< Previous TEKNOLOGI MEKANIK 74 1.7. MENGULIR/MENGETAP Tap merupakan alat untuk membuat ulir dalam (mur) pada sebuah lubang. Sedangkan senai merupakan alat untuk membuat ulir luar (baut). Pengetapan adalah proses membuat ulir dalam pada benda kerja yang sudah di lubangi terlebih dahulu dengan diameter tertentu sesuai dengan ketentuan standar ulir dengan cara membenamkan tap dengan tangan sambil diputar. Sebelum di lakukan pengetapan terlebih dahulu benda kerja dilubangi dengan mesin bor dan pada ujungnya di buat champer untuk memudahkan pada waktu proses pengetapan. Ada dua jenis ulir, yaitu ulir kanan dan ulir kiri. Jika pengencangan baut berlangsung melingkar kekanan menurut gerakan jarum jam, maka ulir tersebut berlilitan kanan atau ulir kanan, jika sebaliknya disebut ulir kiri. Ulir kanan paling banyak dipakai, sedangkan ulir kiri lebih jarang dipakai. Biasanya ulir kiri dipakai untuk penangkal bahaya kecelakaan, misalnya mencegah melonggarnya cakram asah. Jenis-jenis ulir yang sudah umum antara lain: 1. Ulir metris (M) 2. Ulir trapezium (Tr) 3. Ulir bundar (Rd) 4. Ulir gergaji (S) 5. Ulir whitworth (W) 6. Ulir pipa whitworth (R) Tap tangan biasanya terdiri dari 3 buah dalam 1 set. Tap nomer 1 (tirus 4°) untuk penyayatan awal dengan pemotongan 55%. Tap nomer 2 (tirus 10°) untuk penyayatan tengah dengan pemotongan TEKNOLOGI MEKANIK 75 Gambar 3.27 Tap Gambar 3.28. Tangkai pemegang tap 25%. Tap nomer 3 (tirus 20°) untuk penyayatan akhir dengan pemotongan 20% (ulir penuh) Gambar disamping merupakan proses pemotongan tap secara spiral. PROSEDUR PENGETAPAN TANGAN a. Awal pengetapan Benda kerja dijepit dengan ragum, setelah dibor dengan diameter inti dari baut. Kedudukan tap harus selalu tegak lurus dengan permukaan benda kerja Jepit tap no. 1 dengan tangkai pemegang tap. Mulailah pengetapan dengan tekanan kearah lubang supaya tap memotong atau membuat ulir Gerakan pemegang tap kearah kiri dan kanan secara seimbang agar tidak terjadi kemiringan ketika awal pengetapan. b. Proses pembuatan ulir dalam TEKNOLOGI MEKANIK 76 Pada saat proses pengetapan berlangsung, berilah oli sebagai pendingin pada tap yang sedang memotong. Disela pengetapan, periksalah dengan penyiku dengan siku apakah tap posisinya tetap segaris dengan lubang dan tegak lurus dengan permukaan benda kerja. Setelah kedudukan tap pada posisi semua, dianjurkan untuk sering memutar tap dengan setengah putaran kearah sebaliknya untuk memotong dan membersihkan beram. Sesering mungkin mengontrol tap tegak lurus terhadap benda kerja dengan penyiku. Pengetapan harus dijamin selalu tegak lurus dengan benda kerja sampai selesai. Jika tap no. 1 sudah selesai gantilah dengan tap no 2 dan no 3 sampai ulir dalam terbentuk sempurna. TEKNOLOGI MEKANIK 77 c. Hasil kerja pembuatan ulir dalam Pembersihan serpihan logam yang tertinggal didalam lubang cukup dengan memutar tap no.3 kedalam lubang dengan tangan saja. Pengetesan fungsi ulir dengan memasukkan dan memutar kedalam lubang sebuah baut yang telah disiapkan sebagai pasangannya. Gambar 3.29. Menguji kecocokan ulir Dengan memutar baut, maka hasil kerja uliur dalam akan diketahui apakah ulir dalam tersebut sesak, longgar atau cocok. 1.8. MENGUNCI Mengunci merupakan rangkaian pekerjaan perakitan beberapan komponen suatu benda kerja. Dalam melakukan pekerjaan ini dibutuhkan beberapa perkakas untuk mendukungnya. Selain itu juga dibutuhkan komponen dalam perakitan seperti mur dan baut. Dalam melakukan perakitan tidak jarang juga harus dilakukan bongkar pasang antara komponen tersebut. OBENG Obeng berfungsi untuk mengencangkan atau mengendorkan ulir luar (baut dan sekrup) dengan kepala silang (+) , pipih (-). Segi enam dan bintang. Jenis obeng standart yang sering dijumpai dipasaran adalah obeng dengan + (silang) dan – (pipih) TEKNOLOGI MEKANIK 78 Gambar. 