< Previous 100 sedikit d apat dicampurkan antara 125 gram – 225 gram : 1 liter spiritus. Pencampuran 1 : 45 adalah cukup kental yang biasanya dilakukan untuk pekerjaan tangan. 2) Peralatan pelaksanaan Politur (a).Tempat Politur Politur yang disimpan pada wadah / container metal akan cepat berubah warna menjadi gelap karena terjadi korosi,maka dianjurkan untuk menyimpannya pada botol atau container yang terbuat dari kaca / plastik. . (b). Kape ( Spatula ) Pelat sebagai sendok pipih yang digunakan untuk meratakan cat, filler atau putty yang memiliki viscositas atau kekentalan yang tinggi. (c).Kuas Untuk Politur Kriteria kuas yang baik secara umum Rambut kuas harus lentur. Pada bagian ujung kuas jangan terlalu kasar atau melebar, macam kuas / alat polesan yang diperlukan untuk laburan politur. diantaanya : Mop : Blender : Pencil brushes : 101 Stain brushes : Dusting brushes : Dulling brushes : (d). Kain Pemoles ( Polishing Rubber ) 3) Tahapan Pelaksanaan (a).Menutup Pori dengan Filler/Wood tilling in Agar permukaan kayu lebih padat dan pejal secara merata, maka pori-pori kayu dilabur/ditutup dengan filler. (b). Polesan Politur/Coating Coating politur merupakan kegiatan pelapisan awal politur yang digunakan untuk memberikan lapisan dasar politur. (c).Skinning – in Definisi skinning-in adalah proses lanjutan proses coting. Dengan maksud menghaluskan permukaan benda kerja.Kegiatan ini dilakukan untuk maksud membuat kulit kulit politur (d). Bodying – up Proses bodying-up adalah proses pembentukan badan politur yang dilakukan setelah proses skinning-in dilakukan dan dibiarkan minimum 24 jam, dengan maksud politur / French polish menyusup pada pori – pori dan permukaan benda kerja tidak ada lagi pori dan permukaan kelihatan rata dan padat . 102 (e). Stiffening – out Stiffening out adalah proses menghilangkan minyak (yang dilakukan pada saat proses bodying) untuk mendapatkan permukaan yang jernih dan bersih. Pada akhir pelaksanaan tahapan politur ada tahapan yang terkadang dilakukan sebagai akhir kegiatan biasanya dilakukan dengan wax , compound atau bahan bahan penggilap 103 8. Kegiatan Belajar 8; Latihan Pekerjaan Politur (French Polish) a. Tujuan : Setelah selesai mempelajari modul tentang French Polish (politur) dan melaksanakan praktik memolitur peserta diklat dapat : 1. menerangkan cara-cara mempolitur bidang permukaan kayu dengan benar. 2. melaksanakan timber preparation benda kerja dengan teliti sampai benda kerja dinyatakan siap difinishing selanjutnya. 3. membuat adonan/campuran dempul dengan kompiisi sesuai dengan yang dianjurkan. 4. membuat adonan/campuran politur dengan komposisi yang benar. 5. melaksanakan, pekerjaan politur sampai selesai dengna langkah-langkah yang benar, dan 6. bekerja dengan penuh kesabaran, teliti dengan hasil yang memuaskan. b. Uraian materi 1) Pengamatan Amati gambar disamping ini, pada gambar ada beberapa kreiteria benda kerja yang masih ada kerusakan pada permukaannya ada 2 buah bekas finishing yang meleleh pada 104 waktu coating pertama apa yang kalian harus lakukan bila pada gambar tersebut harus difinishing menggunakan politur, Langkah apa saja yang harus dikejakan ? Diskusikan dengan temannu, bila kalian menemui kesulitan coba kalian lihat buku bahan ajar ini atau kalian dapat mencari informasi pada sumberlain atau internet, buat kesimpulan dan presentasikan setelah diskusi selesai. 2) Bahasan materi , Penyiapan benda kerja : Kayu/benda kerja yang akan dipolitur harus dalam kondisi yang sudah kering, rata dan halus. Dimulai dari timber preparation dan timber stopping sesuai yang dianjurkan pada modul “French polish”. Melaksanakan pekerjaan politur sebaiknya harus dilakukan pada siang hari yang cerah, tidak lembab dan tidak hujan, kecuali dengan mengkondisikan ruangan dengan perlakukan tertentu. Pergunakanlah politur yang sudah betul-betul jadi, yaitu campuran antara spiritus dengan shellac yang sudah betul-betul larut menjadi satu dan homogen. Perlu dilihat apakah masih ada emping sirlaknya yang belum hancur / larut, bila masih ada kocok – kocok lagi sampai larut betul. 