< Previous 90 yang bagus memiliki balok pengisi yang kecil dan rambut atau serabutnya lebih banyak dan diatur lebih rapat di dalam besi penguncinya Keunggulan aplikasi dengan kuas: Kuas yang digunakan untuk aplikasi pengecatan pada coating mempunyai indikasi pada penetrasi cat yang bagus ke dalam serat kayu yang paling kecil atau halus. Kelemahan aplikasi dengan kuas : Hasil akhir pengecatan seringkali tidak optimal, karena dengan menggunakan kuas penyebaran cat menjadi kurang sempurna. Memiliki tingkat produktifitas yang rendah sehingga kapasitas kerja juga rendah. Umur pakai yang pendek juga menjadi masalah. Untuk memperpanjang umur pakainya perlu dilakukan perawatan atau sistem penyimpanan yang baik. Hasil akhir proses pengecatan dengan kuas sangat tergantung pada teknik kerja yang baik. Ada beberapa macam kuas / alat polesan yang diperlukan untuk laburan politur. diantaanya : Mop : berbagai ukuran diperlukan untuk pewarnaan dan coating 91 Blender : untuk pelaburan (coating) dalam ukuran yang luas Pencil brushes : untuk perbaikan dan coating / Tusir Stain brushes : kuas pipih berbagai ukuran untuk pewarnaan. Dusting brushes : kuas untuk membersihkan benda kerja,kuas ini tidak boleh kena minyak. Dulling brushes : seperti halnya sikat sepatu untuk membuat permukaan polishing menjadi dof. (g). Kain Pemoles ( Polishing Rubber ) Suatu alat yang sangat penting untuk memoleskan politur pada permukaan benda kerja adalah kain 92 pemoles / rubber. Pemakaian rubber memerlukan suatu keterampilan yang lebih untuk mendapatkan hasil kerja yang berkualitas bagus, cepat, tepat, dan efisien, serta hasil mengkilap. Tukang politur yang profesional memiliki tiga macam rubber yang tersimpan pada tempat / container yang kedap udara. Pada proses skinning-in dipakai rubber yang baru. Pada proses bodying-up dipakai rubber yang telah dipakai pada proses skinning-in. Pada proses stiffening-out dipakai rubber yang telah dipakai pada proses skinning-in,rubber yang baru atau bekas dipakai pross bodying-up tidak dipakai untuk proses stiffening-out. (h). Material untuk Membuat Rubber Material untuk membuat rubber pada umumnya dibuat dari wool katun dan kain katun ukuran 20 cm x 20 cm persegi empat. Kain katun tersebut dibuat/ dibntuk seperti ditunjukkan pada lampian 1, rubber ini sangat bagus untuk proses skinning-in. Wool katun diremas – remas dan dibungkus dengan kain katun atau kain flannel, besar dan kecilnya rubber tergantung dari pemakaiannya. (i). Penyimpanan Rubber Rubber yang digunakan untuk finishing politur ini tidak harus selalu memakai rubber yang baru, rubber yang lama akan lebih bagus dipakai, dengan catatan 93 rubber tersebut disimpan dengan benar. Cara penyimpanan rubber dengan cara menaruhnya didalam tempat / container yang kedap udara agar kondisi tetap lembab dan dibedakan pula tempatnya sesuai dengan kegunaan dari rubber tersebut. 3) Tahapan Pelaksanaan (a).Menutup Pori dengan Filler/Wood tilling in Agar permukaan kayu lebih padat dan pejal secara merata, maka pori-pori kayu dilabur/ditutup dengan filler. Filler dapat dibuat dari kapur tembok atau batu apung, namun hasil wood tilling in kurang bagus, untuk menghasilkan wood tilling in yang terbaik, dianjurkan menggunakan wood filler yang telah jadi dan dapat diperoleh dipasaran dengan mudah. Setelah benda kerja di filler dan diberi cukup waktu untuk proses pengeringan filler, kemudian dilakukan pengampelasan filler dari permukaan benda kerja, sehingga permukaan tersebut benar-benar halus. Disarankan agar filler tidak tertinggal dipermukaan benda kerja, dengan kata lain filler hanya mengisi/menduduki pori-pori saja. Pekerjaan menutup pori dengan filler dilakukan terutama pada permukaan kayu pori terbuka (open grain). Permukaan kayu yang telah cukup padat tidak perlu di filler, karena lapisan coating telah cukup efektif untuk menutupi porinya. (b). Polesan Politur/Coating Sebelum dilakukan coating permukaan benda kerja harus dicek secara keseluruhan apakah sudah bisa 94 dinyatakan bahwa pekerjaan coating bisa dimulai. Pemeriksaan ini sampai pada tempat – tempat yang sulit dijangkau oleh penglihatan da perabaan dengan tangan terutama