< Previous Teknik Kerja Bengkel 2.1.15.4 Persing Pasca pekerjaan pengeboran seringkali dilanjutkan dengan pekerjaan memersing (countersink) untuk sekedar memingul sisi lubang maupun untuk membenamkan kepala sekrup/baut tirus, dan pekerjaan mengkonterbor (counterbore) untuk membenamkan kepala baut/ sekrup silindris. Gambar 6.12 Kontersing dan konterbor Keterangan: 1. Kontersing (60; 75; 82; 90; 100; 110; 120) 2. Kontersing datar 3. Konterbor dengan bor spiral 4. Konterbor berpengarah (ujung) 5. Konterbor khusus Kontersing bekerja seperti mata bor tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat. Persing mempunyai 1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil, misalnya : 1, 3, 5, 7. Sudut bibir pemotong persing yang akan digunakan harus sesuai dengan maksud penggunaannya. Gambar 6.13 Proses mengkontersing Teknik Kerja Bengkel Rangkuman 1. Teknik pengeboran dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang bulat silindris dengan menggunakan mata bor (twist drill). Perlengkapan yang digunakan dalam pengeboran diantaranya : •Ragum. •Klem set.. •Landasan (blok paralel). •Pencekam mata bor •Sarung Pengurang (drill socket, drill sleeve). •Pasak pembuka.. •Boring head.. 2. Sebelum melakukan pengeboran sebaiknya lakukanlah pemeriksaan kondisi dari mata bor. Untuk menentukan sudut-sudut geometri mata bor dilakukan dengan cara mengasah atau menggerinda.. Untuk memeriksa hasil penggerindaan menggunakan berupa mal ukur mata bor atau jika tidak ada dapat menggunakan busur derajat. 3. Kecepatan putar mesin bor dapat diatur sesuai dengan perhitungan kecepatan potong bahan dengan cara menyetelnya melalui pengubahan posisi belt transmisi yang menghubungkan puli penggerak dan puli spindel. 4. Selama proses pengeboran harus selalu menggunakan media pendingin berupa air yang dicampur dengan oli pemotongan (cutting oil). 5. Setelah proses pengeboran selesai biasanya akan dilanjutkan dengan proses persing, untuk meratakan atau menghaluskan sisa-sisa hasil pengeboran yang tidak rata. Teknik Kerja Bengkel Tugas Masing-masing peserta didik memilih salah satu alat utama maupun pendukung yang digunakan untuk kerja teknik mengebor.Mengamati alat tersebut dan hasil pengamatan dideskripsikan dalam laporan pengamatan. Tes Formatif 1. Apa yang dimaksud dengan kegiatan kerja mengebor? 2. Sebutkan kelengkapan kerja dalam melakukan kerja pengeboran! 3. Sebutkan bagian-bagian dari alat bor! 4. Tentukan kecepatan mata bor untuk bahan alumunium dan stain less! 5. Apa fungsi dan kegunaan alat persing? Teknik Kerja Bengkel Lembar Kerja Peserta Didik Topik: Mengebor dan memersing Tujuan: Sesuai dengan tujuan pembelajaran kegiatan belajar 6 Waktu: 6 (enam) jam pelajaran Alat-alat: Penggores. Mistar baja Mistar sorong. Kikir. Mata bor Ø 6,5 mm dan Ø 5,5 mm. Mata bor persing (kontersing) 90o Konterbor Ø 11 mm dan Ø 9 mm. Ragum mesin bor. Stempel. Bahan: Pelat St. 37 ; 80 x 75 x 12 mm Teknik Kerja Bengkel Langkah Kerja: 1. Menghilangkan serpihan yang tajam pada pinggiran benda kerja. 2. Mengikir/meratakan bidang datar. 3. Menggaris dengan penggores dan menitik dengan penitik. 4. Mengebor. 5. Memersing dan mengkonter. 6. Menghilangkan serpihan tajam pada lubang hasil pengeboran. 7. Memeriksa hasil kerja. 8. Memberi nomor identitas. Instruksi Kerja: Gunakan penitik pusat (90) untuk menitik pusat lubang yang akan dibor Langkah pengeboran disarankan sbb.: Gambar 6.13 Langkah pengeboran Keterangan: 1. Menitik. 2. Menepatkan mata bor. 3. Mengebor sedikit/awalan. 4. Mengebor sampai sebesar diameter bor. 5. Mengebor sampai tembus atau sesuai gambar kerja. 