3) Penyiapan Peralatan Dan Bahan : Shellac (sirlak) : emping shellac,atau shellac batangan 105 Spiritus (methylated spiritus) : sebagai bahan pelarut Container kedap udara (untuk menyimpan rubber / bal kain) Wadah yang terbuat dari keramik atau kaca (gelas) Kain kasar (hessian) Sendok dempul Kuas (dengan berbagai bentuk dan ukuran) Kain wool katun atau kainmajun Ampelas kayu nomor 120, 180, 320, dan 400 Dempul kayu (alat dan bahan lihat pada Sub.A) Linseed oil 4) Tindakan Pencegahan : perhatikanlah dan cermatikanlah langkah – langkah kerja yang dianjurkan dari permulaan sampai selesai Ikutilah langkah – langkah kerja tersebut dengan penuh kesungguhan. Jangan mencoba mempolitur pada waktu cuaca lembab atau hujan kecuali dengan mengkondisikan ruangan dengan treatmen (perlakuan) tertentu. Jangan bekerja pada tempat yang berabu / berdebu, bekerjalan pada tempat / ruangan yang hangat, kering / tidak lembab, bersih, bebas dari debu dan terang. Usahakan agar antara lapisan satu kelapisan berikutnya supaya selalu kering dahulu. Berhati – hatilah pada waktu menyiapkan adonan politur, karena bahan spiritus sangan mudah terbakar. 106 5) Langkah Kerja : (f). Persiapan pekerjaan Membuat dempul kayu (salah satu alternatif) Bahan – bahanyang diperlukan : Lilin / wax (sebagai pengikat) : 1 bagian Singkut atau tepung dempul (sebagai pengisi) : 1 bagian Arpus / gondorukem (sebagai pengeras) : secukupnya Pewarna (bermacam – macam warna dari tepung oker) secukupnya atau sesuai dengan warna yang dikehendaki. Peralatan yang digunakan : Wadah dempul yang terbuat dari logam untuk memanaskan campuran dempul. Sendok dempul (atau memakai kafe). Langkah Pembuatannya : Panaskan lilin dan arpus pada wadah yang telah disiapkan diatas kompor sampai mencair dan aduk – aduk supaya campuran tersebut merata. Masukkan tepung dempul kedalam campuran tersebut sambil diaduk – aduk supaya bercampur secara merata (homogen). Masukkan pewarna (oker) sedikit – demi sedikit sambil diaduk – aduk sampai mendapatkan warna yang dikehendaki. Dempul siap digunakan sambil tetap di hangatkan. 107 (g). Membuat adonan politur Siapakan adonan politur / French polish, yaitu campuran antara shellac dengan spiritus dengan komposisi 225 gram dengan 1 liter spiritus, dan usahakan gunakan tempat / wadah yang terbuat dari keramik atau gelas. Aduk – aduklah atau rendamlah sampai kedua bahan tersebut betul – betul larut. Adonana politur siap digunakan. Adonana dengan komposisi tersebut diatas cukup kental, sewaktu-waktu membutuhkan adonan yang lebih encer, tambahkanlah spiritus sesuai dengan keenceran yang dikehendaki. (h). Langkah Kerja Memolitur Mengampelas searah serat kayu, dengan menggunakan ampelas kayu nomor 120, dilanjutkan dengan ampelas nomor 180 (lebih halus). Pengampelasan yang baik pada permukaan datar / rata adalah dengan menggunakan blok ampelas atau sanding block. 108 ( ikutilah langkah – langkah timber preparation dan timber stopping yang dianjurkan pada modul ”french polish “ ! ). Memoles atau melabur dengan pewarna ( wood staining ) dengan kuas, kemudian dipuitar dengan menggunakan bal kain dan diakhiri dengan gosokan sejajar serat kayu. Pada waktu melabur sebaiknya dilakukan pada semua permukaan baik yang luar maupun yang dalam, hal yang dilakukan agar kayu tidak baling. Memulaskan wood filler dengan kuas atau kain kasar ( hessian ), kemudian digosok melingkar dan diakhiri dengan tarikan memanjang serat kayu sampai rata, langkah ini disebut filling in . Mengampelas dengan ampelas nomor 320 atau lebih halus lagi, jika perlu diberi pewarna lagi guna meratakan warna. Upayakan filler hanya mendudukilubang pori – pori saja, jadi tidak ada filler filler yang tertinggal dipermukaan benda kerja. Kegiatan berikutnya adalah kegiatan Coating, kegiatan ini diawali dengan kegiatan kegiatan sebagai berikut : Memulaskan campuran politur dengan kuas satu lapis, tunggu beberapa saat sampai kering, pulaskan lagi satu lapis untuk 109 lapisan kedua, tunggu sampai kering. Kemudian pulas lagi untuk lapisan ketiga dan tunggu sampai kering. Lakukan pengamplasan ringan pelan – pelan ( tidak menggunakan tekanan ) dengan ampelas nomor 320 atau lebih halus nomor 400 searah setar kayu, kemudian lakukan lagi pemulasan lagi hingga rata dan menutupi lapisan 1 Ulangi proses pengamplasan setelah lapisan mengering pelan – pelan dengan ampelas nomor 400, kemudian pulas lagi 3 kali dan tunggu sampai kering. Lakukan pengamplasan setelah lapisan mengering dengan nomor 400 sampai rata dan licin, kemudian pulas lagi dengan campuran politur yang agak encer satu kali, tunggu sampai kering. Lakukan pengamplasan ulan i dengan ampelas nomor 400, kemudian gosoklah dengan bal kain ( rubber ) yang dicelupkan kedalam cairan politur dan diperas sampai agak kering, digosokan dengan diputar dan ditarik searah serat kayu dan tunggu sampai kering. Lakukan langkah ini beberap kali sampai pori – pori kayu tertutup. Lanhgkah no. 9 dan 10 disebut SKINNING IN. Untuk lapisan ini, gisoklah dengan bal kain secara diputar, memakai campuran politur encer, diteteskan Next >