< Previous Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 86 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Semua lembaran pelat harus terklem dengan kuat dan dilas satu sama lain. Kecepatan potong sedikit lebih lambat dibanding yang biasanya. 2. Nesting Nesting adalah suatu teknik di mana beberapa profil kecil menyatu dan dipotong dari pelat yang sama. Urutan pemotongan harus didisain agar pelat tetap serata mungkin. Catatan : Pemotongan pertama dibuat pada bagian dalam sisi pelat dan bagian yang tidak dipotong mengikat dan menjembatani bagian lain. Teknik ini ideal untuk mesin potong koordinat, photo electrik atau sistem komputer. Contoh : Teknik-Teknik Mengontrol Distorsi Distorsi dapat terjadi karena tidak seimbangnya rambatan dan penyusutan yang terjadi selama pemanasan dalam proses pemotongan. Sangat tidak mungkin untuk terhindar dari masalah ini secara bersamaan, tapi ada beberapa teknik untuk mengontrolnya. Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 87 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 1. Menggunakan Meja Penyangga Penggunaan meja penyangga dalam mengontrol distrorsi selama pemotongan adalah untuk menyangga keseluruhan benda kerja dengan meja yang dirancang khusus sehingga ada celah untuk percikan api dan terek. Gambar Meja Penyangga 2. Pemotongan Seimbang Teknik ini adalah untuk mengontrol distorsi yang tepat digunakan bila memotong benda kerja yang panjang dan kecil. Misalnya bila memotong plat strip dalam waktu yang bersamaan dengan menggunakan tiga pembakar potong yang dioperasikan secara otomatis. Gambar Contoh Pemotongan Seimbang jarak untuk percikan dan terak meja penyangga bak penampungan Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 88 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 3. Pemotongan Terputus-putus Bila memotong pelat yang kecil atau membelah baja profil, distorsi dapat dikontrol dengan memotong terputus garis potongnya dan meninggalkan bagian yang tidak terpotong antara 2 - 25 mm sebelum menyelesaikan pemotongan secara keseluruhan. Jadi bagian yang tidak terpotong akan mengikat selama proses pendinginan. Setelah keseluruhan panjang benda kerja terpotong, maka bagian yang tidak terpotong dipotong secara terpisah. Gambar Contoh Pemotongan Terputus-putus 4. Pemotongan Berangkai / Bertahap Pemotongan berangkai dibagi atas beberapa tahap pemotongan. Pada contoh diperlihatkan ada empat pemotongan terpisah. Suatu pemotongan kurang baik pada pemotongan tidak lurus adalah bila dilakukan secara kontinyu tanpa merencanakan langkah pemotongannya. Gambar Contoh Pemotongan Berangkai awal pemotongtahap awal pemotongakhir pemotongtahap tahap tahap Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 89 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 5. Penggunaan Baji / Pasak Penggunaan baji sering digunakan untuk menahan pengerakan bagian yang dipotong. Gambar Contoh Penggunaan Baji Kesalahan Pemotongan Kesalahan pemotongan atau cacat pada hasil pemotongan disebabkan oleh banyak faktor. Tidak ada perbedaan kesalahan pemotongan antara yang dikerjakan secara manual ataupun yang dikerjakan dengan menggunakan mesin potong gas. Berikut ini adalah bentuk-bentuk kesalahan pemotongan dan penyebab-penyebabnya : Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 90 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Bahaya Penggunaan Pemotong Busur Plasma Bahaya-bahaya yang diakibatka oleh proses pemotongan dengan busur plasma meliputi : 1. Kebisingan Proses pemotongan dengan busur plasma menghasilkan suara sangat bising, tingkat kebisingannya cukup tinggi sehingga dapat merusak Hasil yang baik Pemotongan terlalu cepat Pemotongan terlalu lambat Nozzle terlalu jauh Nozzle terlalu dekat Pemanasan awal berlebihan Pemanasan awal kurang Oksigen potong terlalu tinggi Nozzle kotor Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 91 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 pendengaran operator dan orang yang berada disekelilingnya. Jadi operator dan orang yang berdekatan dengannya harus menggunakan tutup telinga atau sumbat telinga yang terpasang secara benar untuk melindungi kerusakan karena suara keras/ bising. 