< Previous TEKNOLOGI MEKANIK 94 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: Eksperimen sub-bab 3.4 Melakukan pekerjaan menggergaji benda kerja sesuai dengan perintah kerja dan gambar kerja. Dari hasil pengamatan siswa diharapkan dapat melakukan penggergajian dengan baik. Mengamati Amati dan pelajari cara memasang daun gergaji tangan Amati dan pelajari cara menggunakan gergaji tangan Amati dan pelajari posisi badan saat melakukan penggergajian Menanya Presentasikan serta diskusikan dengan teman atau guru anda Jelaskan bagian-bagian gergaji tangan Jelaskan cara memegang gergaji Jelaskan posisi badan saat menggergaji Mengeksplorasi menggunakan ragum penjepit menggunakan gergaji tangan sengkang menggunakan mata gergaji menggunakan alat ukur menggunakan penggores Mengasosiasi Tuliskan urutan langkah-langkah dalam menggergaji tangan Mengomunikasikan Buatlah laporan secara tertulis hasil pembuatan benda kerja dalam bentuk gambar kerja dan benda jadi TEKNOLOGI MEKANIK 95 RANGKUMAN Bagian sub-bab 3.4 Menggergaji adalah proses menceraikan atau memisahkan benda kerja dengan cara penyayatan memakai daun gergaji. Daun gergaji tangan merupakan alat pemotong dan pembuat alur yang sederhana, bagian sisinya terdapat gigi-gigi pemotong yang dikeraskan. Gergaji tangan terdiri dari bingkai (sengkang) untuk pembentangan daun gergaji, tangkai (gagang) untuk pegangan, daun gergaji sebagai pemotong, dan mur/baut pengencang untuk menegangkan daun gergaji. Ada dua macam jenis gergaji tangan, yaitu gergaji tangan model handel tegak dan gergaji tangan model handel lurus. Menjepit benda kerja harus memakai ragum penjepit. KUIS SUB-BAB 3.4 PILIHAN: ESSAY 1. Apa yang dimaksud dengan menggergaji? 2. Sebutkan jenis gergaji tangan tangkai? 3. Bagaimana cara menggergaji yang baik? PILIHAN GANDA Bagian bab 3.4 1. Material bahan untuk membuat daun gergaji adalah a) Baja chrom vanadium TEKNOLOGI MEKANIK 96 b) Baja tuang c) Baja lunak d) Baja perkakas 2. Berikut ini merupakan bagian-bagian dari gergaji tangan a) Bingkai b) Tangkai c) Gagang pengikat d) semua jawaban benar 3. Gerakan maju dalam proses penggergajian adalah a) Gerakan potong b) Gerakan bebas c) Gerakan mengeluarkan serpih d) Gerakan menahan EVALUASI KETERCAPAIAN PEMBELAJARAN SUB-BAB 3.4 Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan kode huruf (B) jika anda belum menguasi materi sub-bab 3.4, kemudian ulangi atau diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda pahami! Tabel 7. Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran PERTANYAAN S/B 1. Apakah Anda sudah mampu menggergaji benda kerja dengan baik? 2. Apakah Anda sudah mampu memasang daun gergaji dengan baik? TEKNOLOGI MEKANIK 97 KEGIATAN PEMBELAJARAN 5: Eksperimen sub-bab 3.5 – 3.6 Melakukan pekerjaan membuat ulir dalam benda kerja sesuai dengan perintah kerja dan gambar kerja serta melakukan perakitan benda kerja. Dari hasil pengamatan siswa diharapkan dapat melakukan pengetapan dengan baik. Mengamati Amati dan pelajari cara membor Amati dan pelajari urutan menggunakan tap Amati dan pelajari prosedur pengetapan tangan Amati dan pelajari cara menggunakan alat-alat pengunci Menanya Presentasikan serta diskusikan dengan teman atau guru anda Jelaskan jenis-jenis ulir. Jelaskan menggunakan tap Mengeksplorasi menggunakan ragum penjepit menggunakan tangkai pemegang tap menggunakan tap menggunakan siku presisi menggunakan alat-alat pengunci Mengasosiasi Tuliskan urutan langkah-langkah dalam membuat ulir dalam Mengomunikasikan Buatlah laporan secara tertulis hasil pembuatan benda kerja dalam bentuk gambar kerja dan benda jadi TEKNOLOGI MEKANIK 98 RANGKUMAN Bagian sub-bab 3.5-3.6 Tap merupakan alat untuk membuat ulir dalam (mur) pada sebuah lubang. Sedangkan senai merupakan alat untuk membuat ulir luar (baut). Pengetapan adalah proses membuat ulir dalam pada benda kerja yang sudah di lubangi terlebih dahulu dengan diameter tertentu sesuai dengan ketentuan standar ulir dengan cara membenamkan tap dengan tangan sambil diputar. Ulir kanan adalah jika proses pengencangannya memutar searah jarum jam ke arah kanan. Tap tangan biasanya terdiri dari 3 buah dalam 1 set, yakni nomer 1 untuk penyayatan awal, nomer 2 untuk penyayatan tengah, dan nomer 3 untuk penyayatan akhir atau penyayatan penuh. Saat proses pengetapan selalu gunakan pendingin. Mengunci merupakan rangkaian pekerjaan perakitan beberapan komponen suatu benda kerja. Perlengkapan untuk perakitan dalam kerja bangku adalah obeng, dan kunci L . TEKNOLOGI MEKANIK 99 KUIS SUB-BAB 3.5-3.6 PILIHAN: ESSAY 1. Apa yang dimaksud dengan pengetapan? 