< Previous TEKNOLOGI MEKANIK 64 Mengikir Radius Luar Ketika mengikir bidang luar yang melengkung pada satu sisi, bekerjalah secara sistematis. Mula-mula gambarkan radius tersebut dengan memakai jangka penggores, kemudian bentuk bulatan dengan jalan mengikis sebanyak mungkin pada bidang datar sampai hampir mendekati garis goresan. Untuk dapat memperoleh pandangan yang baik terhadap benda kerja, perhatikan setiap bidang kecil dengan arah kikiran yang berlainan. Setelah itu bidang tersebut dapat dikikir kedalam bentuk yang melengkung sesuai dengan radius yang sudah digambar. Gerakan dengan mengikir lurus sesuai garis lingkaran Gerakan dengan mengayun kikir Mengikir Radius Kedalam (Cekung) Untuk mengikir bidang cekung dalam yang melengkung ke satu sisi, pilihlah jenis kikir setengah bundar dengan bagian bulat yang mungkin cocok dengan bentuk kelengkungan tersebut. . Gerakan kikir ketika mengikir harus didorong maju memotong bersamaan pula dengan menggerakkan kikir kesamping. TEKNOLOGI MEKANIK 65 Gambar 3.17. Arah gerakan 3.2.2 PEMERIKSAAN KERATAAN, KESIKUAN, DAN KESEJAJARAN Memeriksa kerataan permukaan benda kerja dapat menggunakan mistar baja atau mal kerataan (straight gauge) dengan cara merapatkan sisi mistar/mal pada permukaan benda kerja dari berbagai arah (digonal, membujur, dan melintang). Indikator kerataan yaitu jika diantara mistar/mal dan permukaan benda kerja tidak ada celah cahaya yang tampak. Arah pemeriksaan Gambar 3.18. Pemeriksaan kerataan Memeriksa kesikuan antara dua bidang permukaan benda kerja yang saling berpotongan 90 dapat menggunakan siku-siku yaitu dengan cara merapatkan siku-siku pada dua bidang permukaan yang diperiksa. Indikator kisikuan jika sepanjang sisi siku-siku rapat pada permukaan benda kerja dan tanpa celah cahaya. TEKNOLOGI MEKANIK 66 Gambar 3.19. Pemeriksaan Kesikuan Memeriksa kesejajaran dua permukaan bidang benda kerja yang saling berseberangan dapat menggunakan jangka sorong atau jangka bengkok, yaitu dengan cara merapatkan kedua rahang jangka sorong pada permukaan yang diperiksa. Indikator kesejajarannya jika kedua rahang jangka sorong rapat pada permukaan benda kerja tanpa celah cahaya. Gambar 3.20. Pemeriksaan Kesejajaran 3.2.3 MEMBERSIHKAN KIKIR a. Lekukan gigi kikir tidak boleh dibersihkan dengan runcingan yang keras, melainkan hanya dengan pelat baja yang lunak atau pelat kuningan. Penyikatan dengan sikat kikir dilakukan kearah guratan kikir. b. Kikir yang sudah dilumuri minyak harus dibersihkan dengan minyak tanah. c. Minyak yang mengering harus disingkirkan dengan penyikatan kikir agak dipanaskan. TEKNOLOGI MEKANIK 67 d. Kikir yang dilengketi cat minyak harus dibersihkan dengan larutan terpentin. Gambar 3.21. Menyikat kikir dengan sikat baja 1.5. MEMAHAT Memahat adalah proses menghilangkan sebagian bahan dengan cara memenggal permukaan benda kerja secara kasar. Bahan pahat adalah baja perkakas atau baja chrom vanadium. Pahat dibuat dengan penempaan, penyayatannya dikeraskan. Kepala dan tangkai pahat harus tetap lunak, jika tidak demikian baja perkakas akan pecah terpencar atau martil akan terpantul membalik. 3.3.1 EFEK PEMAHATAN . Efek Pemenggalan Dengan Pahat Jika pahat ditaruh tegak lurus pada benda kerja, maka penyayatan yang terbentuk pertama-tama akan membenam secara menyayat kebawah akibat pengaruh pukulan martil kedalam benda kerja dan menguakkan TEKNOLOGI MEKANIK 68 partikel bahan ke dua arah. Pemenggalan pada benda kerja tipis dilakukan dari satu sisi dan diatas alas yang tidak dikeraskan. Pemenggalan benda kerja tebal sebaiknya ditakik dari semua sisi dan dipatahkan dengan memanfaakan efek takikan dan penyayatan sedikit dibundarkan untuk mempermudah pembenaman, Efek Penyerpihan Pahat Pada pemahatan sering terjadi serpih akibat pemegangan pahat secara miring. Sudut bebas dan sudut serpih berubah dengan berubahnya sudut kemiringan. Pembentukan serpih yang paling menguntungkan dicapai dengan pengaturan kemiringan pahat secara tepat menurut perasaan pada waktu pengerjaan. Jika kemiringan pahat terlalu curam, maka penyayatan akan terlalu dalam membenam kedalam benda kerja. 