< Previous 95 Teknologi Dasar Otomotif 4. Sikat Baja Sikat baja dipakai untuk membersihkan benda kerja yang akan dilas dan membersihkan terak las setelah lepas dari jalur las karena dipuku. 5. Klem Massa Klem massa adalah alat untuk menghubungkan kabel masa dari trafo las dengan benda kerja. Sekalipun klem massa dan kabel massa sudah dibuat dari bahan yang dapat dialiri listrik dengan baik, benda kerja yang akan dijepit harus dibersihkan dari karat, cat dan minyak agar arus listrik tidak terganggu. 6. Penjepit Penjepit digunakan untuk memegang benda kerja yang masih panas baik benda itu sedang dibersihkan atau dipindahkan. Disamping peralatan-peralatan di atas, masih banyak peralatan lain yang dipergunakan seperti : alat ukur, palu, penggores, pahat dingin, kikir, penitik pusat, dan lain sebagainya. Gambar 5.20 sikat baja Gambar 5.21 klem massa 96 Teknologi Dasar Otomotif B. Alat Keselamatan Kerja Alat-alat keselamatan kerja yang harus digunakan pada waktu mengelas antara lain: 1. Kedok Las Kedok las atau helm las digunakan untuk melindungi muka dari sinar las yang kuat, sinar ultra violet, infra merah dan percikan api las. Kedok las selain dilengkapi kaca filter, di bagian luarnya dipasang kaca bening untuk melindungi kaca filter. Apabila kaca bening ini sudah kotor, maka kaca tersebut dapat diganti. Penggunaan kedok las ada dua macam yaitu : dengan cara dipegang tangan dan ada yang dipasang langsung pada kepala. Ukuran kca filter dipilih berdasarkan kuat sinar las. Contoh : ukuran kaca filter no. 9 untuk kawat las 0 2, no. 10 untuk kawat las 0 2,5, no. 11 untuk kawat las 0 3,2 – 4, no. 12 untuk kawat las 0 4 – 6. 2. Apron Las Apron las berfungsi untuk melindungi badan dari sinar panas, percikan api dan terak las. 3. Sarung Tangan Sarung tangan dari kulit atau asbes, digunakan untuk melindungi tangan dari sinar panas dan percikan api las. 4. Kaca Mata Bening Kaca mata bening digunakan untuk melindungi mata dari percikan api dan terak las pada waktu membersihkan kalur las. 5. Masker Las Digunakan untuk melindungi pernapasan dari debu dan asap las. 6. Sepatu Las Sepatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api las. Bila tidak ada sepatu las, dapat digunakan sepatu biasa yang tertutup seluruhnya. 7. Kamar Las Kamar las dimaksudkan untuk menjaga agar cahaya las tidak mengganggu orang yang ada disekitarnya, maka kamar las harus dibuat dari bahan yang tahan api. Tiap kamar las dilengkapi dengan ventilasi dan meja las. Di dalam kamar las, harus dihindarkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar karena percikan, terak dan bunga api. 97 Teknologi Dasar Otomotif C. ELEKTRODA Elektroda selain berfungsi sebagai logam kontak dan pembangkit busur , juga sebagai bahan pengisi. Elektroda dibuat dengan bermacam-macam ukuran dan jenis sesuai dengan kebutuhan pengelasan atau bahan yang akan dilas. Untuk mengelas jenis las busur tangan, elektroda yang dipakai adalah elektroda bersalut. Tebal salutan elektroda antara 10 % sampai 50 % dari garis tengah elektroda. Salutan elektroda pada waktu mengelas akan turut mencair dan menghasilkan gas CO2 yang melindungi busur listrik dan cairan logam las dari oksidasi udara luar. Adapun terak akan melindungi cairan logam las dari oksidasi udara luar selama proses pendinginan. Fungsi salutan elektroda ialah: 1. Memudahkan penyalaan. 2. Memelihara busur tetap nyala. 3. Menjadi gas pelindung cairan logam las dari oksidasi udara luar. 4. Menjadi terak yang melindungi jalur las selama proses pendinginan. 