< Previous Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 176 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Keselamatan Kerja : Pentil pengaman dipasang untuk menjaga apabila tekanan kerja melampaui batas maximal. Pengaman api balik dipasang untuk mencegah nyala api dari pembakar berbalik ke botol gas Asetelin. Untuk memeriksa kebocoran-kebocoran pada sambungan gas, dipergunakan air sabun yang dioleskan dengan kuas pada sambungan. Pentil pengaman Pengaman api balik Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 177 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 2 Besi Pelat - St. 37 200 x 100 x 2 Jumlah Nama bagian No.bag Bahan Ukuran Keterangan III II I Perubahan Pengganti dari Diganti dengan SAMBUNGAN TUMPANG Skala Digambar Diperiksa 1 : 2,5 Dilihat Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 178 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 179 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Persiapan : Bahan : Pelat St. 37 200 x 100 x 2 mm. Bahan tambah 2 mm. Petunjuk : – Pada saat pengikatan kedua buah pelat, usahakan jangan terlalu tebal ikatannya. – Perhatikan dan sesuaikanlah nomor pembakar dengan tebal pelat. Instruksi : 4. Siswa dapat memahami tujuan pelajaran. 5. Menerangkan alat-alat. 6. Mendemontrasikan cara kerja. Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 180 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Penilaian Pekerjaan (Pre Test) Sambungan Tumpang Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 181 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 7) Kegiatan Belajar 7 : Teknik Pengelasan Oksi-astilin Sambungan Tumpul “I” Tujuan Pelajaran : Setelah latihan ini, petatar harus dapat: Mengelas sambungan tumpul yang merupakan kampuh – I dengan penembusan yang baik dalam posisi mendatar Benda Kerja : Bahan : 2 (dua) Pelat St. 37 200 x 100 x 2 mm. Alat-alat: Palu Tang Mistar baja Siku-siku Kaca mata las Pembersih mulut pembakar Pembakar untuk tebal pelat 1 – 2 mm Kawat las Langkah kerja : 1. Persiapan kampuh las 2. Meluruskan benda kerja pada jarak antara yang sama 3. Menyetel nyala api 4. Mengelas ikat benda kerja 5. Mengelas benda kerja Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 182 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Cara-cara kerja : Setelah mengetahui tebal benda kerja pada sambungan tumpul ini, maka antara kedua bidang permukaan ada jarak yaitu jarak antara (b). (b) ini ditentukan bila : tebal pelat S sampai 1 mm, maka b = 1÷ 2 mm. Tebal pelat S 1 ÷ 4 mm maka b = 2 ÷ 3 mm Pelat-pelat diatur dengan panjang sama, setelah itu tentukan jarak las ikatnya. Pelat-pelat dengan jarak antara ± 2 mm diletakkan berdampingan dan di las ikat pada titik 1. Kemudian luruskan jarak antaranya dan bila perlu masukkan kawat atau potongan pelat dengan ukuran ± 2 mm ke dalam jarak antaranya, lalu dapat dilas ikat yang lainnya. Benda kerja diletakkan di atas alat pembantu. Alat pembantu ini harus cekung, supaya hasil penembusannya dapat baik. Bila jarak antaranya ada yang lebih sempit, mulailah mengelas pada jarak antara yang lebih sempit itu. Bidang permukaan Jarak antara b pada sambungan tumpul Las ikat untuk pelat-pelat Mengelas benda kerja Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 183 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Petunjuk : Simbol untuk mengelas sambungan tumpul yang merupakan kampuh – I ini telah ditunjukkan pada gambar kerja. Pengelasan kampuh – I yang baik adalah sama besar dan tidak terlalu cembung, dudukan rigi-rigi lasan terlihat halus dan sama, hasil penembusannya juga sama besar. Kebanyakan kesalahan pengelasan dikarenakan : Pertama : kecepatan jalannya pengelasan terlalu lamban, akibatnya kampuh lasan terlalu lebar dan benda kerja akan berlubang. Kedua : Nyala api terlalu besar, akibatnya terjadi takik pada permukaan benda kerja. Ketiga : kecepatan jalannya pengelasan terlalu cepat, akibatnya kampuh tidak mencair dan tidak ada penembusan. Keselamatan kerja : Karena adanya bahaya kebakaran, maka benda kerja yang telah dilas (benda kerja yang masih panas) harus dapat dikenal atau didinginkan dahulu. Setelah selesai bekerja semua aliran gas harus selalu ditutup dengan baik. Simbol untuk kampuh – I Pengelasan kampuh – I yang baik Kampuh dan penembusannya terlalu besar Takik Takik pada permukaan Tidak ada penembusan Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 184 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 2 Pelat - St. 37 200 x 100 x 2 Jumlah Nama bagian No.bag Bahan Ukuran Keterangan III II I Perubahan Pengganti dari Diganti dengan Sambungan Tumpul Skala Digambar Diperiksa 1 : 2,5 Dilihat Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 185 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Persiapan : Bahan : 2 (dua) Pelat St. 37 200 x 100 x 2mm Petunjuk : Hati-hati terhadap langkah las ikat dan langkah pengelasannya. Las ikat dikerjakan setelah kedua pelat diatur sampai mempunyai jarak antara 2 mm. Pengelasannya harus dilakukan dalam posisi w dengan metode ke kiri. Dalam proses pengelasan benda kerjanya diletakkan di atas alat pembantu. Alat pembantu ini harus cekung, supaya hasil penembusannya dapat baik. Alat pembantu ini dapat dibuat dari besi profil U atau dua besi siku yang dijadikan satu (disatukan) – Waktu latihan : 25 (dua puluh lima) jam Instruksi : 1. Siswa dapat memahami tujuan pelajaran 2. Menerangkan alat-alat 3. Mendemontrasikan cara kerja 4. Pertanyaan dan jawaban “ Bila tebal pelat S = 1 ÷ 4 mm. Berapa jarak antara b ? : b = 2 ÷ 3 mm Next >