3.3.2 MENGGUNAKAN PAHAT Bentuk-bentuk pahat disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Ada beberapa jenis pahat yang biasa dipakai yaitu, pahat pipih, pahat silang, pahat penggal, pahat cukil, pahat alur dan pahat tumbuk. TEKNOLOGI MEKANIK 69 Pahat Pipih Pahat pipih mempunyai sayatan S yang lurus dan sedikit lebih lebar dari tangkainya yang digunakan untuk mencegah kemacetan pada sisi samping. Pahat ini digunakan untuk penggarapan bidang lebar, pemenggalan, penyingkiran runcingan dan pencukilan. Pahat Silang Pahat silang mempunyai penyayatan ramping dan digunakan untuk pembuatan alur kecil serta penggarapan pendahuluan untuk pahat pipih. Pahat Penggal Pahat penggal digunakan untuk meneruskan pemenggalan terhadap benda kerja yang sudah diawali dengan pelubangan yang umumnya dengan pemboran. Pahat Cukil Pahat cukil memiliki sayatan yang lengkung dan digunakan untuk pencukilan parit pemisah baik yang lengkung maupun yang lurus. Untuk penuntunan, tangan memegang pahat yang ditumpukan TEKNOLOGI MEKANIK 70 pada pelat atau benda kerja. Pahat alur Pahat alur dipakai untuk pencukilan alur pelumasan pada bidang luncuran, mangkuk dudukan dan sejenisnya. Penyayatan dibuat sesuai dengan bentuk alur. Gambar3.22 .Cara menggerinda pahat Keselamatan Kerja Menggunakan Pahat: Gunakan kaca mata pelindung, tabir pengaman, dan konsentrasi penuh selama memahat. Gambar 3.23 Cara aman memahat TEKNOLOGI MEKANIK 71 Jangan menggunakan pahat yang pangkalnya sudah mengembang Benar Salah Gambar 3.24. Pangkal pahat Pastikan bahwa lingkungan sekitar aman dari kegiatan memahat 1.6. MENGGERGAJI Menggergaji adalah proses menceraikan atau memisahkan benda kerja dengan cara penyayatan memakai daun gergaji. Peralatan utama dalam kegiatan menggergaji dalam kerja bangku adalah gergaji tangan (Hack saw). Gergaji tangan terdiri dari bingkai (sengkang) untuk pembentangan daun gergaji, tangkai (gagang) untuk pegangan, daun gergaji sebagai pemotong, dan mur/baut pengencang untuk menegangkan daun gergaji. Gambar 3.25. Gergaji tangan sengkang Daun gergaji tangan merupakan alat pemotong dan pembuat alur yang sederhana, bagian sisinya terdapat gigi-gigi pemotong yang dikeraskan. Bahan daun gergaji pada umumnya terbuat dari baja perkakas (tool steel), baja kecepatan tinggi (HSS/high speed steel), dan baja tungsten (tungsten steel). TEKNOLOGI MEKANIK 72 Gambar 3.26. Daun gergaji Daun gergaji tersedia dalam berbagai macam ukuran, antara lain dapat ditinjau dari jumlah gigi pada setiap inchi, pada umumnya yang digunakan yang memiliki jumlah gigi 14; 18; 24; dan 32 setiap inchi. Pemilihan daun gergaji harus disesuaikan dengan bahan yang akan dipotong serta ukurannya. Ada 2 macam jenis tangkai gergaji tangan. 1. Gergaji tangan model handel tegak. 2. Gergaji tangan model handel Lurus. Cara Menggergaji a. Menjepit benda kerja pada ragum b. Daun gergaji dijepit pada sengkang secara tegang dengan menggunakan kaitan pemegang yang bercelah. c. Arah muka gigi daun gergaji menghadap kearah tumbukan. d. Memegang gergaji tangan Peganglah sengkang gergaji TEKNOLOGI MEKANIK 73 dengan kuat dan gerakan potong ke arah depan. Peganglah gagang gergaji untuk menarik kebelakang dan mendorong kedepan untuk mengendalikan gergaji agar tetap stabil. e. Posisi siap memotong Tumpuan kaki harus kuat dimana posisi badan miring kearah ragum 30° dan kaki kebelakang 60° dengan posisi ragum agar kaki mampu menahan tekanan akibat gerakan badan dan tangan pada waktu proses pemotongan. f. Gerakan potong gergaji tangan Gerakan potong/maju Gerakan gergaji tangan kedepan disertai dorongan maju dengan kecepatan tetap dan tekanan rata yang kuat untuk memotong kedua bidang benda kerja. Gerakan bebas/kebelakang Gerakan gergaji tangan kebelakang adalah gerakan bebas atau gerakan mengeluarkan serpihan logam yang masih tertinggal pada mata gergaji. Next >