5. Sebagai pengganti unsur yang hilang akibat panas las. 6. Membersihkan kotoran pada bagian yang di las. 7. Memelihara jalur las. Supaya menghasilakan rigi-rigi las yang bagus, pemilihan diameter elektode harus disesuaikan dengan tebal metal yang dilas dan kuat arus(ampere) yang digunakan, berikut ini rekomendasi besarnya diameter,kuat arus dan tebal pelat. Gambar 5.22 elektrode 98 Teknologi Dasar Otomotif 1. Penyalaan Ada dua cara menyalakan busur api las, yaitu : 1. Sistem Sentuh Caranya dekatkan ujung elektroda ke benda kerja setinggi 20 mm, kemudian turunkan elektroda perlahan-lahan sampai ujung elektroda menyentuh benda kerja. Kemudian angkat lagi ke atas setinggi kurang lebih 10 mm (busur las tidak mati) atur busur nyala api (arc length) secukupnya dan selanjutnya mulai pengelasan. Pada saat elektroda menyentuh benda kerja akan terjadi api yang ditimbulkan dari hubungan singkat. 2. Sistem Gores Untuk menyalakan busur las dengan sistem gores, caranya : Dekat-kan ujung elektroda diatas benda kerja setinggi 20 mm lalu goreskan dari muka ke belakang ujung elektroda menyentuh benda kerja akan terjadi api akibat hubungan singkat. Angkat elektroda ke atas sehingga 10 mm dan gerakkan elektroda pada tempat dimana akan mulai mengelas. Kemudian turunkan sampai ujung elektroda mendekati benda kerja (arc length) antara 0,5 Tabel 5.1 hubungan arus, tebal plat dan diameter elektrode Gambar 5.23 penyalaan sistem sentuh dan gores 99 Teknologi Dasar Otomotif sampai 1 kali besar elektroda kemudian tarik ke belakang maka terjadilah jalur las. Gerakan Elektrode Las Listrik Cara menggerakkan elektroda banyak sekali macamnya. Semua cara tersebut tujuannya sama yaitu untuk mendapatkan urutan manik las pada sambungan agar merata, halus, serta menghindari terjadinya takikan dan kubangan terak. c. Rangkuman Proses pengelasan merupakan ikatan metalurgi antara bahan dasar yang dilas dengan elektroda las yang digunakan, melalui energi panas. Keuntungan penggunaan las adalah :a). Konstruksi sambungan las mudah dilakukan, b). Waktu pengerjaan sambungan las relatif lebih cepat, c). Bahan lebih hemat, d). Konstruksi lebih ringan, e). Diperoleh bentuk sambungan yang lebih estetis (indah). Las resistensi listrik adalah suatu cara pengelasan dimana permukaan pelat yang disambung ditekankan satu sama lain dan pada saat yang sama arus listrik dialirkan sehingga permukaan tersebut menjadi panas dan mencair. Jenis-jenis nyala api pada las acetelyne adalah nyala api karburasi, nyala api oksidasi dan nyala api netral. Gambar 5.24 gerakan elektrode 100 Teknologi Dasar Otomotif Dalam las karbit(acetelyne) ada dua teknik pengelasan yang biasa dipakai yaitu teknik pengelasan maju dan teknik pengelasan mundur. Hasil las busur cahaya(las listrik) dipengaruhi beberapa faktor yaitu : Pemilihan elektroda, bahan logam lasan, pengaturan tegangan dan arus listrik, kecepatan pengelasan, polaritas las, dan gerakan elektroda. Dalam menetukan hal-hal tersebut faktor pengalaman sangat berperan. Ada dua macam cara penyalaan busur api las pada pengelasan listrik yaitu, sistem gores dan sistem sentuh. d. Tugas 5 Buatlah rangkuman mengenai kegiatan belajar ini secara individu e. Tes Formatif 5 1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan las resistensi listrik!. 2) Berikan 6 contoh alat pengelasan acetelyine beserta fungsi masing-masing alat tersebut. 3) Jelaskan tentang macam-macam nyala api pada pengelasan acetelyne. 4) Jelaskan secara singkat proses terjadinya busur cahaya pada pengelasan busur listrik. 5) Apa keuntungan dan kerugian arah pengelasan mundur pada las karbid. Jelaskan! f. Kunci Jawaban Formatif 5 1) Las resistensi listrik adalah suatu cara pengelasan dimana permukaan pelat yang disambung ditekankan satu sama lain dan pada saat yang sama arus listrik dialirkan sehingga permukaan tersebut menjadi panas dan mencair. 2) Peralatan pengelasan acetelyine beserta fungsinya antara lain : 3) Brander las sebagai tempat bercampurnya gas karbit dengan oksigen (O2). a. regulator berfungsi untuk mengukur tekanan gas pada tabung dan membatasi tekanan gas yang keluar dari tabung, baik gas oksigen maupun gas karbit. 101 Teknologi Dasar Otomotif b. Katup pengaman untuk menghindari terjadinya tekanan dan pembakaran balik. c. Kacamata berfungsi untuk melindungi mata dari kilauan busur api yang dihasilkan dari las karbid. d. Jarum pembersih untuk membersihkan kotoran yang menyumbat pada torekh (ujung brander) e. Kunci tabung untuk membuka dan menutup tabung gas karbit dan gas oksigen. 