pada pojok – pojok atau sudut – sudut konstruksi. Jika mendapatkan filler yang masih menempel pada permukaan benda kerja dapat dibersihkan dengan cara melembabkan filler tersebut dengan minyak tanah kemudian digosok ringan dengan ampelas nomor 240. Pekerjaan ini harus dilakukan dengan sangat hati – hati agar warna tidak berubah karena pengaruh dari gosokan ampelas dan tetap sama dengan warna sekelilingnya. Jika tedapat filler berada pada pojok, dibersihkandengan menggunakan scrapper tumpul agar tidak melukai benda kerja. Apabila secara keseluruhan proses pemeriksaan selesai,bersihkanlah benda kerja sekali dengan menggunakan ampelas nomor 240 yang sdah tumpul atau ditumpulkan,dan benda kerja dibebaskan dari debu dengan menggunakan kuas untuk mempermudah menghilangkan debu – debu pada sudut – sudutnya. Cara coating : Untuk melapiskan polish dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain: 95 Cara diseprotkan dengan menggunakan spray gun tidak dianjurkan untuk politur) Cara dioleskan dengan mop/kuas halus Cara dioleskan dengan polishing rubber / kain pemoles. (c).Skinning – in Definisi skinning-in adalah proses lanjutan proses coting. Dengan maksud menghaluskan permukaan benda kerja. Pekerjaan skinning-in ini suatu proses yang tidak mudah,oleh karena itu banyak pertimbangan yang harus diperhatikan agar hasil skinning-in memiliki kualitas yang tinggi, antara lain : Proses skinning-in ringan Proses skinning-in dengan tekanan besar Proses gerakan rubbering Dijaga kebersihan sudut saat skinning-in Perlakuan stopping pada proses skinninh-in Skinning-in pada bidang kecil Skinning-in pada permukaan yang dibatasi Kondisi polish yang dibawa oleh rubber Pencelupan rubber untuk skinning-in Proses akhir dari skinning-in Pemakaian minyak pada proses skinning-in (d). Bodying – up Proses bodying-up dilakukan setelah proses skinning-in dilakukan dan dibiarkan minimum 24 jam, dengan maksud politur / French 96 polish menyusup pada pori – pori dan permukaan benda kerja tidak ada lagi pori – pori dan permukaan benda kerja tidak ada lagi pori-pori, karena polisi sudah mongering dengan baik. Untuk mempermudah pekerjaan bodying-up ini biasanya dibantu dengan menggunakan Linseed oil atau sejenisnya untuk memperlancar gerakan gerakan tersebut Seperti halnya proses skinning-in, ada beberapa ketentuan yang diikuti agar proses bodying up menghasilkan kualitas yang baik, yaitu : Tujuan dari bodying Persiapan bodying Pergerakan rubber Rubber yang dipakai Luas bidang yang dikerjakan Luas sisi yang relatif kecil Pekerjaan stoping saat proses bodying Pemakaian methylated spirits saat proses bodying Pemakaian minyak saat bodying Pemakaian rubber kecil Penyelaan pekerjaan saat bodying Proses bodying dengna tekanan ringan Proses bodying dengan tekanan besar Pencelupan dengan pemakaian rubber 97 Kandungan polish pada rubber Hasil dari finishing yang bagus Proses bodying pada permukaan yang dibatasi (e). Stiffening – out Stiffening out adalah proses menghilangkan minyak (yang dilakukan pada saat proses bodying) untuk mendapatkan permukaan yang jernih dan bersih. Ketentuan pokok yang harus selalu diingat saat stiffening dilakukan adalah : Tidak menggunakan rubber yang telah rusak, sebaiknya diambil dari container yang disediakan untuk menyimpan rubber stiffening. Tidak dianjurkan memakai rubber baru. Tidak dianjurkan memakai rubber yang basah. Dianjurkan pemakaian rubber dengan tekanan yang ringan. Menggerakkan rubber haruys lurus tidak boleh melengkung. Perjalanan rubber dianjurkan tidak berhenti pada permukaan benda kerja. Penyelaan pekerjaan di saat stiffening harus dihindari. 98 4) Sketsa Proses Mengerjakan Politur (a). Mengampelas (Sanding) Gambar Arah mpelas kayu (b). Prosedur pemulasan pewarna (staining) (c).Prosedur pemulasan wood filter (filling in). A atau B 99 (d). Prosedur pemulasan politur dengan kuas (coating). A atau B Membuat bal kain. (e).Memulaskan politur dengan bal kain. Rangkuman 1) Campuran/ larutan Politur atau finishing Shellac Polish Polish biasanya disiapkan dari pencampuran shellac dan methylated spiritus dalam perbandingan 1 kg shellac : 4,5 liter ms. Untuk keperluan yang Next >