< Previous Teknik Kerja Bengkel Lembar Kerja Peserta Didik Topik: Menggergaji Tujuan: Menurut tujuan kegiatan belajar 4: Menggergaji Waktu: 6 (enam) jam pelajaran Alat-alat: Mistar baja. Penggores. Siku-siku. Palu. Gergaji tangan untuk logam. Stempel. Kikir datar. Bahan: Pelat Baja St.37 70 x 65 x 8 mm Teknik Kerja Bengkel Langkah Kerja: 1. Mengikir serpih pada pinggiran benda kerja. 2. Membuat garis-garis batas pemotongan dengan penggores. 3. Memberi nomor-nomor. 4. Memaasang benda kerja pada posisi tegak. 5. Menggergaji sepanjang garis batas pertama. 6. Memasang benda kerja pada posisi datar. 7. Menggergaji sepanjang garis batas kedua. 8. Memeriksa hasil kerja.. Instruksi Kerja: Gunakan gergaji secara maksimal sepanjang yang ada giginya Peganglah gagang dan ujung bingkai gergaji dengan mantap Menggergaji jangan tergesa-gesa, aturlah ritme menggergaji kira-kira empat puluh gerakan dalam satu menit Jepitlah benda kerja sesuai perintah kerja atau instruksi pengampu, Garis batas pemotongan jangan terlalu jauh dengan rahang ragum Gambar 4.3 Penjepitan benda kerja pada ragum Teknik Kerja Bengkel Berikan tekanan pada gergaji hanya pada saat gerakan maju Gerakan mundur Gerakan maju (tanpa tekanan) (dengan tekanan) Sudut kemiringan ± 10 Keselamatan Kerja: Hati-hatilah pada saat menggergaji, ketika benda kerja akan putus perlambat gerakan menggergaji dan kurangi tekanan sampai benda kerja terputus. Gambar Kerja: Teknik Kerja Bengkel KEGIATAN 5 Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan belajar teknik memahat, peserta didik dapat: Mengidentifikasi perlengkapan peralatan teknik memahat. Mempergunakan peralatan teknik memahat dengan benar Merawat peralatan teknik memahat dengan benar Mengontrol ukuran dari benda kerja. Menandai benda kerja sesuai dengan ukuran. Memahat pelat baja lunak dengan ketelitian ± 1,0 mm. Memeriksa hasil kerja. 2.1.14 Teknik Memahat 2.1.14.1 Memahat Kegiatannmemahat adalah untuk keperluan-keperluan seperti memotong, membuat alur, meratakan bidang, membentuk sudut dsb. Dalam kerja bangku alat yang digunakan adalah pahat tangan. Pada kegiatan belajar 1 sudah dijelaskan mengenai beberapa macam pahat, antara lain pahat datar, pahat alur, pahat kuku, pahat dam dan pahat diamon. Pahat ini biasanya disebut pahat dingin karena utamanya digunakan untuk memotong pekerjaan dalam keadaan dingin. Pahat datar adalah yang paling sering digunakan. Pahat dingin dibuat dari mengeraskan dan menemper baja karbon atau ada yang terbuat dari "baja paduan krom non-temper". Pahat supaya tajam harus digerindadan garis-garis yang ditinggalkan oleh roda gerinda harus searah dengan sumbu pahat sehingga membantu mencegah putusnya mata pahat. Selama menggerinda harus sering mencelupkan mata pahat ke air pendingin supaya batang pahat tidak menjadi panas dan untuk menghindari penemperan yang bisa berakibat menurunnya kekerasan mata pahat. Teknik Kerja Bengkel Gambar 5.1 Menggerinda pahat Ujung baji (mata pahat) harus dibuat sedikit melengkung sehingga ketika memotong kekuatan utama terjadi di pusat ujung baji. Gambar 5.2 Bentuk mata pahat datar Bagian pangkal/kepala pahat karena sering dipukul lama-kelamaanakanmengembang menjadi seperti "jamur" kecuali digerinda setiap setelah dipakai. Jika bentuk jamur ini tidak dihilangkan bisa berbahaya karena pukulan dari palu