6. Memeriksa hasil pengeboran. Teknik Kerja Bengkel Jika terjadi penyimpangan pada permulaan pengeboran, maka dapat diperbaiki dengan cara memahat bagian jejak bor awal untuk mengambil posisi yang benar Gambar 6.14 Perbaikan awalan lubang Ikatlah benda kerja dengan baik. Baik menggunakan ragum maupun klem yang lain. Gunakan landasan sejajar (paralel) untuk mengganjal benda kerja supaya permukaan benda kerja yang dibor datar (rata air) dan benda kerja tidak bergerak turun ketika mendapat tekanan bor. Gambar 6.15 Mengikat benda kerja Pengeboran harus dilakukan dengan tekanan yang tetap dan dinginkan mata bor dengan menggunakan media pendingin yang sesuai, supaya lubang hasil pengeboran baik. Sewaktu-waktu tekanan harus diangkat, supaya serpihan-serpihan tidak terlalu panjang. Pengeboran lubang berdiameter besar ( 10 mm) dianjurkan dibor secara bertahap dimulai diri bor yang berukuran kecil. Teknik Kerja Bengkel Gambar 6.16 Proses pengeboran Membuat lubang kontersing ataupun konterbor harus memperhatikan bentuk dan ukuran kepala baut/sekrup yang akan digunakan. Ukurlah setiap kali menambah kedalaman / pemakanan. Gambar 6.17 Proses kontersing dan konterbor Keselamatan Kerja: - Hati-hati dengan rambut yang panjang (silakan digulung/masukkan topi), baju yang longgar dan gelang tangan. - Pemakaian perhiasan (kalung) sangat berbahaya. - Lindungi diri dari percikan serpihan-serpihan benda kerja. - Bekerjalah dengan hasil serpihan-serpihan yang pendek. - Berikan media pendingin sesering mungkin supaya tidak terjadi peningkatan suhu yang berlebihan pada mata bor. - Dilarang membiarkan mesin bor tetap berputar bila tidak dipakai. 10 mm Teknik Kerja Bengkel Gambar Kerja: 6.2 6.5 11 9 5.5 5 5.5 Teknik Kerja Bengkel KEGIATAN 7 Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan belajar teknik mengebor, peserta didik dapat: Mengidentifikasi perlengkapan peralatan teknik mengulir dan menge- ling. Mempergunakan peralatan teknik mengulir dan keling dengan benar Menyiapkan peralatan teknik mengulir dan mengeling dengan benar Mengontrol ukuran dari benda kerja. Menandai benda kerja sesuai dengan ukuran. Memasang dan menyetel mata bor pada mesin bor dengan benar. Mengebor. Membuat ulir dalam / mengetap Menghitung dan menggambar pada benda kerja. Mengeling sambungan dengan bilah tunggal. Memeriksa hasil kerja. 2.1.16 Teknik Mengulir dan Mengeling 2.1.16.1 Mengulir Dalam pekerjaan sambung-menyambung dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain menyambung dengan las, patri/solder, lem, ulir (baut/mur), dan keling. Dalam uraian materi ini hanya akan dibahas tentang sambungan ulir dan keling saja. Ulir dapat berfungsi jika dibuat berpasangan. Oleh karena itu dikenal adanya ulir luar (baut) dan ulir dalam (mur). Untuk membuatnya juga memerlukan alatnya masing-masing.Ulir luar dapat dibuat dengan alat yang disebut Snei dan untuk ulir dalam dapat dibuat dengan alat yang disebut Tap. Ada dua macam normalisasi jenis ulir yaitu ulir metrik dan whitworth, ulir metrik menggunakan sistem satuan metris (mis. mm) dan whitworth menggunakan sistem satuan imperial, misalnya inchi ( “ ). Ukuran tap/snei menunjukkan ukuran ulir yang dibuat, contoh: Teknik Kerja Bengkel Tap/snei: M 12x1,25 artinya M = jenis ulir metrik; 12 = diameter nominal ulir dalam mm; 1,25 = kisar (gang) ulir selebar 1,25 mm Tap/snei: W 5/8x11 artinya W = jenis ulir whitworth; 5/8 = diameter nominal ulir dalam inchi; 11 = jumlah kisar (gang) per inchi. Alat pemotong ulir luar (snei) dan pemotong ulir dalam (Tap) dibuat dari baja karbon tinggi atau baja kecepatan tinggi (HSS), snei digunakan untuk membuat/memotong ulir luar pada batang silindris dan tap untuk ulir dalam. Salah satu macam snei ialah suatu cakram dengan lubang berulir ditengah (pusat). Awal ulir pada kedua sisinya dichamper sehingga membentuk tirus, untuk memusatkan alat pemotong ulir tersebut pada benda kerja dan mempercepat proses pemotongan.Lubang-lubang yang seragam, sejajar dengan sumbu ulir dan berhenti di bagian ulir, menimbulkan sisi-sisi potong, alur-alur pemotong beram dan ruang untuk membuang beram. Alat pemotong ulir ini dibelah pada satu tempat untuk memungkinkan pengaturan lebarnya secara terbatas.Pemotong ulir ini di sekelilingnya dilengkapi dengan lubang-lubang penyetel yang berbentuk kerucut untuk mengatur pemotong ulir dalam tangkai alat pemotong ulir. Gambar 7.1 Pemotong ulir luar (snei) Lubang kerucut Next >