< Previous Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 186 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 “ Apa gunanya alat pembantu yang cekung ? : Untuk mendapatkan hasil penembusan yang baik “ Bila ada jarak antara yang tidak sama yaitu ada yang lebih sempit dan lebih besar. Mana yang didahulukan untuk memulai mengelas ? : Yang didahulukan memulai mengelas pada jarak antara yang lebih sempit “ Apa yang harus dilakukan bila benda kerja terdapat takik pada permukaan ? : Memperkecil nyala api “ Apa sebabnya kampuh tidak mencair dan tidak ada penembusan? : Sebab kecepatan jalannya pengelasan terlalu cepat Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 187 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Penilaian Pekerjaan Sambungan Tumpul I Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 188 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 4. Teknik Dasar Las Listrik SMAW A. Deskripsi Pembelajaran Teknik dasar las listrik SMAW membahas tentang perangkat apa yang dibutuh kan dalam las SMAW, bagaimana memilih elektroda, keselamatan dan kesehatan kerja, posisi pengelasan, penyalaan busur listrik dan teknik pengelasan SMAW pada posisi di bawah tangan. B. Kegiatan Belajar 1) Kegiatan Belajar 1 : Perangkat Las SMAW a. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan peralatan yang digunakan untuk Las Busur Listrik Manual (SMAW) b. Uraian Materi Mengelas adalah suatu proses penyambungan benda-benda kerja logam dengan cara memanasi sampai titik cairnya, dimana pada bagian benda kerja yang mencair / meleleh akan menyatu dengan atau tanpa bantuan bahan tambah (elektroda) , sehingga terbentuk suatu sambungan / kampuh. c. d. e. f. Melelehnya benda kerja dan bahan tambah / elektroda tersebut, disebabkan oleh panas yang dihasilkan dari busur listrik. Busur listrik ini terjadi pada waktu Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 189 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 adanya perpindahan arus listrik dari batang elektroda ke benda kerja lewat udara. Busur listrik tersebut terjadi dalam garis lintasan udara yang menyalurkan arus listrik, yang dikarenakan adanya tahanan listrik yang tinggi pada waktu perpindahan arus dari ujung elektroda ke benda kerja, dan panas yang dihasilkan oleh busur listrik mencapai suhu sampai 60000C. Oleh karena pemanasan ini bersifat setempat, maka bagian benda kerja dan ujung elektroda yang saling berdekatan akan mencair, dan cairan dari benda kerja dan elektroda ini bercampur tersebut membentuk kampuh las. Perlengkapan Las Busur Listrik manual (SMAW). Didalam proses pengelasan diperlukan arus listrik khusus, dimana arus listriknya dapat diatur dan tegangan bebas muatannya terbatas, serta tinggi tegangan maksimal, harus sampai dengan batas yang diijinkan. Keterangan : 1.Sumber Arus listrik 2.Sumber Arus Las ( Mesin Las ) 3.Kabel Arus Las ( Elektroda ) 4.Kabel Arus Las (kabel massa) 5.Pemegang Elektroda 6.Elektroda 7.Klem massa pada Benda Kerja 8.Benda Kerja 9.Busur Las 10.Inti Elektroda 11.Salutan/selubung Elektroda 12.Tetesan Cairan Elektroda 13.Gas Pelindung dari Salutan Elektroda 14.Terak Cair 15.Terak Padat 16.Kawah Las / cairan las 17.Hasil Lasan Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 190 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Sambungan antara sumber arus pengelas dan tempat kerja, memakai kabel-kabel dan pada waktu mengelas benda kerja tersebut berada dalam lingkaran arus las. Sumber arus lasnya disambungkan pada jaringan arus listrik yang ada dan semua sambungan listriknya memakai kontak stekker atau kontak stekker yang dilengkapi dengan uliran sebagai pengaman. Dari sumber arus las tersebut selalu dilengkapi dua kabel yang terpisah satu sama lain ke tempat kerja. Dan melalui dua kabel ini akan tersusun lingkaran arus lewat pemegang / penjepit elektroda dan benda kerja. Untuk mengelas diperlukan tempat kerja yang dilengkapi dengan alat-alat perkakas yang diperlukan dan perlengkapannya. Tempat kerja,peralatan dan pakaian kerja Dalam proses pengelasan diperlukan tempat kerja yang dilengkapi dengan alat-alat las yang diperlukan serta kelengkapannya. Tempat kerja. Perlengkapan tempat kerja didalam pengelasan berupa : Meja las yang terbuat dari baja dan tempat duduk berupa kursi kerja. Tempat kerja ini dilengkapi pelindung ruang dengan memakai gordin pemisah, agar lingkungan kerja yang lain tidak terganggu oleh adanya cahaya busur listrik. Tempat kerja sebaiknya dilengkapi dengan penghisap asap untuk menghisap uap, gas-gas dan asap dari atas meja kerja. Untuk puntungan / sisa elektroda diperlukan tempat pengumpul tersendiri, dan jangan dibuang sembarangan didaerah tempat kerja, Dinding pelindung Pipa penyedot Gordin pelindung Pemegang benda kerja Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 191 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 karena orang bisa terpeleset dan jatuh bila menginjak puntungan elektroda tersebut. Meja las ada juga yang dilengkapi dengan penghisap asap di dalamnya. Melalui daun meja yang berlubang-lubang asap las dapat langsung disedot mengarah ke bawah