< Previous Teknik Kerja Bengkel Rangkuman - UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN mengatur tentang hak tenaga kerja untuk mendapat perlindungan keselamatan kerja, moral dan kesetaraan harkat dan martabat. - Kesehatan kerja adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk memperoleh kesehatan yang setinggi-tingginya, mencegah kelelahan kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat. - Keselamatan kerja adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk melindungi pekerja; menjaga keselamatan orang lain; melindungi peralatan, tempat kerja dan bahan produksi untuk mendukung kelancaran proses produksi. - Faktor-faktor Keselamatan Kerja penyebab kecelakaan kerja : Faktor manusia Faktor alat-alat kerja Faktor lingkungan kerja Teknik Kerja Bengkel Tugas Masing-masing peserta didik diminta untuk mengamati beberapa macam bentuk benda kerja yang terbuat dari bahan logam baja lunak (mild steel) dan atau logam non besi seperti aluminium, dan masing-masing peserta didik diminta untuk mengidentifikasi alat apa saja yang digunakan untuk membuat benda kerja tersebut. Tes Formatif 1. Jelaskan pengertian kesehatan kerja dan keselamatan kerja! 2. Sebutkan minimal 5 persyaratan keselamatan kerja sesuai dengan Pasal 3 ayat (1) UU 1/1970 tentang Keselamatan Kerja! 3. Sebutkan hak dan kewajiban tenaga kerja sesuai dengan Pasal 12 UU 1/1970! 4. Apa fungsi dari kotak P3K dan sebutkan standart minimal isi dari P3K! Teknik Kerja Bengkel Lembar Kerja Peserta didik Jawab : Teknik Kerja Bengkel Teknik Kerja Bengkel KEGIATAN BELAJAR 2 Kerja Bengkel A. Tujuan Pembelajaran 1. Memahami macam-macam symbol. 2. Memahami teknik gambar rangkaian elektronika analog dan digital berdasarkan standar internasional. 3. Memahami teknik gambar board rangkaian tercetak (PCB) lapis tunggal (single layer) berdasarkan diagram rangkaian. B. Uraian Materi 1. Macam-macam simbol. 2. Teknik gambar rangkaian elektronika analog dan digital berdasarkan standar internasional. 3. Teknik gambar board rangkaian tercetak (PCB) lapis tunggal (single layer) berdasarkan diagram rangkaian. C. Alokasi Waktu 36 jam pelajaran D. Metode Pembelajaran Teori dan Praktek E. Media pembelajaran - Alat perkakas - Mistar - Peralatan keselamatan kerja Teknik Kerja Bengkel KEGIATAN 1 Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan ini, peserta didik dapat: Mempergunakan alat pemegang bendakerja dengan benar Mempergunakan alat ukurbendakerja dengan benar Mempergunakan alat penandabendakerja dengan benar Mempergunakan alat pemotong bendakerja dengan benar Mempergunakan alat penyerut bendakerja dengan benar Mempergunakan alat pemotong bendakerja dengan benar Mempergunakan alat pelubang bendakerja dengan benar Mempergunakan alat pemukul bendakerja dengan benar Mempergunakan mesin bor bendakerja dengan benar 2.1 Alat Pemegang Benda 2.1.1 Ragum Ragum atau ada juga yang menyebut tanggem, catok atau dalam bahasa inggrisnya disebut vise merupakan alat utama pada kerja bangku yang berfungsi untuk memegang/menjepit benda kerja ketika dikerjakan dalam proses kerja bangku. Gambar 1.1 Ragum Rahang Gerak Tuas Tangan Ulir Penyetel Bagian Pengikat Rahang Tetap Teknik Kerja Bengkel Ragum tersedia dalam berbagai macam variasi dan ukuran sesuai dengan kebutuhan. Setidaknya berdasarkan gerakannya ada tiga macam ragum yaitu: Ragum Biasa, Ragum Berputar, dan Ragum Universal. 