 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Penggunaan nozzle kecepatan tinggi : Membelah pelat Memotong profil pelat baja secara cepat Digunakan pada kebanyakan mesin potong gas d. Teknik-Teknik Memotong Untuk pemotongan dalam jumlah banyak sering diterapkan teknik-teknik pemotongan berikut : 1. Pemotongan dengan Cara Ditumpuk (Stack Cutting) Gambar Pemotongan dengan Cara Ditumpuk Teknik Memotong : Beberapa lembar pelat tipis (biasanya 1 – 1,5 mm) ditumpuk satu sama lain. Tumpukan tersebut diikat kuat dengan klem dan di las catat pada sisi pelat untuk menjaganya selama pemotongan. Pemotongan dengan cara ditumpuk dapat menguragi distorsi dan juga biaya produksi. Bila memotong dengan cara ditumpuk perlu diperhatikan : Setiap permukaan harus bersih, rata dan rapat satu sama lain. Jarak (gap) tiap lembar tidak lebih dari 0,1 mm Pelat paling atas bisa terbuang (tidak terpakai), karena awal pemotongan merusak permukaan pelat. diikat/ disatukan dengan klem dilas catat diklem sebelum dilas catat Next >