3.30. Macam-macam obeng Gambar 3.31. Model kepala baut jenis obeng sendiri ada yang pendek, setengah panjang dan panjang. Model tersebut di buat untuk memberikan momen gaya pada saat pengencangan baut atau pelepasan baut sehingga mudah dikencangkan dan kuat. Cara menggunakan obeng Pastikan kepala obeng sesuai dengan model kepala baut. Putar kekanan untuk mengencangkan baut, jika baut tersebut memakai ulir kanan. Putar kekiri untuk mengendorkan atau melepas baut. Sesuai ukuran besar kecilnya baut dengan ukuran obeng yang dipakai. OBENG KETOK Obeng ketok berfungsi untuk mengeraskan/mengendorkan baut kepala yang beralur atau sekrup yang momen pengencangannya relatif lebih tinggi. Obeng ini terdiri dari tangkai dan bilah yang dapat dilepas. Bila digunakan, pilihlah bilah obeng ketok yang sesuai dengan ukuran dan bentuk sekrup atau bautnya. TEKNOLOGI MEKANIK 79 Gambar.3.32. Obeng ketok Cara menggunakan obeng ketok: Cara menggunakan obeng ketok dengan cara memukul ujung bodi obeng dengan palu sambil tangkai obeng ketok diputar sehingga blade memutar obeng ke kanan atau kekiri (mengeraskan atau mengendorkan). Posisi antara bilah obeng dengan sekrup atau baut diupayakan harus tetap tegak. Dengan memutar blade obeng secara tiba-tiba, maka baut atau sekrup yang kencang dapat dikendorkan dengan mudah, begitu pula sebaliknya. Kunci L Kunci L digunakan untuk membuka/mengencangkan baut yang kepala bautnya menjorok kedalam. Ukuran kunci L antara 2 mm – 22 m dan penampangnya berbentuk segi 6 (hexagonal) dan berbentuk bintang (L bintang). Gambar 3.33. Kunci L dan baut kepala segi enam TEKNOLOGI MEKANIK 80 LEMBAR PRAKTEK KERJA BANGKU Topik : Mengukur Menggores Mengikir Menggergaji Memahat mengetap Tujuan : Menurut tujuan pembelajaran kegiatan belajar 1 - 5 kerja bangku Waktu : 20 (dua puluh) jam pelajaran Alat-alat : Bermacam-macam kikir (kasar - halus). Sikat Kikir Mistar baja Siku presisi Siku-siku sudut (90 0) dan sudut (135 0). Jangka sorong. Pahat pipih, Palu konde Tap M 10 Tangkai pemegang tap Mata bor 8.5 mm Gergaji tangan sengkang Daun gergaji Baut M 10 Bahan : 1 (satu) Potong Pelat Baja Lunak St. 37 42 x 92 x 12 mm Langkah Kerja : 1. Mengikir semua sisi benda kerja sama rata, tepat ukuran, dan siku. 2. Membuat pingulan pada benda kerja dengan ukuran 2x450. 3. Membuat radius luar R 20 mm 4. Membuat radius dalam R 15 mm 5. Memeriksa hasil pengikiran. 6. Mengetap M 10 7. Memahat rata TEKNOLOGI MEKANIK 81 Instruksi Kerja : Peserta didik telah memahami tujuan pembelajaran Peserta didik telah memahami pengetahuan kerja bangku Peserta didik memperhatikan contoh kerja (demonstrasi) oleh pengampu Peserta didik melaksanakan kegiatan dengan sepenuh hati dan sesuai dengan gambar kerja serta instruksi yang diberikan oleh pengampu. GAMBAR KERJA PRAKTEK KERJA BANGKU TEKNOLOGI MEKANIK 82 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: Eksperimen sub-bab 3.1-3.13 Melakukan pengukuran benda kerja sekaligus melukis atau menggores benda kerja sesuai dengan perintah gambar kerja. Dari hasil pengamatan siswa diharapkan dapat memahami dan mengetahui perkakas tangan yang sesuai dipakai dalam kerja bangku. Mengamati Amati dan pelajari macam dan jenis perkakas tangan untuk mengukur dan menandai benda kerja Menanya Presentasikan serta diskusikan dengan teman atau guru anda Jelaskan kegunaan masing-masing perkakas tangan untuk pengukuran dan penandaan benda kerja Jelaskan cara mengukur benda kerja Jelaskan cara melukis benda kerja Mengeksplorasi menggunakan alat ukur mistar baja, mistar geser (vernier capiler) menggunakan siku baja menggunakan alat gores menggunakan penitik menggunakan palu Mengasosiasi Tuliskan urutan langkah-langkah mengukur benda kerja Tuliskan urutan langkah-langkah menandai benda kerja dengan penggores Tuliskan urutan langkah-langkah menandai benda kerja dengan penitik TEKNOLOGI MEKANIK 83 Mengomunikasikan Buatlah laporan secara tertulis hasil pembuatan benda kerja dalam bentuk gambar kerja dan benda jadi Next >