2.1.2 Alat Pengukur 2.1.2.1 Mistar Ukur Mistar ukur adalah alat ukur untuk mengetahui nilai panjang, lebar, tinggi/ketebalan, dan kedalaman. Alat ini berbentuk pipih lurus dilengkapi dengan satuan ukuran metrik dan imperial. Mistar dengan satuan metrik berbasis pada satuan milimeter dan setengah milimeter, sedangkan mistar satuan imperial berbasis pada satuan inchi dengan pembagian 16, 32, atau 64 bagian. Jika dibagi dalam 16 bagian artinya harga satuan terkecil adalah 1/6", jika dibagi dalam 32 bagian maka satuan terkecil sama dengan 1/32" sedangkan jika dibagi dalam 64 bagian berarti satuan terkecil adalah 1/64". Mistar ukur terbuat dari logam (baja atau aluminium), plastik, formika, atau kayu. Untuk kerja bangku umumnya terbuat dari baja.Satu sisi mistar diberi satuan ukuran metrik dan sisi lain diberi satuan ukuran imperial, namun ada mistar yang hanya mencantumkan satu sistem ukuran pada salah satu sisinya, misalnya hanya metrik atau imperial. Panjang mistar antara 10 cm s.d. 1 meter, namun yang biasa digunakan di bengkel kerja bangku adalah mistar berskala ukur ganda dengan panjang 30 cm atau 12" (1foot). Bila diperlukan yang lebih panjang, tersedia pula mistar lipat dan mistar gulung (rol mistar). Gambar 1.2 Model mistar baja berskala ganda (metrik dan imperial) Teknik Kerja Bengkel Tabel 1.1 Konversi imperial ke metrik 1/16" = 1,6 mm 2/16" = 1/8" = 3,2 mm 3/16" = 4,8 mm 4/16" = 1/4" = 6,35 mm 5/16" = 8 mm 6/16" = 3/8" = 9,5 mm 7/16" = 11,1 mm 8/16" = 1/2" = 12,7 mm 9/16" = 14,3 mm 10/16" = 5/8" = 15,9 mm 11/16" = 17,5 mm 12/16" = 3/4" = 19,05 mm 13/16" = 20,6 mm 14/16" = 7/8" = 22,2 mm 15/16" = 23,8 mm 16/16" = 1" = 25,4 mm 2.1.2.2 Mistar Lipat Alat ukur ini dapat dilipat karena dilengkapi dengan sambungan pada setiap panjang tertentu, lipatan ini dinamakan bilah ukur. Meteran dengan jarak lipatan 10 cm akan terdapat 10 bilah ukur, sedangkan jarak lipatan 20 cm akan terdapat 5 bilah ukur. Bahan meteran terbuat dari baja, aluminium, plastik, formika atau kayu.Sistem ukuran biasanya dipakai ke duanya (metrik dan imperial) tetapi tidak menutup kemungkinan hanya mencantumkan salah satu sistem ukuran. Teknik Kerja Bengkel Gambar 1.3 Mistar Lipat 2.1.2.3 Mistar Gulung (Rol Meter) Dalam perkembangannya, meteran dibuat lebih panjang dari satu meter, bahkan ada yang sampai 100 m. Meteran semacam ini terbuat dari bahan serat nylon, kain, kulit atau lembaran plat baja tipis sehingga dapat digulung pada sebuah selubung, oleh karena itu dinamakan mistar/meteran gulung. Panjang meteran gulung yang terbuat dari plat baja antara 2 s.d. 10 m, meteran ini mempunyai konstruksi khusus yang dapat menggulung kembali secara otomatis, sedangkan meteran gulung kain/kulit panjangnya bisa mencapai 100 m tetapi tidak dapat menggulung secara otomatis. Gambar 1.4 Mistar Gulung Teknik Kerja Bengkel 2.1.2.4 Jangka Sorong Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter.Umumnya terbuat dari baja tahan karat.Terdiri dari dua bagian, bagian diam memuat skala ukur utama dalam sistem matrik dan imperial, dan bagian bergerak memuat skala ukur pembagi.Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian buatan terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05 mm (19 mm dalam skala utama dibagi dalam 20 bagian dalam skala pembagi) untuk jangka sorong dibawah 30cm, dan 0.01 untuk yang di atas 30cm. Gambar 1.5 Jangka Sorong Keterangan Gambar: 1. Pengukur ukuran luar 2. Pengukur ukuran dalam 3. Pengukur ukuran kedalaman 4. Skala utama dalam Cm (metrik) 5. Skala utama dalam Inchi (imperial) 6. Skala geser (vernier/nonius) untuk sistem metrik 7. Skala geser (vernier/nonius) untuk sistem imperial 8. Kunci penahan balok geser Next >