4) Macam-macam nyala api pada las acetelyne adalah : a. Nyala api karburasi adalah nyala api yang kelebihan gas karbid. Batas nyala ketiga kerucut yang terjadi tidak jelas. b. Nyala api oksidasi adalah nyala api yang kelebihan oksigen. Pada nyala api oksidasi terlihat dua kerucut, dan kerucut bagian dalam pendek berwarna birupucat sampai ungu. Pada nyala api oksidasiini biasanya terdengar suara berdesis. c. Nyala api netral terbentuk karena campuran gas karbid dan oksigen yang seimbang. Nyala api netral terdapat dua kerucut dengan batas yang cukup jelas. Kerucut dalam berwarna putih bersinar dan kerucut luar berwarna biru bening. 5) Proses terjadinya busur cahaya: Pada pembentukan busur cahaya, elektrode keluar dari kutup negatif (katoda) dan mengalir dengan kecepatan tinggi ke kutup positif (anoda). Dari katup positif mengalir partikel positif (ion positif) ke kutup negatif. Melalui proses ini, ruang udara diantara katoda dan anoda (benda kerja dan elektroda ) dibuat penghantar untuk arus listrik (diionisasikan) dan dimungkinkan pembentukan busur cahaya. Sebagai arah arus berlaku arah gerakan ion-ion positif. 6) Keuntungan Teknik pengelasan kebelakang (mundur) lebih mudah untuk mendapatkan hasil las yang sempurna, daerah panas lebih sempit sehingga penyusutan dan timbulnya tegangan panas relatif kecil, celah kampuh sambungan las dapat diperkecil, sehingga volume kampuh las menjadi kecil. 102 Teknologi Dasar Otomotif Dengan demikian penggunaan bahan tambah dapat efisien. kerugian dalam pengelasan mundur ini adalah tidak adanya pemanasan pendahuluan sehingga penggunaan gas karbid menjadi lebih banyak. 103 Teknologi Dasar Otomotif 6. Kegiatan Belajar 6 Sambungan Ulir a. Tujuan Kegiatan Belajar 6 Setelah mempelajari topik bahasan ini diharapkan siswa mampu : 1). Menyebutkan keuntungan dan kerugian sambungan ulir 1). Mendeskripsikan fungsi ulir 2). Mendeskripsikan jenis- jenis dan bentuk ulir. 3). Menghitung besasrnya tegangan tarik yang terjadi pada ulir 4). Menghitung besasrnya tegangan geser yang terjadi pada ulir b. Uraian Materi 6 Sambungan ulir adalah sambungan yang menggunakan kontruksi ulir untuk mengikat dua atau lebih komponen permesinan. Sambungan Ulir merupakan jenis dari sambungan semi permanent (dapat dibongkar pasang). Sambungan ulir terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu baut dimana memiliki ulir di bagian luar dan Mur dimana memiliki ulir di bagian dalam. Sambungan Ulir digunakan pada sambungan yang tidak permanen. 1. FUNGSI SAMBUNGAN ULIR Dilihat dari kontruksi yang memiliki ulir (yang dapat di bongkar pasang) sambungan ulir memiliki fungsi teknis utama, yaitu: Digunakan pada bagian mesin yang memerlukan sambungan dan pelepasan tanpa merusak bagian mesin. Untuk memegang dan penyesuaian dalam perakitan atau perawatan. KEUNTUNGAN DAN KERUGAIAN SAMBUNGAN ULIR Ditinjau dari sisi teknik sambungan ulir memiliki keuntungan dan kerugian sebagai berikut; 104 Teknologi Dasar Otomotif Keuntungan Sambungan Ulir 1. Mempunyai reliabilitas (kehandalan) tinggi dalam operasi. 2. Sesuai untuk perakitan dan pelepasan komponen. 3. Suatu lingkup yang luas dari sambungan baut diperlukan untuk beberapa kondisi operasi. 4. Lebih murah untuk diproduksi dan lebih efisien. Kerugian Sambungan Ulir Konsentrasi tegangan pada bagian ulir yg tidak mampu menahan berbagai kondisi beban Istilah-istilah dalam ulir terlihat pada gambar di bawah ini : Major diameter Diameter terbesar pada bagian ulir luar atau bagian ulir dalam dari sebuah sekrup. Sekrup ditentukan oleh diameter ini, juga disebut diameter luar atau diameter nominal. Minor diameter Bagian terkecil dari bagian ulir dalam atau bagian ulir luar, disebut juga sebagai core atau diameter root. Pitch diameter Disebut juga diameter efektif, merupakan bagian yang berhubungan antara baut dan mur. Gambar 6.1 Model ulir Next >