2. Sebutkan perlengkapan untuk mengetap? 3. Bagaimana mengetap yang baik? 4. Apa fungsi dari obeng? 5. Sebutkan jenis-jenis obeng yang biasa dipakai dalam sehari-hari? PILIHAN GANDA Bagian bab 3.5-3.6 1. Dalam tahapan pengetapan memakai tangan tangan, ada berapa kali proses pengetapannya a) 1 kali b) 2 kali c) 3 kali d) 4 kali 2. Posisi awal pengetapan antara tap dengan benda kerja adalah a) Sejajar dengan benda kerja b) tegak lurus dengan benda kerja c) miring terhadap benda kerja d) semua jawaban salah 3. Cara menggunakan obeng yang baik adalah a) Menyesuaikan kepala obeng dengan model kepala baut b) Memutar kepala obeng c) Memakai palu pemukul d) Mengambil sembarang obeng TEKNOLOGI MEKANIK 100 4. Alat untuk mengencangkan atau mengendorkan baut kepala pipih adalah a) Obeng pipih b) Obeng silang c) Kunci pas d) Kunci L 5. Alat untuk mengencangkan atau mengendorkan baut kepala segienam dalam adalah a) Obeng pipih b) Obeng silang c) Kunci pas d) Kunci L EVALUASI KETERCAPAIAN PEMBELAJARAN SUB-BAB 3.5-3.6 Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan kode huruf (B) jika anda belum menguasi materi sub-bab 3.5-3.6, kemudian ulangi atau diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda pahami! Tabel 8. Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran PERTANYAAN S/B 1. Apakah Anda sudah mampu mengetap benda kerja dengan baik? 2. Apakah Anda sudah mampu menggunakan peralatan pengunci dengan baik? TEKNOLOGI MEKANIK 101 DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN Sebelum melakukan pekerjaan yang menggunakan perkakas tangan manual dalam hal ini kerja pelat, terlebih dahulu harus diperiksa peralatan yang akan pakai. Langkah selanjutnya adalah memeriksa benda kerja yang akan dikerjakan, dari bahan apa material bahan tersebut dan berapa ukuran dimensi benda kerjanya. KERJA PELAT 4 KOMPETENSI INTI (KI-3) KOMPETENSI INTI (KI-4) Kompetensi Dasar (KD): 4.Memahami penggunaan perkakas tangan kerja pelat Kompetensi Dasar (KD): 4.Menggunakan perkakas tangan kerja pelat Indikator: 1.14.Memahami cara penggoresan Indikator: 1.14.Menggunakan jarum gores 1.15.Memahami cara memotong 1.16.Memahami cara menggergaji 1.17.Memahami cara menekuk 1.18.Memahami cara mengunci dan melepas mur, baut dan sekrup yang baik 1.15.Menggunakan macam-macam gunting. 1.16.Menggunakan gergaji tangan 1.17.Menggunakan landasan penekuk 1.18.Menggunakan peralatan pengunci KATA KUNCI PENTING Jarum gores, mistar baja, mistar gulung, jangka runcing Gunting kiri, gunting kanan, gunting lurus, gunting lembaran Mata gergaji, sengkang gergaji Palu peregang, palu pembentuk radius, palu perata, palu pelipat Landasan (tasso) Kunci socket, kunci pas, kunci ring, kunci Lobeng silang, obeng pipih, 105 4.1. MENGUKUR DAN MENANDAI BENDA KERJA 1.1.2 MENGUKUR Seperti halnya bekerja dengan menggunakan perkakas tangan pada kerja bangku, urutan kerja pada kerja pelat juga dimulai dengan melalukan proses pengukuran dan penggoresan benda kerja. Material yang biasa dipakai dalam kerja pelat biasanya adalah pelat dengan ketebalan 0,5 mm sampai 1,2 mm. Sedangkan jenis bahan yang dipakai umumnya adalah pelat galvanis, pelat baja hitam, pelat putih, pelat aluminium ataupun pelat tembaga. Berbeda dengan kerja bangku, alat ukur yang dipakai pada kerja pelat biasanya meliputi mistar baja, mistar lipat dan mistar gulung. Hal ini dikarenakan ukuran material bahan pelat yang dipakai lebih lebar dan panjang dibandingkan dengan ukuran benda kerja pada kerja bangku. . Gambar 4.1. Mistar baja Gambar 4.2. Mistar lipat Mistar baja Mistar baja ialah alat ukur yang paling sederhana. Ketepatan pembacaan pada mistar-mistar tipis atau yang bidang skalanya dimiringkan berkisar sekitar 0,5 mm. Mistar lipat Alat ukur ini dapat dilipat karena dilengkapi dengan sambungan pada setiap panjang tertentu, lipatan ini dinamakan bilah ukur. Meteran dengan jarak lipatan 10 cm akan terdapat 10 bilah ukur, sedangkan jarak lipatan 20 cm akan terdapat 5 bilah ukur. BAB 4. KERJA PELAT Next >