dari meja tersebut. Untuk pengerjaan las yang banyak, sangat menguntungkan apabila meja dilengkapi dengan pemegang benda kerja, dimana pemegang ini sedapat mungkin bisa diatur kedudukan dan tinggi rendahnya. Pakaian kerja. Pada waktu mengelas, tukang las harus dapat mengamankan diri dari panas, pancaran sinar busur listrik dan dari percikan dan juga letusan api las. Dalam pekerjaan las busur listrik pengelas harus memakai pakaian kerja yang celananya tidak mempunyai lipatan. Sepatu kerja hendaknya dipakai sepatu yang terbuat dari kulit dengan sol karet. Pakaian kerja untuk tukang las sebaiknya dilengkapi dengan tutup kepala (helm), kulit pelindung badan (apron) dan pelindung kaki. Kedua tangan dilindungi dengan memakai sarung tangan dari kulit atau asbes. Untuk mellindungi muka dan terutama mata, tukang las harus Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 192 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 memakai topeng pelindung dan kaca pelindungnya harus sesuai dengan standart. Topeng pelindung tersebut biasanya dilengkapi juga dengan kaca terang, yang dapat digunakan sebagai pelindung pada waktu membersihkan terak las. Kabel las. Sambungan dari sumber arus las (mesin las) ke tempat kerja (benda kerja) dihubungkan dengan dua kabel las. Kabel yang satu dihubungkan ke pemegang / penjepit elektroda dan yang lainnya dihubungkan pada klem benda kerja sebagai massa. Kabel-kabel las tersebut harus lentur, mudah digulung, terbungkus sebagai isolasi dan mempunyai sambungan yang cocok pada sumber arus lasnya. Klem massa yang diperlukan, terdiri dari dua jenis yaitu klem massa pegas dan klem massa berulir. Disamping adanya pemegang elektroda dan klem benda kerja yang diperlukan, masih ada peralatan kerja lainnya yang masih diperlukan. Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 193 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Peralatan kerja. Peralatan kerja ini harus mudah dicapai dan dipersiapkan terlebih dahulu seperti : Palu terak, dipergunakan untuk membersihkan terak las dan percikan las yang menempel pada benda kerja Sikat baja dipergunakan untuk membersihkan kampuh las setelah terak las sudah dibersihkan. Tang las yang sesuai, diperlukan untuk memegang benda kerja yang masih panas. Sumber arus las. Proses pengelasan dapat dikerjakan dengan arus searah maupun arus bolak-balik, untuk itu kedua macam arus tersebut harus dilengkapi dengan alat pengatur arus yang halus, karena setiap elektroda membutuhkan arus las tertentu, supaya hasil dari pengelasannya menjadi baik dan sempurna. Omvormer arus las searah. Motor listrik ini digerakkan oleh arus listrik umum, dan motor listrik ini nantinya akan menggerakkan generator arus searah. Sebagai pengganti elektro motor, maka dapat juga dipakai motor bakar, untuk supaya dapat bebas dari listrik umum. Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 194 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Rectifier las terdiri dari transformator dan sambungan perlengkapan untuk merubah arus bolak balik menjadi searah. Rectifier las ini disambungkan pada jaringan listrik umum. Transformator las ini menghasilkan arus bolak-balik dan dapat langsung dipakai untuk mengelas. Tegangan yang ada pada jaringan listrik umum diturunkan sampai pada tegangan kosong yang dapat dipakai untuk mengelas. c. Rangkuman Mengelas adalah suatu proses penyambungan benda-benda kerja logam dengan cara memanasi sampai titik cairnya, dimana pada bagian benda kerja yang mencair / meleleh akan menyatu dengan atau tanpa bantuan bahan tambah (elektroda) , sehingga terbentuk suatu sambungan / kampuh’ Didalam proses pengelasan diperlukan arus listrik khusus, dimana arus listriknya dapat diatur dan tegangan bebas muatannya terbatas, serta tinggi tegangan maksimal, harus sampai dengan batas yang diijinkan. d. Tugas Pengenalan Proses-Proses Las SMAW A. Observasi Bengkel : Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 195 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang las SMAW, maka lakukan kegiatan observasi berikut ini : 1. Bentuk tim yang terdiri dari 2 atau 3 orang peserta ( menurut petunjuk pembimbing ). 2. Lakukan observasi bengkel untuk mendata spesifikasi mesin-mesin las SMAW yang ada di masing tempat kerja Anda/ bengkel Diklat. 3. Buat laporan kelompok yang berisikan tentang : Data/ spesifikasi mesin atau peralatan yang dioservasi, seperti : Brand / merk/ model Rated output current Rated input voltage Frequency Duty cycle, dll Catatan-catatan tentang temuan yang dapat dijadikan bahan diskusi kelompok atau hal-hal baru yang perlu dipertanyakan lebih lanjut dengan pembimbing. B. Diskusi Kelompok : 1. Berdasarkan hasil observasi, masing-masing kelompok melakukan presentasi hasil observasinya kepada kelompok-kelompok lain ( menurut petunjuk pembimbing ). 2. Beri kesempatan pada peserta untuk memberi masukan atau bertanya/ tanya-jawab. 3. Buat rangkuman hasil diskusi, setelah adanya klarifikasi dari pembimbing. e. Tes Formatif Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang benar. 1. Sebutkan langkah pemasangan perangkat las listrik ! Next >