dapat melenceng dan menyebabkan pahat atau pecahan pangkalnya melesat melukai anggota badan. Gambar 5.3 Pangkal Pahat Teknik Kerja Bengkel Pahat datar yang ujung tajamnya sedikit dicembungkan berguna untuk mempermudah pemotongan pelat tipis di ragum, atau untuk memotong lembaran logam di blok landasan. Pahat setengah bulat (pahat kuku) sering digunakan untuk memotong alur minyak dan "membersihkan" bagian-bagian beralur dan bersudut. Pahat alur digunakan di mana alur sempit diperlukan seperti alur pasak/spie. Pahat berlian dapat digunakan untuk memotong sudut dalam yang tajam. Gambar 5.4 Penggunaan macam-macam pahat Keterangan gambar: A. Pahat datar untuk menggunting pelat pada ragum B. Pahat datar untuk memotong pelat diatas landasan C. Pahat kuku untuk membentuk sudut yang cekung D. Pahat alur untuk membentuk alur pasak (spie) E. Pahat diamon untuk membentuk sudut yang tajam F. Palu Teknik Kerja Bengkel Rangkuman Kegiatan memahat adalah untuk keperluan-keperluan seperti memotong, membuat alur, meratakan bidang, membentuk sudut, dsb. Beberapa jenis pahat tangan yang biasa digunakan antara lain: - Pahat datar digunakan untuk mempermudah pemotongan pelat tipis di ragum, atau untuk memotong lembaran logam di blok landasan. - Pahat setengah bulat (pahat kuku) sering digunakan untuk memotong alur minyak dan "membersihkan" bagian-bagian beralur dan bersudut. - Pahat alur digunakan di mana alur sempit diperlukan seperti alur pasak/spie. - Pahat berlian dapat digunakan untuk memotong sudut dalam yang tajam. Tugas Masing-masing peserta didik memilih salah satu alat utama maupun pendukung yang digunakan untuk kerja teknik memahat.Mengamati alat tersebut dan hasil pengamatan dideskripsikan dalam laporan pengamatan. Tes Formatif 1. Apa yang dimaksud dengan kegiatan kerja memahat? 2. Sebutkan macam-macam tipe pahat? 3. Jelaskan fungsi dari alat berikut : - Pahat datar - Pahat alur - Pahat berlian Teknik Kerja Bengkel Lembar Kerja Peserta Didik Topik: Memahat Pelat Tujuan: Menurut kegiatan belajar 5: Memahat Waktu: 4 (empat) jam pelajaran Alat-alat: Mistar baja. Penggores. Palu. Palu perata (plastik). Pahat pelat. Stempel. Kikir. Bahan: Baja lunak St. 37 2 x 100 x 70 mm Teknik Kerja Bengkel Langkah Kerja: 1. Mengikir menghilangkan serpih pada pinggiran pelat. 2. Membuat garis-garis pedoman pemotongan. 3. Memberi nomor-nomor identitas. 4. Memasang pelat pada ragum dengan benar sepanjang garis-garis. 5. Memotong dengan pahat pelat. 6. Meluruskan hasil pemotongan dengan palu plastik. 7. Memeriksa hasil pahatan. Instruksi Kerja: Posisikan garis yang akan dipotong lurus sejajar dan rata dengan rahang ragum. Arahkan pahat menyilang terhadap benda kerja dengan sudut 45o – 60o dan sudut pahat terhadap sumbu memanjang 30o. Jaga selalu sudut kemiringan pahat. Gambar 5.5 Posisi pahat Teknik Kerja Bengkel Pahat potong hanya digunakan untuk memotong pelat-pelat besi yang tidak bisa dikerjakan di mesin potong. Pelat setelah dipotong dengan pahat tidak dapat lurus, untuk itu supaya menjadi lurus, pelat tersebut harus diluruskan dengan palu perata / plastik. Keselamatan Kerja: Gunakan kaca mata pelindung, tabir pengaman, dan konsentrasi penuh selama memahat. Gambar 5.6 Cara aman memahat Jangan menggunakan pahat yang pangkalnya sudah mengembang Benar Salah Gambar 5.7 Pangkal pahat Next >