2. Asap Panas yang tinggi dan terus menerus, menimbulkan asap beracun dan baunya menyengat, sehingga jangan sampai tercium maupun terhirup oleh operator maupun orang yang berdekatan dengannya. Harus ada pengisap asap yang dipasang sedekat mungkin dengan sumber asap untuk mencengah bahaya tersebut diatas. Gambar Alat Pelindung Telinga dan Pengisap Asap 3. Radiasi Cahaya Proses pemotongan dengan busur plasma menimbulkan cahaya ultra violet dan inframerah. Intensitas/ radiasi cahaya ini tergantung pada kekuatan arus listrik/tenaga yang dipakai. Oleh sebab itu, maka operator harus selalu memakai pakaian pelindung seperti kedok las yang lengkap dengan kacamata pengaman untuk melindungi muka dan mata dari radiasi cahaya-cahaya tersebut. c. Rangkuman Jenis-jenis mesinpotong gas: Mesin pemotong gas lurus Mesin pemotong gas radial Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 92 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Mesin pemotong gas koordinat ( cross carriage ) Mesin potong pipa Teknik jiplak (copy) dalam pemotongan adalah: Menggunakan magnit “photo-electric”/ optik Komputer Teknik-teknik mengontrol distorsi pada proses pemotongan adalah dengan cara: Menggunakan meja penyanggah. Pemotongan seimbang Pemotongan terputus-putus Pemotongan berangkai/bertahap Penggunaan baji/pasak d. Tugas Observasi Bengkel : Untuk memper dalam pemahaman Anda tentang berbagai macam pemotongan dengan panas, maka lakukan kegiatan observasi berikut ini : 1. Bentuk tim yang terdiri dari 2 atau 3 orang peserta ( menurut petunjuk pembimbing ). 2. Lakukan observasi bengkel untuk mendata spesifikasi mesin-mesin pemotongan yang ada di masing tempat kerja Anda/ bengkel sekolah. 3. Buat laporan kelompok yang berisikan tentang : Data/ spesifikasi mesin atau peralatan yang dioservasi. Catatan-catatan tentang temuan yang dapat dijadikan bahan diskusi kelompok atau hal-hal baru yang perlu dipertanyakan lebih lanjut dengan pembimbing. Diskusi Kelompok : Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 93 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 1. Berdasarkan hasil observasi, masing-masing kelompok melakukan presentasi hasil observasinya kepada kelompok-kelompok lain ( menurut petunjuk pembimbing ). 2. Beri kesempatan pada peserta untuk memberi masukan atau bertanya/ tanya-jawab. 3. Buat rangkuman hasil diskusi, setelah adanya klarifikasi dari pembimbing e. Tes Formatif 1. Apa perbedaan antara mesin potong lurus dengan mesin potong radial, Jelaskan! 2. Sebutkan cara-cara mengontrol distorsi pada pemotongan dengan panas, jelaskan! 3. Sebutkan bahaya-bahaya yang ditimbulkan pada pemotongan dengan plasma, jelaskan! f. Lembar Jawaban tes Formatif 1......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... 2.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... .............................................................................................................. 3........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 94 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 g. Lembar kerja peserta didik Disain Pola untuk Pemotongan Jiplak Magnit A. Tujuan Instruksional Setelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu menghitung dan mendisain gambar pola/ mal internal dan eksternal untuk pemotongan menggunakan mesin potong gas radial / jiplak ( rol ) magnit dengan kriteria : sesuai gambar kerja penyimpangan gambar maksimum 1mm B. Alat dan Bahan Kertas gambar ukuran A4 Alat lukis/ gambar C. Gambar Kerja D. Tugas Buatlah ( disainlah ) gambar mal/ pola untuk pemotongan pelat sesuai dengan gambar di atas pada kertas A4, jika : - diameter rol = 10 mm - lebar potongan ( kerf ) = 1,2 mm Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 95 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 3) Kegiatan Belajar 3 : Teknik Pemotongan Logam dengan Nyala Api a. Tujuan Pembelajaran Setelah kegiatan belajar ini siswa dapat melakukan pemotongan logam dengan panas. b. Uraian Materi Pemotongan dengan Panas secara Manual 1. Peralatan Utama Peralatan utama yang digunakan untuk memotong dengan mempergunakan gas/ nyala api relatif sama dengan peralatan yang digunakan pada proses pengelasan dengan oksi asetilin, demikian juga cara-cara penanganannya. Perbedaan hanya pada pembakar (blowpipe), disamping pengaturan tekanan kerja. Pada proses pengelasan dengan oksi asetilin menggunakan mulut pembakar berupa tip las (welding tip), sedang pada proses pemotongan dengan gas adalah berupa pembakar potong (cutting nozzle dan attachment.). Ada dua jenis pembakar potong yang biasa dipergunakan pada proses pemotongan : 1. Pembakar potong serbaguna ( multi-purpose blowpipe ), yaitu jenis pembakar yang dapat dipergunakan untuk keperluan memotong dan mengalur. 2. Pembakar potong yang menggunakan pembakar biasa , yaitu pembakar yang digunakan untuk pengelasan dan pemotongan. Multi purpose blowpipe Next >